Pemain saham biasanya tahu saham "Apa" yang mau ia beli. Tapi alasan "Mengapa" ia (berniat) membeli saham tersebut, mayoritas pemain saham tidak bisa menjawab.
Mengapa penting tahu alasan "Mengapa" anda membeli suatu saham?
Joel Greenblatt di buku The Little Book That Still Beats the Market menulis:
Figure 1. Sampul Depan Buku Joel Greenblatt The Little Book That Still Beats the Market |
"Choosing individual stocks without any idea of what you're looking for is like running through a dynamite factory with a burning match. You may live, but you're still an idiot."
Memilih saham tanpa punya ide apa yang anda cari adalah seperti berlari di pabrik dinamit sambil memegang korek api yang menyala. Anda mungkin hidup, tapi tetap saja anda seorang idiot.
Coba anda tanyakan diri sendiri: Apa alasan anda membeli saham yang sudah anda beli?
Kalau anda tidak bisa menjawab berarti anda memang hobi berlari di pabrik dinamit sambil membawa obor yang berkobar-kobar.
Pos-pos yang berhubungan:
- Cara Membeli Saham Untuk Pemula
- Beli Saham Apa?
- Apa Inti Analisa Fundamental?
- Beli Saham Naik Yang Mana?
Pernyataan ini nih yang benar sekaligus menohok tapi bisa dijadikan cambuk untuk terus belajar bagi pemula seperti saya,
ReplyDelete"Coba anda tanyakan diri sendiri : Apa alasan anda membeli saham yang sudah anda beli ? Kalau anda tidak bisa menjawab berarti anda memang hobi berlari di pabrik dinamit sambil membawa obor yang berkobar-kobar"
Sangat inspiratif Pak Iyan. Terima kasih.
Sore Pak Iyan
ReplyDeleteKlu sy membeli saham yg berpotensi rebound, berpotensi break out, dan yg uptrend kuat ( seperti anjuran pak Iyan) makanya sblm beli sy pastikan screening dulu saham2 yg likuid di LQ 45. Mohon utk dikoreksi dan komentarnya pak suhu Iyan. Tks
Selama anda bisa menjawab "mengapa" anda membeli suatu saham, itu adalah langkah awal yang baik.
DeleteTahu "mengapa" anda membeli suatu saham TIDAK MENJAMIN pasti untung.
Tahu "mengapa" anda membeli suatu saham fungsinya adalah untuk menentukan apakah "mengapa" tersebut benar dan menguntungkan.
Misalkan anda membeli saham A karena (menurut anda) saham tersebut berpotensi rebound.
Kalau saham tersebut rebound, berarti pengamatan anda benar.
Kalau saham tersebut tidak rebound, berarti pengamatan anda salah.
Salam kenal Pak Iyan,
ReplyDeletesetelah membaca tulisan bapak dari awal, saya mendapat banyak ilmu tentang bermain saham yang sangat praktikal sekali, terima kasih banyak pak atas tulisan dan share ilmu yang sangat bermanfaat dan sangat praktikal untuk dilakukan.
sangat ditunggu pak untuk lanjutan artikel mengenai analisa teknikalnya
salam dan terima kasih
Pak Iyan, anda menulis dengan sangat baik. Saya pemula pun bisa mengikuti dengan baik. Sangat menyenangkan belajar dari blog ini. Seperti penulisan Novel, yang habis satu lembar, tidak sabar membuka lembar berikut. :)
ReplyDeleteKeren.
Terima kasih untuk komentarnya. Sangat membesarkan hati.
DeletePak iyan alangkah baiknya kalau ada menu arsip,,hehe jd lbih praktis,,maaf
ReplyDeletesaya BELI PWON karena saham ini harganya waktu itu di bawah 500 ,masuk Lq45, pemiliknya orang terkaya di Ri no 36, basisnya di surabaya kota yg mungkin akan lebih berkembang,saham Properti yg sahamnya hampir tiap hari aktiv ada yg jual beli, Gandaria dan Kokas salah satu usaha di jakartanya,,, ah lupa lagi apa saja.. cuma yakin aja
ReplyDeletePak Iyan, anda luar biasa! Tulisan anda bagus dan mudah dipahami. Moga selalu sehat dan tetap berbagi ilmu.
ReplyDelete