Tuesday, April 11, 2017

4 Tahap Pembelajaran Main Saham Nicholas Darvas (Bagian 2)

Pos ini adalah lanjutan dari pos "4 Tahap Pembelajaran Main Saham Nicholas Darvas (Bagian 1)."

Di tahap The Fundamentalist, Nicholas Darvas memutuskan untuk membeli saham berfundamental bagus, rating bagus, dan berdividen besar. Silahkan lihat Figure 1 di bawah ini.

Figure 1. Analisa Fundamental Nicholas Darvas [Source: How I Made $2,000,000 in the Stock Market by Nicholas Darvas]

Dari daftar saham di Figure 1, Nicholas Darvas memutuskan bahwa saham yang paling bagus adalah saham Jones & Laughlin.

Begitu yakinnya ia dengan analisanya, Nicholas Darvas menggadaikan rumahnya, meminjam uang dengan jaminan asuransinya, dan meminta pembayaran gaji di muka. Semua uang ini ia belikan 1000 lembar saham Jones & Laughlin seharga US$ 52.25/lembar.

Apa yang terjadi?

Tiga hari kemudian saham Jones & Laughlin—bukannya naik—malah mulai turun. Sebulan kemudian, saham Jones & Laughlin turun ke US$ 44 dan Nicholas Darvas stress tidak tertahankan dan memutuskan untuk menjual rugi.

Darvas tida habis pikir: Bagaimana mungkin saham yang berfundamental baik, memberikan dividen besar, bukannya naik malah turun?

Tapi nyatanya, itu yang terjadi.

Nicholas Darvas nyaris frustrasi. Ini yang ia tulis:

Gambling, tips, information, research, investigation, whatever method I tried to be successful in the stock market, had not worked out. I was desperate. I did not know what to do. I felt I could not go on.

Yet I had to go on. I must save my property. I must find a way to recoup my losses.

Judi, tips, informasi, riset, investigasi, metode apapun yang saya lakukan untuk sukses di pasar saham tidak ada yang berhasil. Saya putus asa. Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan. Saya merasa tidak bisa bertahan.

Tapi saya harus bertahan. Saya harus menyelamatkan rumah saya. Saya harus mencari cara untuk menutup kerugian saya.


---###$$$###---


Setelah pengalaman pahit itu, setiap hari Nicholas Darvas menghabiskan berjam-jam mempelajari grafik saham. Akhirnya ia menemukan saham yang tidak pernah ia dengar: Texas Gulf Producing.

Darvas tertarik karena kelihatannya saham tersebut sedang naik. Darvas tidak tahu fundamental perusahaan tersebut dan tidak mendengar berita apapun tentang perusahaan tersebut. Yang ia tahu saham tersebut terus naik dari hari ke hari.

Bermodal nekad, Darvas membeli 1000 lembar saham Texas Gulf Producing di kisaran harga US$37.50.

Setiap hari Darvas tegang melihat harga saham tersebut terus naik. Setelah 5 minggu, Darvas memutuskan untuk menjual di harga US$43.25.

Keuntungan dari Texas Gulf Producing belum menutup semua kerugian Jones & Laughlin, tapi setidaknya Darvas sudah menutup lebih dari 50% kerugian.

Kata Darvas:

Apa gunanya mendalami laporan keuangan, mempelajari outlook industri, rating, price earning ratio?  Saham yang menyelamatkan saya dari malapetaka adalah saham yang saya tidak tahu apa-apa tentangnya. Saya memilih saham tersebut hanya karena 1 alasan: saham tersebut kelihatannya sedang naik.

Karena pengalaman inilah Nicholas Darvas memutuskan untuk mendalami analisa teknikal dan masuk ke tahap The Technician.

Analisa Teknikal apa yang dipakai Nicholas Darvas? Moving Average kah? MACD kah? Stochastis kah? Stop-and-Reverse (SAR) kah? Analis Volume kah?

Mau tahu analisa teknikal yang dipakai Nicholas Darvas? Silahkan lanjut baca ke pos "Analisa Teknikal Box Theory Nicholas Darvas." [Belum terbit. Mohon berkunjung kembali.]






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2017 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]

15 comments:

  1. Saya tunggu lanjutannya ya, Pak. Terima kasih.

    ReplyDelete
  2. Sangat menarik. Ditunggu kelanjutannya bung iyan

    ReplyDelete
  3. sangat sangat menarik saya tunggu kelanjutannya

    ReplyDelete
  4. Agak lucu juga saya baca kisah Nicolas Darvas ini yang katanya mau jadi fundamentalist saham baru dibeli 4 hari turun langsung dijual padahal kalau mau jadi seorang fundamentalist tidak terpengaruh oleh fluktuasi harga jangka pendek. Jadi saya kira kelemahan dari Darvas ini adalah tidak adanya kesabaran.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak semua orang cocok ikut ajaran analisa fundamental.

      Darvas hanya menceritakan pengalamannya main saham. Ia mencoba aliran analisa fundamental dan memutuskan tidak cocok dengan aliran tersebut.

      Perlu saya ingatkan: Tujuan main saham adalah mendapatkan untung. Bukan belajar sabar. Kalau Darvas bisa untung $2,000,000 dengan caranya sendiri, kenapa ia harus sabar menanti sebagai fundamentalist (yang membuat ia stress)?

      Mungkin anda adalah fundamentalist saham yang lebih hebat dari Nicholas Darvas. Pertanyaannya: apakah anda sebagai fundamentalist sudah berhasil mendapat untung US$2,000,000 (Itu di tahun 1950an. Sekarang ini mungkin setara US$20,000,000)?

      Delete
    2. Maaf ikut nimbrung pak Iyan..
      Dari komen bung Unknown diatas
      "Jadi saya kira kelemahan dari Darvas ini adalah tidak adanya kesabaran"
      Apakah ini yang namanya ego di dunia saham..?
      Banyak orang lebih "memilih" rugi (atau tidak untung atau tidak untung besar) yang penting tidak dianggap lemah/salah/bodoh..
      Kl saya sih gapapa dianggap lemah asal bisa dapet 2jt USD.
      :-)

      Delete
    3. Mungkin anda benar.

      Di pasar saham, banyak orang yang memilih "sabar" tapi (faktanya) rugi besar daripada "tidak sabar" tapi ruginya kecil.

      Delete
  5. Slmt malam pak Iyan,
    Saya sebelumnya sudah baca buku Darvas ini (meskipun bukan dr hardcopy seperti saran pak Iyan)
    Dan seingat saya in the end Darvas menjadi techno-fundamentalist.. pertanyaan saya apakah pernah terbersit/kepikiran/terlintas/terbayang bahwa suatu saat pak Iyan tidak akan full teknikal tetapi juga melibatkan fundamental.. atau pak Iyan juga sudah pernah mencoba mengawinkan analisa fundamental dan teknikal sebelumnya (dan tidak cocok juga seperti ketika memakai full fundamental)..
    Terimakasih atas jawabannya

    :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Slmt pagi Erwin,

      Saat ini TIDAK terbersit/kepikiran/terlintas/terbayang bahwa suatu saat saya akan melibatkan fundamental lagi.

      Tapi, seperti sering saya tulis, jangan katakan 100% PASTI TIDAK AKAN PERNAH. Never say never. Bisa saja suatu saat kelak saya berubah.

      Kalau anda perhatikan dengan seksama, Darvas pun sebagai Techno-fundamentalist lebih banyak bicara tentang Box Theory (analisa teknikal) dibanding tentang future earnings (analisa fundamental).

      Sekali lagi JANGAN SALAH MENGERTI. Saya TIDAK bilang bahwa fundamental perusahaan tidak penting. Fundamental perusahaan penting, tapi sangat sulit (apalagai sebagai orang luar) untuk memprediksi bahwa dalam jangka panjang fundamental akan bertambah baik.

      Delete
  6. Selamat siang bung iyan.gini bung iyan ada sedikit pertanyaan mengenai waktu cut loss.semisal saya beli saham abcd harga 600 dan tentuin batas cl 5% jadi 570.nah yang jadi pertanyaan kapan waktu cl nya??apa saat pasar berjalan dan menyentuh harga tersebut atau ada waktu yang lain?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan baca dulu pos "Cara Melakukan Cut-Loss Saham."

      https://terusbelajarsaham.blogspot.co.id/2013/12/makna-harga-cut-stop-loss-saham.html

      Delete
  7. Bung Iyan, saya sudah cukup lama mengamati blog bapak dan tahun ini memutuskan untuk mencoba terjun ke market. 1 tahun terakhir saya baru mengikuti saran bapak di post belajar analisa teknikal dan mencoba virtual trading. Doakan semoga saya bisa berkarir lama di dunia saham ini.

    Mengenai buka nicholas darvas ini, saya sangat merekomendasikan teman-teman yang baru memulai main saham untuk membacanya. Banyak pelajaran yang bisa dipetik, apalagi Nicholas Darvas mulai main saham sebagai seorang amatir, bukan dengan background seorang profesional. Amat menarik mengikuti Darvas mengkisahkan perjalanan dia trading saham dari sudut pandangnya pribadi, bagaimana beliau menggambarkan sisi emosionalnya ketika menghadapi berbagai masalah. Bahasanya cukup sederhana dan tidak banyak menggunakan istilah rumit sehingga mudah diikuti.

    In the end, dengan mempelajari pengalaman Darvas dari awal memulai karir trading saham, mudah-mudahan saya bisa menghindari kesalahan yang dilakukan Darvas di awal karir trading sahamnya.

    Salam sukses bung Iyan...

    ReplyDelete
  8. Ditunggu bagian 3 nya Bung Iyan...thanks for sharing

    ReplyDelete
  9. Halo om iyan, apa blog ini masi ada artikel baru lagi? Kayaknya banyka nunggu om, khususnya kelanjutan darvas box, suwun om iyan, sukses selalu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih ada pos baru. Silahkan kunjungi halaman muka blog.

      Tentang pos lanjutan Darvas ini, mohon bersabar ya. Saya lupa untuk melanjutkan.

      Delete

Pertanyaan dan komentar anda akan saya jawab sesegera mungkin. Maaf, saya tidak menerima pertanyaan dan komentar anonim/unknown. Promosi, iklan, link, dll, apalagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan main saham TIDAK AKAN ditampilkan.