Mengapa?
Kata Gerald Loeb:
A backlog of cash is a great help in meeting emergencies and in freeing one's judgment so that commitmentss are opened and closed for financial cause and not affected by need, fear, greed, or other human failings which are fatal to profitable security investment.
Persedian uang tunai yang banyak akan membantu anda berpikir dengan jernih sehingga aksi anda membeli atau menjual saham adalah berdasarkan keputusan tanpa dipengaruhi perasaan takut, serakah, ataupun sifat-sifat manusia lainnya yang bisa berakibat fatal saat berinvestasi saham.
Jadi, dengan memakai modal relatif kecil dari total modal anda tidak akan stress kalau harga saham turun banyak dan anda berpotensi rugi. (Okelah, kalaupun stress, stressnya seharusnya tidak berat-berat banget sampai terpikir mau bunuh diri.)
Mengapa?
Karena kerugian ini relatif kecil dengan total modal yang anda miliki.
Dengan modal relatif kecil, anda pun bisa lebih santai saat harga saham naik dan tidak terburu-buru menjual karena takut keuntungan akan hilang kalau saham tiba-tiba turun.
Mengapa?
Karena keuntungan ini relatif kecil dibanding total modal yang anda miliki.
Dengan kata lain, kalau anda tidak dibayangi rasa takut, rasa serakah, lebih besar kemungkinan anda melaksanakan jual-beli saham sesuai dengan Rencana Trading (Trading Plan) yang sudah anda tentukan sejak awal.
Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2020 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
Bung Iyan akhir² ini postingannya hanya kutipan² dr buku saja. Apakah Bung sedang sibuk menyelesaikan buku? Jika iya saya org pertama yang pesan Bung..hehe
ReplyDeleteAkhir-akhir ini sedang sibuk trading.
DeleteBuku masih work-in-(slow)progress. Hehe.
Sejak tulisan saya dijiplak orang yang ngaku "pakar" saham, saya jadi malas menulis blog. Daripada tidak menulis sama sekali, saya tulis kutipan dari buku dan saya tambahkan pandangan saya tentang kutipan tersebut.
Si "pakar saham" itu pidanakan saja lah Bung, saya juga jengkel. apalagi skrg dia gencar iklannya di internet. Kapan kira-kira bukunya selesai Bung? Oia jikapun itu buku gak terbit, pdfnya aja saya mau beli, soalnya hampir tidak ada buku tentang saham yang ditulis oleh orang yang benar² trader. Sekarang semakin marak orang yang buka kelas saham, tapi saya ragu orang itu kaya dari main saham atau dari jualan seminarnya. Lucunya lg, antara mereka saling serang seolah olah cara mereka yang paling benar, harusnya kan kalau mereka trader sejati semakin beragam taktik di pasar, mereka semakin senang karna menambah likuiditas. Taunya mereka hanya menarik minat peserta seminar aja. Vangke
ReplyDeleteBuku saya masih jauh dari selesai. Mohon bersabar ya.
DeleteAnda benar bahwa semakin beragam taktik di pasar, likuiditas jadi makin banyak, dan pasar makin efisien.
Tidak ada cara PALING BENAR main saham. Cara yang benar untuk saya belum tentu benar untuk orang lain.
Cara yang benar dan tepat untuk kita adalah cara main saham yang sesuai dengan sifat dan kepribadian kita.
Salam kenal om, saya agung. Berkat anda, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba bisnis saham. Anda salah satu inspirasi saya, terutama untuk jadi full time trader. Terima kasih tulisannya. Semoga kita cuan dengan konsisten.
ReplyDeleteSaya juga orang pertama yang oesam I'm iyan. Gpp Mahal ilmu anda di saham juga Mahal kok. Tapi buku buat phahemula kasih Harga yang standard aja om iyan. Kalo bisa peluncuran bukunya di jkrta o'm biar bisa hadir sma ketemu guru saham saya yang paling jujur.
ReplyDeleteSalam setiawan_jak