Monday, May 24, 2021

Belajar Main Saham Fokus Satu Cara

There are an unlimited number of tactics you can employ in the marketing of your business. On the whole, that’s good news.

The bad news is that if you try and start too many things at once, it’s easy to get overwhelmed and stop doing anything.

Michael Katz

 https://bluepenguindevelopment.com/2020/10/rhythm-method/ 


---###$$$###---

 

Pada kutipan di atas, Michael Katz berbicara tentang taktik marketing untuk solo profesional. Tapi apa yang ia katakan bisa juga diterapkan saat bermain saham:

 

Ada banyak cara bermain saham yang bisa mendatangkan untung. Secara keseluruhan, itu adalah kabar baik. Tapi kalau anda berusaha mencoba beraneka-ragam cara pada saat bersamaan, kemungkinan besar anda malah akan rugi.

 

Kalau anda mulai main saham dengan analisa fundamental, silahkan.

Kalau anda mulai main saham dengan analisa teknikal, monggo.

Kalau anda mulai main saham dengan analisa fundamental ditambah analisa teknikal, . . . ehm . . . kemungkinan anda akan pusing dan hasilnya rugi.

Kalau anda mulai main saham investasi jangka panjang, lakukan.

Kalau anda mulai main saham trading jangka pendek, ora opo-opo.

Kalau anda mulai main saham investasi jangka panjang dibarengi trading jangka pendek, . . . ehm . . . kemungkinan anda akan pusing dan hasilnya rugi.

 

Intinya:

Saat anda mulai belajar main saham, fokus pada SATU Trading Plan atau SATU cara atau SATU analisa.

Lakukan dengan KONSISTEN.

Kalau setelah beberapa bulan anda untung, lanjutkan (dan silahkan mencoba Trading Plan/cara/analisa yang lain).

Kalau setelah beberapa bulan anda rugi, analisa dan perbaiki Trading Plan/cara/analisa tersebut.

Kalau setelah diperbaiki masih rugi juga, ini (mungkin) pertanda saatnya anda beralih Trading Plan/cara/analisa lain.



Pos-pos yang berhubungan:

[Pos ini ©2021 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]

6 comments:

  1. Halo, Pakdhe Iyan...

    Bagaimana kabarnya? Setelah sekian waktu saya menunggu, akhirnya keluar juga tulisan Pakdhe. Dan...., menohok saya. Hahahaha...

    Awalnya saya bermain jangka panjang kemudian bermain jangka panjang dan pendek. Awalnya fundamental, kemudian saya campur kedua analisa, baik fundamental dan teknikal.

    Dan memang, sampai saat ini masih rugi, tapi rugi di emiten yang memang (menurut saya) memiliki fundamental kuat (saya sedang melakukan pembenaran diri nih, hehehe). Dan..., ya, Pakdhe, saya sampai saat ini masih bermain di dua pola, fundamental dan teknikal serta jangka panjang dan pendek.

    Entah kapan saya bisa fokus satu cara. Hehehehe...

    Demikian, Pakdhe. Terima kasih. Salam...

    Badung, 25 Mei 2021

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Taufan,

      Kalau anda bermain saham dengan analisa fundamental, analisa teknikal, jangka panjang, dan jangka pendek, bisa jadi anda memakai lebih dari 2 cara.

      Karena dengan analisa fundamental bisa trading jangka pendek atau investasi jangka panjang. Begitu juga dengan analisa teknikal bisa trading jangka pendek dan investasi jangka panjang.

      Memulai dengan berbagai cara (apalagi yang bertolak belakang satu dengan yang lainnya) akan membuat anda bingung. Kalau bingung, sulit untung.

      Delete
  2. Salam Pak Iyan, Salam Bang Taufan,

    Ulasan Pak Iyan sepertinya saya juga alami...hehehe..,sebagai nubi korona terus terang sy masih bingung, akhirnya ya coba macam-macam, pertama beli blue cip, ijo dikit jual, beli saham deviden batubara...eh pas exdate dihajar om bandar,sampai nilai deviden yg diterima impas saja dengan nilai minusnya penurunan harga saham...hehehe,akhirnya ikut mengalami "deviden trep"...hehehe

    Strategi pun dicampur ga jelas, kadang beli memakai tehnikal ma, kadang beli pake rsi, kadang beli pake tehnik menangkap pisau jatuh...hehehe...porto ada 8 emiten, dengan strategi/alasan yg beda-beda...hasilnya ya jelas "pusing" dan rata-rata malah minus...hehehe

    Entah kenapa setiap ada cash diporto saya selalu cepat-cepat beli saham lain lagi, dalam pikiran saya semakin cepat saya beli saham semakin cepat saya untung(kalo harga sahamnya naik)...hehehe...pemikiran yg akhir-akhir ini sy sadari bodoh sekali...karena kebanyakan justru saham yg sy buru-buru beli bukanya naik justru turun...akhirnya cl lagi...hehehe...rugi lagi hehehe...

    Per minggu kemarin sy memutuskan untuk mulai menggunakan salah satu strategi tehnikal, dimana sy hanya akan masuk ke sebuah emiten jika emiten tersebut "masuk kriteria beli sy" kalo ga ada sinyal beli versi saya,saya gak beli,biarpun emiten itu harganya jumpalitan saya akan menyatakan masa bodoh...hehehe

    Kebetulan tehnik ini sudah 3x saya pake dan 3 kali pula menghasilkan profit lumayan,kelemahanya saya jarang menemukan emiten yang masuk "kriteria" ini...paling 3-4 bulan sekali baru nemu...jadi sy akan trading agak jarang-jarang..hehehe ,...mudah-mudahan sy tidak bosan menunggunya...hehehe, paling ya tiap hari tetap skrining-skrining buat nambah-nambah watlist...hehehe...


    Tapi di forum-forum saham selalu ada meme "the big money is in the waiting..." entahlah yang jelas saya akan berusaha fokus di strategi saya aja, sy mulai meninggalkan forum dan grup-grup saham biar ga gampang terpengaruh oleh berita-berita dan analisa orang lain....saya akan fokus berusaha menyempurnakan "tehnik" saya aja...hehehe

    Mudah-mudahan beberapa tahun kedepan saya bisa menjadi trader profesional seperti Pak Iyan dan Bang Taufan...hehehe

    Trimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam Mas Keplesutejo,

      Saat baru mulai belajar main saham, memang kita harus mencoba berbagai cara untuk mencari cara yang paling cocok untuk kita.

      Tapi kalau mencobanya pada waktu bersamaan, kemungkinan seh hasilnya kepala pusing dan rugi.

      Coba satu.

      Kalau gagal, analisa dan perbaiki.

      Kalau sudah diperbaiki masih gagal, silahkan beralih ke cara lain.

      Delete
  3. Halo om Iyan,

    Kalau boleh tahu om Iyan saat membeli suatu saham selain menggunakan analisa teknikal apakah juga melihat fundamental dan berita serta sentimen yang ada?

    Selama ini saya hanya based on technical dan akhirnya menjadi takut karena melihat SRIL tersuspend. Apakah hal seperti ini bisa dihindari jika dilihat dari sisi teknikal saja?

    Terima kasih om Iyan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya hanya fokus pada analisa teknikal.

      Memang lebih baik kalau anda, selain hanya analisa teknikal, juga memperhatikan fundamental dan sentimen/berita.

      Tapi . . .
      waktu kita terbatas dan kemungkinan tidak bisa mengikuti dengan baik teknikal, fundamental, dan berita.

      Tentang SRIL: dari teknikal seharusnya saham tersebut sudah dijual saat turun.

      Delete

Pertanyaan dan komentar anda akan saya jawab sesegera mungkin. Maaf, saya tidak menerima pertanyaan dan komentar anonim/unknown. Promosi, iklan, link, dll, apalagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan main saham TIDAK AKAN ditampilkan.