Hingar-bingar IPO (Initial Public Offering) Krakatau Steel—yang katanya terlalu murah—membuat banyak orang (mungkin termasuk anda) menjadi tertarik main saham. Apalagi pada hari pertama transaksi, saham Krakatau Steel—yang harga IPOnya Rp 850—naik ke Rp 1270.
"Kalau saya beli di IPO," anda berandai-andai, "dan jual di 1200 aja, saya dapat untung 41%. Kalau saya beli IPO Krakatau Steel sejumlah Rp 100 juta, berarti untungnya Rp 41 juta. Wah, asyik banget nih."
Sebelum anda terlena dalam mimpi terlalu lama, saya akan menjelaskan di pos ini bahwa laba main saham IPO biasanya hanya sekitar 1%, dan hampir tidak mungkin mencapai 40an%.
Mengapa hanya 1%, bukan 40% sebesar kenaikan harga saham?
Saham IPO yang naik kencang setelah listing (ditransaksikan di bursa) adalah saham yang banyak diminati pemain saham. Karena banyak peminatnya, saham IPO dijatah sesuai total pesanan. Misalkan jumlah saham IPO adalah 1.000 lot tetapi total pesanan adalah 10.000 lot, setiap pemesan 10 lot akan mendapatkan jatah 1 lot alias 10% dari total yang dipesan. Ingat, semakin banyak peminat semakin kecil jatah yang didapat.
Contoh: pada IPO Krakatau Steel, pemesan di book-building mendapat jatah di bawah 0.5%, bahkan banyak yang tidak mendapat jatah sama sekali. Pemesan di saat pooling mendapat jatah lebih banyak, yaitu sekitar 3.6%.
Kalau kita menggunakan jatah pooling untuk menghitung laba, laba yang didapat adalah:
3.6% (jatah pooling) x 41% (kenaikan harga saham) = 1.44%
Artinya: kalau anda pesan saham Krakatau Steel (KRAS) sebanyak Rp 100 juta di waktu pooling dan menjualnya di harga Rp 1200, anda akan mendapat untung Rp 1.440.000.
Itu kalau anda jual di harga 1200. Kalau anda jual di harga lebih tinggi, tentu laba anda lebih tinggi. Tapi kalaupun anda jual KRAS di harga 1500 (hampir mendekati harga tertinggi Rp 1520 pada hari listing ke dua), total laba anda hanya 2.7% dari modal, sangat jauh dari 40an%.
Perlu anda ketahui bahwa KRAS termasuk saham IPO yang naik kencang. Saham-saham IPO lain pada umumnya tidak naik setinggi KRAS.
Contoh: pemesan saham Indofood CBP waktu pooling mendapat jatah sekitar 8% di harga Rp 5395. Pada hari pertama ICBP ditransaksikan antara Rp 5700 – 6200. Andai kata anda menjual ICBP di harga 6000 berarti keuntungan dari kenaikan harga adalah:
(6000 – 5395) / 5395 = 11.2%
Keuntungan dari seluruh modal adalah:
8% (jatah pooling) x 11.2% (kenaikan harga saham) = 0.9%
Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa main saham IPO bisa menguntungkan, tapi untungnya hanya sekitar 1%. Cara menghitung keuntungan yang benar adalah mengalikan persentase jatah yang kita dapat dengan kenaikan harga, bukannya semata-mata menghitung kenaikan harga saham.
Masih tertarik main saham IPO walau--kalaupun untung--untungnya cuma sekitar 1%? Silahkan baca pos "Cara Main Saham IPO untuk Pemula."
Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2010 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
"Kalau saya beli di IPO," anda berandai-andai, "dan jual di 1200 aja, saya dapat untung 41%. Kalau saya beli IPO Krakatau Steel sejumlah Rp 100 juta, berarti untungnya Rp 41 juta. Wah, asyik banget nih."
Sebelum anda terlena dalam mimpi terlalu lama, saya akan menjelaskan di pos ini bahwa laba main saham IPO biasanya hanya sekitar 1%, dan hampir tidak mungkin mencapai 40an%.
Mengapa hanya 1%, bukan 40% sebesar kenaikan harga saham?
Saham IPO yang naik kencang setelah listing (ditransaksikan di bursa) adalah saham yang banyak diminati pemain saham. Karena banyak peminatnya, saham IPO dijatah sesuai total pesanan. Misalkan jumlah saham IPO adalah 1.000 lot tetapi total pesanan adalah 10.000 lot, setiap pemesan 10 lot akan mendapatkan jatah 1 lot alias 10% dari total yang dipesan. Ingat, semakin banyak peminat semakin kecil jatah yang didapat.
Contoh: pada IPO Krakatau Steel, pemesan di book-building mendapat jatah di bawah 0.5%, bahkan banyak yang tidak mendapat jatah sama sekali. Pemesan di saat pooling mendapat jatah lebih banyak, yaitu sekitar 3.6%.
Kalau kita menggunakan jatah pooling untuk menghitung laba, laba yang didapat adalah:
3.6% (jatah pooling) x 41% (kenaikan harga saham) = 1.44%
Artinya: kalau anda pesan saham Krakatau Steel (KRAS) sebanyak Rp 100 juta di waktu pooling dan menjualnya di harga Rp 1200, anda akan mendapat untung Rp 1.440.000.
Itu kalau anda jual di harga 1200. Kalau anda jual di harga lebih tinggi, tentu laba anda lebih tinggi. Tapi kalaupun anda jual KRAS di harga 1500 (hampir mendekati harga tertinggi Rp 1520 pada hari listing ke dua), total laba anda hanya 2.7% dari modal, sangat jauh dari 40an%.
Perlu anda ketahui bahwa KRAS termasuk saham IPO yang naik kencang. Saham-saham IPO lain pada umumnya tidak naik setinggi KRAS.
Contoh: pemesan saham Indofood CBP waktu pooling mendapat jatah sekitar 8% di harga Rp 5395. Pada hari pertama ICBP ditransaksikan antara Rp 5700 – 6200. Andai kata anda menjual ICBP di harga 6000 berarti keuntungan dari kenaikan harga adalah:
(6000 – 5395) / 5395 = 11.2%
Keuntungan dari seluruh modal adalah:
8% (jatah pooling) x 11.2% (kenaikan harga saham) = 0.9%
Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa main saham IPO bisa menguntungkan, tapi untungnya hanya sekitar 1%. Cara menghitung keuntungan yang benar adalah mengalikan persentase jatah yang kita dapat dengan kenaikan harga, bukannya semata-mata menghitung kenaikan harga saham.
Masih tertarik main saham IPO walau--kalaupun untung--untungnya cuma sekitar 1%? Silahkan baca pos "Cara Main Saham IPO untuk Pemula."
Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2010 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
Mantepppz info na, bs byk bljr disni
ReplyDeletepak, saya mau tanya. Kan harga IPO KRAS awalnya 850 , kemudian kata bapak tadi ditutup pada 1270, pas saya cek sekarang ternyata hanya turun sampai sekitar 640, kira kira penyebabnya apa ya pak bisa naik turun sejauh itu ? Terimakasih
ReplyDeleteMaaf, saya tidak tahu sebab kenapa KRAS bisa turun ke 640. Tapi saham memang seperti itu, bisa naik kencang bisa anjlok drastis.
Deletepak, untuk kasus ipo modal yg kita setorkan adalah sebesar jatah yang kita dapat atau yg kita pesan?
ReplyDeleteHarus setor sesuai jumlah pesanan. Kalau dapatnya tidak sebanyak pesanan, sisa uang akan di-refund.
Deleteterimah kasih pak iyan infox, dan sngat ilmiah skali sehingga teman2 harus realistis menilai keuntungan main saham, sy trus ikuti pak info2x.
ReplyDeletepak..saya ingin bertanya..book building merupakan PROSES penentuan harga sedangkan pooling itu merupakan pemesanan sahamm..kemudian :
ReplyDelete1. beda jatah book building sama jatah pooling apa y secara jelasnya?
2. duluan book building apa pooling?
trims
Bookbuilding adalah proses penentuan harga SEKALIGUS pemesanan.
Delete1. Jatah bookbuilding tidak sama dengan jatah pooling (karena alokasi saham untuk bookbuilding dan pooling tidak sama). Tapi kalau bookbuilding dapat jatah banyak (secara persentase), jatah pooling juga biasanya banyak (secara persentase), tapi tidak (harus) sama.
2. Lebih dulu bookbuilding.
maaf pak...klo yg online web nya mana maksudnya g pake broker manusia manage sendiri gitu....thanks
ReplyDeleteOnline-trading ataupun full-service (dilayani manusia) SAMA harus manage sendiri.
DeleteCuma, kalau full-service yang input order adalah broker anda. Anda cukup menelepon si broker.
Online-trading berarti anda harus input order sendiri. Berarti anda harus selalu punya akses internet.