Pagi ini saya membaca artikel menarik yang ditulis Keith Fitz-Gerald di Money Morning berjudul "Investment Advice: 5 Ways to Conquer Gambler's Ruin."
Konsep "Gambler's Ruin" alias "Kehancuran Penjudi" yang ditulis Keith sangat perlu dimengerti oleh pemain saham.
Intinya begini: katakan ada dua pemain judi, Amadeus dan Bravo, bertaruhan dengan uang logam menebak "muka" atau "belakang." Pemain yang menebak benar akan mendapatkan uang logam tersebut.
Karena uang logam ada dua sisi, secara logika, kemungkinan Amadeus dan Bravo untuk menebak dengan tepat adalah 50:50 untuk setiap putaran. Tapi kalau proses ini dilanjutkan terus-menerus, yang lebih mungkin terjadi adalah pemain yang mulai dengan uang logam lebih sedikit akan ludes modalnya.
Kenapa konsep ini perlu anda hayati sedalam-dalamnya?
Karena ketika bermain saham, pemain yang modalnya kecil (yaitu anda ... dan saya) sangat besar kemungkinannya akan ludes kalah bersaing dengan bandar atau investor besar.
Salah satu cara untuk mengurangi kemungkinan yang tidak enak ini adalah dengan menyiapkan manajemen modal yang tepat. Dengan kata lain, anda harus menyiapkan metode cut-loss (menjual rugi) supaya modal anda tidak ludes. Untuk mendapat ide bagaimana melakukan cut-loss, silahkan baca pos "Cara Cut-Loss Untuk Stop Kerugian Saham."
Ketika baru mulai bermain saham, kebanyakan pemain berangan-angan untuk mendapatkan untung besar dalam waktu cepat. Yang sebenarnya perlu mereka perhatikan adalah bagaimana untuk TIDAK LUDES dalam waktu singkat.
Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2012 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2012 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
saya suka dengan kalimat terakhir, kerena saya sebagai pemula juga merasakan hal yang sama, ingin mendapatkan untung yang besar dalam waktu yang singkat.
ReplyDeleteketika saham naik, saya tunggu biar naik, naik, dan naik. tapi yang terjadi malah sebaliknya.
dan kadang kita tidak sempat cutloss karena kita berpikiran saham itu akan naik lagi, tapi seringnya turun, turun dan turun lagi. akhirnya harus menunggu saham naik (karena ruginya sudah terlalu besar), walaupun butuh waktu berbulan - bulan, hehehee...
Bung Affand,
ReplyDeleteTerima kasih untuk sharingnya. Semoga pengalaman anda ini membuat anda percaya bahwa CUT-LOSS adalah AMAT SANGAT PENTING.
Cut Loss itu ibarat sabuk pengaman..
ReplyDelete