Saturday, November 27, 2010

Arti “Bullish” dan “Bearish” di Bursa Saham

Protected by Copyscape Online Plagiarism Tool

Mungkin anda pernah mendengar kenalan investor saham mengatakan,"Saham lagi bullish; ikutan investasi yuk," atau "Bursa saham bearish nih, pusing." Apa sebenarnya arti Bullish dan Bearish?

Bullish adalah kata sifat (adjective), berasal dari kata bull (bahasa Inggris) yang berarti banteng. Bearish berasal dari kata bear yang berati beruang.

Kamus American Heritage memberi penjelasan sebagai berikut:

Bullish adj. …2a. Causing, expecting, or characterized by rising stock market prices. b. Optimistic or confident

Dalam bahasa Indonesia: a. menyebabkan, mengharapkan, atau terkarakterisasi/terciri oleh naiknya harga saham. b. optimis atau percaya diri

Bearish adj. …2a. Causing, expecting, or characterized by falling stock market prices. b. Pessimistic.

Dalam bahasa Indonesia: a. menyebabkan, mengharapkan, atau terkarakterisasi/terciri oleh turunnya harga saham. b. pesimis.

Jadi kalau orang bilang saham sedang bullish, artinya harga saham lagi naik; kalau orang bilang saham lagi bearish, artinya harga saham sedang turun.

Kenapa memakai istilah bull (banteng) dan bear (beruang)?

Terus terang saya tidak tahu pasti mengapa. Mungkin para pemain saham di Wall Street pada tahun 1800an menyamakan saham yang sedang naik dengan banteng yang penuh semangat, menerjang sasaran berwarna merah. Sedangkan saham yang sedang turun mereka umpamakan dengan beruang, yang walaupun kuat tapi di musin dingin bisa tidur berbulan-bulan.


Ada juga yang mengatakan bahwa banteng melambangkan kenaikan harga saham karena banteng menanduk musuhnya dari bawah ke atas, sedangkan beruang melambangkan penurunan harga karena beruang mencakar musuhnya dari atas ke bawah. Masuk akal juga.

Apapun alasannya, dari segi komunikasi perumpamaan ini berdampak positif karena membuat kata sifat pesimisme dan optimisme mudah dikomunikasikan. Contoh: karena banteng mencerminkan optimisme, Merrill Lynch—sekuritas saham Amerika—memakai banteng sebagai logo untuk mengkomunikasikan optimisme perusahaan.


Ada satu hal yang perlu ketahui: walaupun bear mencerminkan penurunan harga saham, tidak berarti kondisi tersebut tidak bisa menghasilkan untung. Di bursa-bursa yang bisa melakukan short-selling (menjual saham yang dipinjam), para short-sellers meraup untung kalau saham turun. (Secara teoritis, kita bisa short-sell di Bursa Efek Indonesia. Tapi kenyataan lapangan lain: hampir tidak ada sekuritas saham yang mengijinkan nasabah melakukannya.)

Di Wall Street ada pepatah, "Bull makes money, bear makes money, but pig gets slaughtered." Artinya: optimis meraih untung, pesimis meraih untung, tapi si serakah akan terjagal.

Karena tidak ada kata bahasa Indonesia yang sesingkat dan sepadat bullish dan bearish, tidak heran banyak tulisan (termasuk blog ini) dan percakapan dalam bahasa Indonesia yang memakai kata-kata bullish dan bearish untuk mendeskripsikan kondisi bursa saham.


Memang bullish dan bearish tidak ada definisi yang spesifik. Tapi di analisa teknikal, bullish bisa diartikan UPTREND. Sedangkan bearish bisa diartikan DOWNTREND. Kalau anda mau tahu lebih banyak tentang trend, silahkan baca pos "Arti Istilah Saham Trending, Trendless" dan dilanjutkan ke pos "Definisi Uptrend, Downtrend, Sideway."






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2010 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.] 

Saturday, November 20, 2010

Main Saham IPO Bisa Untung Berapa?

Protected by Copyscape Online Plagiarism Tool

Hingar-bingar IPO (Initial Public Offering) Krakatau Steel—yang katanya terlalu murah—membuat banyak orang (mungkin termasuk anda) menjadi tertarik main saham. Apalagi pada hari pertama transaksi, saham Krakatau Steelyang harga IPOnya Rp 850naik ke Rp 1270.

"Kalau saya beli di IPO," anda berandai-andai, "dan jual di 1200 aja, saya dapat untung 41%. Kalau saya beli IPO Krakatau Steel sejumlah Rp 100 juta, berarti untungnya Rp 41 juta. Wah, asyik banget nih."

Sebelum anda terlena dalam mimpi terlalu lama, saya akan menjelaskan di pos ini bahwa laba main saham IPO biasanya hanya sekitar 1%, dan hampir tidak mungkin mencapai 40an%.

Mengapa hanya 1%, bukan 40% sebesar kenaikan harga saham?

Saham IPO yang naik kencang setelah listing (ditransaksikan di bursa) adalah saham yang banyak diminati pemain saham. Karena banyak peminatnya, saham IPO dijatah sesuai total pesanan. Misalkan jumlah saham IPO adalah 1.000 lot tetapi total pesanan adalah 10.000 lot, setiap pemesan 10 lot akan mendapatkan jatah 1 lot alias 10% dari total yang dipesan. Ingat, semakin banyak peminat semakin kecil jatah yang didapat.

Contoh: pada IPO Krakatau Steel, pemesan di book-building mendapat jatah di bawah 0.5%, bahkan banyak yang tidak mendapat jatah sama sekali. Pemesan di saat pooling mendapat jatah lebih banyak, yaitu sekitar 3.6%.

Kalau kita menggunakan jatah pooling untuk menghitung laba, laba yang didapat adalah:

3.6% (jatah pooling) x 41% (kenaikan harga saham) = 1.44%

Artinya: kalau anda pesan saham Krakatau Steel (KRAS) sebanyak Rp 100 juta di waktu pooling dan menjualnya di harga Rp 1200, anda akan mendapat untung Rp 1.440.000.

Itu kalau anda jual di harga 1200. Kalau anda jual di harga lebih tinggi, tentu laba anda lebih tinggi. Tapi kalaupun anda jual KRAS di harga 1500 (hampir mendekati harga tertinggi Rp 1520 pada hari listing ke dua), total laba anda hanya 2.7% dari modal, sangat jauh dari 40an%.

Perlu anda ketahui bahwa KRAS termasuk saham IPO yang naik kencang. Saham-saham IPO lain pada umumnya tidak naik setinggi KRAS.

Contoh: pemesan saham Indofood CBP waktu pooling mendapat jatah sekitar 8% di harga Rp 5395. Pada hari pertama ICBP ditransaksikan antara Rp 5700 – 6200. Andai kata anda menjual ICBP di harga 6000 berarti keuntungan dari kenaikan harga adalah:

(6000 – 5395) / 5395 = 11.2%

Keuntungan dari seluruh modal adalah:

8% (jatah pooling) x 11.2% (kenaikan harga saham) = 0.9%

Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa main saham IPO bisa menguntungkan, tapi untungnya hanya sekitar 1%. Cara menghitung keuntungan yang benar adalah mengalikan persentase jatah yang kita dapat dengan kenaikan harga, bukannya semata-mata menghitung kenaikan harga saham.

Masih tertarik main saham IPO walau--kalaupun untung--untungnya cuma sekitar 1%? Silahkan baca pos "Cara Main Saham IPO untuk Pemula."







Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2010 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.] 

Tuesday, November 16, 2010

10 Tips Cara Mencegah Petaka Trading

Protected by Copyscape Online Plagiarism Tool


Ada tips menarik dari GFT tentang cara mencegah tragedi trading. Coba download di link berikut: GFT's 10 Tips to Avoid Trading Tragedy.

Kalau saja sekuritas saham di sini memberikan tips seperti, pemain saham pemula, baik investor ataupun trader, akan mengerti resiko main saham dan lebih berhati-hati.

Tips tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Learn the rules of the road. Pelajari rambu-rambu jalan.
  2. Pick a route and stick to it. Pilih rute dan jalankan.
  3. Practice. Berlatihlah.
  4. Check the conditions before placing a trade. Pelajari keadaan sebelum melakukan trading.
  5. Know how far you can afford to go. Tahu berapa jauh anda dapat bertahan.
  6. Know where to stop along the way. Tahu kapan harus berhenti.
  7. Avoid road rage. Jangan emosi di jalan.
  8. Know what type of driver you are. Tahu anda tipe pengemudi seperti apa.
  9. Remember, slow and steady. Ingat, perlahan tapi pasti.
  10. Never be afraid to explore a new path. Jangan takut untuk mencoba jalan baru.
Catatan: Saya tidak punya account di GFT dan tidak terafiliasi sama sekali dengan mereka. 







Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2010 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.] 

Saturday, November 13, 2010

Cara Main Saham IPO untuk Pemula (Bagian III)

Protected by Copyscape Online Plagiarism Tool


Persiapan Sebelum Listing

Setelah trading plan, masih ada hal-hal lain yang harus disiapkan. Kalau anda memakai pialang via telepon, perkenalkan diri anda ke sang pialang. Minta nomor telepon direct dan HPnya; ungkapkan niat anda mau menjual saham IPO. Ingat: pialang manusia hanya punya dua telinga berarti hanya bisa on-line 2 telepon. Kalau anda tidak dikenal, apalagi saat saham IPO ramai ditransaksikan, si pialang mungkin tidak mau menerima telepon anda.

Alasan di atas adalah sebab utama saya menganjurkan anda membuka rekening on-line (internet) dan tidak perlu tergantung pialang manusia untuk bertransaksi. Kalau anda punya rekening on-line, pelajari dulu cara melihat harga saham dan cara memasukkan order jual. Lakukan ini sebelum listing supaya anda sudah tahu benar apa yang harus dikerjakan saat listing.

Hal berikut yang perlu anda tahu adalah kode saham tersebut. Semua saham di Bursa Efek Indonesia punya kode 4 huruf, misalnya KRAS untuk Krakatau Steel. Tanyakan kode saham IPO tersebut ke pialang anda.


Listing (Pencatatan di bursa atau hari transaksi pertama) 

Kalau proses book-building, pemesanan, dan penjatahan ibarat kehamilan, hari listing adalah hari kelahiran si bayi. Jantung anda berdegup cepat, menanti keluarnya sang bayi. 

Bursa akan dibuka jam 09:30 tapi jam 09:08 anda sudah siap di depan komputer, sudah on-line dengan server sekuritas anda. Anda sudah membuka layar Order Book dan layar Done by Stock saham anda. Detik demi detik anda hitung. Tik-tok-tik-tok.

Jam 09:30 saham mulai ditransaksikan; saham naik-turun, naik lagi terus turun lagi. Naik-turunnya harga saham membingungkan anda tapi untunglah anda sudah menyiapkan trading plan. Laksanakan rencana tersebut dengan konsisten. Kalau trading plan anda adalah jual, jual. Kalau setelah anda jual saham masih naik, jangan berkecil hati. Pemain saham berpengalaman pun sering menjual di harga rendah.

Kalau saham turun, anda juga harus konsisten dengan trading plan. Cut-loss secepat mungkin, jangan takut rugi. Kerugian ini akan tertutup oleh keuntungan dari IPO-IPO yang lain.

Jangan berbesar kepala kalau untung, jangan berkecil hati kalau rugi. Petualangan anda di dunia saham baru dimulai. Teruslah belajar.


Mau tahu prospek laba main saham IPO? Silahkan baca pos "Main Saham IPO Bisa Untung Berapa?"







Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2010 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.] 

Thursday, November 11, 2010

Cara Main Saham IPO untuk Pemula (Bagian II)

Protected by Copyscape Online Plagiarism Tool

Pos ini adalah lanjutan dari "Cara Main Saham IPO untuk Pemula (Bagian I)."

Cara Membeli Saham 

Untuk membeli saham IPO, anda tidak harus mengantri dan berdesak-desakkan seperti yang anda lihat di TV atau koran; anda hanya perlu memesan ke pialang (broker) anda. Belum buka rekening di pialang saham/sekuritas? Saat untuk melakukannya sekarang. (Kalaupun anda tidak beli lewat pialang, anda tetap harus punya rekening di sekuritas untuk menjual saham yang anda dapat.) 

Sebelum membuka rekening, pastikan bahwa sekuritas pilihan anda menerima pesanan IPO karena tidak semua sekuritas melakukannya. Sebaiknya juga anda memilih sekuritas yang punya sistem on-line trading. [Saya akan menulis pos cara memilih pialang saham di kemudian hari. Mohon kembali berkunjung.]

Setelah punya rekening saham, langkah selanjutnya adalah memantau tanggal penawaran IPO tersebut. Pada saat penawaran, yang berlangsung 2-3 hari kerja, anda harus menyetor uang sejumlah saham yang anda pesan. Proses pemesanan saham seperti ini biasa disebut pooling. Untuk detil proses pemesanan, silahkan hubungi pialang anda.

Mohon diperhatikan bahwa pesanan harus dalam kelipatan 500 lembar* karena saham ditransaksikan dalam kelipatan lot dan 1 lot = 500 lembar. Contoh: anda memesan saham Krakatau Steel seharga Rp 850 sejumlah 200 lot. Jumlah yang harus anda setor adalah: 200 lot x (500 lembar/lot) x (Rp 850/lembar) = Rp 85.000.000.

Setelah memesan, anda lalu menunggu konfirmasi penjatahan.

[* Mulai 06 Jan 2014, 1 lot = 100 lembar. Silahkan baca pos "Dampak Perubahan Satuan Lot & Fraksi Harga Saham."]


Penjatahan 

Penjatahan saham diumumkan 1-2 hari sebelum hari listing (pencatatan di bursa). Siapkan mental dan jangan berharap banyak karena semakin besar minat pasar, semakin kecil jatah yang anda dapat.

Mohon diingat: anda saya sarankan hanya ikut IPO yang jatah book-buildingnya kurang dari 5%. Kalau jatah book-building kecil, jatah pooling kemungkinan juga kecil tapi tidak sekecil book-building. Dari pengalaman, saya pernah mendapat jatah dari 0,1% sampai dengan 10%. Contoh: pemesan saham Indofood CBP (ICBP) mendapat sekitar 8% dari jumlah yang dipesan.

Setelah anda tahu jumlah saham yang didapat, sebelum hari listing, anda harus membuat rencana transaksi (trading plan) saham.


Trading Plan 

Kalau mau untung main saham, anda mutlak harus menyiapkan trading  plan. Demikian pula dengan IPO, anda harus merencanakan apa yang akan anda lakukan dengan saham yang didapat. Anda bisa memilih langsung menjual saham sesaat setelah listing atau memilih beli-dan-pegang (buy-and-hold). Intinya: anda harus menentukan ini sebelum listing dan, yang lebih penting, jangan plin-plan. (Ada baiknya anda membaca dulu pos "Investasi Saham atau Trading Saham, Mana Lebih Baik?")

Misalnya anda memilih trading, tapi saham naik kencang lalu anda memutuskan untuk berubah haluan menjadi buy-and-hold. Jangan. Atau anda memilih buy-and-hold, tapi saham turun lalu anda memutuskan menjual. Jangan. 

Kalau anda tidak tahu mau pilih yang mana, saya anjurkan anda untuk menjual saham sesaat setelah listing. Satu hal yang harus anda ketahui: anda tidak mungkin bisa konsisten menjual saham di harga tertinggi, jadi singkirkan harapan itu dari benak anda. Dan kalau anda memutuskan untuk jual, juallah saham anda di harga bid supaya langsung laku. Jangan menunggu.

Jauh lebih penting: anda harus memikirkan skenario seandainya saham turun. Apa yang akan anda lakukan? Apakah anda tetap memegang saham sampai ia naik, atau anda jual rugi? Sekali lagi, anda harus memikirkan ini matang-matang sebelum hari listing, bukan pada saat saham sudah ditransaksikan. Saran saya: jual saham kalau kerugian mencapai 10%.

Sebagai informasi: waktu saya pertama kali membeli saham IPO, saya rugi besar. Di tahun 1990 saya ikut IPO saham INCO di harga Rp 9000 dan setahun kemudian saya jual di Rp 4000. Ini adalah luka lama yang tidak akan saya lupakan. Untuk lengkapnya, silahkan baca profil saya.

Dengan bertambahnya pengalaman, anda bisa meracik trading plan yang memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian. Tapi sebagai pemula, mendapat untung dari main saham sudah merupakan prestasi yang membanggakan. (Silahkan baca pos "Target Laba Main Saham.")

Anda sudah siap dengan trading plan. Apa langkah selanjutnya? Lanjutkan baca ke "Cara Main Saham IPO untuk Pemula (Bagian III)."






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2010 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.] 

Saturday, November 6, 2010

Cara Main Saham IPO untuk Pemula (Bagian I)

Protected by Copyscape Online Plagiarism Tool

(Catatan: beberapa kalimat di pos ini dikutip tanpa izin alias dijiplak oleh Ellen May di buku cetakan pertama Smart Trader Rich Investor, The Baby Steps. Silahkan baca pos "'Teman' Ellen May Nyontek Terus Belajar Saham?")


Bursa Efek Indonesia yang bullish sejak tahun 2009 mendorong banyak perusahaan untuk menjual sahamnya melalui Initial Public Offering (IPO) alias, dalam bahasa Indonesia, Penawaran Umum Perdana. Mungkin anda melihat TV dan koran yang memberitakan ribuan orang mengantri membeli saham dan anda tertarik untuk mencoba. Pos ini menjelaskan kelebihan dan kekurangan main saham IPO dan bertujuan menjawab pertanyaan,"Bagaimana cara main saham IPO?"


Kelebihan (Advantage) Saham IPO

Untuk anda yang belum pernah main saham, ada baiknya anda mulai main saham-saham IPO karena alasan berikut:

  1. IPO biasanya marak dilakukan pada kondisi pasar bullish. Akibatnya, harga saham IPO mungkin akan naik pada waktu ditransaksikan di bursa.
  2. Anda tidak perlu menganalisa mendalam saham tersebut; anda hanya perlu tahu berapa besar animo pasar terhadapnya. Kalau minat beli saham tinggi, anda ikut IPO. Kalau minat beli rendah, jangan ikut.
  3. Anda tidak perlu menentukan harga beli karena harga sudah ditentukan penjamin emisi. (Berbeda dengan transaksi di bursa di mana anda harus menentukan sendiri di harga berapa anda mau beli.)
  4. Anda tidak perlu memilih kapan harus membeli karena tanggal penawaran IPO sudah ditentukan. (Di bursa, anda yang harus menentukan kapan anda mau beli.) Silahkan baca pos "Stress Main Saham Takkan Pupus."

Kekurangan (Disadvantage) Saham IPO

Saham IPO ada kelebihannya tapi juga ada kekurangannya, antara lain:

  1. Anda mendapat saham sesuai jatah yang ditentukan penerbit saham, bukan jumlah yang anda pesan. Artinya: anda memesan 100 lot, tapi mungkin anda cuma mendapat jatah 1 lot.
  2. Anda harus merelakan uang anda tertahan sekitar 1 minggu sejak tanggal pemesanan sampai dengan tanggal pengembalian dana (refund).
Membandingkan kelebihan dan kekurangan di atas, saya pikir ada baiknya pemula mulai belajar main saham dari saham IPO. Walau kemungkinan untung banyak sangatlah kecil, tapi sebaliknya, sangat kecil pula kemungkinan rugi banyak. Lagipula, ada baiknya anda mengikuti proses lahirnya saham di bursa.


Ikut IPO Yang Mana?

Ini adalah pertanyaan pertama yang harus kita jawab. Saya sebut di atas bahwa sebaiknya anda ikut IPO saham yang banyak peminatnya dan tidak perlu menganalisa saham secara mendalam. Ada 2 alasan saya menganjurkan ini. Pertama, anda tidak bisa menganalisa teknikal (pergerakan harga) karena saham belum ditransaksikan. Kedua, anda tidak perlu menganalisa fundamental (kondisi keuangan) karena--selain sulit--sudah tersirat dari minat beli investor kakap dan berpengalaman: mereka hanya akan beli kalau fundamental perusahaan baik.


Pertanyaan berikut: Dari mana kita tahu minat beli pasar? Jawaban: Dari hasil book-building.


Book-building
(Untuk lebih jelasnya, silahkan baca pos "Arti Istilah Book-Building Saham IPO di Bursa Efek Indonesia.")

Book-building adalah proses penjamin emisi menentukan harga jual dengan melihat minat beli dari institusi dan investor besar. Sebelum harga ditentukan, penjamin emisi memberi rentang harga penawaran saham tersebut, misalnya  antara Rp 800 - 1150 untuk saham Krakatau Steel.


Setelah mengumpulkan semua minat beli, penjamin emisi menentukan harga optimum di mana saham itu akan laku. Kalau peminat banyak, harga ditentukan di batas atas dan pemesan mendapat jatah sedikit. Kalau peminat sedikit, harga ditentukan di batas bawah dan pemesan mungkin mendapat jatah banyak.

Mungkin terbersit dalam benak anda untuk ikut book-building. Saya anjurkan anda—pemula main saham—untuk TIDAK ikut book-building karena alasan berikut:

  1. Book-building lebih diperuntukkan investor besar. Pemula dengan modal kecil sulit untuk ikut proses ini.
  2. Memesan di book-building beresiko rugi. Kalau anda memesan saham yang sepi peminat, anda bisa mendapat jatah 100% dan saham tersebut sangat mungkin akan turun pada saat ditransaksikan di bursa mengakibatkan anda rugi besar. Kalau saham yang anda pesan banyak peminatnya, anda hanya dapat jatah sangat kecil atau tidak sama sekali dan anda cuma untung sangat kecil. Kesimpulannya: kalau anda benar, anda hanya untung sedikit. Tapi kebalikannya kalau anda salah, anda bisa rugi sangat besar.  
Dari mana bisa tahu jatah book-building?

Anda bisa bertanya kepada pialang (broker) anda. Kalau saham banyak peminatnya, jatah book-building biasanya kurang dari 1%. Makin kecil jatah berarti makin besar minat pasar. Saya sarankan anda hanya ikut IPO yang jatah book-buildingnya kurang dari 5%.


Mau tahu cara membeli saham IPO? Lanjut baca ke pos "Cara Main Saham IPO untuk Pemula (Bagian II)."


Mau tahu prospek laba main saham IPO? Silahkan baca pos "Main Saham IPO Bisa Untung Berapa?"  






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2010 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]

Thursday, November 4, 2010

Definisi "Main Saham" di Blog Ini

Protected by Copyscape Online Plagiarism Tool

Saya memakai frase main saham untuk mengartikan segala sesuatu yang berhubungan dengan jual-beli saham, termasuk investasi jangka pendek sampai jangka panjang, termasuk trading harian ataupun trading mingguan (swing trading), juga termasuk aksi korporasi (IPO, right issue, dll). 

Banyak pakar-pakar kesiangan yang menganjurkan pemula untuk tidak memakai frase main saham karena kata main berkonotasi santai dan menghibur. Tetapi, kata siapa main selalu berkonotasi santai? Apakah orang yang memeras otak main catur berarti ia lagi santai?

Lagipula, di dunia bisnis kata main sering dipakai sebagai euphemisme kata bisnis atau dagang. Pedagang tekstil bilang dia main tekstil, pebisnis elektronik ngakunya main elektronik. Kalau pebisnis saja tidak keberatan menggunakan kata main untuk menyebut profesinya, saya rasa tidak ada salahnya kalau aktivitas transaksi di bursa saham disebut main saham.

Nah, ada juga yang menganjurkan mengganti frase main saham dengan investasi saham. Walaupun maksud mereka baik, tetapi saya tidak setuju. Investasi memang berkonotasi positif tetapi kata investasi biasanya diartikan investasi jangka panjang berdasarkan analisa fundamental. Padahal, banyak juga orang main saham cepat (alias trading) dan banyak juga orang yang membeli saham tanpa analisa apapun (spekulasi murni). Artinya, main saham mencakup investasi saham tetapi investasi saham tidak mencakup cara main saham yang lain.

Jadi di blog ini, main saham berarti semua jenis jual-beli saham, dari jangka sangat panjang sampai sangat pendek, dengan atau tanpa analisa.






Pos-pos yang berhubungan: