Sunday, August 28, 2022

Kapan Saat Tepat Menjual Saham?

Tulis Gerald M. Loeb di buku The Battle for Investment Survival:

 



My best reason for selling a stock is because it stops going up, or worse, starts going down.

Alasan terbaik saya untuk menjual saham adalah karena saham itu berhenti naik, atau lebih parah lagi, mulai beranjak turun.

 

It is much safer to buy and sell a stock a dozen times starting at 40 and ending at 100 than just to buy and pay 40.

Adalah lebih aman membeli dan menjual saham selusin kali mulai dari harga 40 dan berakhir di 100 daripada membeli di 40 lalu diam saja.

 

And if you pyramid instead of averaging, you won't get back in, or at least won't stay in for long if it happens to go into a real decline.

Kalau anda melakukan piramid (membeli saham lagi karena saham naik) daripada averaging (down)(membeli saham lagi karena saham turun), anda tidak akan memegang terus saham yang turun jangka panjang. 

 

 

Pos-pos yang berhubungan:

[Pos ini ©2022 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]

1 comment:

  1. Hello,

    Menurut saya, tulisan Gerald M. Loeb masih relevan dengan kondisi main saham saat ini. Buku "The Battle for Invesment Survival" lebih banyak membahas filosofi investasi/trading saham yang tidak banyak berubah walaupun teknologi trading berubah.

    Mengenai buku yang membahas trading strategy: buku-buku yang sudah saya bahas di blog ini biasanya membahas trading strategy.

    1. Stan Weinstein's Secret for Profiting in Bull and Bear Market.
    2. Scott Lowry's Magic of Moving Average.
    dan lain-lain.

    Masing-masing penulis membahas trading yang menurutnya adalah yang terbaik. Artinya: satu buku biasanya membahas hanya 1 (satu) trading strategy.

    ReplyDelete

Pertanyaan dan komentar anda akan saya jawab sesegera mungkin. Maaf, saya tidak menerima pertanyaan dan komentar anonim/unknown. Promosi, iklan, link, dll, apalagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan main saham TIDAK AKAN ditampilkan.