Saturday, May 28, 2011

Berapa Sebaiknya Modal Awal Main Saham?

Pada pos "Bisakah 'Hidup' Hanya dari Bermain Saham" saya menulis bahwa cukup sulit mengandalkan main saham sebagai penghasilan utama bila hanya bermodal Rp 50 juta.

Pertanyaannya: Berapa sebaiknya modal awal untuk memulai main saham?

Bila anda hanya bermodal Rp 50 juta (atau kurang), jangan langsung ciut dan menyerah. Baca dan telaah dulu saran saya di bawah ini karena kalau anda punya Rp 5 milyar sekalipun saya tidak menyarankan anda langsung mulai dengan semua modal tersebut.

Saran saya: alokasikan 20% dari total modal main saham untuk setiap satu tahun anda belajar main saham. Artinya kalau anda punya total modal Rp 50 juta, mulailah dengan Rp 10 juta. Kalau anda punya Rp 5 milyar, mulailah dengan Rp 1 milyar.

Sisa dana harus dicadangkan untuk tahun kedua sampai kelima dan TIDAK boleh digunakan untuk main saham sebelum tibanya tahun berikut. Apapun alasannya! Ingat: anda tidak boleh menambah sepeserpun modal kalau setelah enam bulan dana anda habis total. Jangan sekali-kali berpikir untuk menutup kerugian anda dengan melipatgandakan modal. Itu sama saja dengan menuang garam ke laut. Anda harus menunggu dan hanya boleh menginjeksi 20% dari total modal setelah memasuki tahun kedua.

Untuk jelasnya mari kita lihat ilustrasi berikut.

Misalkan total modal anda Rp 100 juta. Ini berarti modal main saham anda untuk tahun pertama adalah Rp 20 juta. Pakailah Rp 20 juta ini untuk mencoba main saham--baik investasi jangka panjang atau trading jangka pendek--dan mencari tahu apakah main saham cocok untuk anda. Jangan berangan-angan untuk langsung mengeruk keuntungan secepat mungkin.

Katakan saja anda tidak beruntung dan setelah satu tahun dana Rp 20 juta ini hanya tersisa Rp 4 juta (alias rugi 80%). Coba anda introspeksi diri apakah saham cocok untuk anda dan apakah anda masih mau terus belajar. Kalau tidak mau, setidak-tidaknya anda sudah tahu bahwa main saham tidak semudah yang digembar-gemborkan dan anda hanya merugi Rp 16 juta (16%) dari total modal Rp 100 juta.

Coba bayangkan bila anda memulai langsung sekaligus dengan seluruh modal anda dan mengalami kerugian 80% seperti di atas. Kalau anda mulai dengan Rp 1 milyar, uang anda hanya tersisa Rp 200 juta. Kalaupun anda masih tertarik untuk terus mendalami main saham, modal anda sudah tergerus banyak dan sangat sulit untuk mengembalikan dana anda ke posisi awal.

Kalau anda memutuskan masih mau lanjut belajar main saham, tambahkan 20% dana tahun kedua ke sisa dana tahun pertama. Meneruskan contoh di atas berarti anda menambahkan Rp 20 juta ke sisa dana Rp 4 juta dan memulai tahun kedua dengan modal Rp 24 juta.

Begitu pula yang anda lakukan untuk tahun ketiga, keempat, kelima.

Mengapa harus bertahap seperti ini?

Untuk mendapat untung konsisten dari main saham anda harus melalui proses belajar dan proses belajar ini memakan waktu. Hanya dengan berjalannya waktu secara "real-time" anda dapat menggapai ilmu dan pengalaman. Anggap saja anda membayar "biaya kuliah" 20% per tahun dan masa kuliah adalah lima tahun. 

Dengan cara "injeksi modal bertahap" ini, pada tahun keempat atau kelima ketika anda mulai bisa meraih laba dengan konsisten, modal tersebut masih tersisa cukup banyak dan besar kemungkinan laba yang anda raup bisa menutup kerugian di tahun-tahun awal.







Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2011 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]

42 comments:

  1. saya mau tanya pak. saya membaca bbrp buku mengenai saham ada yg mengatakan sebisa mungkin modal minimun diatas 100 jt karena lebih aman tetapi ada pula yang mengatakan modal 5 jt sudah dapat mulai bermain. yang ingin saya tanyakan sebaiknya untuk mulai bermain siapkan modal berapa ya? bisa kah dengan hanya modal 5 jt dapat mulai bermain saham?
    dengan asumsi saya apabila memulai dengan modal kecil di awal maka kerugian juga semakin kecil. seperti yang telah dibahas bahwa tarket keuntungan pemula adalah tidak lebih dr -20%.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya, pemula sebaiknya mulai dengan modal seKECIL mungkin.

      Dulu sebelum menjamurnya online-trading, tidak mungkin buka rekening saham dengan Rp 5juta. Sekarang, Rp 5juta juga sudah bisa. Jadi, memulai dengan Rp 5juta adalah langkah yang bijaksana karena target pemula adalah untuk belajar, bukan untuk meraup untung.

      Kalau sudah mulai mengerti cara bermain saham dan bisa mengontrol resiko kerugian, barulah Tika masukkan modal lebih besar. Ingat: yang terpenting pada awal bermain saham adalah untuk tidak rugi terlalu besar.

      Semoga membantu.

      Delete
  2. terima kasih banyak pak atas sarannya.

    saya ada 1 pertanyaan lg, apa pak Iyan ada saran tuntuk virtual trading yang memakai data index saham yang real seperti yang berlaku di bursa saham saat ini?
    jadi bisa belajar lebih banyak dulu di virtual trading.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf Tika, saya tidak banyak tahu tentang virtual trading.

      Perlu saya informasikan: berhasil di virtual trading tidak menjamin berhasil di real trading krn faktor yang sangat menentukan dalam trading adalah psikologi. Kalau tidak memakai uang, kita akan tenang-tenang saja ketika saham kita turun. Lain sekali kalau kita main dengan uang betulan dan kerugian itu adalah real. Stress-nya akan sangat menyiksa dan membuat kita menjual di saat yang salah.

      Jadi sebaiknya Tika langsung trading real TAPI dengan modal sekecil mungkin.

      Delete
  3. ouw... begitu yah...

    terima kasih banyak ya pak Iyan atas saran nya...

    oh ya, ada pertanyaan lagi, (maaf ya, banyak sekali pertanyaanya) modal minimum yg di perbolehkan untuk membuka rek efek adalah 5 jt kan. sedangkan untuk pemula disarankan memilih saham blue chip, sedangkan setau saya rata2 saham blue chip itu tinggi harganya, dengan 5 jt belum tentu bisa beli 1 lot, apa bapak ada saran saham blue chip apa kira2 yang dapat dijangkau dengan modal 5 jt ini?

    terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertanyaan Tika sangat baik, jadi jangan segan-segan terus bertanya.

      Benar sekali yang Tika katakan: saham-saham blue-chip relatif mahal, harganya ribuan bahkan puluhan ribu rupiah.

      Memang saya selalu menyarankan pemula untuk hanya main saham blue chip, dan saya akui saran ini tidak selalu bisa dilakukan. Saran yang lebih tepat adalah pemula sebaiknya hanya main saham yang FLUKTUASInya relatif rendah (fluktuasi blue-chip paling rendah jika dibanding saham non blue-chip, makanya saya menyarankan blue-chip.)

      Mengacu pada pernyataan di atas, pemula boleh juga main saham Rp 500 - Rp 2000an yang gejolaknya relatif rendah. Lebih bagus lagi kalau perusahaannya cukup terkenal. Contohnya: ANTM (Aneka Tambang), BJBR (Bank Jabar), GIAA (Garuda Indonesia, KRAS (Krakatau Steel), SMCB (Semen Cibinong), TINS (Tambang Timah), dll.

      Delete
    2. terima kasih banyak pak Iyan atas saran2 nya...
      patut dicoba....

      Delete
  4. Pak Iyan, saya ingin bertanya, mungkin terlalu nubie. Selama ini saya cuma beli reksadana saham aja, nah saya ada keinginan untuk membeli saham langsung.
    Yang jadi pertanyaan, kalau kita main saham dengan modal 5jt, kemudian saham kita hold dalam waktu 3-5 tahun. Apakah akan untung mengingat tiap bulan ada biaya layanan kurang lebih sebesar 30rb. Berarti kalau 3tahun kita membayar biaya layanan aja sampai 1.008.000. Benar begitu pak, mohon penjelasannya. Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untung atau tidak tergantung apakah saham yang anda buy-and-hold naik atau tidak.

      Sesuai dengan perhitungan anda, cukup sulit menutup biaya Rp 1.008.000 (untuk fee selama 3 tahun) kalau modal awal cuma Rp 5 juta.

      Kalau anda mau main saham dengan modal Rp 5 juta, anggap uang ini sebagai "uang sekolah." Jangan anggap anda akan langsung meraih untung.

      Kalau anda mau buy-and-hold, mungkin reksadana lebih cocok.

      Delete
    2. sorry pak, Lalu menurut pak Iyan berapa minimal dana untuk buy and hold (saham blue chip) supaya tetap mendapat kemungkinan untung?

      Delete
    3. Yang menentukan anda untung atau tidak adalah apakah saham yang anda beli naik.

      Tapi kalau modal anda terlalu kecil, mungkin saja biaya-biaya yang harus anda bayar LEBIH BESAR dari keuntungan yang anda terima.

      Delete
  5. pak iyan,saya mau tanya,saya ingin sekali menggeluti di bidang saham karena saya tertarik,namun saya bingung kemana saya harus menanamkan uang saya,jika bapak bisa memberi saran,itu sangat membantu saya.mohon bantuannya
    bls

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan baca halaman "About" dan " Kurikulum."

      Delete
  6. Kak, aku pengen coba main saham. Tapi masih bener bener bingung. Ada saran buku yg bisa dibaca? Aku udah bada beberapa postingan tapi tetep ga nyambung. Oh iya, aku masih 15 tahun. Kalo ada cp mungkin lebih enak nanyanya, makasih kak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dik Angel,

      Kalau masih bingung, apalagi bener-bener bingung, berarti belum saatnya anda main saham. Saatnya untuk belajar dulu. Apalagi anda baru 15 tahun. Masih panjang jalan untuk belajar main saham.

      Tentang buku, bisa dilihat di halaman "Buku".

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/p/astore.html

      Delete
  7. Selamat siang Pak Iyan,, Perkenalkan nama saya Andi Anggriawan.
    Saya telah membaca satu per satu artikel yang ada di blog Anda, blog anda sangat bagus dan mendidik.
    Kebetulan saya berprofesi sebagai asisten analis saham untuk Amerika, Jepang, Eropa, namun saya lebih cenderung pada saham Amerika. Karena Analis yang saya ikuti adalah Mr Jacques orang Belanda yang sudah lama bekerja sama dengan keluarga saya,( terutama dengan kakak saya sebagai designer web) . Saya memulai belajar saham dari 0, selama 2 tahun saya belajar saham dari Mr Jacques ini. Namun kurang begitu memahami,(karena saya komunikasi hanya lewat skype). Namun, dengan membaca dari blog anda saya menjadi mengerti betul seperti apa bermain saham. Terima kasih atas pelajaran yang anda berikan memalui blog ini.. Semoga semakin berkualitas dan saya selalu menanti artikel baru dari anda...
    terima kasih banyak Pak Iyan....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Andi Anggriawan,

      Terima kasih untuk komentar anda.

      Kalau boleh tahu, bagaimana proses anda menganalisa suatu saham?

      Delete
    2. Terima kasih anda telah membalas komentar saya,,,
      Sebelumnya saya mohon maaf karena masih baru bergelut di bidang saham.
      Metode saya dalam menganalisis saham adalah analysist Fundamental yang secara umum menggunakan data laporan keuangan yang keluar setiap triwulan atau per semester.
      Saya membuat laporan mereka dalam bentuk Spreadsheet excel yang saya ambil dari tahun 2011 sampai rilis terbaru mereka,
      saya buat 2 model tampilan yang pertama laporan mereka secara detail, dan tampilan kedua saya ringkas jadi 5 atau 6 baris (biasanya, pada cash flow point mereka sangat banyak, jadi saya ringkas), saya ambil yang relevan, dan yang tidak relevan saya masukkan dalam kategori Other..
      setelah itu, saya membandingkan revenue, EPS, P/E, juga market kapital mereka. Namun, biasanya saya membandingkan 2 atau 3 perusahaan yang mempunyai bidang yang sama, sebagai contoh bidang Otomotif : BMW saya bandingkan dengan Daimler, Fiat,Volkswagen, dll. Bidang Produk rumah tangga : Unilever dengan P & G..
      kemudian saya buat chart dari perusahaan tersebut sesuai data yang saya yang ada di Excel tersebut..

      Delete
    3. Dear Andi,

      Terima kasih untuk penjelasan tentang cara anda menganalisa saham.

      Delete
  8. Selamat malam pak Iyan , saya seorang mahasiswa nih pingin bgt mulai main saham, banyak yang bilang mulai dari kecil dulu kan yaa, tapi saya siap dana kira2 200 jutaan adakah saran pak Iyan ?? Oiyaa buat estimasi untung kira2 untuk 1 tahun kalau saya misalkan pasang di angka 200 juta berapa yaa Pak Iyan?? *Estimasi aja pak Iyan, maaf banyak tanya Pak Iyan saya masih newbie bgt soalnya wkwkw Terima kasih GBU

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Joshua Restu,

      Kalau anda sudah siap RUGI, silahkan masukkan modal sesuka anda.

      Saran saya adalah seperti pos di atas.

      Estimasi untung untuk 1 tahun? Sama sekali tidak tahu cara main saham tapi sudah mau untung? Silahkan baca pos "Target Laba Main Saham."

      http://terusbelajarsaham.blogspot.co.id/2010/09/target-laba-main-saham-bagian-i.html

      Delete
  9. Mas Iyan, Salam kenal, saya sudah ikutin blog mas Iyan dari lama beberapa taun yang lalu, tp saya masih terus baca2 ulang bagian kurikulum awal untuk menanamkan prinsip2 dasar main saham. Istilahnya saya mau benar2 mengerti dulu hal2 basic tentang saham sebelum mencoba main saham.

    So far blog mas Iyan masih jadi pegangan saya. Tapi ada satu pertanyaan yang sangat2 saya penasaran mas dengan orang yang main saham.

    Mas Iyan ada menulis tentang target laba main saham berdasarkan lama tahun pengalaman main saham. Menurut mas Iyan, yang sudah lama bermain saham, apakah artinya orang yang sudah main saham lama bisa tahu mengenai pattern atau pola pergerakan saham akan kemana dalam beberapa menit, hari, bulan, atau tahun ke depan dengan berbagai pengalaman dan analisa2 yang dilakukan sehingga bisa mendapatkan laba yang cukup Oke dalam beberapa tahun??

    Karena saya pernah nonton film Jordan Belfort Wolf of Wall Street disitu dibilang bahwa market/saham itu "fugazi", no one ever knows kemana dia akan bergerak, bullish or bearish. Apakah benar sperti itu mas? atau memang bisa dianalisis sehingga bisa diprediksi untuk mengambil keputusan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear rvn okt,

      Terima kasih sudah menjadi pembaca setia blog ini.

      Main saham adalah seperti main gitar (atau alat musik lainnya), atau main bola basket (atau olahraga lainnya). Semakin lama anda MELATIH DIRI, kemampuan anda akan meningkat.

      Tentu saja harus anda bedakan antara orang yang sudah 10 tahun main gitar tapi latihannya HANYA 1x setiap bulan dengan yang sudah 10 tahun main gitar dan latihannya SETIAP HARI.

      Untuk orang-orang yang berpengalaman, TREND pergerakan saham bisa terbaca. Ujung-ujungnya sih nebak, tapi tebakan ini adalah tebakan terpelajar (educated guess).

      JANGAN terlalu percaya pada film. Film dibuat untuk menghibur, bukan (bertujuan utama) untuk memberi ilmu.

      Delete
    2. Ok2 berarti memang bisa dipelajarin ya mas terkait trend ini.

      Terimakasih mas Iyan untuk pencerahannya.

      Ada beberapa hal basic lagi mas mau tanya, bayangan saya kan biasanya setiap hari kerja bursa mas Iyan kan pasti stand by di depan komputer/laptop nya untuk memantau saham.

      Selama main saham itu biasanya mas Iyan ada sambil baca referensi/data dari mana saja mas? misalnya: bursa luar negeri, atau sempet2in baca koran bisnis sperti itu mas?

      Delete
    3. Sekarang ini saya malahan BERUSAHA untuk TIDAK MENGIKUTI BERITA.

      Mengapa?

      Karena berita sering bertolak-belakang dengan pergerakan harga.

      Kalau kasus bertolak-belakang ini terjadi, saya sering RAGU mengikuti sinyal dari pergerakan harga. Padahal, seringnya pergerakan harga adalah yang lebih benar dibanding berita.

      Jadi, saya BERUSAHA untuk konsentrasi membaca pergerakan harga.

      Delete
  10. Mau nanya pak Iyan, apakah bisa berhutang untuk modal trading saham?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baru belajar main saham sebaiknya jangan berhutang untuk main saham.

      Sudah pengalaman main saham pun sebaiknya jangan berhutang untuk main saham.

      Delete
  11. Siang pak Iyan, saya mau tanya jika untuk berinvestasi saham, dan saya berencana invest di bluechip..apakah modal awal 20jt (kira2 50% dri total modal) terlalu berisiko atau wajar? Saya belum pernah main saham sebelumnya. Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Richard,

      Kalau anda belum pernah main saham sama sekali, mulailah dengan modal SEKECIL MUNGKIN.

      Kenapa sekecil mungkin?

      Karena hampir pasti anda akan RUGI. Kalau modalnya kecil, ruginya juga minim.

      Hampir semua pemula "ngarep" akan langsung untung. Itu sebabnya mereka masuk dengan modal sebesar mungkin. Kalau modal besar, rugi juga menjadi besar.

      Delete
  12. Saya masih ga percaya ada penulis dengan blog selengkap ini.. Serta bahasanya sangat mudah untuk dimengerti.. Free pula.
    Saya seorang ibu rumah tangga, yang akan mencoba merangkak belajar soal saham. Dimana teman-teman saya menjawab "ga usah main saham.. Susahh bangett" pak iyan malah menyemangati bahwa Perempuan juga bisa main saham dan bs berhasil. I'll be Tom Cruise versi cewe pak. :)
    Thankyou much pak iyan, sehat selalu and GBU.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Atiek Budiarti,

      Mendapat untung konsisten dari main saham TIDAK MUDAH. Tapi juga TIDAK SULIT-SULIT BANGET.

      Tapi proses belajar perlu waktu "real-time". Yang tidak kalah penting: jangan mematok target terlalu muluk.

      Delete
  13. Pak iyan.. Sy sudah membuka rekening saham dan baru mau mencoba transaksi trading saham . sy sudah membaca artikel bapak untuk saham pemula. Tp prinsip basic bid n offer sy masih bingung.suka kebalik balik. Kata marketing. Kalau mau beli liat harga offer, kalo mau jual liat bid. Bs tlg diberikan penjelasan lagi yg mudah analoginya jika pada posisi saya. Trmksh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Devi,

      Mohon baca dulu pos "Istilah 'Bid' dan 'Offer' Ketika Bermain Saham."

      https://terusbelajarsaham.blogspot.co.id/2011/03/istilah-bid-dan-offer-ketika-bermain.html

      Kalau setelah membaca perlahan-lahan pos tersebut dan anda masih juga tidak mengerti, mohon bertanya kembali.

      Delete
  14. Pak Iyan, bagaimana untuk yang baru mulai main saham dengan modal ratusan ribu? Apakah itu modal yang terlalu kecil?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya selalu menganjurkan untuk MULAI main saham dengan modal sekecil mungkin karena kemungkinan besar anda akan rugi.

      Modal ratusan ribu Rupiah sih tidak masalah.

      Asalkan...

      Anda sadar bahwa kalaupun BISA untung 1% per bulan, dengan modal Rp 100.000 berarti untungnya adalah Rp 1.000 PER BULAN.

      Jangan berharap bisa untung Rp 100.000 (alias 100%) per bulan dengan modal Rp 100.000.

      Delete
    2. Oh, begitu ya Pak. Terima kasih jawabannya, Pak.

      Delete
  15. Mnrt sy, bermain saham hrsnya ada uang cash di luar uang belanja harian, agar hidup tdk terjebak dlm hutang piutang.

    ReplyDelete
  16. Selamat Sore Pak Iyan,, Saya Silvi. Investasi yg pernah saya ikuti sebelumnya hanya reksadana, dan setiap bulan saya setorkan modal untuk beli reksadana campuran. Nah saat ini kan sedang banyak bergaung ajakan untuk Yuk Nabung Saham. Saya tertarik dengan ajakan ini. Tapi membaca beberapa kurikulum Bapak, jadi muncul keraguan. Menurut Bapak, apakah bijak jika menempatkan dana saya di Saham seperti layaknya saya membeli reksadana? Terima kasih sebelumnya Pak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya, TIDAK BIJAK untuk "Nabung Saham."

      Ajakan ini memberikan persepsi seolah-olah saham itu tidak ada resiko (rugi) kalau dipegang jangka panjang. Persepsi itu bisa menjerumuskan orang-orang yang tidak mengerti saham (sehingga mereka rugi besar).

      Kalau "nabung reksadana" masih oke lah. Itu pun harus dipastikan reksadananya bukan yang abal-abal.

      Delete
  17. Hallo pak iyan. Saya enha. Saya lagi mencari referensi tentang saham. Dan bahasa blog anda mudah dicerna untuk seorang nubie kaya saya. Saya baru membaca beberapa tulisan anda mengikuti alur di bagian kurikulum. Terima kasih sekali pak untuk pengetahuan yg anda bagikan. Dan semangat terus pak menulisnya

    Saya ingin bertanya terkait modal saham ini. Misalkan saya setiap bulan menyiapkan dana satu juta untuk membeli saham sedikit (tentunya yg bluechip yang bisa saya beli dgn sejumlah uang yg saya alokasikan) Dan berencana untuk menyimpan untuk jangka waktu 3 tahunan. Karena kalau saya pernah baca jangka waktu 3 tahun itu cukup aman jika ingin investasi saham. Dan apakah dalam mengalokasi pembelian per bulan itu saya sebaiknya membeli saham bervariasi dari berbagai sektor atau sebaiknya berfokus pada satu atau dua perusahaan saja?

    Dan saya bingung terkait konsep menghindari rugi di awal mulai. Bukannya kalau kita tidak menjual (dalam hal ini tujuan kita berinvestasi) setelah pembelian kita dpt menghindari kerugian. Apalagi beli saham bluechip yg relatif aman walaupun ada kemungkinan.

    Maafkan ya pak terlalu banyak ngocehnya. Hehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Enha,

      Pertanyaan anda lebih menjurus ke INVESTASI saham JANGKA PANJANG.

      Sedangkan saya (dan tulisan saya) lebih menjurus ke TRADING JANGKA PENDEK.

      Jadi, sebenarnya anda bertanya ke orang yang tidak tepat. Tapi saya coba jawab dari pandangan investasi jangka panjang yaa:

      Kalau anda niatnya MENABUNG saham, saran saya adalah lebih baik menabung REKSADANA. Reksadana (bukan abal-abal) lebih terdiversifikasi dan lebih mudah dibeli dalam jumlah sama setiap bulan.

      Kalau beli reksdana, anda tidak perlu memikirkan apakah harus beli saham bervariasi karena reksadana terdiri dari saham yang bervariasi.

      Tentang anda pernah baca bahwa jangka waktu 3 tahun cukup aman jika investasi saham, saya tegaskan ya: TIDAK ADA JAMINAN AMAN saat anda investasi/trading/main saham.

      Tentang kalau belum menjual berarti belum rugi, silahkan baca pos "Saham Turun, Tidak Dijual. Sudah Rugi atau Belum?"

      https://terusbelajarsaham.blogspot.com/2013/08/saham-turun-tidak-dijual-rugi-belum.html

      Delete
    2. Terima kasih banyak pak atas jawabannya. Saya rasa walaupun bapak bilang orang yg tidak tepat tapi jawaban bapak tetap menambah sedikit gambaran saya ttg dunia saham. Pantas saja banyak yg bilang akan membeli buku bapak jika bapak menulis buku. Sukses terus pak iyan.

      Delete

Pertanyaan dan komentar anda akan saya jawab sesegera mungkin. Maaf, saya tidak menerima pertanyaan dan komentar anonim/unknown. Promosi, iklan, link, dll, apalagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan main saham TIDAK AKAN ditampilkan.