Saturday, May 10, 2014

Apakah Wanita Cocok Main Saham? (Bagian I)

Kalau anda menonton CNBC, mayoritas komentator di saluran TV tersebut adalah pria. Yang wanita, biasanya, hanyalah si pembawa acara.

Kalau anda membaca buku-buku tentang investasi ataupun trading saham, penulis buku-buku tersebut mayoritas adalah pria.

Kalau anda membaca komentar-komentar di blog ini, mayoritas yang berkomentar dan bertanya adalah pria.

Nah, karena dunia saham adalah seakan-akan dunianya laki-laki, mungkin banyak perempuan yang ragu ketika ia mau mulai belajar main saham.

"Dunia saham dipenuhi laki-laki," pikir anda. "Kalau aku mau main saham, apakah cocok?"

Tanpa bertele-tele, saya jawab: Cocok.

"Jadi, perempuan bisa sukses main saham, termasuk trading saham jangka pendek?" tanya anda lagi.

Tentu saja.

Bahkan kalau anda bertanya, "Siapa yang lebih besar kemungkinannya sukses bermain saham, pria atau wanita?", saya akan menjawab tanpa ragu-ragu: wanita.

"Bung Iyan ini gimana seh?" saya bisa dengar protes dari para pria pembaca blog ini. "Masa iya wanita lebih mungkin sukses main saham daripada pria?"

Iya banget.

Menurut saya banyak faktor yang membuat wanita lebih cocok main saham daripada pria. 

Tidak percaya?

Mari kita bahas.

 


I. Ketertarikan pada aktivitas beresiko tinggi

Anda pernah melihat cuplikan berita Festival San Fermin yang digelar setiap tahun di Pamplona, Spanyol? Itu tuh, festival di mana puluhan ribu orang berkaos putih dan berselendang merah sengaja dikejar banteng-banteng yang sengaja dilepaskan di jalan.

Coba anda bayangkan: peserta festival membayar biaya mahal mengunjungi Pamplona untuk berlari bersama banteng-banteng yang tidak ragu mengejar dan menanduk mereka. Kalau lagi apes, mereka bisa terluka parah atau bahkan tewas oleh tandukan banteng.

Hal ini membuat saya bertanya pada diri sendiri: mengapa mereka melakukan itu? Menurut saya, tidak masuk akal ada orang rela membayar mahal untuk dikejar banteng ganas. Tapi nyatanya setiap tahun puluhan ribu orang datang ke Festival San Fermin khusus untuk itu.

Jadi, mengapa mereka melakukan itu?

Saya tidak tahu pasti jawabannya tapi, menurut saya, peserta Festival San Fermin rela mengeluarkan uang dan rela menanggung resiko tinggi karena mereka ingin memacu adrenalin, karena mereka suka pada aktivitas beresiko tinggi. Mungkin mereka merasa hidup lebih hidup kalau hidupnya dibayang-bayangi maut.

Nah, coba anda perhatikan: peserta festival tersebut lebih banyak laki-laki atau perempuan?

Mayoritas peserta adalah laki-laki.

Dari contoh di atas bisa kita simpulkan secara umum bahwa priadibanding wanitalebih tertarik pada kegiatan beresiko tinggi. Nah, karena main saham termasuk hal (yang dianggap) beresiko tinggi, tidak heran juga kalau lebih banyak priadibanding wanitayang tertarik main saham.

Apakah ini berarti, ketika bermain saham, kemungkinan sukses pria lebih besar daripada wanita?

Tentu saja tidak.

Tidak ada korelasi/hubungan positif antara suka resiko tinggi dengan sukses main saham. Malahan, yang ada adalah korelasi negatif: makin cinta seseorang pada resiko tinggi, makin besar pula kemungkinan ia GAGAL dalam trading ataupun investasi saham.

Kok bisa gitu?

Mari kita telusuri perlahan-lahan.

Anda sudah baca pos "Mau Main Saham? Ingat Tiga Hal Maha Penting Ini"?

Di pos tersebut saya menyatakan bahwa hal paling penting ketika bermain saham adalah Cut-Loss. Mengapa? Karena Cut-loss adalah tindakan tidak membiarkan rugi (resiko) kecil berkembang menjadi rugi (resiko) besar.

Bagi pecinta resiko tinggi, tindakan mengurangi resiko dengan cut-loss adalah hal yang tidak menarik. Untuk apa berusaha mengecilkan resiko? Mereka justru cinta pada resiko yang besar.

Nah, semakin tinggi resiko yang mereka tanggung, semakin mereka merasa lebih hidup. Dalam konteks main saham, mereka merasa semakin hidup kalau potensi kerugiannya semakin besar. Tidak heran kalau pecinta resiko tinggi tidak mau cut-loss.

Apa yang kemungkinan besar terjadi pada pria pecinta resiko tinggi yang tidak pernah mau cut-loss?

Bangkrut. Amblas. Gagal total.

Bagaimana dengan wanita?

Mau tahu? Silahkan lanjut baca ke pos "Apakah Wanita Cocok Bermain Saham? (Bagian II)." [Belum terbit. Mohon berkunjung kembali.]






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2014 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.] 

    21 comments:

    1. Salam kenal mas Iyan...saya selalu baca update artikel2 mas Iyan yg mudah dipahami dan sangat menarik sehingga sangat membantu saya dalam trading saham.
      Saya baru menemukan blog ini sebulan yg lalu dan sdh lumayan byk artikel yg saya baca .saya tunggu artikel or bahkan bukunya...semoga banyak yg tercerahkan dan lebih luas wawasan dlm trading saham.
      Saya jg sangat setuju kalau wanita jg cocok buat trading saham,byk sekali positifnya yaitu bisa melatih berpikir logis jg.yaa mungkin harus belajar lebih keras lagi menganalisa chart dan indikatornya yg sekilas bikin pusing kepala so bisa melatih kesabaran jg..sekali lagi thanks mas Iyan atas berbagi ilmu sahamnya.

      ReplyDelete
      Replies
      1. Dear Betty, terima kasih sudah menjadi pengunjung setia blog ini dan terima kasih juga sudah meluangkan waktu meninggalkan komentar.

        Saya tahu pasti wanita cocok trading saham karena saya tahu beberapa ibu-ibu yang konsisten untung dari trading saham. Keuntungan mereka bisa jadi lebih besar dari keuntungang yang saya dapat. Padahal saya "profesional" sedangkan mereka trading hanya untuk penghasilan tambahan.

        Delete
    2. kl d liat bung iyan pendukung "emansipasi wanita" hahaha , . . . sy sndr stuju aj2, . .:D
      dr alasan yg dikemukakan di atas, sy pkir wajar2 aj kalo wanita lbh co2k main saham drpd pria, . . .tp dr sepengetahuan dan pengalaman saya, hny sdkit wanita yg bs "mendulang" keuntungan dr "bisnis" trading maupun invest saham., jd bs dibilang peluang wanita atau pria utk sukses di dunia saham SAMA . . . btw tlg d koreksi ya bung iyan, kalo pendapat sy yg kurang tepat hehehe. . . .just info, sy dah sekian lama "megikuti" blog nya bung iyan, artikel2 nya bung iyan ga muluk2 kyk penulis2 yg laen. . . simple, padat dan JELAZ :D

      ReplyDelete
      Replies
      1. Pos di atas bukan untuk mendukung emansipasi wanita. Pos di atas mengajak pembaca berpikir dan menyimpulkan sendiri apakah wanita cocok main saham.

        Anda bilang "hanya sedikit wanita yang bisa untung" dari saham. Lah, kalau mayoritas pemain saham adalah pria, jelas saja "hanya sedikit" (dalam jumlah absolut) wanita yang untung. Toh, mayoritas laki-laki yang main saham juga rugi.

        Contoh: katakan ada 1000 pemain saham pria dan 100 pemain saham wanita. Pria yang bisa untung ada 100 orang; wanita yang bisa untung 20 orang. Kalau kita bandingkan jumlah absolut pria vs. wanita yang untung, tentu saja lebih banyak pria.

        Kalau pernyataan anda dibalik (melihat dari jumlah absolut), bunyinya adalah: jauh lebih banyak pria yang rugi main saham dibanding wanita.

        Saya tetap teguh bahwa wanita lebih cocok dan lebih besar kemungkinan suksesnya bermain saham.

        Delete
      2. Ijin Ikut comment ya pak iyan.

        Jadi, mana lbih besar kmgkinan sukses bermain saham si wanita karir ato ibu rumah tangga..? (Dlm konteks kedua-dua nya mmliki dasar ilmu ttg keuangan)

        Delete
      3. Pertanyaan anda akan saya buat lebih spesifik sebagai berikut:

        Ada 2 wanita dengan kemampuan intelektual yang sama ingin belajar saham. Yang pertama adalah wanita karir (dengan waktu luang terbatas), yang kedua adalah ibu rumah tangga (dengan waktu luang relatif lebih banyak dibanding wanita karir). Pertanyaannya: wanita mana yang lebih besar kemungkinan suksesnya?

        Kalau kita lihat dari sisi waktu luang, menurut saya, si Ibu Rumah Tangga lebih besar peluang suksesnya.

        Kalau kita lihat dari sisi motivasi, si Ibu Rumah Tangga juga punya motivasi yang lebih tinggi.

        Kok?

        Motivasi tinggi BIASANYA berbanding lurus dengan kemungkinan sukses.

        Karena Wanita Karir kan sudah ada penghasilan. Jadi, ia TIDAK PERLU-PERLU banget untuk mendapat penghasilan dari saham.

        Ibu Rumah Tangga tidak punya penghasilan gaji. Jadi, ia SANGAT MENGHARAPKAN penghasilan dari main saham. Tambahan lagi, sukses dari main saham akan mendatangkan rasa percaya diri bahwa ia juga berkontribusi menambah pemasukan keuangan keluarga.

        Jadi, untuk skenario di atas, menurut saya, Ibu Rumah Tangga berpeluang LEBIH BESAR untuk sukses main saham kalau dibanding Wanita Karir.

        Delete
      4. Tadinya saya agak ragu pak iyan, tapi stlah mbaca argument beserta logika yg anda sampaikan saya jadi yakin atas hal tersebut. Jadi bs memberikan pandangan yang sama bsta motivasi kpd sang istri...

        Trimakasih pak iyan.
        sukses dan jaya trz segala aktivitasnya. :)

        Delete
      5. Bung Eri,

        Saya jadi merasa HEBAT nih, bisa meyakinkan anda bahwa wanita cocok main saham, padahal pos di atas masih belum tuntas. Hehehe.

        Terima kasih untuk komentarnya. Dukung istri sukses main saham.

        Delete
    3. ellen may ce yang bisa main saham dan jago nyontek bro, pasti hebat mainnya heheh

      ReplyDelete
      Replies
      1. Waduh bung Ricky, terus terang saya sulit memberikan jawaban dan komentar tak berpihak.

        Sepengalaman saya, salah satu sifat penting pemain saham adalah JUJUR. Dan jujur ini tidak hanya jujur pada orang lain, tapi juga jujur pada diri sendiri. Tanpa jujur pada diri sendiri, seorang pemain saham sulit menganalisa diri sendiri secara OBJEKTIF untuk menentukan trading plan yang paling tepat untuk dirinya.

        Tambahan lagi, main saham adalah termasuk bisnis keuangan (financial business) dan hal penting di bisnis apapun (apalagi bisnis keuangan) adalah KEJUJURAN. Kata peribahasa, sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tak percaya.

        Delete
    4. Salam sejahtera mas iyan ... Saya hanya ingin mengucapkan banyak terima kasih atas tulisan ma Iyan diblog ini. Kata2nya sangat mudah dipahami dan dapat diterapkan saat trading. Saya membaca blog ini sejak 3 tahun lalu. Walaupun sedang tidak ada update saya tetap mengulang membaca tulisan mas Iyan karena saya rasa tidak membosankan.
      Thank mas Iyan

      ReplyDelete
      Replies
      1. Bung Daniel Doni,

        Terima kasih untuk komentar anda dan untuk kesetiaan anda membaca blog ini selama 3 tahun. Saya senang kalau tulisan saya bisa membantu anda.

        Delete
    5. warren buffet : reputasi dibangun butuh waktu lama, dan bisa hilang dalam waktu sekejab saja, ane setuju sekali mengenai kata kjujuran... ada quote mengatakan : kejujuran bak mata uang yang berlaku di negara manapun...

      ReplyDelete
    6. Hehehe seru niy Mas. Baru baca. Ditunggu kelanjutannya....

      ReplyDelete
    7. Pak Iyan,

      Lanjutin donk tulisan pos II nya...

      Penasaran nih... Hehe.. Ntar kalau udah ada calon mau saya ajak main saham juga

      ReplyDelete
    8. Halo Kak Iyan, makasih ya tulisannya jadi nambah semangat buat main saham...
      awalnya suami yang main dulunan, tpi rugi hampir 20%,karena sambil bekerja jadi gak fokus ke saham...dia mengusulkan saya buat gantiin dia main, tapi masalahnya arti saham saja saya tidak mengerti.jadi saya baca buku dan internet tentang saham,untung ketemu blog ini yang mengupas tuntas tentang saham...
      oh ya, apakah dengan modal 5 juta itu cukup buat main saham.,?apakah sebaiknya main ODT atau swing?

      ReplyDelete
      Replies
      1. Halo juga Nora,

        Saat baru belajar main saham, saran saya selalu adalah: gunakan modal SEKECIL mungkin.

        Mengapa?

        Karena kemungkinan besar anda akan rugi. Kalau modalnya kecil, ya ruginya juga kecil (secara Rupiah).

        Kalau sudah mulai bisa untung konsisten, barulah perlaha-lahan menambah modal.

        Maaf saya tidak mengerti apa yang dimaksud ODT.

        Tetap semangat ya.

        Delete
    9. ya kak, modal nya cuma 5 juta, maklum ibu rumah tangga..
      One Day Trading kak, jadi jual dan beli hanya hari itu saja..
      pas awal saya membeli beberapa saham tpi tidak cocok karena bingung buat melihat pergerakannya, jadi sekarang hanya fokus ke 2 saham saja...
      oh ya kak, apa kegunaan dari market live?

      ReplyDelete
      Replies
      1. Mengenai day-trading atau swing-trading, hanya waktu yang akan menjawab mana yang lebih baik/cocok untuk anda.

        Yang paling penting bukan day-trading, swing-trading, atau trading-trading cara lain. Yang paling penting bagi pemula adalah berusah untuk TIDAK RUGI terlalu BANYAK.

        Delete
    10. oke kak, makasih ya...

      SUKSES selalu dan ditunggu bukunya :)

      ReplyDelete
    11. salam kenal Bung Iyan, sudah beberapa hari ini dari bulan desember terus intens baca blog nya mencari ilmu ttg saham yang mudah dimengerti. terima kasih Bung Iyan sudah menginspirasi bahwa main saham tidak hanya bs dilakukan untuk pria. semakin membuat semangat untuk belajar. besok mau ikut SPM level 1, jd tambah semangat utk main saham sbg pemula kurang dr 2 th spti saya jd membuat semakin sadar untuk tidak take profit sedini mungkin tp belajar dulu tidak rugi/membatasi kerugian dg prosentase2 per th. terimakasih Bung Iyan
      di tunggu karya-karya selanjutnya...

      ReplyDelete

    Pertanyaan dan komentar anda akan saya jawab sesegera mungkin. Maaf, saya tidak menerima pertanyaan dan komentar anonim/unknown. Promosi, iklan, link, dll, apalagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan main saham TIDAK AKAN ditampilkan.