Saturday, May 11, 2013

Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 4

Pos ini adalah lanjutan dari pos "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 3"

(Kalau anda ingin membaca seri ini dari awal silahkan klik di sini "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 1.")


D. Close/Last (Tutup)

Sekarang kita sampai pada harga Close, data harga yang oleh mayoritas pemain saham dianggap paling penting.

Mengapa dianggap paling penting? 

Ada banyak penjelasan mengenai ini. Salah satunya adalah bahwa harga Close adalah titik kesepakatan akhir dari para pembeli dan penjual saham pada perdagangan hari itu. Artinya, selama satu hari tersebut para pemain saham bernegosiasi dengan membeli (ketika saham turun) dan menjual (ketika saham naik); hasil akhir negosiasi tarik-ulur jual-beli tersebut terwujud dalam harga Close ini.

Alasan lain: harga Close ini, secara kronologis, adalah harga TERAKHIR dari perdagangan hari itu. Secara urutan waktu (kronologis) harga Open, High, dan Low terbentuk sebelum harga Close. Pada umumnya, kondisi terakhir adalah kondisi yang paling penting.

Nah, karena kedudukan harga Close yang penting ini, tidak heran kalau data harga inilah yang paling sering dipakai dalam analisa teknikal saham.

Anda sudah tahu posisi Close di mata pemain saham. Sekarang: Apa yang perlu anda perhatikan dari harga Close ini?

Ketika berdiskusi tentang Open, High, Low, kita membandingkan Open dengan Prv Price, High dengan High hari sebelumnya, Low dengan Low sebelumnya.

Begitu juga dengan Close: kita membandingkan Close dengan Close hari sebelumnya. 

Tapi tidak cuma itu.

Karena Close adalah AKHIR dari semua transaksi hari itu, kita bisa juga mengukur tingkat/level Bullish atau Bearish saham tersebut dengan membandingkan Close dengan harga Open, High, dan Low pada hari itu.

Jadi, ada empat perbandingan yang perlu anda lakukan:

I. Close hari ini vs. Close kemarin (Prv Price)
II. Close hari ini vs. Open hari ini
III. Close hari ini vs. High hari ini
IV. Close hari ini vs. Low hari ini

Yuk kita mulai.


I. Close Hari Ini vs. Close Kemarin (Prv Price)

Kalau Close hari ini lebih tinggi dari Close kemarin (harga saham naik) artinya saham tersebut relatif bullish. Makin tinggi Close hari ini di atas Close kemarin, makin Bullish.

Pada Tabel 1 di bawah anda bisa melihat bahwa TOTL pada tanggal 14 Mei 2007 Close di atas Prv Price. (Ingat: Prv Price adalah sama dengan Close kemarin.)

Tabel 1. Tanggal 14 May 2007 TOTL Close Di Atas Prv Price

Kalau Close hari ini sama dengan Close kemarin, tidak ada yang bisa disimpulkan. Kita perlu mengacu pada indikator lain untuk mengambil kesimpulan.

Pada Tabel 2 anda bisa melihat BDMN pada 29 Juli 2008 Close sama dengan Prev Price.

Tabel 2. Tanggal 29 Jul 2008 BDMN Close Di Prv Price

Kalau Close hari ini lebih rendah dari Close kemarin (harga saham turun), artinya saham tersebut relatif bearish. Makin rendah Close hari ini di bawah Close kemarin, makin Bearish.

Pada Tabel 3 anda bisa melihat pada tanggal 22 Oktober 2008 BMRI Close di bawah Prev Price.

Tabel 3. Tanggal 22 Oct 2008 BMRI Close Di Bawah Prv Price

Ketiga pernyataan di atas cukup jelas.



II. Close Hari Ini vs. Open Hari Ini

Dengan membandingkan Close vs. Open, ada tiga kemungkinan yang bisa terjadi:

a. Close di atas harga Open (Close > Open)
b. Close di harga Open (Close = Open)
c. Close di bawah harga Open (Close < Open)

Kalau Close di atas harga Open, saham tersebut relatif Bullish. Makin tinggi Close di atas harga Open, makin Bullish.

Kalau Close di harga Open, kondisi saham tidak bisa disimpulkan tanpa indikator lain.

Kalau Close di bawah harga Open, saham tersebut relatif Bearish. Makin rendah Close di bawah harga Open, makin Bearish.

Sampai di sini, semua cukup mudah dimengerti. Saatnya kita mengeruhkan suasana.

Perbandingan di atas tidak berhenti di sana. Karena kondisi Open berbeda-beda, kita perlu membandingkan Close dengan masing-masing kondisi Open.

Apa saja kondisi harga Open?

Di pos "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 2" saya menulis bahwa:

Yang perlu anda perhatikan dari Open adalah apakah harga Open ini di atas Prv Price, di Prv Price (harga penutupan kemarin), atau di bawah Prv Price. 

Kalau harga saham Open di atas Prv Price, saham tersebut relatif Bullish. Semakin tinggi Open di atas Prv Price, semakin Bullish.

Kalau harga saham Open di Prv Price, hal ini tidak berindikasi apa-apa.

Kalau harga saham Open di bawah Prv Price, saham tersebut relatif Bearish. Semakin rendah Open di bawah Prv Price, semakin Bearish.


Dengan adanya tiga kemungkinan kondisi Open ini, membandingkan Close vs. Open hari ini menghasilkan sembilan skenario yang berbeda.  

Mari kita teliti satu per satu.

Silahkan lanjut baca ke pos "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 5." 






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2013 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]           

18 comments:

  1. Bung Iyan yang baik, saya sudah selesai membaca2 buku John Murphy yang technical analysis, dan bagian ini bisa dirangkum dengan baik jika pemain saham bisa membaca bar chart atau candlestick. Mungkin ada baiknya juga jika ke depannya rekan Iyan me-review bagian ini dengan pembacaan bar chart atau candlestick yang praktis dan sederhana. Itu saja masukan dari saya kali ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trims Bung Willy.

      Rencana saya selanjutnya adalah untuk menterjemahkan bahasan di pos ini dalam candlestick chart.

      Saya berusaha mulai dari dasar sedasarnya, tapi memang, pembahasan analisa harga Close ini terkesan rumit. Kalau ditampilkan dalam bentuk chart, kemungkinan akan lebih mudah dimengerti.

      Delete
    2. malam pak iyan...
      saya lgi belajar saham.
      klo kita beli saham,apa harus ada jeda waktunya untuk menjualnya kembali?
      Contoh: saya beli saham "A" saat pembukaan.Apa bisa saya jual lagi sore hari?
      trims.
      NB:blog nya sangat berguna sekali bagi orng awam seperti saya.semoga sukses slalu buat pak iyan.

      Delete
    3. Saham yang sudah anda beli dan miliki(dalam arti Trade Done), boleh anda jual satu detik berikutnya. Artinya, kapanpun boleh anda jual kalau saham tersebut sudah anda miliki.

      Kalau mau lebih jelas, silahkan baca pos "Pasar Regular, Tunai, Negosiasi di Bursa Saham Indonesia", terutama yang Bagian 2.

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2012/07/pasar-regular-tunai-negosiasi-bursa.html

      Delete
  2. saya tertarik dengan t3b system tetaoi ternyata harganya mahal...mohon bila ada analisa simpel bagi saya yg pemula dan gratis trims

    desto

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya tidak tahu harus jawab apa.

      Semua yang saya tulis di sini tidak dipungut bayaran. Tapi saya tidak bisa membimbing anda satu-per-satu.

      Semua proses belajar perlu biaya dan waktu dan usaha. Tidak ada yang instan dan 100% gratis. Kalaupun pengajar tidak mengutip biaya, anda tetap harus meluangkan waktu dan berusaha sendiri.

      Delete
  3. saya ingin tau nantinya keuntungan apa saja yang akan saya peroleh dari berinvestasi direksadana
    bisakah bapak menjelaskan ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anda sudah tahu apa yang dimaksud "reksadana"?

      Delete
  4. Akhirnya dari Agustus 2010 - Mei 2013 bahkah about & profil sudah saya save "I promise not for commercial" dan separuhnya sudah saya baca.

    Terimakasih sebesar-besarnya Om Iyan atas semua ilmunya & saya tunggu kelanjutannya.

    Memang kalau saya pakai ilmu psikis "Kalau anda membaca dengan teliti, saya malahan lebih banyak mencegah anda main saham sebelum anda tahu resiko dan kesulitan yang akan anda hadapi. " dari hati terdalam banget yang ini :D

    ya intinya tetap Terimakasih sebesar-besarnya Om Iyan atas semua ilmunya & saya tunggu kelanjutannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih kembali Jack Dniell untuk komentarnya.

      Ada baiknya anda tetap mengecek ulang pos-pos yang sudah anda save; pos-pos lama terkadang saya edit untuk memperjelas inti bahasan.

      Delete
  5. Salam bung Iyan,

    Saya adalah newbie yang tertarik untuk berinvest di saham. Saya memiliki rencana ikut dalam sebuah sekuritas.Banyak pertanyaan muncul di kepala saya yang buta tentang saham.Mungkin bung Iyan dapat membantu sedikit karena saya suka dengan bahasa pembelajaran di blog ini
    1. Bila menaruh modal misal 1 juta di sekuritas, lalu memiliki sebuah saham, apa yang harus dilakukan? Menahan selama 3-6 bulan (seperti tabungan) ataukah kita harus setiap hari menjual-beli kan?
    2. Sering saya dengar Istilah "kehilangan uang di dunia saham". Letak kehilangan uang hingga rugi atau bangkrut dimana?
    3. Saya sering membuka fasilitas mobile milik Bloomberg namun sama sekali "tak dapat" membaca artinya. Contoh saya ambil kode TRAM. Lalu tertulis 1390, +30% +2,21%, 52 weeks Summary, charts , high low vol time, di bagian lain muncul lagi high low PE return MKCap. Bisa tolong bantu "membaca" nya?
    4. Apakah laporan Bloomberg bisa menjadi acuan dalam memilih saham?

    Demikian dulu pertanyaan saya, mohon pencerahannya. Terimakasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 1. Apa yang mau anda lakukan terhadap saham dan uang di sekuritas, semua terserah anda. Anda mau diamkan, silahkan. Anda mau beli, lalu diamkan, silahkan. Mau main tiap hari, silahkan.

      Sekuritas menghendaki kita untuk trading SESERING mungkin, karena mereka mendapat "fee" hanya kalau anda bertransaksi.

      2. "Hilang uang di dunia saham" artinya saham yang anda beli pada harga, misalkan, Rp 1000 turun menjadi Rp 300. Kalau anda jual saham tsb, uang anda hilang Rp 700.

      3. Pertanyaan anda tidak spesifik. Saya jarang pakai Bloomberg. Kalau anda sudah buka rekening saham, anda bisa baca petunjuk yang diberikan sekuritas ttg cara membaca data-data yang diberikan.

      4. Bisa saja pakai Bloomberg sebagai acuan. Bloomberg adalah perusahaan terkemuka, tapi tidak berarti mereka tahu apa yang akan terjadi dengan suatu saham. Silahkan baca pos "Valuasi Indeks Saham Indonesia Terlalu Tinggi?"

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2013/05/valuasi-indeks-saham-indonesia-tinggi.html

      Delete
  6. Semakin saya baca analisa teknikal di blog anda ini, saya semakin penasaran... walaupun masih banyak yg belum saya pahami. Gara - gara baca blog ini, beberapa minggu ini saya jadi rajin memantau perkembangan harg saham dari beberapa perusahaan, walau awalnya baca blog ini sekedar iseng2 doang, sekarang saya malah makin tertarik untuk terjun langsung. Nah kira2 dimana yah saya bisa dapatkan software simulasi transaksi saham ? Saya pengen coba lewat simulasi dulu sebelum terjun transaksi saham beneran.

    Terimakasih bung iyan, blog anda ini sangat inspiratif sekali, gaya bahasa dan cara menjelaskannya juga detil sekali sehingga mudah dipahami oleh orang2 awam seperti saya. Kalau di militer, anda ini ibarat instructur survival yg mencetak prajurit2 yg siap tempur krn selain dilatih basic skill, dikenalkan dgn medan pertempuran juga dikasih tau resiko yg akan dihadapi.

    saya mendorong anda untuk membukukan tulisan2 anda di blog ini, semoga bisa terealisasikan, mungkin judulnya bisa dibuat bergaya army, "survival in the battle field of stock" :-) btw saya tunggu part berikutnya dari post ini..... salam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bung Heavenly,

      Terima kasih untuk komentar dan sarannya.

      Mengenai program simulasi, mohon maaf saya tidak tahu di mana bisa mendapatkannya. Mungkin teman-teman pembaca lain ada yang tahu?

      Delete
  7. Hallo...

    Pak saya masih pemula baru dapat mata kuliah pasar modal dan di mata kuliah itu ada yang mengenai saham langsung saya jadi tertarik ingin belajar main saham.. mungkin ini pertanyaan yang agak konyol tapi saya butuh sekali... kalo boleh minta sarannya bapak enaknya saya memulai membaca artikel ini dari mana ya pak ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan baca halaman "Kurikulum" dan "About."

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/p/kurikulum.html

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/p/about.html

      Delete
  8. Selamat pagi bang...

    Saya baru nemu blog sedetail ini dlm pembahasan analisa teknikal.

    Saya jg baru terjun di dunia saham ketika masa pandemi saat ini, dgn sikap kehati2an.

    Saya sudah baca open, high, low, closed (OHLC).

    Sedikit pertanyaan dari saya :
    Saya baru sadar, setiap candle OHLC nya berbeda.

    Untuk open yg jadi acuan apakah candle stik yg pembukaan pagi jam 9?
    Untuk closed, apakah acuannya closed candle stik di penutupan jam 3 sore?

    Lalu High dan Low di candle stik yg mana?

    Sekian terima kasih. Semoga pertanyaan ringan saya bisa terjawab oleh bang iyan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mas Big,

      Candle stick tergantung pada setting perioda candlestick yang anda pakai.

      Kalau anda memakai setting DAILY (hari), Open adalah harga Open pada pembukaan pagi jam 9 (atau jam 8:50 untuk saham yang ada Pre-Opening) hari itu.

      Kalau setting DAILY, Close adalah harga Close pada saat market tutup Jam 15:00 hari itu.

      Kalau setting DAILY, High dan Low adalah harga Tertinggi dan Terendah pada hari itu.

      Tapi kalau anda memakai setting, misalnya, WEEKLY (mingguan), harga Open adalah harga Open pada hari pertama minggu itu (Senin); Close adalah harga tutup pada hari terakhir minggu itu (Jumat); High adalah harga tertinggi di minggu itu; Low adalah harga terendah di minggu itu.

      Semoga cukup jelas.

      Delete

Pertanyaan dan komentar anda akan saya jawab sesegera mungkin. Maaf, saya tidak menerima pertanyaan dan komentar anonim/unknown. Promosi, iklan, link, dll, apalagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan main saham TIDAK AKAN ditampilkan.