Saturday, March 17, 2012

Cara Membeli Saham Untuk Pemula (Bagian III)

Pos ini adalah lanjutan dari pos “Cara Membeli Saham untukPemula (Bagian II).” 

Setelah membaca pos “Cara Membeli Saham Untuk Pemula (Bagian II)” sangat mungkin anda bingung dan bertanya-tanya: jadi di harga berapa saya harus membeli suatu saham.

Anda akan lebih mengerti setelah membaca pos ini karena harga beli saham tergantung pada "Kapan" dan "Bagaimana" anda membeli. 


III. Kapan dan Bagaimana

Kapan dan Bagaimana anda membeli suatu saham adalah faktor utama penentu harga beli saham tersebut. 

Ada 2 cara “kapan” anda membeli saham: saat itu juga atau nanti.

Ada 2 cara “bagaimana” anda membeli saham: antri beli ("bid") atau langsung beli di harga offer (hit "offer"). 

Kalau anda mau membeli saat itu juga, anda harus langsung beli di harga "offer". 

Kalau anda mau membelinya nanti, anda bisa antri beli ("bid") di bawah harga "offer" saat itu atau anda bisa menunggu sampai saat yang ditentukan untuk beli dan anda langsung beli di harga "offer."

Maksudnya begini: andaikan saham MNCN saat ini “offer” di harga Rp 1800 dan anda baru tertarik untuk beli di harga 1700. Anda bisa melakukan “bid” di harga 1700 atau anda bisa juga tidak nge-“bid” tapi menunggu MNCN turun sampai “offer” di 1700 dan langsung anda beli di harga tersebut.

Ingat: Kalau anda mau langsung mendapatkan suatu saham, anda harus beli di harga "offer." Itu satu-satunya cara memastikan anda mendapat saham itu. Tapi sudah saya katakan di pos sebelum ini bahwa seringkali setelah anda beli suatu saham, saham tersebut malah langsung turun. Tapi ketika anda mengantri beli "bid" di harga bawah, saham tidak mau turun ke harga "bid" anda. Jadi kapan sebaiknya anda membeli saham langsung di harga "offer" dan kapan mengantri di "bid"? 

Solusi mudah untuk masalah di atas adalah untuk membagi pembelian dalam 2 tahap.

Artinya begini: kalau anda mau membeli saham BWPT sebanyak 10 lot dan BWPT sekarang “offer” di Rp 1600, langsunglah beli 5 lot sekarang juga di harga 1600. Untuk sisa 5 lot yang masih anda mau beli, silahkan anda “bid” di bawah atau beli langsung di kemudian waktu. Membeli saham secara bertahap seperti ini saya namakan “laddering in” (masuk bertahap/berjenjang).

Mari kita lihat skenarionya: Kalau setelah anda beli BWPT naik, setidak-tidaknya anda sudah punya 5 lot. Kalu setelah anda beli BWPT turun, kan anda memang masih mau membeli 5 lot lagi.

Nah, misalkan anda membeli 5 lot kedua di harga 1550 pada keesokan hari, rata-rata harga beli anda adalah (1600 + 1550)/2 = 1575. Harga rata-rata 1575 ini lebih baik daripada kalau anda membeli langsung 10 lot di 1600. 

Inti dari pos ini: anda tidak harus membeli saham sekaligus semua; anda bisa membeli secara berjenjang. Memang, kalau saham langsung naik setelah anda beli, anda akan menyesal karena baru membeli setengah dari total yang anda inginkan. Tidak ada solusi yang sempurna.

Membeli secara bertahap bukan solusi sempurna karena memang tidak ada cara sempurna dalam bermain saham. Tapi membeli saham secara bertahap/berjenjang adalah solusi terbaik bila anda selalu ragu-ragu ketika mau membeli saham.

Anda mungkin sering bertanya-tanya: sudah murahkah saham SMGR? masih bisa turun gak? beli sekarang atau nunggu? Tidak ada seorang pun yang tahu. Daripada anda gigit jari melihat saham incaran anda keburu naik sebelum anda sempat beli, belilah separuh dulu. Beli separuh lagi belakangan.

Sekarang anda sudah tahu bagaimana cara membeli saham. Apa langkah selanjutnya? Lanjut baca ke "Cara Main Saham Untuk Pemula: Setelah Beli (Bagian I)." 






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2012 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]

66 comments:

  1. Pak,, Ada fb atau ym ga???? supaya saya bisa langsung bertanya,,, Kalau tentang broker gemana yah pak,, apabila kita buy dan hold, apakah tetap menggunakan broker,, dan broker apa aja yg menurut bapak bagus?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk membeli dan menjual saham, kita MUTLAK HARUS bertransaksi melalui broker/sekuritas saham. Tidak peduli apakah kita buy-and-hold atau trading.

      Kalau Agung memilih transaksi melalui broker online-trading, silahkan coba Indo Premier Online Trading (IPOT) atau E-Trading. Saya sudah pernah jual-beli via broker-broker ini dan saya katakan sistem mereka bagus.

      Maaf, saya tidak aktif di FB dan YM. Pertanyaan Agung di blog akan saya jawab secepat mungkin.

      Delete
  2. Salam investasi pak IYAN...
    Saya rencananya mau mulai trading saham dengan dana minim (5juta rupiah). Sebaiknya pola trading seperti apa yang saya terapkan? Short term (hit and run)? Mid term? atau ???
    Sebaiknya disaham yang memiliki range harga berapa saja saya bertransaksi dengan modal sejumlah tersebut? Bagaimana money management nya? tentang cut loss? dsb...

    Atas pencerahannya saya ucapkan terimakasih sebelumnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Deruju, yang patut menjawab pertanyaan anda adalah anda sendiri karena anda sendirilah yang paling tahu tentang diri anda.

      Kalau mau sukses bermain saham, jangan mengharapkan orang lain menuntun anda setiap saat. Bereksperimenlah dan kemudian putuskan apa yang cocok untuk anda.

      Tujuan blog saya adalah membimbing pemain saham mencari jawaban apa yang harus mereka lakukan. Bukan untuk menjawab semua pertanyaan mereka.

      Kalau Deruju tidak bisa menjawab pertanyaan dasar yang kamu tanyakan, itu berarti Deruju belum siap untuk terjun bermain saham.

      Delete
  3. Saya pingin banget bisa main saham nih pak iyat .. Kalau ga keberatan ajari saya dari awal investasi sampai main saham nya lewat email saya di : oke.lets.pl4y@gmail.com
    saya masih umur 18 tahun dan masih sangat awam untuk bermain saham.. Mohon di bantu pak iyat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ivan, maaf saya untuk saat ini tidak bisa menuntun belajar saham secara personal. Saya tidak punya waktu luang untuk menjadi pelatih saham.

      Lagipula sudah sering saya temui orang yang berhasrat belajar, tapi cuma hasrat saja. Maunya langsung jago, maunya langsung untung. Tidak ada kemauan, tidak ada usaha untuk belajar. Karena itu, kalaupun akhirnya saya menerima murid, sang murid harus membayar. Bayaran akan saya tentukan sesuai kemampuan finansial dan tidak harus selalu harus berupa uang.

      Tapi kalau Ivan ada pertanyaan lain, silahkan tulis di blog ini.

      Delete
  4. Pertanyaan pertama pak iyat..
    Bagaimana saya harus memulai?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk mulai main saham, harus buka rekenening transaksi saham di perusahaan broker saham. Kita tidak bisa bertransaksi tanpa rekening ini.

      Karena baru mulai (dan dengan modal kecil), bukalah rekening online trading karena setoran awal ada yg cuma Rp 5 juta. Pilih perusahaan sekuritas yang ternama seperti IPOT, eTrading, Panin Sekuritas, BNI Sekuritas, dll.

      Delete
  5. ohh. jadi first step nya itu buka rekening online di IPOT, dll ya? setelah itu buka rekening saham di perusahaan broker saham ya? cara nya bagaimana dan nama salah satu perusahaan broker saham nya apa yah pak iyan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rekening online trading itu sama dengan rekenening saham di perusahaaan broker saham.

      Silahkan cari di internet persyaratan membuka rekening saham di masing-masing broker. Lalu hubungi perusahaan tersebut untuk keterangan jelas.

      IPOT = Indo Premier Online Trading

      Delete
  6. Ohh seperti itu.. Modal awal 5juta yah pak iyan? Terus saya masih belum paham untuk singkatan2 yg terdapat pada perusahaan.. Ada web untuk menjelas kan nya ga pak iyan?

    ReplyDelete
  7. Replies
    1. SMGR adalah kode saham PT Semen Gresik; MNCN adalah kode saham PT Media Nusantara Citra.

      Kalau sudah terjun main saham, kode-kode ini akan terhafal luar kepala dengan sendirinya.

      Delete
  8. lalu cara melihat secara langsung/live naik atau turun nya saham diweb mana pak iyan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau sudah buka rekening online-trading di perusahaan broker saham, Ivan bisa memantau pergerakan harga via web broker saham tersebut.

      Delete
  9. Kalau saya pingen memulai, perusahaan broker mana yang memberi dukungan data paling akurat dan bisa memberi bantuan masukan untuk investor pemula?

    ReplyDelete
  10. Charles,

    Semua perusahaan broker (online trading) datanya akurat karena data-feed nya semua dari Bursa Efek Indonesia.

    Kalau Charles perlu broker yang bisa memberi bantuan untuk investor pemula, berarti Charles perlu buka rekening full-service bukan online-trading. Tapi sebagai pemula, sulit mendapat broker (orang) yang handal karena yang handal biasanya sudah punya cukup banyak investor dan hanya berminat melayani pemain saham bermodal besar.

    ReplyDelete
  11. pak iyan
    bgamasaya maau belaajr saham dengan modal 1jt dan diman saya memiliah perusahan sahamnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya tidak tahu apakah ada broker yang menerima setoran awal Rp 1juta. Silahkan anda google untuk cari tahu.

      Delete
  12. Hi Pak Iyan,

    Bagaimana pendapat Bapak mengenai Mandiri Sekuritas dengan sistem nya namanya MOST, apakah Bapak punya pengalaman pernah menggunakannya?
    Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya belum pernah mencoba MOST-nya Mandiri Sekuritas. Tapi seperti sudah saya katakan berkali-kali, yang penting buka rekening di perusahaan broker yang terpercaya, yang bonafide.

      Sebagai anak perusahaan Bank Mandiri, saya rasa Mandiri Sekuritas seharusnya cukup baik. Silahkan Reinhard coba dan share pengalamannya.

      Delete
  13. salam kenal pak iyut...maaf kalo pertanyaan saya kurang berbobot. saya mau tanya pak...keuntungan finansial yg kita dapat bermain saham dari apa saja ya pak? trimakasih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Keuntungan finansial ya cuma satu: dapat duit.

      Delete
  14. Met siang Pak, saya mau tanya perusahaan broker online mana yang mau terima setoran deposit awal 5 jutaan, karena saya sudah cari2, minimal menerima 10 jutaan. Tolong bantuan dari bapak , karena sy masih pemula

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah coba Indo Premier Online Trading (IPOT) atau eTrading?

      Delete
  15. terus terang saya jadi lumayan tertarik dgn saham stlh dr td baca post2 p.iyan. cuma saya ingin tanya, ada ga referensi2/buku ttg panduan investasi saham utk pemula yg recommended dan mudah dpahami? sebisa mgkn bahasa indonesia karena saya br mau belajar dan blm mngerti istilah2 dlm bdg investasi. thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Buku-buku bagus tentang saham hampir semuanya dalam bahasa Inggris.

      Silahkan coba buku terjemahan "How to Make Money in Stocks" karya William O'Neil yang sudah diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh Penerbit Andi.

      Delete
  16. Pak Admin,
    Saya punya rencana untuk investasi di saham. Sebelum masuk ke salah satu sekuritas, saya browsing mencari-cari perusahaan sekuritas yang terbaik tapi yang tidak membebani investor dengan biaya bulanan ini-itu, seperti di salah satu perusahaan sekuritas yang baru saya temukan. Perusahaan ini menarik biaya bulanan untuk "online trading" sampai sebesar Rp. 27.500,-. Padahal rencana saya investasi saham bukan untuk trading tapi untuk investasi jangka panjang, dan tidak berminat untuk sering2x membuka situs trading systemnya.
    Pertanyaan saya: Apakah semua perusahaan sekuritas akan menarik biaya bulanan untuk hal seperti itu? Mungkin Bapak punya rekomentasi perusahaan sekuritas apa yang terbaik untuk investasi saham jangka panjang dan tidak terlalu membebani biaya-biaya seperti di atas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setahu saya, kebanyakan broker online-trading memungut biaya bulanan Rp 25.000 + PPN (= Rp 27.500). Biaya ini adalah biaya untuk "data feed" data saham online.

      Kalau tidak salah, eTrading TIDAK memungut biaya ini. Silahkan selidiki lebih lanjut.

      Delete
  17. Asslamu'alaikum wr. wb.
    selamat malam pak iyan ,,
    Saya Rivandi, umur 16tahun
    sebelumnya, saya ingin bertanya:
    kira2 apa usaha yang cocok untuk remaja seusia saya, karena saya fikir saya sudah terlalu banyak merepotkan orang tua saya. mungkin bapak iyan dapat membantu memberikan saran atau masukan untuk bagaimana kedepannya karena saya yakin bapak iyan sudah berpengalaman dalam bidang usaha. :)trima kasih.
    Wassalamu'alaikum wr. wb

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rivandy, terima kasih untuk pertanyaannya. Walaupun sebenarnya tidak cocok dengan topik blog ini, saya akan coba menjawab.

      Yang bisa menjawab usaha apa yang cocok untuk Rivandy seharusnya Rivandy sendiri. Usaha/bisnis apapun seharusnya ditilik dari kemampuan, keahlian (skill), modal, yang anda miliki.

      Contoh: Kalau anda punya skill menulis software, bisa coba jadi konsultan software. Kalau anda punya suara yang bagus, bisa coba jadi penyanyi.

      Semoga membantu.

      Delete
  18. Pak, saya sangat tertarik tentang berinvestasi di saham..
    Tetapi saya sangat kuranh informasi bgaimana cara membeli dan dimana membelinya... dan berapa minimal per belinya...
    maaf atas pertanyaan yg konyol ini, tapi saya memang tidak tau... jika berkenan kirim ke email saya agaprasetyoprasetyo@gmail.com terima kasih sebelumnya..

    ReplyDelete
  19. pak iyan..saya made baru belajar,cuma mash tkut n ragu2..tp keinginan saya sudah kuat untuk terjun di saham,,mhon email langkaH langkah yg perlu saya lakukan...biar nanti g salah arah,,,,,tks sblumnya (imadedianwahyudi@gmail.com)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di halaman ABOUT, tertulis bahwa saya tidak bisa membimbing pemula satu-per-satu.

      Langkah awal adalah membuka rekening saham. Setelah itu, anda harus berekperimen sendiri.Dan terus belajar.

      Selamat mencoba.

      Delete
  20. LUAR BIASA, sangat bermamfaat post-post yang om Iyan sampaikan di Blog ini. Semoga amalan om Iyan dibalas oleh Tuhan YME. Amin.. salam kenal om, saya Vito seorang mahasiswa. mohon izin untuk mendulang ilmu saham di Blog om Iyan.

    ReplyDelete
  21. Siang.
    Kalau untuk membeli saham rata2 minimal berapa lot?
    Terima kasih?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Minimal transaksi saham di PASAR REGULAR adalah 1 lot.

      Kalau kurang dari 1 lot, harus dilakukan di Pasar Non-Regular.

      Silahkan baca pos "Pasar Regular, Tunai, Negosiasi di Bursa Saham Indonesia."

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2012/07/pasar-regular-tunai-negosiasi-bursa.html

      Delete
  22. Halo om,
    saya beli saham tidak mengejar harga jual-beli saja, tp lebih ke Dividend.
    jadi lebih cenderung beli dan beli, terutama saat pembagian Dividend bln Juli. jualnya santai belakangan...karena memang saya ingin masuk ke manajemen perusahaan tersebut nantinya hehe.. bisa dibilang sudah seperti terlanjur cinta lah hehe..
    bagaimana menurut om Iyan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sah-sah saja beli saham untuk mendapat dividen. Silahkan dicoba.

      Delete
    2. kalo cuma untuk beli dan beli supaya dapet deviden masuk manaemen perusahaan apakah tetap harus melalui broker dan membuka rekening ?

      Delete
  23. Beli saham, apapun tujuan anda, HARUS melalui broker.

    Silahkan baca pos "Bagaimana Cara Membeli Saham Indonesia."

    http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2013/03/bagaimana-cara-membeli-menjual-saham.html

    ReplyDelete
  24. siang pak iyan mau tanya tentang sinarmas sekuritas kira-kira bagus atau tidak sistim online tradingnya ..?

    terimaksih

    ReplyDelete
  25. Pak Iyan, terkait dengan beli saham ini, saya terkadang langsung beli di offer atau terkadang antri di bid dengan melihat jumlah lot yang ada di offer atau di bid. Kalau saya lihat, jumlah offer berkurang secara drastis, dan jumlah antrian bid jauh lebih banyak daripada offer, saya langsung beli di offer. Menurut pendapat Pak Iyan, bagaimana pendekatan saya tersebut ? Terima kasih Pak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hendra,

      Pertanyaan anda menunjukkan bahwa anda sudah tahu bahwa Bid/Offer adalah kondisi yang dinamis. Bagus.

      Pendekatan anda, secara umum, sudah baik. Tapi hati-hati melakukan hal ini dengan saham gorengan karena bisa saja "bandar" menempel Bid yang banyak supaya anda TERTARIK membeli di Offer.

      Delete
    2. mengenai hal diatas, saya punya pengalaman juga.
      Padahal saham yang saya pilih termasuk kategori bluechip. melihat bid tebel dan offer makin tipis secara cepat,karena takut ketinggalan kereta dan selain memang analisa teknikal yang saya pakai signal buy, saya langsung beli di harga offer. eh setelah saya beli volume bid yang tebal tadi tiba2 hilang...yang artinya di withdraw...bukan akibat transaksi done..setelah itu harga beberapa waktu kembali meluncur kebawah. kejadian ini saya alami beberapa kali. sejak saat itu saya sangat berhati2 untuk entry. setelah mengamati transaksi di menit2 pertama bursa opening, kadang "psikologis takut ketinggalan kereta" sangat mendominasi apabila melihat saham incaran kita bergerak 1,2 point keatas cukup cepat dan akhirnya kita menjadi terpancing untuk langsung beli di harga offer saat itu juga. Tapi yah memang kalo dilihat2 main saham itu banyak seni-nya juga sih..saya sangat setuju kalo jam terbang (pengalaman main saham) dan seberapa sering kita mengamati pergerakan saham incaran kita sedikit banyak mendukung keberhasilan trading kita...yang penting kita terus belajar seperti judul blog ini...^_^

      Delete
    3. Mas Agung, komentar anda tepat sasaran. Terima kasih.

      Delete
    4. Untuk Bung Iyan & Bung Agung saya ada beberapa pertanyaan :
      1. apa maksud dari kalimat ini ?? "eh setelah saya beli volume bid yang tebal tadi tiba2 hilang...yang artinya di withdraw...bukan akibat transaksi done..setelah itu harga beberapa waktu kembali meluncur kebawah."
      Bukannya kalau bid hilang akibat dari transaksi done ?? mohon dijelaskan arti dari di withdraw
      2. Berhubung banyak yang antri, bagaimana caranya supaya saya bisa pasti kebagian saham jika saya mau beli/antri di bid ? Apakah ada cara/trik yg bisa digunakan seperti melihat jumlah lot di bid atau bagaimana?
      Sebalumnya saya ucapkan terima kasih

      Delete
  26. thanks Pak Iyan dan Pak Agung. Berhubung sahamnya udah jadi inceran, gara2 beli langsung di harga offer karena takut 'ketinggalan kereta', hari ini saya loss 10 point hadeuh :(. Tapi ya terkadang yang saya beli di harga offer bisa naik juga ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dengan fraksi harga sekarang, beli di Bid atau di Offer seharusnya tidak masalah.

      Terus terang, saya lebih sering MENYESAL antri Bid tapi tidak dapat (lalu sahamnya lari kencang) daripada beli di Offer (lalu saham turun). Yang penting anda menentukan titik cut-loss untuk setiap saham yang anda beli.

      Delete
    2. betul sekali bung Iyan, fraksi harga yang sekarang ini lebih membantu sih. itulah seninya ya bung iyan beli antri di bid atau langsung ke offer memerlukan jam terbang tinggi seperti bung iyan untuk bisa mengambil keputusan mendekati tepat.
      pengalaman trading saya yang bisa saya ambil pelajaran sejauh ini, sepanjang analisa teknikal yang kita pakai untuk "nebak" bener, maka loss sementara 10 point seperti contoh mas hendra diatas untuk kemudian menjadi profit beberapa point keatas (kalau analisa kita bener) tidak menjadi masalah (masalahnya khan hanya profit kita tidak maksimal, ya tidak ada yang sempurna lah di dunia ini).
      Namun kalau analisa kita ternyata salah, seperti yang Bung Iyan bilang, kita toh sudah menentukan titik cutloss kita. tinggal kita disiplin mau menjalankan atau tidak. sekarang ini saya selalu menganggap titik cutloss yang saya tentukan adalah maksimum business risk saya yang bisa saya terima, sehingga setiap perasaan tidak nyaman yang timbul akibat saya melakukan cutloss sedikit banyak bisa saya tekan karena saya selalu menganggap itu adalah business risk.
      sekarang ini, setelah saya belajar banyak dari blog-nya Bung Iyan saya sudah jarang cutloss, namun saya tetap selalu waspada, kalau business risk itu datang, toh saya sudah tahu apa yang mesti saya lakukan.

      Delete
    3. Cut-loss memang tidak enak rasanya. Tapi akan lebih tidak enak lagi kalau cut-loss ketika rugi sudah membengkak.

      Sangat benar pandangan bung Agung bahwa kerugian cut-loss adalah "business risk" (resiko usaha). Main saham tidak mungkin untung terus. Yang penting adalah jumlah keuntungan lebih banyak daripada jumlah rugi.

      Delete
  27. pak iyan,
    hari ini saya baru mulai membaca dan belajar ttg saham.
    1. klo sudah buka rekening, lalu beli sahamnya dimana, jika online apa harus buka website, atw instal aplikasi??

    2. trus bagaimana cara menganalisa kapan saham prusahaan trsebut naik atw turun?? menurut pengalaman pak Iyan tipsnya seperti apa???

    ReplyDelete
    Replies
    1. 1. Silahkan tanya ke broker anda.

      2. Silahkan baca halaman "About" dan "Kurikulum."

      Delete
  28. Makasih pak Yan ...... ( Bingung mau tanya dari mana .....), semakin belajar semakin banyak yang tidak di mengerti .....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lebih baik kalau anda belajar dan diikuti dengan praktek. Tapi INGAT: praktek dengan modal sekecil mungkin.

      Belajar musik tidak bisa hanya dengan mendengar/membaca ocehan pengajar; anda harus juga LATIHAN, LATIHAN, LATIHAN.

      Main saham juga sama. Anda perlu LATIHAN, LATIHAN, LATIHAN.

      Delete
  29. Pak Iyan, hari ini saya lihat EXCL tidak ada offernya sedangkan ELTY tidak ada bidnya. Apakah ini artinya pada saat itu saham tsb tidak ada yang jual atau tidak ada yang beli? Kenapa bisa begitu ya? -pertanyaan newbie lagi, baru belajar klak-klik menu trading- makasih, pak.

    ReplyDelete
  30. EXCL hari ini 05 September 2014 tidak ada yang OFFER di atas harga 6475 karena harga sudah mencapai batas Auto-Reject atas.

    Auto Reject ATAS artinya TIDAK BISA memasukkan Bid/Offer di atas harga batas Auto Reject.

    EXCL Open di 5400, batas Auto Reject atas adalah 20% dari Open, berarti di harga 6480.

    ELTY tidak ada yang bid karena harga TERENDAH yang diperbolehkan di Pasar Regular adalah Rp 50.

    ReplyDelete
  31. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  32. maaf , saya pemula , di artikel ini dijelaskan tentang harga bid dan offer , kalau angka yang biasanya dicetak besar (harga LAST) , itu apa ? apakah rata2 dari bid dan offer saat ini ? atau harga terakhir dari transaksi yang match ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. LAST adalah harga TERAKHIR yang terjadi (match).

      Delete
  33. Halo, Pak Iyan.

    Terima kasih atas penjelasan "Laddering In". Semakin yakin tidak ketinggalan gerbong selama tidak menyesal setelah "Match" harga terbang tinggi tapi kita punya lot sedikit. Pun titik Cut Loss telah kita tetapkan, kerugian sudah kita batasi, apabila setelah "Match" malah turun.

    Dari penjelasan Pak Iyan dengan contoh BWPT, apakah "Laddering In" tidak jauh beda dengan "Average Down", Pak Iyan? Karena mindset saya, kalau "Average Down" berarti mengecilkan prosentase kerugian.

    Terima kasih, Pak Iyan. Salam..

    Badung, 16 September 2020

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Taufan,

      "Laddering in" mirip-mirip dengan "Average Down" bila setelah beli 1/2 pertama harga saham turun, lalu kita beli 1/2 lagi.

      Tapi bisa saja setelah beli 1/2 pertama harga saham naik, lalu kita beli 1/2 lagi di harga lebih tinggi. Ini bukan "Average Down," tapi "Average Up."

      Jadi perbedaan "Laddering In" dan "Average Down/Up" adalah: setelah beli 1/2, lalu harga naik ataupun turun kita tetap beli 1/2 lagi.

      Delete
  34. Baik, Pak Iyan. Terima kasih banyak atas penjelasannya.

    ReplyDelete

Pertanyaan dan komentar anda akan saya jawab sesegera mungkin. Maaf, saya tidak menerima pertanyaan dan komentar anonim/unknown. Promosi, iklan, link, dll, apalagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan main saham TIDAK AKAN ditampilkan.