Sunday, February 16, 2014

Support & Resistance Saham: Arti, Definisi, Makna, Karakteristik (Bagian 3)

Pos ini adalah lanjutan dari pos "Support & Resistance: Arti, Definisi, Makna, Karakteristik (Bagian 2)."

Untuk membaca seri ini dari awal, silahkan klik di sini "Support & Resistance: Arti, Definisi, Makna, Karakteristik (Bagian 1)."

 
Dari pos sebelumnya anda sudah sudah tahu makna Support & Resistance bagi pemain saham. Sekarang tiba saatnya kita membahas karakteristik Support & Resistance.


Karakteristik Support & Resistance

Ada 3 karakteristik Support & Resistance yang penting anda ketahui:


1. Support & Resistance tergantung pada indikator* yang anda pakai.

Apa arti dari pernyataan ini?

Artinya, titik Support & Resistance menurut indikator yang satu akan berbeda dengan titik Support & Resistance menurut indikator yg lain.

Dengan kata lain, titik Support & Resistance menurut garis Trend akan berbeda dengan titik Support & Resistance menurut Moving Average, berbeda dengan titik Support & Resistance menurut Parabolic SAR, berbeda dengan titik Support & Resistance menurut titik Fibonacci Ratio, berbeda juga dengan titik Support & Resistance menurut Pivot Point. Dan seterusnya.

Karena beraneka-ragamnya indikator Analisa Teknikal, dan karena masing-masing pemain saham kemungkinan besar memakai indikator yang berbeda, ini berarti pula bahwa—untuk saham PGAS, misalnyatitik Support & Resistance menurut anda kemungkinan besar berbeda dengan titik Support & Resistance menurut saya, berbeda pula dengan titik Support & Resistance menurut analis dari perusahaan broker anda.

[* Catatan: yang saya maksud "indikator" di sini mencakup tidak hanya indikator Analisa Teknikal pada umumnya tapi juga termasuk price-action (gerak harga), tampilan grafik, skala grafik, dan lain-lain.] 



2. Support & Resistance tergantung bingkai waktu grafik yang anda pilih.

Grafik/chart yang paling umum dipakai pemain saham (Indonesia) adalah grafik harian (daily chart). Perlu anda ketahui bahwa selain grafik harian, ada juga grafik dalam bingkai waktu lebih panjang (grafik mingguan/Weekly chart, grafik bulanan/Monthly chart), dan grafik dalam bingkai waktu lebih pendek (misalnya grafik 60-menit/60-minute chart).

Nah, titik Support & Resistance di bingkai waktu (time frame) yang satu akan berbeda dengan titik Support & Resistance di bingkai waktu yang lain.

Artinya, titik Support & Resistance di Daily Chart akan berbeda dengan titik Support & Resistance di Weekly Chart, akan berbeda pula dengan titik Support & Resistance di Monthly Chart, akan berbeda pula dengan titik Support & Resistance di 60-minutes chart.

(Tentang apa manfaat melihat grafik dengan bingkai waktu berbeda akan saya bahas di pos tersendiri di masa depan.)

Apa pengaruh bingkai waktu pada Support & Resistance?

Pada umumnya, semakin pendek bingkai waktu yang anda pilih, makin sempit rentang antara Support & Resistance. Contoh: kalau misalkan Support & Resistance jangka pendek KIJA adalah 220 & 235 (rentang Rp 15), Support & Resistance jangka lebih panjangnya bisa jadi adalah 200 dan 260 (rentang Rp 60).



3. Resistance yang  tertembus secara meyakinkan akan beralih peran menjadi Support; Support yang tertembus secara meyakinkan akan beralih peran menjadi Resistance.

John J. Murphy di buku Technical Analysis of the Financial Market menyatakan bahwa peralihan peran ini adalah aspek yang sangat menarik tapi tidak banyak diketahui orang.

(Mungkin pada waktu John J. Murphy pertama kali menulis tentang hal ini, karakteristik ini belum diketahui banyak orang. Tapi untuk sekarang ini, karakteristik ini wajib dipahami semua analis teknikal.)

Bagaimana Resistance beralih peran menjadi Support? Bagaimana Support beralih peran menjadi Resistance? Sebelum saya menjelaskan hal ini lebih detil, silahkan anda perhatikan dulu Figure 3 dan Figure 4 di bawah ini.


Figure 3. Resistance Berubah Menjadi Support [Source: Technical Analysis of The Financial Market, p.62]

Figure 4. Support Berubah Menjadi Resistance [Source: Technical Analysis of The Financial Market, p.62]

Mengapa Resistance bisa beralih peran menjadi Support?

Akan lebih mudah dimengerti kalau saya jelaskan dengan ilustrasi.

Misalkan sudah beberapa kali anda perhatikan bahwa kalau saham WSKT (Waskita Karya) yang anda miliki naik ke harga 600, setelah itu ia berbalik turun. Hal ini anda artikan bahwa Resistance WSKT ada di harga 600.

Nah, ketika WSKT naik lagi ke harga 600, anda memasang Offer jual di 600. Setelah laku, dasar lagi apes, kali ini WSKT tidak berbalik turun tapi malah terus naik.

605, 610, 615, 620, 625, 630.

"Saham sialan," umpat anda ke monitor komputer. "Begitu gue jual, dia langsung naik. Nanti kalau turun ke 600, gue beli lagi deh."

Keesokan hari WSKT benar turun: 625, 620, 615, 610, 605.

Anda lekas-lekas memasang order beli (Bid) di 600. Tapi masalahnya, bukan cuma anda yang berpikiran seperti itu. Pemain saham lain yang belum sempat membeli WSKT juga berniat membeli di 600 dan memasukkan order Bid 600. Alhasil, volume Bid di 600 menjadi sangat tebal.

Anda menunggu sambil berdoa agar order beli anda lekas "match" (terlaksana). Celakanya, sebagian pemain saham lain tidak sabar menunggu. Mereka bersedia membeli lebih mahal sedikit dan mulai membeli di harga 605. Karena aksi beli ini, pemain saham lainnya ikut-ikutan memborong saham ke atas. WSKT bergerak naik lagi: 605, 610, 615, 620, 625, 630.

Dari ilustrasi ini anda bisa melihat bahwa Resistance WSKT di 600 sekarang beralih peran menjadi Support.


Bagaimana dengan kebalikannya: mengapa Support bisa beralih peran menjadi Resistance?

Misalkan juga sudah beberapa kali anda perhatikan bahwa kalau saham BSDE turun sampai ke Rp 1000, setelah itu ia berbalik naik. Hal ini anda artikan bahwa Support BSDE ada di harga 1000.

Nah, ketika BSDE turun lagi ke 1000, anda memasang order beli di 1000. Banyak juga pemain saham lain yang memasang order Bid di 1000 karena—kalau tebakan anda dan mereka benar—BSDE seharusnya berbalik naik setelah menyentuh harga 1000.

Beberapa menit kemudian order beli anda "match" (terlaksana). Tapi lagi-lagi masih apes, kali ini BSDE tidak berbalik naik tapi melanjutkan turunnya.

990, 980, 970, 960, 950.

Anda kecewa berat karena kondisi anda sekarang rugi.

Tapi, keesokan harinya, BSDE merangkak naik. 960, 970, 980, 990.

"Nah, kalau BSDE naik ke 1000," pikir anda,"akan gue jual saham tolol itu. Rugi fee biarin dah, daripada rugi lebih banyak lagi."

Berdasarkan niat tersebut, Anda memasang jual (Offer) di 1000. Masalahnya, bukan cuma anda yang berpikir seperti itu; pemain saham lain yang membeli BSDE di 1000 juga berpikiran sama: mereka juga memasang Offer jual di 1000. Alhasil volume Offer di 1000 sangat tebal.

Anda menunggu sambil berdoa agar BSDE anda lekas laku. Celakanya, sebagian pemain saham lain tidak sabar menunggu. Mereka bersedia rugi sedikit dan mulai menjual di harga 990. Karena aksi jual ini, pemain saham lainnya ikut-ikutan menjual ke bawah. BSDE bergerak turun lagi: 990, 980, 970...930.

Dari ilustrasi di atas, anda bisa lihat bahwa Support BSDE di 1000, sekarang beralih peran menjadi Resistance.

Nah, sekarang anda sudah tahu bahwa Resistance yang  tertembus secara meyakinkan akan beralih peran menjadi Support dan Support yang tertembus secara meyakinkan akan beralih peran menjadi Resistance. Tapi hal yang lebih penting anda pahami adalah implikasi/pengaruh karakteristik ini bagi anda sebagai pemain saham.

Apa pengaruh karakteristik ini bagi pemain saham? Silahkan lanjut baca ke pos "Support & Resistance Saham: Arti, Definisi, Makna, Karakterstik (Bagian 4)." [Belum terbit. Mohon berkunjung kembali.]






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2014 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.] 

    30 comments:

    1. terima kasih, blog mas iyan sangat bagus dan membantu sekali bagi saya utk dapat terjun ke pasar modal. saya juga izin copas dan print isi2 dari blog ini (tentu dg menyertakan sumbernya) supaya memudahkan saya utk mencari file2 yg saya inginkan dan agar saya dapat membacanya berulang2 tanpa selalu terkoneksi dg internet..

      ReplyDelete
      Replies
      1. Asalkan copas untuk keperluan pribadi (bukan untuk komersial: dijual dalam bentuk buku, dipakai untuk seminar, dipublikasikan di web untuk tujuan komersial, dll) DAN selalu mencantumkan sumber tulisan, silahkan copas. Semoga anda bisa mendapat manfaat positif dari tulisan tersebut.

        Delete
    2. terima kasih bung iyan , setelah 2 post awal dari support & resistance + bagian ke 3 ini saya jadi lebih mencermati gerakan saham yg saya incar selama beberapa kali dulu barulah memutuskan dimana support & resitance terdekat yg paling mungkin. Sekarang persentase ' kecolongan ' lot tempelan jadi berkurang banyak sekali. kalau boleh dibilang pos paling kritikal ( bagi saya pribadi ) untuk tidak mengalami rugi besar adalah pos support & resistance ini bung , sangat bermanfaat ! salam sukses

      ReplyDelete
    3. bung iyan ,kalo ada waktu boleh di bikin video cara menggunakan analisis teknikal n upload ke youtube, biar lebih jelas, thx u

      ReplyDelete
      Replies
      1. Terima kasih untuk saran anda.

        Saat ini saya tidak ada waktu luang untuk membuat video dan upload ke youtube. Maaf.

        Delete
    4. Sore Bung Iyan.Terimakasih atas tulisan ini, sangat membantu saya. baru2 ini saya mempelajari dan mempraktekkan fibo utk support dan resist, dan menemukan bhw sangat akurat sekali, ketika saham kbli naik saya tarik grs fibo, ketemu ke 168 (dan berniat utk ambil), ternyata setelah 2hari turun ke garis tsb, setalh itu baru mantul lagi.

      ReplyDelete
      Replies
      1. Kensun, terima kasih sudah meninggalkan komentar.

        Delete
    5. Thank mas. Kalau blog yg sdh dibukukan ada gak. Kita bisa pesan dimana mas?

      ReplyDelete
      Replies
      1. Bung Edi,

        Sampai saat ini blog ini belum ada bukunya. Memang saya berencana membukukan tulisan-tulisan saya, tapi sampai saat ini belum terwujud. Semoga akhir tahun ini atau awal tahun depan cita-cita saya menberbitkan buku akan terlaksana.

        Delete
    6. Bung iyan,
      saya ada pertanyaan apakah suatu indikator dipakai oleh banyak trader karena akurat? atau jadi akurat karena dipakai oleh banyak trader?
      Thks

      ReplyDelete
      Replies
      1. Bung budi,

        Terus terang saya tidak tahu jawaban pertanyaan ini.

        Pertanyaan ini sama seperti pertanyaan: duluan mana, ayam atau telur?

        Tapi seperti yang saya tulis di pos di atas bahwa ada sangat banyak indikator analisa teknikal. Jadi, kemungkinannya kecil kalau banyak trader memakai indikator yang sama persis.

        Tapi kalau sampai indikatornya dipakai SEMUA trader, juga masalah. Karena ketika sinyal jual, SEMUA mau jual tapi tidak ada yang beli. Atau ketika sinyal beli, SEMUA mau beli tapi tidak ada yang jual.

        Delete
    7. bung Iyan, terima kasih atas ilmu nya. Sangat berguna untuk saya yg belajar otodidak tapi bingung mulai dari mana. kelanjutan nya ditunggu ya, thank you :D

      ReplyDelete
      Replies
      1. Tania, terima kasih sudah meninggalkan komentar.

        Delete
    8. terima kasih mas iyan untuk postingan nya.
      berguna sekali

      ReplyDelete
    9. Terimakasih bung Iyan. Pemahaman saya tentang Support dan Resistance semakin bertambah. Tinggal bagaimana mengkombinasikan dgn indikator dan trading plan yg akan dijalankan. Salam hormat

      ReplyDelete
    10. Bagian 4 nya kemana mas? hehehe... Thanks

      ReplyDelete
    11. Pak Iyan, berarti kalau sya trading untuk range 3 hari tapi pakai grafik 6 bulan itu salah atau tidak Pak? APakah itu bisa menghasilkan sinyal2 palsu?

      Karena saya lebih terbiasa lihat grafik 6 bulanan ketimbang grafik harian atau bahkan grafik jam-an.

      ReplyDelete
      Replies
      1. Memakai grafik 6 bulan utk trading 3 hari sih rasa-rasanya tidak tepat.

        Anda harus memilih time-frame grafik yang cocok dengan time-frame trading anda.

        Delete
    12. Terima kasih ya pak ulasannya, saya sebagai pemula jadi banyak mengerti dan mulai sedikit paham, Terima kasih

      ReplyDelete
    13. Trimakasih pak Iyan, sangat Super..sebagai pemula yang baru 'berniat" main saham penjelasan bapak Iyan Super sekali, ohya pak iyan adakah mekanisme konsultasi atau training dgn Pak Iyan? Trims. Salam dari penggemar berat tulisan Pak iyan

      ReplyDelete
      Replies
      1. riza Riza,

        Konsultasi dengan saya biayanya (relatif) mahal. Silahkan baca halaman "Konsultasi."

        https://terusbelajarsaham.blogspot.co.id/p/rekomendasi.html

        Bertanya melalui blog masih GRATIS. Jadi, kalau ada yang gratis, kenapa harus bayar?

        Delete
    14. Salam kenal Pa Iyan,
      Terima kasih untuk ilmu yang Pa Iyan berikan.
      Lanjutan bagian 4 kapan kira2 rencana terbitnya Pa? >.<

      ReplyDelete
      Replies
      1. Salam kenal juga Yuuki Baby,

        Bagian 4 masih menunggu giliran. Menurut saya masih ada pos lain yg lebih penting. Mohon bersabar ya...

        Delete
    15. Halo Pak Iyan
      Saya baru nyemplung di dunia saham 2bulan ini. Masih trial n error hehe.
      Saat saya sampai di blog jni, menurut saya ilmu dan isi pikiran yg bapak tuangkan dan akan tuangkan di blog ini sangat worth it.
      Kalau boleh tahu kenapa kok banyak post yg berkualitas tapi masih bersambung dengan waktu yg cukup lama pak? Menurut saya jika bapak tuangkan semua ilmu yg bapak punya tentang jagat perdagangan saham ini, masuk Top National Best Seller deh😃

      Terimakasih atas waktu tenaga dan pikiran yg telah bapak curahkan di blog ini untuk para pembaca. Ditunggu post2 sambungan dari post2 yg bersambung pak👍😃

      ReplyDelete
      Replies
      1. Bersambung karena saya mau tulis dulu pos-pos yang lain.

        Kenapa lama belum dilanjutkan sambungannya?

        Karena saya sendiri lupa pos mana saja yang perlu disambung. :-)

        Mohon bersabar ya. Sambil menunggu sambungannya, silahkan baca lagi pos-pos yang sudah ada.

        Delete
      2. Maaf baru balas pak. Saya lupa klik NotifyMe di comment. Email lawas pula ini😀

        Siap menanti dalam bentuk BlogPost maupun Buku pak Iyan S. Terimakasih balasannya😄

        Delete
    16. Support dan resistance bagian 4 Belum ada rencana dilanjut pak Iyan?
      Saya menantikannya , terimakasih

      ReplyDelete
    17. Bung iyan, lebih kuat mana support Moving average atau support harga low candle ?Cntohnya seperti double bottom atau sma 200

      ReplyDelete
      Replies
      1. Mas Wahid,

        Indikator Analisa Teknikal (seperti Support) tidak ada yang ABSOLUT.

        Jadi kalau anda bertanya: "Lebih kuat mana: Support Moving Average atau Support Harga Low?" saya tidak tahu jawabannya.

        Yang lebih penting adalah anda KONSISTEN.

        Kalau anda biasanya memakai Support Moving Average, konsisten lah memakai indikator tersebut.

        Kalau anda biasanya memakai Support Harga Low, konsisten lah memakai indikator tersebut.

        Delete

    Pertanyaan dan komentar anda akan saya jawab sesegera mungkin. Maaf, saya tidak menerima pertanyaan dan komentar anonim/unknown. Promosi, iklan, link, dll, apalagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan main saham TIDAK AKAN ditampilkan.