Friday, August 24, 2018

Kuliah Apa Agar Bisa Untung Main Saham?

Di pos "Investasi Saham atau Trading Saham, Mana Lebih Baik? (Bagian II)" seorang pembaca blog ini, Nandini, bertanya, ". . . kuliah S2 apa ya kalo saya ingin berkarir jadi di broker di suatu perusahaan (nantinya sih berkhayal hanya bekerja dari rumah)."

Intinya, Nandini ingin tahu jurusan pendidikan formal apa yang bisa mempersiapkan dirinya agar bisa untung main saham.

Figure 1. University Card from 7 Wonders Board Game

 Jawaban saya:

Saya pribadi berpendapat bahwa belum ada jurusan PENDIDIKAN FORMAL yang mempersiapkan seseorang untuk berkarir sebagi "pemain" (investor atau trader) saham.

Mengejar gelar MBA mungkin mempersiapkan anda untuk mengelola keuangan perusahaan, tapi tidak mempersiapkan anda untuk mengelola portofolio saham.

Lagipula, hampir semua teori tentang investasi ataupun portofolio saham yang diajarkan di universitas adalah teori yang dibuat profesor-profesor yang bukan pemain saham. Teori-teori mereka mungkin bagus, tapi banyak asumsi-asumsi yang dipakai tidak sesuai dengan kondisi pasar sesungguhnya.

Kalau anda tidak percaya pendapat saya, saya harap anda percaya pada Peter Lynch dan Joel Greenblatt (dua orang penulis buku best-seller tentang investasi saham).

Peter Lynch (penulis buku "One Up on Wall Street") dan Joel Greenblatt (penulis buku "The Little Book that Still Beats the Market" dan "You Can Be a Stock Market Genius") berpendapat bahwa pendidikan MBA tidak banyak membantu untuk sukses bermain saham. Perlu anda ketahui bahwa Peter Lynch dan Joel Greenblatt adalah investor saham ulung. Dan mereka punya gelar MBA dari universitas ternama. Tapi mereka dengan gamblang menyatakan bahwa gelar MBA tidak banyak membantu mereka menjadi investor saham ulung.

Jadi, saran saya adalah agar anda TERJUN LANGSUNG ke dunia transaksi saham. Tapi dalam proses belajar, janganlah mencemplungkan uang dalam jumlah nominal besar.

Terjun langsung bisa dengan langsung menjadi pemain saham, atau bisa juga dengan bekerja di perusahaan broker saham.

Kalau anda mau mahir mancing ikan, anda tidak perlu kuliah 4 tahun untuk belajar biologi ikan. Akan lebih produktif kalau anda langsung memancing ikan di kolam/laut mendompleng pemancing atau nelayan yang sudah berpengalaman.

Pesan moral:

Pendidikan formal bukan faktor penting untuk sukses main saham. Walaupun anda tidak lulus SD—asalkan anda bisa baca, tulis, hitung (duit) dan rajin berlatih jual beli saham—anda tetap berpeluang sukses main saham.






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2018 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]

Friday, August 10, 2018

Belajar. Beli Saham. Jual. Ulangi.

“To learn and not to do is really not to learn. To know and not to do is really not to know.” — Dr. Stephen Covey

Belajar tapi tidak melakoni sama saja tidak belajar. Tahu tapi tidak melakukan sama saja tidak tahu.

Figure 1. Dixit Card 01 from Dixit Revelations Board Game


---###$$$###---


Anda sedang belajar saham?

Bagus.

Adalah tindakan yang bijaksana kalau anda belajar dulu sebelum langsung nyemplung.

Tapi...

...jangan hanya belajar saja. Anda harus melakoni, melakukan, mempraktekkan. Nyemplung.

Belajar berenang tidak bisa hanya dengan mempelajari teori/tehnik berenang. Anda harus nyemplung ke kolam renang. Begitu pula dengan belajar main saham.

Tapi saya pengen langsung untung besar, pak, kata si anu.

Nah, ini dia.

Saat mulai belajar main saham, tujuan utama anda untuk belajar. Bukan untuk cari untung. Moso bayi belum bisa merangkak pengen langsung jadi juara lari?

Tapi saya takut rugi, pak, kata si itu.

Nah, itu dia.

Saat mulai belajar main saham, mulailah dengan modal SEKECIL mungkin sehingga kalaupun anda rugi 100% anda tidak stress. Dengan demikian, anda tidak takut rugi.

Jangan pikirin untung. Jangan takut rugi.

Belajar. Beli Saham. Jual Untung/Rugi. Ulangi.






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2018 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.] 

Saturday, August 4, 2018

Trading Saham Cepat atau Investasi Jangka Panjang?

Di pos "Tanggapan Pilih Mana: Investasi Saham Jangka Panjang atau Trading Saham Jangka Pendek?" saya menyatakan bahwa anda harus mencari tahu sendiri apakah anda lebih cocok investasi saham jangka panjang atau trading saham cepat. Nah, di pos ini saya akan membahas topik tersebut dari sudut pandang lain.

MISALKAN anda BISA trading saham jangka pendek dan juga BISA investasi saham jangka panjang. Sebaiknya pilih yang mana?

Victor Sperandeo di buku Trader Vic —Methods of a Wall Street Master menyarankan:

Figure 1. Sampul Depan Buku Victor Sperandeo Trader Vic - Method of a Wall Street Master

Be an investor in the early stages of bull markets. Be a speculator in the latter stages of bull markets and in bear markets.

Terjemahannya kira-kira begini:

Jadilah investor (jangka panjang) pada permulaan pasar yang Bullish. Jadilah spekulator di akhir pasar Bullish dan saat pasar Bearish.

(Kalau anda belum tahu arti Bullish dan Bearish, silahkan baca pos "Arti 'Bullish' dan 'Bearish' di Bursa Saham.")

Saran Victor Sperandeo sangat penting dicamkan karena yang sering dilakukan pemain saham adalah kebalikan dari saran tersebut: Jadi investor saham jangka panjang saat pasar Bearish (alias nyangkut) dan jadi trader cepat saat pasar Bullish (alias kebelet jual).

Menjadi nvestor saham jangka panjang saat pasar Bearish—sebenarnya—tidak salah. Masalahnya: mayoritas investor saham jangka panjang saat pasar Bearish adalah karena saham yang mereka beli harganya turun. Dengan kata lain: mereka terpaksa menjadi investor jangka panjang karena sahamnya nyangkut. Bukan karena pilihan.

Menjadi trader cepat saat pasar Bullish juga—sebenarnya—tidak salah. Tapi, mayoritas trader saham cepat saat pasar Bullish adalah karena saham yang mereka beli harganya naik dan mereka ingin cepat-cepat merealisasikan profit. Masalahnya: setelah dijual, harga saham malah meroket. 

Oke, oke, kata anda. Tapi bagaimana caranya saya tahu market sedang Bullish atau sedang Bearish?

Pertanyaan yang sangat bermutu.

Saya sangat setuju dengan saran Victor Sperandeo di atas tapi saran tersebut akan saya sederhanakan agar anda TIDAK PERLU tahu apakah market sedang Bullish atau Bearsih.

Saran Iyan Terus Belajar Saham adalah sebagai berikut:

Jadilah investor saham jangka panjang saat saham anda naik. Jadilah trader jangka pendek saat saham anda turun.

Artinya, kalau saham yang anda beli naik, biarkanlah ia naik. Tapi kalau saham yang anda beli turun, lekas-lekaslah jual.

Jangan terbalik.






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2018 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]