Sudah?
Di pos "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula" tersebut saya menunjukkan apa yang harus anda perhatikan dari harga Open, High, Low, dan Close.
Masih ingat?
A. Open (Buka)
1. Kalau harga saham Open di Prv Price*, hal ini tidak berindikasi apa-apa.
2. Kalau harga saham Open di atas Prv Price, saham tersebut relatif Bullish. Semakin tinggi Open di atas Prv Price dan semakin lama Open bertahan di atas Prv Price, semakin Bullish.
3. Kalau harga saham Open di bawah Prv Price, saham tersebut relatif Bearish. Semakin rendah Open di bawah Prv Price dan semakin lama Open bertahan di bawah Prv Price, semakin Bearish.
[* Prev Price adalah sama dengan Close hari sebelumnya.]
[Kalau anda belum tahu arti Bullish dan Bearish, silahkan baca pos "Arti 'Bullish' dan 'Bearish' di Bursa Saham."]
B. High (Tinggi) & C. Low (Rendah)
1. Kalau High hari ini lebih tinggi dari High kemarin (dalam bahasa Inggris, kondisi ini disebut HIGHER HIGH), saham tersebut relatif Bullish. Semakin tinggi High hari ini di atas High kemarin, semakin Bullish.
2. Kalau High hari ini lebih rendah dari High kemarin (dalam bahasa Inggris, kondisi ini disebut LOWER HIGH), saham tersebut relatif Bearish. Semakin rendah High hari ini di bawah High kemarin, semakin Bearish.
3. Kalau Low hari ini lebih tinggi dari Low kemarin (dalam bahasa Inggris, situasi ini disebut HIGHER LOW), saham tersebut relatif Bullish. Semakin tinggi Low hari ini di atas Low kemarin, semakin Bullish.
4. Kalau Low hari ini lebih rendah dari Low kemarin (dalam bahasa Inggris, situasi ini disebut LOWER LOW), saham tersebut relatif Bearish. Semakin rendah Low hari ini di bawah Low kemarin, semakin Bearish.
5. Kalau kita mengkombinasikan High dan Low, kondisi (relatif) paling Bullish adalah bila High hari ini lebih tinggi dari High kemarin DAN Low hari ini lebih tinggi dari Low kemarin.(Higher High DAN Higher Low.)
6. Kebalikannya, kondisi (relatif) paling Bearish adalah bila High hari ini lebih rendah dari High kemarin DAN Low hari ini juga lebih rendah dari Low kemarin. (Lower High DAN Lower Low.)
D. Close/Last (Tutup)
1. Kalau Close hari ini lebih tinggi dari Close kemarin artinya saham tersebut relatif bullish. Makin tinggi Close hari ini di atas Close kemarin, makin Bullish.
2. Kalau Close hari ini sama dengan Close kemarin, tidak ada yang bisa disimpulkan. Kita perlu mengacu pada indikator lain untuk mengambil kesimpulan.
3. Kalau Close hari ini lebih rendah dari Close kemarin, artinya saham tersebut relatif bearish. Makin rendah Close hari ini di bawah Close kemarin, makin Bearish.
4. Kalau Close di atas harga Open, saham tersebut relatif Bullish. Makin tinggi Close di atas harga Open, makin Bullish.
5. Kalau Close di harga Open, kondisi saham tidak bisa disimpulkan tanpa indikator lain.
6. Kalau Close di bawah harga Open, saham tersebut relatif Bearish. Makin rendah Close di bawah harga Open, makin Bearish.
7. Kalau harga saham Close (relatif) dekat dengan High, saham tersebut (relatif) Bullish. Semakin dekat Close dengan High, semakin Bullish.
8. Kalau harga saham Close (relatif) dekat dengah Low, saham tersebut (relatif) Bearish. Semakin dekat Close dengan Low, semakin Bearish.
9. Semakin besar rentang antara High dan Low, Close yang semakin dekat dengan High menandakan saham tersebut (relatif) semakin Bullish.
10. Semakin besar rentang antara High dan Low, Close yang semakin dekat dengan Low menandakan saham tersebut (relatif) semakin Bearish.
---#$#---
Ingatan anda sudah segar?
Sebelum kita diskusi lebih lanjut, tahukah anda harga manakah yang paling penting di antara Open, High, Low, Close?
Di pos "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 4" saya menyatakan bahwa mayoritas pemain saham menganggap harga Close adalah harga yang paling penting. Tapi pandangan tersebut tidak 100% tepat.
Kok begitu?
Karena dalam konteks data historikal, harga Close bisa jadi adalah data harga (relatif) paling penting. Tapi harga High dan Low juga tidak kalah penting.
Jadi kalau kita urut, ranking 1 adalah Close; sama-sama ranking 2 beda tipis dengan Close adalah High dan Low.
Bagaimana dengan harga Open?
Dalam konteks data historikal, data Open TIDAK PENTING.
Lho kok bisa? Apakah ini berarti Open tidak penting sama sekali?
Bukan begitu.
Memang, secara data historikal, harga Open tidak penting. Tapi Open adalah data yang penting PADA SAAT harga tersebut TERJADI. Atau dengan kata lain: Open penting tapi hanya pada saat Open terjadi dan hanya penting sampai dengan harga Close terbentuk.
Bingung?
Pernyataan ini akan lebih jelas kalau anda membaca kembali apa saja yang kita bandingkan dari harga Open.
Perhatikan bahwa pada saat bursa dibuka, kita membandingkan Open hari ini dengan Prev Price (pernyataan A1, A2, A3 di atas).
Pada hari itu kita juga membandingkan Open dengan Close hari tersebut (pernyataan D4, D5, D6).
Perhatikan bahwa kita TIDAK PERNAH membandingkan Open hari ini dengan Open hari sebelumnya.
Hal ini berbeda dengan harga High, Low, dan Close.
Saat membandingkan harga High, Low, dan Close, kita membandingkan High hari ini dengan High hari sebelumnya (pernyataan B&C 1 dan B&C 2), Low hari ini dengan Low hari sebelumnya (pernyataan B&C 3 dan B&C 4), Close hari ini dengan Close hari sebelumnya (pernyataan D1, D2, D3).
Nah, saat membandingkan harga High, Low, Close, kita bisa membandingkan High, Low, Close bukan hanya dengan High, Low, Close hari sebelumnya tapi juga dengan High, Low, Close hari-hari sebelumnya. Hal inilah yang dimaksud bahwa High, Low, Close penting dalam konteks data historikal.
Bagaimana dengan Open?
Karena kita tidak pernah membandingkan Open dengan Open hari-hari sebelumnya, ini menyiratkan bahwa data Open tidak penting dalam konteks data historikal.
Cukup jelas?
Sekarang saatnya kita belajar lebih mendalam tentang analisa Open, High, Low, Close. Silahkan lanjut baca ke pos "Analisa Teknikal Open, High, Low, Close (OHLC), Bagian 2."
Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2015 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
Mantap mas Iyan..ditunggu kelanjutannya.
ReplyDeletesip dh, dasar dasar candle, thanks bung iyan berkat penjelasannya saya jadi mudah mencerna candlestick pattern. sy doakan sehat selalu
ReplyDeleteboleh tanya, apabila terbentuk dragonfly doji, maka harga low bisa jadi sangat penting, apa benar bung. trmksh
Bung Haikal, terima kasih untuk doanya.
DeleteKarena semua candlestick terbentuk dari data Open, High, Low, Close, berarti pernyataan di atas tetap berlaku:
- High, Low, dan Close PENTING dalam konteks data historikal.
- Open hanya penting pada saat Open terjadi sampai dengan harga Close terbentuk.
Tentang Dragonfly Doji (Close = Open = High, Low jauh di bawah), bisa jadi Low penting.
Tapi pentingnya dalam arti apa? Nah, ini rasanya perlu dibahas dalam pos tersendiri. Saat ini kita konsentrasi dulu pada DASAR-DASAR Open High Low Close secara keseluruhan.
thx bung,
DeleteDear bung Iyan...
ReplyDeleteIni artikel yang lebih penting dari Analisa Teknikal Untuk Pemula Bagian Ketujuh??
Muantap bung iyan, dua jempol buat bung Iyan...
Betul, menurut saya pos ini lebih penting daripada Analisa Teknikal Untuk Pemula Bagian 7 (yang belum terbit).
DeletePos ini baru pendahuluan. Baru pemanasan. Semoga nantinya tambah seru.
Amin bung Iyan :)
DeleteOh ya ada yang mau saya tanya nih bung Iyan mengenai harga High...
Berdasarkan pengalaman bung Iyan apabila High di hari kedua kenaikan gagal mencetak High yang baru merupakan salah satu pertanda pembalikan harga saham di hari selanjutnya?
Terima kasih bung Iyan...
CoolBlog,
DeleteSangat BERBAHAYA mengambil kesimpulan berdasarkan data yang TERLALU SEDIKIT.
Saya yakin anda sudah memperhatikan bahwa KALAU HIGH masih NAIK, BIASANYA CLOSE juga masih naik.
Memang juga, kalau HIGH sudah tidak naik, BIASANYA CLOSE juga tidak naik.
Itu BIASANYA. Tapi bisa saja terjadi hal yang TIDAK BIASA, kan?
Menjawab pertanyaan anda: apabila HIGH gagal mencetak High baru, betul bahwa BIASANYA itu menandakan rally naik kemungkinan akan berhenti.
Nah, berhenti ini bisa saja seperti orang mengambil napas untuk lanjut lari naik lagi. Tapi berhenti ini bisa juga berarti harga akan berbalik turun.
Jadi, untuk mengambil kesimpulan yang lebih tepat, kita perlu DATA LEBIH BANYAK.
Dear mas Iyan
ReplyDeletePertanyaan untuk pint A.Open :
1.Kadangkala terjadi jg, Open diatas Prev Price, tp harga tidak naik malah turun, dan Close dibawah Prev Price.
Apakah dapat disimpulkan relatif bearish ?
2.Dan sebaliknya, bisa terjadi jg, Open dibawah Prev Price, tp harga tidak turun malah naik, dan Close diatas Prev Price.
Apakah dapat disimpulkan relatif bullish ? Atau memunculkan kesimpulan yg berbeda lagi ?
Terima kasih
1. Betul. Open di atas Prev Price adalah relatif Bullish. Semakin lama harga bertahan di atas Prev Price, semakin Bullish.
ReplyDeleteKalau harga TIDAK BISA BERTAHAN di atas Prev Price, malahan di sore hari harga TURUN di bawah Prev Price (Close di bawah Prev Price), kondisi BERUBAH menjadi relatif Bearish.
2. Betul. Open di bawah Prev Price adalah relatif Bearish. Semakin lama harga bertahan di bawah Prev Price, semakin Bearish.
Kalau harga TIDAK BISA BERTAHAN di bawah Prev Price, malahan di sore hari harga NAIK ke atas Prev Price (Close di atas Prev Price), kondisi BERUBAH menjadi relatif Bullish.
Masih pd point A.Open..
ReplyDeleteBagaimana jika Open diatas Prev Price, tp harga turun dan Close dibawah Low..Apakah kemungkinan bearish semakin besar?
Bagaimana juga halnya dengan Open dibawah Low, tp harga naik dan Close diatas Prev Price..Apakah kemungkinan bullish jg semakin besar ?
Terima kasih
1. "...harga turun dan Close di bawah Low..." Bagaimana harga bisa Close di bawah Low? (Low adalah harga PALING RENDAH pada hari itu.)
ReplyDelete2. "...Open di bawah Low..." Bagaimana harga bisa Open di bawah Low padahal harga yang ada pada saat itu hanyalah harga Open?
Maaf pertanyaannya ada yg ketinggalan..
ReplyDeleteMaksudnya Low hari sebelumnya.
Terima kasih
Pertanyaan anda menjadi jelas kalau Low yang anda maksud adalah Low hari sebelumnya.
Delete1. Bagaimana jika Open diatas Prev Price, tp harga turun dan Close dibawah Low..Apakah kemungkinan bearish semakin besar?
Sebelum membandingkan Close dengan harga-harga lain (Open, High, Low), sebaiknya kita membandingkan Close dengan Close dulu. Mohon diingat bahwa kalau Close di bawah Prev Price (Close hari sebelumnya) berarti relatif Bearish.
Tapi karena Prev Price (Close Kemarin) TIDAK MUNGKIN LEBIH RENDAH dari LOW kemarin (Close paling rendah adalah kalau Close = Low), pernyataan "Close hari ini di bawah Low Kemarin" berarti Close hari ini PASTI DI BAWAH Prev Price.
Kesimpulan: Close < Low Kemarin berarti realtif Bearish; relatif lebih Bearish daripada Close < Prev Price kalau Prev Price DI ATAS Low Kemarin.
2. Bagaimana juga halnya dengan Open dibawah Low, tp harga naik dan Close diatas Prev Price..Apakah kemungkinan bullish jg semakin besar ?
Saya ingatkan kembali bahwa Bullish/Bearish adalah RELATIF. Jadi, sulit menyatakan apakah kemungkinan Bullish semakin besar atau tidak KALAU KITA TIDAK MEMBANDINGKAN kondisi tersebut dengan KONDISI TERTENTU lain.
Tapi yang pasti adalah: Close di atas Prev Price adalah (relatif) Bullish.
Ternyata kalau harga saham open diatas Previous Price maka saham tersebut mengalami bullish. pojokinvestasi.com
ReplyDeleteMas iyan,
ReplyDeletebiasanya apa saja yang menyebabkan harga open lebih rendah/lebih tinggi daripada previous price ?
terima kasih
Mas tom_mok,
DeleteBiasanya, yang menyebabkan harga open lebih rendah/lebih tinggi daripada previous price adalah BERITA.
BERITA ini bisa berita spesifik tentang perusahaan: berita laporan keuangan lebih bagus/lebih buruk daripada perkiraan, atau berita bagus perusahan mendapat kontrak besar, dan lain-lain.
BERITA ini bisa juga berita dari bursa luar negeri: bursa luar negeri naik/turun drastis.
Semoga membantu.