Pada pos "Cara Main Saham IPO untuk Pemula" saya menganjurkan anda untuk tidak ikut book-building dan hanya ikut pooling IPO yang jatah book-buildingnya kurang dari 5%. Apa resikonya kalau anda tidak mematuhi kaidah ini?
Kalau anda ikut book-building tanpa mengetahui prospek emiten, anda bisa rugi relatif besar, seperti yang terjadi kalau anda membeli saham IPO Megapolitan Developments (EMDE). Mari kita telusuri bersama.
Data IPO EMDE adalah sebagai berikut:
Data IPO EMDE adalah sebagai berikut:
Rentang Harga Book-Building: Rp 150 - 250
Harga Penawaran: Rp 250
Jatah book-building: di atas 50%
Jatah pooling: sekitar 7%
Tanggal listing: 12 Januari 201
Harga pada hari pertama: Tertinggi (Hi) 265, terendah (Lo) 195
Mari kita menghitung potensi kerugian saham EMDE.
Pada hari pertama transaksi, kejadian di harga 255 – 265 relatif sedikit dan hanya terjadi dalam waktu singkat, jadi kalaupun anda langsung menjual kemungkinan terjual di harga 250.
Jadi kalau anda langsung menjual saat saham diperdagangkan, kemungkinana besar anda impas dan masih rugi biaya transaksi.
Itu kalau anda cepat menjual di pagi hari. Kalau anda menjual di sore hari di harga 210, anda akan merugi.
Rugi dari penurunan harga: (250-210) /250 = 16%
Kalau anda ikut book-building:
Jatah book-building: di atas 50%
Jatah pooling: sekitar 7%
Tanggal listing: 12 Januari 201
Harga pada hari pertama: Tertinggi (Hi) 265, terendah (Lo) 195
Mari kita menghitung potensi kerugian saham EMDE.
Pada hari pertama transaksi, kejadian di harga 255 – 265 relatif sedikit dan hanya terjadi dalam waktu singkat, jadi kalaupun anda langsung menjual kemungkinan terjual di harga 250.
Jadi kalau anda langsung menjual saat saham diperdagangkan, kemungkinana besar anda impas dan masih rugi biaya transaksi.
Itu kalau anda cepat menjual di pagi hari. Kalau anda menjual di sore hari di harga 210, anda akan merugi.
Rugi dari penurunan harga: (250-210) /250 = 16%
Kalau anda ikut book-building:
Total rugi = 50% (jatah book-building) x 16% (penurunan harga) = 8%
Kalau anda ikut pooling:
Kalau anda ikut pooling:
Total rugi = 7% (jatah pooling) x 16% (penurunan harga) = 1.12%
Jadi kalau anda ikut book-building Rp 100 juta, anda rugi Rp 8 juta; kalau anda ikut pooling Rp 100juta, anda rugi Rp 1.120.000.
Anda bisa lihat sendiri bahwa ikut book-building beresiko besar. Ketika anda mendapat jatah banyak, harga saham kemungkinan besar akan turun pada hari listing. Itulah sebabnya saya menganjurkan pemain saham untuk TIDAK membeli saham IPO pada waktu book-building. Ikutilah cara yang aman: ikut pooling IPO kalau jatah book-building kurang dari 5%. Memang, potensi keuntungan kecil, tapi potensi rugi juga kecil.
Walau anda sudah mengikuti kaidah membeli IPO yang benar pun, kemungkinan rugi selalu ada. Maka dari itu, selalu tentukan titik cut-loss sebelum perdagangan saham dimulai.
Pos yang berhubungan:
- Main Saham IPO Bisa Untung Berapa?
- Cara Main Saham IPO untuk Pemula
- Main Saham IPO Tidak Berarti Pasti Untung
- Cara Cut-Loss untuk Stop Kerugian Saham
Terima kasih atas infonya, sangat berharga sekali. namun yang saya ingin tanyakan adalah bagaimana mengetahui hasil penjatahan book building suatu IPO jika underwriter IPO perusahaan tsb bukan broker kita? saya pernah coba tanya ke broker underwriter IPO bersangkutan dan tidak diberi info.
ReplyDeletethx
Mononoke, terima kasih untuk pertanyaannya.
ReplyDeleteInformasi yang tepat di bursa memang sulit didapat. Maklumlah, insan di bursa ("teman" sekalipun)pelit informasi. Kalaupun anda diberi info, bisa saja informasi tersebut hanya gosip alias tidak benar.
Menjawab pertanyaan Mononoke:
Kalau broker anda tidak tahu jatah book-building IPO, minta tolong ia untuk menanyakan ke teman-teman sesama broker. Anda juga perlu berusaha mencari informasi yang beredar. Dan jangan percaya hanya pada satu sumber informasi kalau anda belum tahu kredibilitas sumber tersebut.
Kalau Mononoke sudah berusaha tapi tetap tidak berhasil, silahkan kirim email ke saya. Kalau saya tahu, saya akan jawab.
Sore, Bung Iyan.
ReplyDeleteSaya mau menanyakan klo misalnya penjatahan yang keluar jauh lebih besar dari yang kita perkirakan. apakah kita bisa meng-cancel pemesanan kita? Kalau misalnya ternyata kita tidak memiliki dana sebesar penjatahan yang kita terima, apakah book building tersebut gugur?
Maaf pertanyaan nya agak melenceng, karena saya awam sekali dan ingin tau tiap kemungkinan yang ada. thanks.
Anomim, penjatahan yang anda maksud adalah penjatahan book-building? Jatah book-building yang anda dapat bersifat mengikat dan anda berkewajiban untuk membayar penuh. Jangan sekali-kali memesan lebih dari kemampuan anda.
ReplyDeletePertama-tama saya ingatkan lagi untuk pemula main saham untuk TIDAK ikut book-building saham IPO. Silahkan baca pos "Cara Main Saham IPO untuk Pemula."
Kalau anda memesan di book-building tanpa menyetor uang terlebih dahulu lalu anda tidak membayar jatah yang anda dapat, berarti anda melanggar janji. Saya tidak tahu kebijakan sekuritas tempat anda memesan. Bisa saja mereka menganggap batal dan hanya mem-blacklist anda. Atau bisa juga mereka mengambil tindakan hukum terhadap anda untuk memaksa anda membayar kewajiban anda.
Intinya begini: jangan memesan lebih dari kemampuan anda. Bisnis finansial adalah bisnis berbasis kepercayaan. Kalau anda mau serius di bidang ini, anda harus memenuhi komitmen anda kepada pihak lain, tidak peduli apakah komitmen itu menguntungkan atau merugikan. Kalau sudah komit, harus dilakukan.
Coba anda bayangkan, kalau anda membeli saham dan saham itu naik. Lalu sekuritas anda memberitahu bahwa saham itu bukan milik anda. Saya yakin anda akan marah.
Demikian pula sebaliknya. Kalau anda membeli saham lalu harga saham turun tapi anda tidak mau bayar. Tentu saja pihak sekuritas akan marah dan menuntut anda untuk membayar kewajiban anda.
Maaf Bung, bukankah masih bisa dibatalkan sebelum tanggal efektif IPO. Ini karena sahamnya saja belum ada (exist).
ReplyDeleteBahkan dari info yang saya terima di http://en.wikipedia.org/wiki/Book_building
dinyatakan bahwa "underwriter" yang menanggung resiko.
Bung Anonim dikasih tahu kok ngeyel ya? Kalau Bung mau tahu kepastiannya, silahkan tanya ke broker anda.
ReplyDeleteSaham sudah ada (exist) tapi belum diperdagangkan di bursa. Jangan salah mengerti. Setiap perusahaan pada waktu didirikan saja sudah ada sahamnya.
Bayangkan kalau Bung penjual nasi goreng dan saya memesan sepiring. Ketika Bung sedang memasak, saya membatalkan pesanan. Apakah tindakan itu benar hanya karena nasi gorengnya belum exist? Bung marah atau tidak kalau diperlakukan seperti itu?
Underwriter menanggung resiko kalau tidak ada pembeli. Kalau pemesan tidak bayar, perusahaan sekuritas yang menerima order yang menanggung akibatnya. Sekuritas akan memutuskan apa yang akan dilakukan terhadap pemesan yang tidak mau bayar ini.
Setelah kisruh banyak pemesan book-building Garuda yang tidak mau bayar,untuk masa akan datang kemungkinan sekuritas mengharuskan pemesan di book-building untuk menyetor uang.
Sekali lagi saya ingatkan: jangan pesan apapun kalau anda tidak sanggup bayar. Saya juga sudah berkali-kali mengingatkan pemula untuk tidak pesan saham IPO di book-building. Kalau membandel, berarti anda sudah siap menanggung semua resikonya.