Pada pos "Main Saham Cepat Kaya?" saya menganjurkan pemain saham pemula untuk tidak berekspektasi berlebihan dari bermain saham. Kalau begitu, bagaimanakah target laba main saham yang wajar?
Target dapat kita tentukan dengan beberapa cara. Kita bisa mulai dengan yang paling sederhana: menentukan target secara umum. Kita bisa juga menentukan target berdasar bingkai waktu (time frame) investasi, apakah jangka panjang (investasi) atau jangka pendek (trading).
Untuk setiap kriteria tersebut, kita bisa membagi lagi target berdasarkan pengalaman sang pemain: apakah masih pemula (pengalaman sampai dengan 2 tahun), menengah (sampai dengan 6 tahun), atau sudah mahir (di atas 6 tahun). Menuntaskan topik ini, saya melampirkan contoh kasus nyata laba/rugi main saham sebagai bahan perbandingan.
Untuk setiap kriteria tersebut, kita bisa membagi lagi target berdasarkan pengalaman sang pemain: apakah masih pemula (pengalaman sampai dengan 2 tahun), menengah (sampai dengan 6 tahun), atau sudah mahir (di atas 6 tahun). Menuntaskan topik ini, saya melampirkan contoh kasus nyata laba/rugi main saham sebagai bahan perbandingan.
Jadi, untuk mempermudah pembahasan, saya membagi topik ini menjadi empat pos:
- Target Laba Main Saham (Umum)
- Target Laba Investasi Saham (Jangka Panjang)
- Target Laba Trading Saham (Jangka Pendek)
- Contoh Kasus Laba/Rugi Main Saham
OK, mari kita mulai.
Target Laba Main Saham (Umum)
Bila anda baru mulai main saham, saya anjurkan anda menentukan target sebagai berikut:
Pemula (pengalaman sampai dengan 2 tahun)
Target pemula adalah rugi tidak lebih dari 20% modal per tahun.
Ya, anda tidak salah baca. Target wajar pemula bukan untuk mendapat untung tapi jangan rugi terlalu besar. Pemula yang hanya merugi sedikit sudah dikategorikan sukses. Mengapa begitu? Mari kita bandingkan dengan proses belajar di bidang lain.
Misalkan anda membuat kue untuk pertama kali. Apakah anda berharap kue tersebut akan seenak kue yang dijual di toko kue terkenal? Tentu tidak. Anda sudah senang kalau kue itu layak dimakan.
Misalkan juga anda mengemudi mobil untuk pertama kali. Apakah anda langsung tancap gas seperti pembalap F-1? Tentu tidak. Anda menginjak pedal gas perlahan-lahan, menjalankan mobil dengan sangat hati-hati, di jalan yang sepi tanpa kendaraan lain.
Demikian juga seharusnya dengan main saham!
Semua proses pembelajaran butuh waktu dan biaya. Anda tidak bisa menjadi pastry-chef dalam sekejap. Anda juga tidak mungkin menjadi pembalap F-1 tanpa latihan keras bertahun-tahun yang memakan biaya besar. Kalau begitu, masuk akalkah jika pemula berharap untung besar dalam waktu cepat?
Mulailah dengan perlahan-lahan. Jangan bermimpi untung besar. Yang paling penting: usahakan rugi anda maksium 20% per tahun.
Menengah (pengalaman sampai dengan 6 tahun)
Ya, anda tidak salah baca. Target wajar pemula bukan untuk mendapat untung tapi jangan rugi terlalu besar. Pemula yang hanya merugi sedikit sudah dikategorikan sukses. Mengapa begitu? Mari kita bandingkan dengan proses belajar di bidang lain.
Misalkan anda membuat kue untuk pertama kali. Apakah anda berharap kue tersebut akan seenak kue yang dijual di toko kue terkenal? Tentu tidak. Anda sudah senang kalau kue itu layak dimakan.
Misalkan juga anda mengemudi mobil untuk pertama kali. Apakah anda langsung tancap gas seperti pembalap F-1? Tentu tidak. Anda menginjak pedal gas perlahan-lahan, menjalankan mobil dengan sangat hati-hati, di jalan yang sepi tanpa kendaraan lain.
Demikian juga seharusnya dengan main saham!
Semua proses pembelajaran butuh waktu dan biaya. Anda tidak bisa menjadi pastry-chef dalam sekejap. Anda juga tidak mungkin menjadi pembalap F-1 tanpa latihan keras bertahun-tahun yang memakan biaya besar. Kalau begitu, masuk akalkah jika pemula berharap untung besar dalam waktu cepat?
Mulailah dengan perlahan-lahan. Jangan bermimpi untung besar. Yang paling penting: usahakan rugi anda maksium 20% per tahun.
Menengah (pengalaman sampai dengan 6 tahun)
Target pemain saham berpengelaman menengah adalah untung 10% per tahun.
Mengapa cuma 10%?
Setelah beberapa tahun bermain saham, anda sudah paham sedikit tentang saham. Bila saya ibaratkan anda sebagai pengemudi motor, anda sudah pandai mengemudi motor, bahkan dengan kecepatan tinggi. Tapi anda baru jago ngebut di jalan lurus. Anda belum ahli ngebut di sirkuit yang berliku-liku.
Dengan pemahaman terbatas itu, saya menyarankan target 10%, yang relatif kecil, supaya anda tetap berhati-hati. Bila target terlampau tinggi, anda mungkin akan menjadi agresif dan melakukan kesalahan fatal dan merugi besar.
Mengapa 6 tahun?
Jangka waktu 6 tahun saya pilih karena adanya siklus ekonomi. Siklus ekonomi--yang rata-rata berlangsung 5-10 tahun--berpengaruh besar pada bursa saham. Waktu ekonomi baik, saham naik; waktu ekonomi buruk, saham anjlok. Dalam kurun waktu 6 tahun, anda kemungkinan sudah melewati separuh siklus ekonomi dan pernah merasakan kondisi saham terpuruk.
Mahir (pengalaman di atas 6 tahun)
Mengapa cuma 10%?
Setelah beberapa tahun bermain saham, anda sudah paham sedikit tentang saham. Bila saya ibaratkan anda sebagai pengemudi motor, anda sudah pandai mengemudi motor, bahkan dengan kecepatan tinggi. Tapi anda baru jago ngebut di jalan lurus. Anda belum ahli ngebut di sirkuit yang berliku-liku.
Dengan pemahaman terbatas itu, saya menyarankan target 10%, yang relatif kecil, supaya anda tetap berhati-hati. Bila target terlampau tinggi, anda mungkin akan menjadi agresif dan melakukan kesalahan fatal dan merugi besar.
Mengapa 6 tahun?
Jangka waktu 6 tahun saya pilih karena adanya siklus ekonomi. Siklus ekonomi--yang rata-rata berlangsung 5-10 tahun--berpengaruh besar pada bursa saham. Waktu ekonomi baik, saham naik; waktu ekonomi buruk, saham anjlok. Dalam kurun waktu 6 tahun, anda kemungkinan sudah melewati separuh siklus ekonomi dan pernah merasakan kondisi saham terpuruk.
Mahir (pengalaman di atas 6 tahun)
Target pemain saham mahir adalah untung minimal 20% per tahun.
Ah, akhirnya anda sudah melalui satu siklus ekonomi, sudah sering merugi. Walaupun begitu anda tetap bertahan dan terus belajar. Anda mulai dapat merasakan denyut pasar. Dengan berjalannya waktu, anda sekarang lebih sering untung daripada rugi.
Dari pengalaman, anda tahu bahwa pasar tidak berkewajiban memberi anda untung. Tapi bila pasar memberi kesempatan, anda akan membiarkan keuntungan beranak-pinak. Kebalikannya, bila pasar tidak memberi kesempatan, anda duduk manis menanti dengan sabar, laksana singa menunggu mangsa.
Selamat, anda sudah lulus dan berhak menyandang gelar Magister Main Saham.
Bermodal gelar tersebut anda siap bekerja keras untuk menghasilkan laba 20% per tahun. Bila kondisi pasar bullish, anda sangat mungkin mendapat laba lebih besar lagi. Seberapa besar untung yang anda dapatkan hanya tergantung pada usaha keras dan waktu yang anda luangkan untuk terus belajar.
Siapkah anda untuk belajar dan berusaha keras untuk menjadi Magister Main Saham?
Mau tahu target laba investasi saham (jangka panjang) yang wajar? Lanjut ke "Target Laba Main Saham (Bagian II)."
Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2010 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
Ah, akhirnya anda sudah melalui satu siklus ekonomi, sudah sering merugi. Walaupun begitu anda tetap bertahan dan terus belajar. Anda mulai dapat merasakan denyut pasar. Dengan berjalannya waktu, anda sekarang lebih sering untung daripada rugi.
Dari pengalaman, anda tahu bahwa pasar tidak berkewajiban memberi anda untung. Tapi bila pasar memberi kesempatan, anda akan membiarkan keuntungan beranak-pinak. Kebalikannya, bila pasar tidak memberi kesempatan, anda duduk manis menanti dengan sabar, laksana singa menunggu mangsa.
Selamat, anda sudah lulus dan berhak menyandang gelar Magister Main Saham.
Bermodal gelar tersebut anda siap bekerja keras untuk menghasilkan laba 20% per tahun. Bila kondisi pasar bullish, anda sangat mungkin mendapat laba lebih besar lagi. Seberapa besar untung yang anda dapatkan hanya tergantung pada usaha keras dan waktu yang anda luangkan untuk terus belajar.
Siapkah anda untuk belajar dan berusaha keras untuk menjadi Magister Main Saham?
Mau tahu target laba investasi saham (jangka panjang) yang wajar? Lanjut ke "Target Laba Main Saham (Bagian II)."
Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2010 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
Jujur banget tulisannya. Bagus lah, ngga ngasih harapan yang muluk2 buat orang yang baru belajar main saham. Ditunggu tulisan2 yang lain...
ReplyDeleteSaya baru 1 tahun main saham dan hasilnya....buntung ..modal saya udah tinggal 35 persen, sulit sekali untuk mengembalikannya....
ReplyDeleteDwi, terima kasih atas keberanian anda mengaku rugi main saham. Main saham memang sulit, berbeda 180 derajat dari yang digembar-gemborkan iklan buku atau pelatihan saham.
ReplyDeleteTapi saya merasa Dwi bisa berhasil kalau terus belajar. Mengapa? Karena anda berani mengaku gagal dan sudah menyadari sulitnya main saham. Hanya setelah kita mengakui kekurangan kita, kita dapat bangkit dari kegagalan tersebut.
Saran saya: pelajari teknik cut-loss supaya kerugian dari masing-masing saham tidak mendatangkan bencana. Semua proses belajar perlu waktu; jangan berharap kerugian Dwi kembali seketika. Semoga dalam beberapa tahun lagi Dwi mulai bisa untung dari main saham.
Teruslah belajar!
izin gabung om gan.
ReplyDeletesy baru mo bljr saham..., hunting info tentang saham. syukurlah ktemu ma om gan. so, sy follow aja blognya om gan....
super..., bener2 super....
thanks pencerahan sahamnya....
Terima kasih Bro Metro mau "bergabung." Trims juga sudah memberi komentar. Semoga Bro bisa cepat untung main saham.
ReplyDeleteBeuuuh... mantap gan..
ReplyDeleteini baru blog bacaan yang sebenarnya...
saya bangga kepada om gan, selama ini saya ingin dan mau bermain apapun resikonya, namun dari itu semua saya mempunyai keterbatasan untuk bermain saham kemana dan kepada siapa serta dengan siapa saya harus berkiblat. maklum saya orang awam dari kampung yang selalu dapat celaan serta comoohan dari tetangga sekitar "katanya ngapain usaha yang gk jelas". walaupun sempat ciut tapi jujur saya mengabaikan semua omongan orang2 itu, Om gan mohon pencerahannya. terima kasih
Gan Donkurts, terima kasih untuk komentar dan sharingnya.
ReplyDeleteKetika saya beralih profesi (dari pegawai kantor dengan pendapatan lumayan) menjadi pemain saham full-time, hampir semua teman dan saudara tidak setuju. Termasuk Ibu saya. "Kamu meninggalkan kerja yang mapan untuk sesuatu yang tidak jelas," begitu katanya. Tapi saya tidak menyukai pekerjaan saat itu dan saya tahu saya punya "passion" dalam dunia saham. Jadi saya jalan terus. Sekarang, Ibu mengakui saya mengambil keputusan tepat.
Intinya: jangan biarkan orang lain menyetir hidup anda karena hanya anda yang tahu apa yang anda mau dan apa yang anda mampu lakukan. Tapi ingat juga: main saham tidak mudah dan perlu pengorbanan waktu dan uang yang banyak sebelum anda mulai mengais sukses. Kalau memang pada akhirnya terbukti tidak berhasil, jangan malu untuk berhenti.
hehe kasusnya sama banget dg apa yg saya alami di bbrp minggu terakhir ini, mulai kurang menyukai pekerjaan yg skrg. Dan kebeneran sedang giat2 nya belajar ttg saham, ditunggu posting selanjutnya bung Iyan. Thx buat posting2an nya \m/ ^_^ \m/
Deleteblong yang sangat bermanfaat. saya sangat tertarik bermain saham, karena saya tahu resiko bermain saham sangat besar maka sblm mulai bermain saya ingin belajar banyak terlebih dalulu. dan menenukan blong ini. sangat menginspirasi.
ReplyDeleteVery,very,very good writer,jujur dan ikhlas beri info...geniusss
ReplyDeleteBung da fiest, terima kasih sekali untuk pujiannya. Saya tidak genius (walaupun kadang-kadang saya merasa pinter, tapi kadang-kadang doank); kalau benar genius seharusnya saya sudah kaya raya dari main saham.
Deleteorang maen saham bukan jenius bung iyan itu isac newton juga maen saham tau kan dia jenius tapi gagal di saham.
DeleteKalau begitu, untung aja saya gak jenius ya. Jadi masih bisa mendapat untung dari saham. Hehehe.
DeleteMenurut Peter Lynch, jenius biasanya malah rugi karena ia menganggap dirinya lebih pintar dari market. Silahkan baca pos "Mau Investasi Saham? Baca Dulu Buku Peter Lynch 'One Up On Wall Street' (Bagian II)."
http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2011/01/mau-investasi-saham-baca-dulu-buku_15.html
Bulan Desember 2010 modal saya tinggal 35%, setelah berjuang keras akhirnya saat ini saya bisa balik modal....jadi setelah 3 tahun lebih saya trading saham baru balik modal...belum untung, semoga ditahun mendatang saya sudah bisa untung...sungguh perlu pengorbanan yg sangat besar baik waktu tenaga biaya dan fikiran untuk bisa survive di saham.
ReplyDeleteDari pengalaman saya selama ini, salah satu kunci keberhasilan trading saham ternyata keberanian untuk cut loss.
Terimakasih Om Iyan...Anda benar..Cut Loss adalah senjata yang perlu dimiliki dalam trading saham.
Salam
Dwi
Dwi, terima kasih banyak sudah berbagi pengalaman anda.
DeleteBanyak pemula yang tidak percaya bahwa main saham sangat sulit dan menyedot banyak tenaga, pikiran, dan waktu.
Setelah mengalami rugi tapi masih tetap belajar terus, Dwi di masa depan sangat mungkin akan mulai meraup untung.
mantapp ne sya suka penjelasan om yg tidak muluk tentang main saham sya berminat ingin main saham tpi blm twu cranya om masih awam ne
ReplyDeleteBlog nya inspiratif dan informatif
ReplyDeleteTerima kasih buat sharing nya. Semoga ke depan semakin sukses.
Sy ada bbrp pertanyaan mohon pencerahannya.
1. Sejak kapan bpk bisa memberi "gaji" ke diri sendiri? Kalo boleh tau, pada saat itu berapa kira2 jumlah dana kelolaannya?
2. Sy ingin main saham, tapi sy juga ingin rutin memberi gaji ke diri sendiri. Kapan seharusnya sy mulai menggaji diri?
1. Saya "mampu" membayar gaji saya sendiri setelah tiga tahun main saham full-time.
Delete"Gaji" saya per bulan di saat itu kira-kira 2.5% dari dana kelolaan. Dengan bertambahnya modal, "gaji" tersebut lambat-laun turun ke sekitar 1% modal.
2. Anda sebaiknya menggaji diri sendiri kalau sudah KONSISTEN mendapatkan laba.
blog nyq bqgus om,orang awam seperti saya mudah mengerti
ReplyDeleteada beberapa pertanyaan maaf sebelumnya,menurut kriteria yg om iyan jelaskan saya termasuk sebagai investor saham yg mau saya tanyakan saham apakah yg cocok dan beresikokah klo saya bermain disaham IPO.
mohon pencerahannya.terima kasih
Bung Achmad, kalau anda baca halaman "About," saya tulis di sana bahwa saya tidak merekomendasikan saham spesifik.
DeleteMain saham, apapun sahamnya, selalu beresiko rugi.
Salam, Pak Iyan..
ReplyDeleteBlog yang sangat bermanfaat. Beruntung sekali bisa menemukan pakar ahli yang bersedia sharing..
Saya juga pemain baru.
Awalnya sya tertarik main saham, karena seperti yang Pak Iyan tulis di profil : "Beli di harga murah, jual di harga tinggi. Apa susahnya?"
Persis seperti itu.
Dari sana saya berangan-angan mendapatkan profit besar dalam waktu singkat.
Tapi seiring waktu terjun langsung, sungguh tragis.
Hahahaha...
Awalnya saya ingin main aman, BHIT yg masuk kategori LQ45.
Tapi, selalu kalah antrian yang jumlahnya puluhan ribu setiap hari.
Tidak ada hasil selama beberapa minggu.
Akhirnya saya -curhat- ke pihak broker yang dulu membantu saya dari awal. Disarankan bermain di saham XXX, sedang digoreng, dan berpeluang naik hingga 205.
Saat itu, saham yang direkomendasikan sedang naik terus.
Dan saham yang saya beli di 195, close di 198.
Tidak puas dengan profit 3 point dan mengacu pada "bocoran" bisa tembus di 205, esoknya saya tahan sampai yahh minimal 200.
Tapi apa yang terjadi?
kemarin saya beli 195 dan seharusnya bisa profit 3 point, besoknya harga malah turun terus.
Saya tidak rela cut loss, tetap berharap akan naik lagi.
dalam waktu sekitar 1 bulan, rugi semakin besar, sampai tembus 30%. Semakin panik. Bingung, mau cut loss sebesar itu, atau tunggu. Saya putuskan tunggu.
Lalu syukurlah naik lagi, tapi berhari-hari harganya main di 170an terus. Sampai akhirnya saya cutloss di rugi 15%.
Anehnya, setelah cut loss 15%, harga meroket lagi sampai 180an. Ga bisa komen.. Hanya merasa saya dianak-tirikan, merasa memang sudah ada skenario yang untuk menjatuhkan saya.. begitu pikir saya..
Tapi yasudahlah, saya anggap itu pelajaran.
==================================================
Dari cerita saya diatas, yang bisa saya sarankan adalah memang penerapan CUT LOSS itu amat penting.
Lebih baik rugi sedikit, daripada saham itu di hold lalu rugi sampai 35% seperti saya.
Coba bayangkan, kalau cut loss di 5%, misalnya.
kan sisa modal bisa kita belikan saham incaran kita sewaktu lagi turun, lalu jual waktu naik..
Dan lagi, jangan serakah.
Bagi saya yang masih pemula, mengatasi keserakahan agak susah. Perasaannya ga puas cuma profit segini, merasa bisa naik terus.
Lebih baik untung sedikit, daripada rugi banyak.
========================================================
Terimakasih atas info2 dalam blog ini, saya ingin baca dari awal sampai habis..
Semoga selalu diupdate :D
Thanks~
Joe, terima kasih untuk sharingnya yang saya yakin akan membantu pembaca-pembaca yang lain.
Deleteterimakasih pak joe atas sharingnya, salam kenal saya Rifa. saya pemula, baru memulai bermain saham dengan Investasi 100.000. pada saat memulai saya hanya mengerti istilah buy dan sell. dengan saldo 100.000 saya mencoba membeli saham harga yang paling murah.. saya melihat harga saham BKSL (Sentul City tbk) adalah harga saham yang termurah yaitu 178. saya mencoba membeli 1 lot. karena saya orang awam yang belum mengerti banyak istilah disaham. setelah saya beli dengan harga 178, saya iseng mengklik bermacam-macam menu di transaksi saham. saya klik withdraw. dan ternyata saya baru mengerti bahwa withdraw itu kita menarik pembelian saham/membatalkan. beberapa menit kemudian harga saham BKSL naik menjadi 180.. secepat mungkin saya mencoba membeli lagi dengan harga 180. setelah saya beli, harga turun menjadi 174. :(
Deleteakhirnya saya sadar, bahwa bermain saham tidak mudah. saya mencoba memulai untuk belajar bermain saham. Allhamdullilah saya menemukan blog yang tepat untuk belajar.
terima kasih pak iyan dan teman-teman yang sudah sharing di blog ini. :)
Rifa, mohon maaf baru sekarang komentar anda muncul.
Deletesaham dgn investasi 100 rb itu dmn y.....msh newbie...
DeletePertimbangkan untuk investasi di reksa dana.
DeleteSilahkan baca juga pos "Melakukan Sendiri Jual-Beli Saham. Perlukah?"
https://terusbelajarsaham.blogspot.co.id/2016/09/main-jual-beli-investasi-saham-sendiri.html
om izin copy yah.. saya lagi belajar saham, yah buat nambah" ilmu :)
ReplyDeletePermission granted. :D
Deletemksh pak iyan..tulisan yang berbobot..saya mau belajar saham ,sekarang pengalaman nol..tulisan ini yg saya baca pertama..semoga bisa melangkah lebih jauh. salam kenal.
ReplyDeletemeski baru tahap belajar 'wawasan' saham, tapi blognya pak Iyan ini lengkap dan riil banget, dalam arti realita di lapangan diceritakan..sangat bermanfaat tulisan2nya pak Iyan :)
ReplyDeleteSalut buat pa iyan, mau berbagi dengan apa adanya,,tanpa janji2 manis,tp tetap membuat penasaran untuk mencoba.menurut bapa harapan untuk memperoleh keuntungan meskipun dengan jumlah alakadarnya, atau bahkan impas saja, bisa diWujudkan untuk pemula, atau memang dengan meminimalkan kerugian sudah cukup realistis. Dan masukan Bapa untuk pemula seperti saya dalam menetapkan tujuan paling tepat untuk terjun di bidang ini, sehingga ada pondasi kuat untuk terus mencoba meskipun diawal2 mengalami kerugian, terimakasih untuk mau membAca dan memberi pencerahan...=)
ReplyDeleteSecara teori, mendapat untung dari main saham TIDAK SULIT. Tapi, prakteknya sulit karena manusia pada dasarnya enggan mengaku salah.
DeleteKetika bermain saham, anda mengaku salah dengan CUT-LOSS. Kalau anda bisa konsisten CUT-LOSS saham-saham yang merugi, lambat laun anda akan mendapat untung dari saham.
Tujuan main saham, pada akhirnya, adalah mendapat untung. Tapi sebagai pemula, tidak rugi sudah merupakan prestasi bagus.
Sangat realistis,sy mulai main saham disaat Bullish (maret 2013),cari cuan seperti mudah,pergerakan harga relatip mudah diprediksi.sudah PERNAH balik modal bahkan lebih sedikit.Tapi sekarang modal malah sudah tergerus 25 %,dan sekarang juga sy lagi hold saham yg harga nya lagi turun.Saya pastikan hari senin untuk Cutloss.terima kasih pak iyan,sy pengikut setia blog pak iyan walau jarang comment
ReplyDeleteBung Cupriadi, terima kasih untuk sharingnya.
DeleteKalau anda sudah sadar bahwa main saham tidak mudah, saya percaya setelah itu anda akan perlahan-lahan bisa untung konsisten.
Blog yang sangat bagus. Saya adalah seorang gold trader, tapi saya mendapat masukan2 dari blog ini. Terima kasih kepada penulis dan orang2 yang memberi komentar yang membangun.
ReplyDeleteBung Albert, terima kasih untuk comment-nya.
DeleteMungkin anda bisa sharing suka-duka trading emas?
Bung Iyan, saya sungguh beruntung menemukan blog ini.....karena setelah mendapat uang pesangon, uang yang ada saya tempatkan di produk asuransi yang ada investasinya, tapi baru 8 bulan berjalan uang saya berkurang (loss) sebanyak 30 %, dan sekarang dalam proses penutupan account (sedih sekali memang, di saat kondisi sulit ini). Tapi saya masih ada semangat dan akan mencoba dengan pure investasi di saham. Saya terobsesi dan terinspirasi dari pengalaman anda yang berani keluar dari pekerjaan yang bergaji lumayan. Semoga saya dapat belajar dan pencerahan dari Ilmu Bung Iyan di Blog yang super ini. Salam Sukses bung Iyan.....
ReplyDeleteBung Waluya, terima kasih untuk sharing anda.
DeleteAwal belajar main saham, jangan masukkan jumlah uang besar. Step-by-step, supaya modal anda tidak tergerus habis.
Salam Sukses juga. Jangan lengah dan teruslah belajar.
Halo kawan Waluya,
Deletekalau main saham dalam 8 bulan sudah panik ketika saham loss 30%, berarti kawan Waluya tidak cocok main investasi jangka panjang. Asal tahu saja, investor terbaik Indonesia macam Lo Kheng Hong saja pernah mengakui kalau dia sempat loss sampai 75% lebih ketika krisis 2008, tetapi dia bukan saja tidak berhenti main saham, tetapi malahan memborong lebih banyak lagi saham ketika 'Indonesian Great Company Sale', dan akhirnya memang happy ending bagi beliau. Pak Lo Kheng Hong memang layak disebut Warren Buffet-nya Indonesia. :D
Tapi kalau maksud kawan Waluya uang pesangon itu untuk trading yang spekulatif (beda loh sama investasi!), jangankan anda, saya dan Pak Iyan juga pasti panik kalau sampai 8 bulan malah turun 30% modal kita!
PS: Selain saham, Forex juga bisa kawan Waluya pertimbangkan jika fokusnya ingin trading. ;)
Halo juga kawan Willy,
ReplyDeleteterimakasih atas saran dan infonya. Betul sekali kawan, saya waktu itu memang panik. Masukkan kawan Willy tentunya akan saya perhatikan dan pertimbangkan.
Uraian, pertanyaan dan jawaban di blog nya bung Iyan semakin mempermudah pemahaman saya tentang saham dengan segala persoalannya.
Salam sukses kawan Willy........
blog yang jujur dan sangat inspiratif
ReplyDeleteSalam Kenal......
ReplyDeleteBener2 top banget deh blognya Mas Bro Iyan ini..............semoga bermanfaat di dunia dan akhirat. Menjadi pencerahan bagi para pemula pemain saham yang kebanyakan berekspektasi hasil terlalu tinggi sementara belum merasakan dan menjalani prosesnya.
Terimakasih sudah berbagi ilmunya.
Salam Kenal Balik........
DeleteTerima kasih untuk komentar anda.
Makasih om,,,pnjlsny ckp memuaskan,,,yg sy ragukan,,apakah hasil dari bermain saham itu halal????saya sangat ingin terjun ke dunia saham,,tapi menurut islam hukum jual beli di antaranya,,harus ad barang yg di jual dan di saksikan oleh pembeli langsung,,sya masih bingung masalah ini,,,tk
ReplyDeleteBung Abu Bakar,
DeleteSaya bukan ahli agama, jadi saya tidak tahu apakah hasil dari bermain saham halal atau tidak halal.
Saran saya: kalau anda ragu, lebih baik jangan main saham. Main saham sudah cukup sulit dan membuat stress; jangan ditambah lagi kekhawatiran bahwa apa yang anda lakukan itu dosa. Stress-nya akan berlipat-ganda dan hampir pasti anda akan rugi terus-menerus.
Tapi setahu saya, di negara-negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi ada bursa sahamnya.
Masih banyak pilihan investasi lain selain saham. Semoga membantu.
Bung Abu Bakar, Mungkin bisa berkunjung ke blog dibawah ini untuk mengobati keraguannya. Semoga membantu
Deletehttp://ecosyariah.blogspot.com/2008/12/trading-saham-halal-or-haram.html
Pak Iyan, Salam kenal
ReplyDeleteTerima kasih sanget sudah peduli dengan pemula pemula yang baru nyemplung dibursa, Saya sudah baca 40% isi tulisan/artikel/label/kurikulum di blog ini.."Very useful !!!" serasa ikut seminar saham dengan 1000 lebih FAQ..Semoga ada yang membalas kebaikan kebaikan nantinya, Amein ya Rob.(doanya tulus neh om hee..)
Pak Iyan ,Kalau boleh tahu lebih sering pakai EMA atau SMA ? Untuk karakter Daytrader/Swing pada 3 Formasi hari nya disetting angka berapa kalau Om Iyan dalam trading ?---Soalnya kalau saya pakai SMA kadang suka telat,tp kalau pakai EMA banyak signal palsu haaa.....Maaf ya kalau nanya jurus Pak Iyan langsung, Kalau tidak berkenan menjawab. Saya maklum dan bisa paham kok .:)
Salam.
Maha Syauqi
Saya memakai SMA.
DeleteTidak relevan saya memakai parameter apa untuk SMA. Yang lebih penting adalah anda memilih dan memakai parameter SECARA KONSISTEN.
Moving Average adalah indikator Trend Following. Kalau anda daytrading, Moving Average di daily chart akan selalu terlambat karena sifatnya yang trend following. Artinya, saham sudah naik banyak, barulah MA bergerak naik. Atau kebalikannya, saham sudah turun banyak, barulah MA bergerak turun. Anda akan selalu terlambat.
Silahkan baca pos "Prinsip Mendasar Analisa Teknikal (Technical Analysis)."
http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2011/03/prinsip-mendasar-analisa-teknikal.html
Pak Iyan, saya ada teman yang bekerja sebagai dealer equity di sekuritas kurang lebih 7 tahun-an, katanya blm pernah main atas acc.nya sendiri, nah tahun ini mau main atas acc.nya sendiri, saya dan teman-teman yang lain ditawari juga untuk join/patungan, gitu itu berarti pengalaman teman saya yang dealer tersebut berarti sdh termasuk mahir (diatas 6 tahun) pak ? berarti aman nitip dana ke dia ? terimakasih atas penjelasannya pak...
ReplyDeleteBung Prasetyo,
DeleteYang saya maksud Mahir di atas adalah orang-orang yang sudah main saham DENGAN UANGNYA SENDIRI lebih dari 6 tahun.
Sudah 7 tahun menjadi dealer tapi belum pernah main saham dengan uang sendiri sama saja dengan sudah 7 tahun menjadi penjaga pacuan kuda tapi belum pernah berpacu kuda. Apakah ia bisa menjadi joki juara? Anda (dibanding saya) yang lebih mengenal teman tersebut tentu lebih kompeten menjawab pertanyaan ini.
Berarti harus belajar sendiri ya pak? tapi kalo harus rugi tidak lebih dari 20% pertahun pada awalnya ya bagaimana ya pak... masih besar ditabung atau bahkan dimainkan ke reksadana saham sekalian lebih praktis. Apa ga ada shortcut teknik apa gitu yang langsung bisa ya minimal lebih besar daripada ditabung gitu pak..??
ReplyDeleteSegala sesuatu tentang UANG, sebaiknya anda belajar sendiri.
DeleteCoba anda pikirkan pertanyaan ini: apakah orang lain (teman, salesman, broker, tetangga, dll) PEDULI anda untung atau rugi? Yang peduli paling hanyalah keluarga anda. Itupun karena kalau anda rugi, mereka akan kena imbasnya.
Di dunia nyata, tidak ada yang instan. Yang instan adanya di film, di mimpi, di khayalan, di iklan.
Kalau menurut anda lebih besar imbal-hasil ditabung atau di reksadana, anda tidak salah. Apalagi kalau anda tidak tahu cara yang benar, hampir pasti anda akan rugi.
Tapi kalau anda tahu cara main saham yang benar, imbal-hasilnya JAUH DI ATAS imbal-hasil tabungan ataupun reksadana.
Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih banyak atas tulisan yang telah dibuat bpk iyan. Akhirnya sedikit2 ilmu saya mengenai saham bertambah. Saya sudah terlibat belajar trading saham online ini hampir 1 tahun..tepatnya bulan juli nanti masuk satu tahun. Awal investasi sebesar 9jt, dan sekarang tersisa 6jt.. Sempat down, tapi mungkin disinilah proses belajar sangat diperlukan. Mulai belajar kesabaran dan psikologis lainnya :D
ReplyDeleteSelain itu saya baru merasakan bahwa mungkin saya kurang melakukan manage atau analisa saham secara ruti.
Mohon sarannya, tindakan2 apa saja yang harus dilakukan dalam manage saham tersebut?
Hal terpenting untuk dipelajari pemula adalah CUT-LOSS.
DeleteSilahkan baca pos "Mau Main Saham? Ingat Tiga Hal Maha Penting Ini."
http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2010/12/mau-main-saham-ingat-tiga-hal-paling.html
Lalu silahkan baca halaman "Kurikulum" untuk membaca pos yang sesuai kondisi anda.
http://terusbelajarsaham.blogspot.com/p/kurikulum.html
Dear Pak Iyan,
ReplyDeletesalam kenal pak, saya newbie, sudah buka akun dan mengalami rugi, saat ini saya berhenti trading utk merenung dan belajar kembali..saya ingin menanyakan target laba yg bpk tulis, 20% memang realistis utk laba, tapi ellen may di webnya berkata 5% perbulan, berikut linknya:
http://www.ellen-may.com/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=230:hidup-dari-jual-beli-saham--bisakah-&catid=1:latest-news
terlalu muluk atau realistis pak?
Dear ogila,
DeleteMenurut pos di atas, Target Profit pemula adalah RUGI tidak lebih dari 20% pada tahun-tahun pertama. Bukan untung. Tapi JANGAN RUGI terlalu banyak.
Terus terang, saya bukan penggemar Ellen May, apalagi setelah "Temannya" jiplak pos di blog ini.
http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2013/11/ellen-may-nyontek-terus-belajar-saham.html
Tapi kalau anda baca dengan teliti, si Ellen May menulis di situsnya "Untuk trader pemula, sudah sangat bagus jika bisa menghasilkan rata-rata keuntungan sebesar 5% per bulan."
Dia tidak menyatakan bahwa target pemula adalah 5% per bulan, tapi "sudah sangat bagus jika bisa menghasilkan rata-rata keuntungan sebesar 5% per bulan."
Masalahnya, dia tidak BILANG DENGAN GAMBLANG bahwa untung 5% per bulan bukan hanya sangat bagus untuk pemula, tetapi juga SANGAT BAGUS UNTUK PEMAIN SAHAM BERPENGALAMAN bahkan puluhan tahun.
Warren Buffet saja tidak konsisten untung 5% per bulan (60% per tahun). Jadi, SIAPAPUN yang bisa untung 5% per bulan akan jadi pemain saham TOP kelas DUNIA.
Apakah pernyataan Ellen May terlalu muluk atau realistis?
Anda sendirilah yang harus menjawab sendiri berdasarkan pengalaman:
Dalam beberapa bulan anda main saham apakah anda untung atau rugi? Dari sana anda bisa menyimpulkan apakah Ellen May memberikan gambaran yang terlalu muluk atau tidak.
Malam pak Iyan,
ReplyDeleteAkhirnya saya memberanikan diri untuk berkecimpung langsung di saham, setelah baca buku sana-sini dan termasuk baca blog pak Iyan ini
Per tanggal 1 Juni pertama beli saham, cukup 'beruntung' setelah beli langsung dapat kesempatan belajar di pasar yang sedang anjlok
Sampai saat ini dengan modal total 120juta, nilai equity per tanggal 28Agustus kemarin 122,1jt (baru margin 2,1jt)
1. Saya pernah baca di Comment bapak bahwa bapak adalah trader (bahkan pernah menyatakan diri sebagai spekulan CMIIW), menurut bapak apa kelebihan trader di banding investor?
2. Jujur saat ini setelah sempat mendapat pengalama gain sehari belasan persen (di SRIL) dan 8% sekitar seminggu (di AKRA) saya menjadi mengalami euforia berlebih dan berpikir apa susahnya mendapat 1% saja per hari, jika dikalikan 300 hari bursa menjadi 300% per tahun..
Jika investor sekelas Buffet 'hanya' mendapat profit 30% setahun dan Magister Main Saham hanya dapat 20% berarti ada sesuatu yang salah dengan perhitungan saya (atau jangan2 "spekulan" seperti pak Iyan memang bisa mendapatkn gain sebesar itu???)
.. mohon wejangannya supaya saya bisa sadar ..
Terimakasih atas jawabannya
Erwin,
DeleteBagus kalau anda sudah mengambil langkah terjun ke dunia saham.
1. Saya bangga kok menjadi spekulan. Investor dan trader juga adalah spekulan. Hanya saja banyak orang yang senang BERSEMBUNYI di balik kata-kata manis.
Saya memilih menjadi trader bukan karena "kelebihan" trader. Ini adalah masalah pilihan. Yang penting adalah anda mengerti apa yang anda mau dan jalankan. Kalau mau jadi investor, silahkan. Kalau mau jadi trader, monggo.
2. Tentu saja ada yang SALAH dengan hitungan dan persepsi anda. Mengapa? Karena anda belum cukup lama berkecimpung jual-beli saham.
Kalaupun dalam 1 tahun ke depan anda bisa untung 300% per tahun, itu pun belum membuktikan apa-apa. Di pos "Cara Terbaik Belajar Main Saham" saya menyatakan bahwa semua pemula (hampir) PASTI akan RUGI.
Kalau anda belum rugi, berarti anda masih belum naik kelas. Semakin cepat anda rugi, semakin baik. Jadi, JANGAN BESAR KEPALA karena saat ini anda untung.
asik banget tulisannya, enak banget di baca.. dan memang begitulah kenyataan dan realita nya.. Dunia trading tampak begitu manis kalo di lihat dari luar.. tetapi begitu kita sudah masuk di dalamnya.. ternyata Battlefield, semua butuh proses, pengalaman dan jam terbang..
ReplyDeletethanks pak buat pencerahannya..
maret 2015 / setahun yg lalu sebagai yg baru mulai main saham, saya banyak2 baca blog ini, disini saya belajar dan tersadar banyak hal, terutama mengenai betapa rumitnya bermain saham, hal itu membuat psikologi saya lebih terjaga dalam trading untuk tidak gegabah dlm mengambil keputusan, atau terlalu optimis yg nyatanya hal itu justru bs membuat trader ambil resiko terlalu besar dan membuatnya terjungkal..
ReplyDeleteihsg sampai saat ini (ketika komentar ini ditulis) tlah jatuh lbh dari 10% dari harga dimana saya mulai trading untuk pertama kali / setahunan yg lalu.. porto saya syukurnya hanya terkoreksi -4.5%, dan sempat mngalami kejatuhan terdalam sampai sbesar-25%, banyak sekali yg dipelajari di tahun pertama terutama psikologi trading..
anyway saya sampaikan trimakasih kpd mas iyan yg sdh bs membimbing saya yg pemula ini.. semoga kedepannya lbh banyak lg yg bs terbantukan atas pencerahan yg mas iyan tuangkan di blog ini..
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteMoso sih hitung return aja gak bisa?
DeleteReturn = (Nilai Akhir masa - Nilai Awal masa)/(Nilai Awal masa)
This comment has been removed by the author.
DeleteAngka mana yang anda pakai tidak jadi masalah, SELAMA anda konsisten.
Deletepak iyan saya mau tanya nih saya masih awam banget soal saham rencana baru pengen mulai buka rekening saham.terus saya sempat baca komentar pak iyan katanya kalau untuk pemula lebih baik investasi di reksadana.nah pertanyaannya kalau invest di reksadana apa kita hanya stor uang aja? jdi manajer sekuiritasnya yang jalanin.kalau begitu kita gk di sebut sebagai pemain saham dong ya karna gk bisa pilih saham mana yang mau kita beli/ jual?
ReplyDeleteterus saya juga mau tanya soal keuntungan deviden yang dari perusahaan itu gimana dapetnya ya karna saya baru baca beberapa artikel bapak yang di bahas di awal kebanyakan sebagai pemula pasti rugi dulu.
jujur awal saya ingin berinvestasi karna saya membaca kegiatan "yuk nabung saham" dari bursa efek indonesia.saya pikir dari pada nabung uangnya segitu" aja mending di investasiin yang bisa mendatangkan keuntungan.apa pemikiran saya salah?
satu lagi kenapa harus menjual saham saat cut loss harga sahan turun? kenapa tidak di jual saat harga saham naik saja?
mohon bantuan dan bimbingan nya ya pak iyan saya masih awam banget dan masih dalam awal proses pembelajaran.terimakasih blog nya sangat membantu
mbak siti lupita,
DeleteBetul bahwa kalau investasi di reksadana berarti anda setor uang saja. Uang tersebut akan dibelikan saham oleh manajer investasi reksadana.
Silahkan baca juga pos "Melakukan Sendiri Jual-Beli Saham. Perlukah?"
https://terusbelajarsaham.blogspot.co.id/2016/09/main-jual-beli-investasi-saham-sendiri.html
Dividen saham akan didapat kalau perusahaan membagikan dividen. Kalau perusahaan/emiten tidak membagikan dividen, ya tidak dapat dividen.
Menjual saham rugi (cut-loss) adalah mencegah kerugian tambah besar.
"Kenapa tidak jual saat harga saham naik saja?"
Nah, kalau harga saham PASTI NAIK, ya jelas lebih baik jual saat harga naik. Masalahnya, saham yang turun BELUM TENTU akan naik lagi. Dan kalaupun naik, kemungkinan anda nunggu-nya lama.
Ada baiknya siti membuka halaman "Kurikulum" dan membaca dulu pos-pos yang sesuai dengan keadaan anda.
https://terusbelajarsaham.blogspot.co.id/p/kurikulum.html
hi om iyan..jika tidak keberatan bisakah saya bertemu om iyan uda belajar mengenai saham..? Tetapi belum tentu terjun ke dunia saham hanya ingin mengetahui seperti apa itu dunia saham..Saya seorang business development analyst dimana ingin belajar ilmu di dunia saham...Bila berkenan bisa berbincang via email ya bung iyan...Thanks a bunch..
ReplyDeleteSilahkan baca halaman "Konsultasi."
ReplyDelete