Saturday, May 14, 2016

Harga Saham Naik. Beli, Jual, atau Bengong? Tanggapan

Sebelum membaca pos ini, silahkan baca dulu pos "Harga Saham Naik. Beli, Jual, atau Bengong?" dan komentar/pilihan pembaca.

Di pos "Saham Naik. Beli, Jual, atau Bengong?" saya mengajak anda untuk memikirkan langkah apa yang akan anda lakukan kalau saham AAPLyang selama 6 bulan terakhir bergerak di kisaran harga Rp 950 sampai dengan Rp 1.050—tiba-tiba hari ini naik ke harga Rp 1.100 dengan volume transaksi 10x rata-rata.

Dan ada 2 skenario yang saya berikan: anda BELUM PUNYA saham AAPL dan anda SUDAH PUNYA saham AAPL.

[Terima kasih kepada semua yang sudah meninggalkan komentar/pilihan. Pilihan yang disertai penjelasan mengapa anda memilih yang anda pilih akan saya komentari satu-per-satu setelah pos ini dipublikasikan.]

Setelah membaca pos tersebut dan memilih, sangat mungkin anda ingin tahu pilihan mana yang lebih baik untuk masing-masing skenario tersebut.

Tapi tujuan utama saya menulis pos tersebut BUKAN untuk membahas pilihan mana yang lebih baik.

Lho?

Tujuan utama saya adalah untuk membuka mata anda bahwa, saat bermain saham, pilihan anda (sangat) DIPENGARUHI kondisi apakah anda BELUM/TIDAK PUNYA atau SUDAH PUNYA suatu saham.

Kok gitu?

Mari kita bahas. 

Coba anda perhatikan kondisi dasar skenario AAPL di atas : saham AAPLyang selama 6 bulan terakhir bergerak di kisaran harga Rp 950 sampai dengan Rp 1.050—tiba-tiba hari ini naik ke harga Rp 1.100 dengan volume transaksi 10x rata-rata. Skenario I: anda BELUM PUNYA saham AAPL. Skenario II: anda SUDAH PUNYA saham AAPL.

Perhatikan juga bahwa yang harus anda analisa adalah pernyataan "saham AAPLyang selama 6 bulan terakhir bergerak di kisaran harga Rp 950 sampai dengan Rp 1.050—tiba-tiba hari ini naik ke harga Rp 1.100 dengan volume transaksi 10x rata-rata." Apakah menurut analisa anda kondisi ini Bullish, Bearish, atau tidak jelas?

[Kalau anda belum tahu arti Bullish dan Bearish, silahkan baca pos "Arti 'Bullish' dan 'Bearish' di Bursa Saham."] 

Kalau menurut anda kondisi saham AAPL Bullish, sebaiknya anda punya saham tersebut.

Kalau menurut anda kondisi saham AAPL Bearish, sebaiknya anda tidak punya saham tersebut.

Kalau menurut anda kondisi saham AAPL tidak jelas, sebaiknya anda juga tidak punya saham tersebut.

Perhatikan juga bahwa yang membedakan Skenario I dan Skenario II hanya kondisi apakah anda BELUM PUNYA atau SUDAH PUNYA saham AAPL. Kondisi dasar kedua skenario itu sama.

Nah, kalau kondisi dasarnya sama, bukankah seharusnya kesimpulan anda juga sama, tanpa dipengaruhi kondisi apakah anda BELUM PUNYA atau SUDAH PUNYA saham tersebut?

Artinya, kalau menurut analisa anda kondisi AAPL  Bullish pada skenario BELUM PUNYA saham, seharusnya  pada skenario SUDAH PUNYA saham analisa anda juga sama: AAPL Bullish. Kalau kondisi Bullish, seharusnya anda beli saham tersebut kalau BELUM PUNYA. Kalau SUDAH PUNYAseandainya anda tidak membeli lagisetidak-tidaknya anda tidak menjual saham tersebut.

Dengan kata lain, kondisi apakah anda BELUM PUNYA atau SUDAH PUNYA saham seharusnya tidak mempengaruhi pilihan anda.

Kata kunci pada kalimat di atas adalah SEHARUSNYA. 

Tapi nyatanya, dari semua komentar/pilihan yang masuk, mayoritas penjawab memilih pilihan yang berbeda, tergantung apakah ia BELUM PUNYA atau SUDAH PUNYA saham AAPL. Contoh: BELUM PUNYA: beli langsung; SUDAH PUNYA: jual sebagian.

Memang, ada beberapa pembaca yang menjawab tanpa terpengaruh oleh apakah ia BELUM PUNYA atau SUDAH PUNYA saham AAPL. Jawaban mereka: BELUM PUNYA: beli langsung; SUDAH PUNYA: beli lagi. (Catatan: ini juga adalah pilihan saya.)

"Oh gitu ya," kata anda. "Apakah ini berarti pilihan yang sama tanpa terpengaruh BELUM PUNYA atau SUDAH PUNYA saham adalah tindakan yang lebih baik?"

Belum tentu. Setiap orang toh punya cara main saham dan profil resiko yang berbeda.

Lagipula, memilih dalam kondisi berandai-andai tidaklah sama dengan memilih dalam kondisi sesungguhnya.

Ketika berandai-andai, anda (juga saya) mungkin bisa dengan mudah memilih membeli lagi saham AAPL walaupun SUDAH PUNYA saham tersebut. Tapi kalau kejadian sesungguhnya adalah anda sudah punya saham tersebut senilai Rp 1 milyar (dengan harga beli rata-rata Rp 1.200) dan saham tersebut sudah anda pegang (alias nyangkut) lebih dari 6 bulan*, kemungkinan besar anda TIDAK AKAN  membeli lagi saham AAPL. Walaupun secara teknikal saham tersebut memberi sinyal akan naik. Walaupun secara logika pilihan tersebut adalah yang lebih logis. 

[* Catatan: pada contoh ini, dimisalkan anda adalah swing trader yang biasanya memegang saham tidak lebih dari 4 minggu dan dimisalkan juga total modal main saham anda Rp 2 milyar.]

Apa artinya?

Artinya anda HARUS tahu dan sadar bahwa BELUM/TIDAK PUNYA atau SUDAH PUNYA posisi akan MEMPENGARUHI pemikiran dan pilihan anda.

Saat anda TIDAK PUNYA posisi, anda bisa melihat fakta, kondisi, dan situasi dengan pikiran lebih jernih dibandingkan saat anda SUDAH PUNYA posisi. Saat anda SUDAH PUNYA posisiterlepas apakah posisi tersebut untung ataupun rugi—pemikiran dan pilihan anda akan dipengaruhi posisi tersebut.

Hal ini adalah salah satu alasan mengapa kala posisi anda rugi, tindakan terbaik adalah secepatnya CUT-LOSS.

Mengapa?

Karena dengan cut-loss dan menutup posisi yang rugi ini anda akan bisa melihat fakta, kondisi, dan situasi secara objektif.

Pesan moral dari pos ini: kondisi apakah anda TIDAK/BELUM PUNYA atau SUDAH PUNYA suatu saham SEHARUSNYA tidak mempengaruhi pemikiran dan pilihan anda. Tapi faktanya adalah kondisi TIDAK/BELUM PUNYA posisi atau SUDAH PUNYA posisi PASTI akan mempengaruhi pemikiran dan pilihan anda. Sadarilah hal ini pada saat anda memilih tindakan selanjutnya yang akan anda lakukan.






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2016 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]  

23 comments:

  1. Saya jadi mengerti .. Terima kasih pos nya Pak Iyan... Saya jadi first comment nih.. Hehehe

    Btw, saya pernah baca komen temen2 tapi lupa di pos yang mana udah agak lama soalnya bacanya.Pak Iyan katanya heran karena jumlah visitor bertambah tapi kok pendapatan iklan malah turun...

    Kalau saran saya, mungkin Pak Iyan bisa coba ganti tata letak templatenya. Caranya ke menu template --> sesuaikan --> Tata letak --> tatak letak isi. Nah disitu Pak Iyan bisa coba ganti tata letak yang ada bilah kiri dan bilah kanan. Blog Pak Iyan kan cuma ada bilah kanan saja, yang Pak Iyan isi dengan Label, Pos populer dll. Nah, Pak iyan bisa coba tambahkan bilah kiri dan blognya diperlebar (di menu sesuaikan lebar)..

    Bilah kiri itu nanti Pak Iyan isi dengan iklan2 gambar vertikal. Full iklan... Sedangkan bilah kanan isinya tetap dan diisi iklan text. Pokoknya tambahan bilah kiri, tujuannya adalah untuk penempatan iklan.

    Karena template blog Pak Iyan ini adalah template bawaan blogger langsung (dulu waktu masih rajin ngeblog, saya juga pernah pakai template ini), maka Pak Iyan pasti bisa utak-atik tata letak template, kecuali kalau template download dari luar, biasanya tidak bisa diubah-ubah..

    Tapi ini cuman saran Pak. Kalau Pak Iyan merasa kurang nyaman dg template tersebut, Pak Iyan bisa abaikan saja. Hehehe

    lalu pak Iyan mungkin bisa mempertimbangkan untuk pasang iklan tambahan di dalam postingan. kalau iklan adsensenya Pak Iyan kan saya lihat ada di bawah judul dan di akhir pos. Coba bisa pertimbangkan pasang iklan di dalam pos, mungkin iklan text horizontal, Spy potensi kliknya lbh bnyk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih sarannya.

      Saya belum mau merubah tampilan. Simple aja lah. Biarin deh pendapatan iklan kecil. Memang, kalau kita "ngarep" terlalu tinggi, jadinya kecewa. :-)

      Delete
  2. Mnrt saya simple aj berbisnis saham Rugi kalau perusahaanya banhkrut .Bej nya ttp...bencana alam...mslh rugi yah jelas lah Sell nya dibwh hatha buy...mngkin klo mau bljr fundametal dan tehnikal resiko itu bsa di hindari..demikian pak iyan

    ReplyDelete
  3. Pak Iyan,
    Terimakasih atas penjelasannya yang panjang lebar mengingatkan kita supaya lebih rasional dlm mengambil keputusan, memang berandai2 dan prakteknya kadang tidak sama, karena berandai2 tidak melibatkan faktor yang paling penting yaitu faktor emosi. BTW suatu kebanggaan bisa punya pilihan yg sama dengan bapak
    :-)
    Thank you

    ReplyDelete
  4. Pak Iyan, Pak Iyan buka jasa konsultasi untuk mengajari jual-beli saham berdasarkan bid-offer atau trading untuk scalping.. Hehehe..

    Saya siap jadi pelanggan konsultasinya Pak Iyan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tarif Konsultasi dengan saya lumayan mahal ( puluhan juta Rupiah).

      Lagipula, bayar saya mahal-mahal pun percuma kalau anda belum cukup lama main saham.

      Nanti kalau anda gagal malah nyalahin saya. Nah lho.

      Delete
    2. Wkwkw iya Pak Iyan..

      Pak Iyan, kalau boleh tau sbg FTT penghasilan dari FTT Pak Iyan per bulan berapa? Rentang nya saja pak, nggak perlu angka pas.. hehehe.. karena penghasilan kan privasi banget...

      Saya hanya ingin tau untuk jadi referensi saya, krn sktr 4 tahun lagi mungkin saya sudah jadi FTT spt Pak Iyan

      Delete
    3. Nah, pertanyaan ttg penghasilan tidak mau sayajawab.

      Kenapa?

      Kalau jawaban saya kecil, anda akan bilang, "Wah, payah cuma bisa untung segitu."

      Kalau jawaban saya besar, anda akan bilang, "Masa sih bisa segitu? Omong gede kali ya."

      Jadi, lebih baik anda tebak sendiri aja.

      Delete
    4. hehehe Ok Pak Iyan...

      Pak Iyan orang nya easy-going banget ya

      Hehehe

      Delete
  5. wah bener banget pak iyan, betul2 membuka pikiran

    ReplyDelete
  6. Pak misalkn sya buka rekening saham d mandiri sekuritas, trs online trading sya pke aplikasi ap pak??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kok tanya saya?

      Silahkan tanya ke Mandiri Sekuritas.

      Delete
    2. mandiri sekuritas kan juga bisa online trading... dari tahun 2012 saya sudah buka dan bisa.

      Delete
  7. Pak Iyan, mohon pencerahan...saya pemain baru di bursa saham,saya sering mencari referensi dr para analis,,, nah kira kira bagaimana cara mencari analisis yang lebih banyak berpotensi benarnya,,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anda yang harus mencoba mencari sendiri.

      Paling baik adalah anda mengANALISA sendiri, tidak tergantung pada orang lain.

      Delete
  8. Nyari nyari pengetahuan saham... saya anak kampung saat ini teman saya belum satupun punya akun saham , maklum saja Anak kampung saya buka deposito aja takut Uangnya Hilang.
    Ijin visit pak..
    Saya sendiri kemaren baru Isi formulir di B*I sekurities dan sekarang belum ada kabar


    Samijan- ( 21 tahun )

    ReplyDelete
  9. Pak Iyan,

    Bagaimana cara mengelola psikologis kalau saham2 kita ada yang nyangkut. Masalahnya yang nyangkut adalah saham ELTY. apakah Pak Iyan juga pernah mengalami hal serupa?

    Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kenapa dibiarkan "nyangkut"?

      Jangan bilang gak bisa cut-loss karena saham sudah lama di harga Rp 50. Kenapa tidak cut-loss SEBELUM saham jadi Rp 50?

      Delete
    2. Saya beli di harga Rp51, ternyata turun dengan cepat sampai Rp50 (auto reject bawah lagi).

      Delete
    3. Itu resiko kalau membeli saham yang harganya dekat Rp 50.

      Bagaimana cara mengatasinya?

      Cara paling mudah adalah JANGAN BELI saham yang turun mendekati harga Rp 50 (harga MINIMUM di BEI saat ini).

      Kenapa JANGAN BELI saham yang turun dekat Rp 50?

      Karena kalau sudah di Rp 50 TIDAK BISA CUT-LOSS.

      [N.B.: sebenarnya anda bisa COBA jual di pasar negosiasi, tapi saya tidak tahu apakah nasabah Online Trading bisa memakai jasa ini. Kalau mau tahu cara membeli/menjual di pasar negosiasis, silahkan tanya broker anda.]

      Delete
    4. Ternyata bisa coba jual di pasar nego ya? Baru tau... Ok saya akan coba tanya ke broker saya..

      Kalau nggak keberatan, saya ingin tanya sedikit tentang pasar nego Pak

      1. Apakah di pasar nego bisa jual di atas harga beli pasar reguler?

      2. Misalnya beli saham di pasar nego, apakah bisa dijual lewat pasar reguler?

      3. Saham nyangkut apakah tidak bisa dijual di pasar tunai? Apakah pasar tunai hanya untuk transaksi right issue?

      Terima kasih

      Delete
    5. 1. Silahkan tanya ke broker anda.

      2. Bisa.

      3. Silahkan tanya ke broker anda.

      Delete

Pertanyaan dan komentar anda akan saya jawab sesegera mungkin. Maaf, saya tidak menerima pertanyaan dan komentar anonim/unknown. Promosi, iklan, link, dll, apalagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan main saham TIDAK AKAN ditampilkan.