Hedge funds know how to pick stocks and make lots of money, but that is not the same thing as creating value through ownership of an asset over the long term in a hands-on way.
Henry Kravis, Financial Times Thursday September 23, 2004, page 1.
Pintar mencari untung dari saham tidak berarti pintar juga membangun perusahaan sukses. Kebalikannya juga begitu: pintar membangun perusahaan/karier sukses tidak berarti pintar juga mencari uang dari investasi/trading saham.
Artinya: kalau anda seorang pengusaha sukses, jangan serta-merta merasa bahwa anda juga akan sukses bermain saham; kalau anda pemain saham sukses, jangan berpikir bahwa anda pasti akan sukses sebagai wiraswasta membangun perusahaan dari nol menjadi perusahaan raksasa.
Artinya juga: pemain saham yang bisa untung dengan analisa fundamental belum tentu bisa untung dengan analisa teknikal. Begitu juga kebalikannya: pemain saham yang bisa untung dengan analisa teknikal belum tentu sukses menerapkan analisa fundamental.
Kesimpulannya: JANGAN dengarkan saran analis fundamental yang mengklaim analisa teknikal tidak ada gunanya. JANGAN pula anda percaya saran analis teknikal yang mengklaim analisa fundamental tidak ada gunanya.
Yang penting adalah anda introspeksi diri: cari tahu apa yang cocok dengan kemauan, kemampuan, dan karakter anda. Lalu belajarlah dari spesialis yang sesuai dengan kemauan, kemampuan, dan karakter anda tersebut.
Pos-pos yang berhubungan:
- Haruskah Belajar Analisa Fundamental Agar Untung Main Saham?
- Haruskah Belajar Analisa Teknikal Agar Untung Main Saham?
Terimakasih atas artikel barunya pak, dari murid setia yang senantiasa menunggu ilmu2 baru nya.
ReplyDeleteTerimakasih reminder nya pak, sangat bermanfaat utk mengingatkan sy bahwa jika sy ingin berhasil di pasar saham harus senantiasa merasa bodoh, terus belajar dan tidak segan mengakui kesalahan serta kekalahan.
Hari hari belakangan ini sedang ramai riuh dgn aktivitas kampanye dan debat sbg rangkaian pemilu 2024.
ReplyDeleteHal ini mengingatkan sy kpd salah satu artikel bapak bbrp tahun yll mengenai lebih "kurang pentingnya" mempelajari bid offer, dibandingkan mempelajari analisa teknikal terutama ttg chart.
Kl sy tdk salah ingat, saat itu bpk menganalogikan bid offer layaknya sbg janji kampanye dan tampilan APK spt banner dan sejenisnya. Yaitu sesuatu yg baru diucapkan namun tanpa komitmen ikatan shg mudah utk ditarik kembali dan dibatalkan.
Sedangkan analisa teknikal beserta chart adlh suatu sejarah yg sudah terjadi, tidak bisa diubah dan bs dipelajari layaknya track record dan pretasi (serta wanprestasi) para calon pejabat publik tsb.
Meskipun di tahun ke 5 sy belajar saham ini sy msh belum bs utk profit konsisten (apalagi utk mengganti biaya belajar sy yg berupa kerugian portofolio) namun artikel tsb cukup membantu dalam menghemat waktu belajar sy utk menghindari tidak mempelajari bid offer dan lebih berfokus kpd chart.
Terimakasih pak iyan.
Cara lain melihat kenapa Bid dan Offer tidak sepenting Chart yang sudah terbentuk adalah sebagai berikut:
ReplyDeleteBid dan Offer tidak reliable karena belum ada transaksi uang saat seseorang melakukan bid dan offer.
Sedangkan chart terbentuk dari transaksi jual-beli yang sudah terjadi pertukaran uang.
Lama dinanti artikel baru pak iyan tak kunjung jua datang lagi.
ReplyDeleteSatu yang teringat di hati adalah bagi pak iyan menulis bukan lagi sebuah spark joy.
Saat ini sy memberanikan diri untuk bertanya, ingin mengetahui apakah saat ini yang sekiranya bisa menjadi spark joy pengganti bagi pak iyan sang guru yang baik hati.
Dear unitedhooligans,
ReplyDeleteMemang, menulis (blog ini) sudah tidak lagi "spark joy" bagi saya.
3-4 tahun terakhir ini saya lebih banyak menghabiskan waktu main video game Nintendo Switch. Hal ini yang saat ini masih "spark joy".
Beberapa hari lalu saya baru terpikir, "Mungkin saya perlu menulis pos baru di blog ini. Perlu gak ya?"
Sepertinya mmg benar ya pak kalau setiap orang sukses biasanya memiliki keunikan tersendiri yg kontras dgn prestasi dan image yg dimilikinya.
ReplyDeleteBila milyuner Mark Zuckerberg lebih suka tampil berkaus oblong sederhana, Warren Buffet lebih memilih tinggal di rumah tua sederhana nya alih alih tinggal di mansion besar yang pasti mudah dibelinya, maka suatu saat mungkin akan banyak yg mengenal Pak Iyan dgn Game Nintendo Swich nya. Mantap Pak Iyan!
Mengenai pertanyaan retoris bpk apakah perlu utk bpk mulai menulis lagi di blog ini, maka jawabannya tergantung kpd siapa itu ditanyakan.
Namun bila pertanyaan itu ditanyakan kpd saya maka akan sy jawab : "Sangat perlu Pak Iyan. Karena ibarat peribahasa gajah meninggalkan gadingnya dan harimau meninggalkan belangnya, maka hanya dgn sharing ilmu inilah kesuksesan bapak di tengah dunia per saham an akan abadi menjadi suatu legacy tersendiri."
apa kabar pak Iyan baru buka blog pak iya lagi soalnya males liat liat saham lagi zonk parah minus banyak. ini saya baru liat porot hari ini udah hampir setahun ga buka porto abis kebakar smua abis.
ReplyDeletesaya mau tanya pak Iyan tahun kemarin pak Iyan masuk di saham #CUAN KAH yang naik ribuan persen?
SAYA gak masuk takut di banting tahun kemarin
CUAN, seperti anda tulis "naik ribuan persen", kan saham naik. Yah, saya mainnya kan memang saham naik.
DeleteKan sudah saya tulis puluhan, bahkan ratusan kali:
BELI SAHAM NAIK, JUAL SAHAM TURUN.
Selama saham masih naik, JANGAN TAKUT BELI. Yang harus ditakutkan adalah kalau SAHAM TURUN TIDAK DIJUAL.
Welcome back pak iyan. Pak terkait dgn membeli saham yg sedang naik, sy ingin bertanya bgmn cara kt memvalidasi sebuah kenaikan saham yg sekiranya masih kuat utk naik lagi atau kenaikan saham yg sekiranya akan segera habis tenaganya? Tks
DeleteSampai saat ini pun saya tidak tahu pasti apakah saham naik masih akan tetap naik. Artinya, saya tidak punya cara untuk memvalidasi apakah saham tersebut masih kuat naik lagi.
DeleteTapi . . .
Berdasarkan pengalaman, saham yang (betul) sedang uptrend, TIDAK PERNAH langsung berubah downtrend dalam seketika. (Kalau ini terjadi, hampir pasti saham tersebut saham gorengan 100%.)
Artinya, kalau saham naik yang anda beli turun, kemungkinan besar anda akan bisa cut-loss dengan kerugian (relatif) kecil.
JADI KESIMPULANNYA: Kalau mau untung besar main saham, anda harus BERANI BELI SAHAM UPTREND (NAIK).
Mengapa?
Karena dari faktor risk-reward lebih besar potensial reward-nya. (Selama anda cut-loss kalau saham turun melewati titik cut-loss).
Saham gorengan 100%. Istilah dan ilmu baru lagi ini pak.
DeletePertanyaan sy selanjutnya, apa itu yg dimaksud dgn saham gorengan 100% dan apa bedanya dgn saham gorengan yg tidak 100% dan bgmn cara kt utk memilah milah nya?
Terimakasih pak iyan
Yang saya maksud saham gorengan 100% adalah saham yang gerakannya suka-suka sang bandar. Bisa auto-reject up 4 hari berturut-turut, lalu auto-reject down 8 hari berturut-turut. Gerakan sahamnya sama sekali TIDAK mengikuti kaidah-kaidah pergerakan saham yang benar-benar market (banyak penjual dan pembelinya yang real).
DeleteKalau saham yang sedang naik dan uptrend, lalu langsung downtrend, hampir pasti saham tersebut 100% gorengan. 100% gorengan artinya juga tidak mengikuti kaidah analisa fundamental dan analis teknikal pada umumnya. Suka-suka bandar.
Selama saham masih naik, JANGAN TAKUT BELI. Yang harus ditakutkan adalah kalau SAHAM TURUN TIDAK DIJUAL.
ReplyDeleteya pak saya udah beli saham naik tapi kadang kok kita beli malah merah atau side way. bnyk yg lgi uptrend saya bli malah salah SKLT, RAJA, MDRN, BPTR, ARTO. saya beli WIIM lagi uptrend tau tau arb jadi bingung saya pak ga bisa di cutlos kalo arb mau kutlos kejauhan. emang sih harusnya kutlos pas besoknya setelah arb
Dear Setiawan_jak,
DeleteMemang, cukup sering terjadi setelah kita beli saham naik, saham tersebut anjlok. Itu artinya, kita sudah relatif telat membelinya. Tidak apa-apa, anggap saja itu latihan agar lain kali bisa membeli lebih cepat.
Tapi JANGAN MENJADI TAKUT MEMBELI SAHAM UPTREND.
Berlatihlah dengan porsi uang kecil dulu. Kalau sudah berhasil, barulah diperbesar porsinya.
cara agar kita tidak telat beli saham uptrend bagaimana pak?
ReplyDeletetrus jualnya kira kira kapan pak kalau udah beli saham uptrend?
lalu saham gorengan yang sehari langsung arb kan ga bisa di jual pak. nah saya itu jualnya gak bisa kalo berhari hari arb mau di jual udah turun jauh ya udah saya biarin aja sampe ada yang saya diemin sahamnya sampai sekarang
terima kasih pak Iyan sehat selalu
Sampai sekarang pun saya masih sering TELAT beli saham uptrend.
DeleteJual saham uptrend kalau sudah TIDAK UPTREND. Alias kalau sudah turun dan tidak naik menembus new High lagi.
Kalau saham gorengan ARB berhari-hari, lebih baik direlakan cut-loss saja. Mayoritas yang begini jarang naik menembus High lagi.