Saturday, May 11, 2019

Diversifikasi Portofolio Investasi. Perlukah?

Most of today's advisors are telling us to diversify into stocks, bonds, foreign stocks, and perhaps gold, to spread the risk; Loeb tells us to put all eggs in one basket and watch the basket. On this point, he and Buffet agree: it's most profitable to own a few stocks than to diversify for the sake of diversity. "The great fortune," Loeb notes, "are made by concentration."

Mayoritas penasehat (keuangan) menyarankan kita untuk mendiversifikasi (investasi) ke saham, obligasi, saham luar negeri, dan emas, untuk  menyebar resiko; Loeb menyarankan kita untuk menempatkan semua telur di dalam satu keranjang dan menjaga keranjang tersebut. Untuk poin ini, Loeb dan Buffet setuju: adalah lebih menguntungkan memiliki beberapa saham daripada mendiverfikasi (ke banyak saham) hanya semata-mata untuk diversifikasi. "Kekayaan besar," kata Loeb, "adalah hasil dari konsentrasi."



If the market conditions aren't favorable, Loeb sits on his cash for long periods—"it's far better," he says, "to let cash sit idle than to invest it for income."

Kalau kondisi pasar tidak bagus, Loeb memegang uang tunai dalam waktu lama—"lebih baik," kata Loeb, "untuk membiarkan uang tunai duduk santai daripada menginvestasikannya."

--John Rothchild di Foreword buku The Battle for Invesment Survival





Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2019 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]

7 comments:

  1. betul pak Iyan, apalagi saat perang dagang US Tiongkok yang mulai saling balas.... pusing pala bobby.... hehehehe...

    ReplyDelete
  2. terima kasih pak Iyan atas artikelnya. Mau nanya, apakah pak Iyan kedepannya bakal membuat kelas trading bagi orang-orang yang benar-benar serius?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya belum ada rencana membuka kelas trading.

      Silahkan baca juga tab/halaman "Konsultasi."

      Delete
  3. selamat sore pak Iyan, mau nanya

    rata-rata buku trading tentang money management yang saya baca tidak memperhitungkan fee jual/beli. Menurut pak Iyan, buku trading apa yang memperhitungkan fee jual/beli dalam money managementnya?

    Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf, saya tidak tahu buku trading yang memperhitungkan fee jual-beli dalam money managament.

      Delete
  4. kalau kondisi pasar tidak bagus. lob memegang uang dalam waktu lama. lah kan kita gak tau kapan waktu pasar tidak bagus pak iyan.
    liat indeks turun terus takut beli nanti tambah turun lagi. liat indeks naik terus saham banyak yang ijo takut harganya udah ketinggian hahaha jadi bingung kan pak kita semua

    ReplyDelete
  5. Maaf pak..., bukannya IHSG bisa dijadikan salah satu parameter untuk melihat kondisi pasar secara global ya..? kalau memang terus takut dan bingung tanpa praktik, mungkin main saham tidak cocok buat kita.

    ReplyDelete

Pertanyaan dan komentar anda akan saya jawab sesegera mungkin. Maaf, saya tidak menerima pertanyaan dan komentar anonim/unknown. Promosi, iklan, link, dll, apalagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan main saham TIDAK AKAN ditampilkan.