Masalahnya, mayoritas penanya adalah pemula dalam belajar analisa teknikal saham.
Jawaban saya kepada mereka selalu sama: belum saatnya belajar analisa volume transaksi saham kalau belum menguasai dengan baik dasar-dasar analisa teknikal harga saham.
Apakah ini berarti analisa volume tidak penting?
Bukan. Tidak begitu.
Analisa volume transaksi—yang adalah bagian dari analisis teknikal—perlu dipelajari untuk mengerti analisa teknikal secara keseluruhan.
Tapi . . .
Analisa volume transaksi TIDAK PENTING anda ketahui kalau anda belum mengerti dengan baik dasar-dasar analisa harga.
Mengapa?
Karena kalau anda belum mengerti dengan baik pergerakan harga saham, menambah variabel baru (volume) tidak akan membantu membuat analisa anda menjadi lebih baik.
(Silahkan baca juga pos "Banyak Data = Pasti Untung?")
Untuk mempermudah anda mencerna makna kalimat di atas, ada baiknya saya membandingkan belajar analisa teknikal dengan belajar menggambar.
Saat belajar menggambar, pertama-tama anda belajar menggambar dengan pensil. Setelah bisa menggambar bentuk dengan pensil, barulah saatnya anda mempertimbangkan untuk membubuhkan warna ke bentuk tersebut.
Coba anda pikirkan: kalau gambar anda masih seperti cakar ayam dan orang lain tidak bisa membedakan apakah itu gambar rumah atau pohon cemara atau ayam atau wajah anda, apakah menambahkan warna akan membuat gambar tersebut lebih jelas?
Tentu saja tidak.
Gambar tersebut hanya berubah menjadi cakar ayam berwarna.
Lagipula, kalau anda bisa menggambar dengan baik menggunakan pensil, kadang anda tidak perlu menambah warna untuk memperindah gambar tersebut. Tidak percaya? Silahkan lihat contoh gambar di bawah yang hanya menggunakan pensil.
Figure 1. House by the River Drawing by Andrew Tift; Created Using Derwent Charcoal Pencil |
Apa artinya dalam konteks Analisa Teknikal?
Artinya, dengan berbekal hanya analisa harga anda seharusnya sudah bisa membuat trading plan yang menguntungkan. Artinya juga, jangan berpikir bahwa analisa harga anda yang masih awut-awutan akan menjadi lebih baik kalau anda mendalami analisa volume.
Jadi kalau anda adalah analis teknikal pemula, jauh lebih baik anda curahkan (hampir) seluruh waktu anda untuk mempelajari gerak harga saham. Nah, setelah anda menguasai dengan baik dasar-dasar analisa teknikal harga, baru deh silahkan mempelajari analisa teknikal volume.
(Perhatikan juga bahwa MAYORITAS indikator Analisa Teknikal adalah indikator analisa harga. Dari fakta ini saja tercermin bahwa—menurut mayoritas analis teknikal profesional—HARGA lebih penting daripada volume.)
Tapi bung Iyan, kata anda, bagaimana cara tahu bahwa saya sudah tahu dasar-dasar analisa teknikal harga dan sudah saatnya belajar tentang volume?
Terus terang, tanpa diskusi langsung dengan anda, saya sulit memberi jawaban yang hitam-putih.
Tapi, coba anda jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1. Mana yang relatif lebih bullish: Close > Prv Price tapi Prv Price > Open atau Prv Price > Close tapi Open > Prv Price? Mengapa?
2. Saham XYZ naik 20% dalam 24 bulan terakhir. (Klarifikasi: Naik 20% ini TIDAK TERJADI HANYA pada hari-hari terakhir 24 bulan tersebut.) Apakah saham tersebut uptrend, downtrend, atau sideway? Mengapa?
Nah, kalau anda bisa menjawab dengan benar pertanyaan di atas bahkan saat anda baru saja bangun tidur, bolehlah anda pertimbangkan untuk belajar analisa volume saham.
[Ingin tahu jawaban kedua pertanyaan di atas? Silahkan baca pos "Saham Naik 20% Dalam 24 Bulan Terakhir. Apakah Saham Tersebut Uptrend, Downtrend, atau Sideway?"]
Pos-pos yang berhubungan:
- Analisa Volume Saham Pertama Untuk Pemula
- Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula
- Definisi Uptrend, Downtrend, Sideway
- Cara Menarik Garis Trend/Trendline
Dear mas Iyan..
ReplyDeleteKalau boleh menjawab..
1.pernyataan pertama relatif lebih bullish dibanding kedua.
2.24 bulan cm naik 20%..sideway aja dech.
Sebenarnya analisa volume dan transaksi adalah bahasan yg sangat menarik utk dilanjutkan.
Seringkali pd saat explore olt, sy menemukan hal2 baru yg sangat menarik dan menjadi point2 pertanyaan dibenak sy, diantaranya :
1.Ditemukan saham yg candle-nya panjang, 2-5 kali lebih panjang dr sebelumnya , baik hijau / naik maupun merah / turun, disertai jg pd volume garisnya panjang, sekitar 2-5 kali lebih panjang jg dr sebelumnya.
2.Ditemukan saham yg dibeli oleh 1 broker tertentu dg jumlah yg fantastis sampai jutaan lot, dg perbandingan 10-20 kali lipat dibanding broker2 lainnya, dan selama 2 pekan berturut2 tidak pernah menjual 1 lot pun.
Kira2 apa yg dpt disimpulkan dr 2 temuan diatas.
Sy tunggu kelanjutannya mudah2an menjadi pengetahuan yg sangat mencerahkan.
Menurut sy FA dan TA hanyalah teori, yg menentukan keberhasilan adalah pengalaman, secanggih apapun analisa yg dipakai. Meminjam perumpamaan mas Iyan, walaupun mobilnya ferrari seharga 5M, tp kalau sopirnya baru bisa nyetir 1 hari, blm tentu bisa selamat sampai tujuan.
Terima kasih.
Jawaban anda masih ada yang salah, berarti anda lebih baik mendalami lagi Analisa Teknikal harga.
DeleteKalau saja anda pakai waktu anda untuk explore lebih dalam tentang harga (daripada explore volume, explore bandar, explore broker buy-sell, dan lain-lain), saya rasa pengetahuan Analisa Teknikal harga anda akan berkembang lebih cepat.
Sudah berkali-kali-kali-kali-kali-kali-kali saya katakan: dalami dulu harga, yang lain bisa menunggu. Tapi bung Herlambang ini tetap saja mau memusingkan volume, bandar, broker buy-sell, dan lain-lain. :-(
1. Mana yang relatif lebih bullish: Close > Prv Price tapi Prv Price > Open atau Prv Price > Close tapi Open > Prv Price? Mengapa?
Deleteyang relatif bullish adalah pernyataan pertama karena meskipun harga Open dibuka < Prev Price (Open Gap Down) tetapi Close berhasil menembus level prev Price, sehingga candlenya hijau. 2. Saham XYZ naik 20% dalam 24 bulan terakhir. Apakah saham tersebut uptrend, downtrend, atau sideway? Mengapa? menurut saya tidak bisa ditentukan pak Apakah saham tersebut uptrend, downtrend, atau sideway. Jika Level Highest selama 24 bulan tersebut > Level Highest selama 24 bulan sebelumnya dan vel Lowest selama 24 bulan tersebut > Level Lowest selama 24 bulan sebelumnya maka bisa disebut Uptrend, tetapi jika Level Highest selama 24 bulan tersebut < Level Highest selama 24 bulan sebelumnya dan Level Lowest selama 24 bulan tersebut < Level Lowest selama 24 bulan sebelumnya maka bisa disebut Downtrend, dan jika tidak memenuhi kedua hal tersebut maka adl Sideways
1. Betul.
Delete2. Masih tidak tepat. Logika yang anda kemukakan sudah menuju arah yang benar.
Bang Iyan..sorry to say..modal 100jt baiknya ODT,Swing atau Invest??
ReplyDeleteSaya bingung berat harus apa
Thx U
Waduh (sambil tepok jidat)!
DeleteKalau ANDA sendiri bingung berat harus pilih yang mana, bagaimana mungkin saya bisa membantu?
Saya tidak kenal anda, tidak pernah ketemu anda, tidak pernah bicara dan berdiskusi dengan anda. Kalau saya memberi nasehat kepada anda, APAKAH PATUT anda mendengar nasehat saya?
Silahkan baca juga pos "Investasi Saham atau Trading Saham, Mana Lebih Baik?"
http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2010/10/investasi-saham-atau-trading-saham-mana.html
Saya coba jawab ya Pak Iyan :
ReplyDelete1. yang pertama relatif lebih bullish dari yang kedua karena yang pertama candlenya hijau dan yg kedua candlenya merah
2. saham XYZ uptrend tapi lebih mudah lagi kalau dilihat chartnya untuk membantu memutuskan apakah sedang uptrend, sideways atau downtrend.
bener ngga ya...
kalau masih salah ya berarti masih harus memperdalam analisa berdasarkan pergerakan harga karena sebenarnya saya juga ngga yakin sama jawaban saya, hehehe...
Dear itsmedianah,
DeleteJawaban no.2 masih kurang tepat tapi sudah mulai mendekat ke benar.
Pertanyaan tersebut memang ada jebakannya. Tapi, kalau belum bisa menjawab dengan benar, berarti belum saatnya mendalami volume dll.
Lagipula, saya rasa anda sudah membuktikan sendiri bahwa TIDAK PERLU tahu (banyak) ttg volume untuk bisa dapat untung dari saham. Setuju?
Setujuuuu...
DeleteDear Bung Iyan,
DeleteSetelah 1 bulan menjadi silent reader akhirnya saya komen juga, saya ingin mencoba untuk menjawab.
1. Menurut saya peryataan pertama yang relatif bullish (walaupun lemah) karena walaupun Prv Price > Open namun setelah serangkaian Bid dan Offer pada hari itu ternyata Close masih mampu ditutup diatas Prv Price.
2. Menurut saya tidak dapat diambil kesimpulan berdasarkan harga titik terakhir saja (naik 20%) karena tren diambil berdasarkan serangkaian harga sebelumnya, bisa saja terjadi harga sempat naik 30% sebelum akhirnya turun menjadi 20% sehingga saham tersebut sedang downtrend atau bisa juga saham tersebut secara umum naik terus sepanjang 24 bulan sehingga saham tersebut sedang uptrend selain itu dapat pula terjadi sideway.
Saya baru 1 bulan ini serius belajar saham dan beruntung ketemu blognya bung Iyan untuk menimba ilmu jadi mohon masukannya bila jawaban saya salah. Saya belum memulai main saham karena merasa masih harus menimba ilmu dan masih ada salah 1 buku yang bung Iyan sarankan di blog ini yang belum selesai saya baca.
Selamat Tahun Baru bung Iyan, semoga semakin sukses dan blognya berlanjut terus, untuk bukunya ditunggu nih bung. Terimakasih sudah sharing ilmunya
Dear mikhael,
Delete1. Jawaban anda benar, tetapi alasannya kurang tepat.
2. Alasan yang anda kemukakan sudah menuju arah yang tepat, tapi justru jawaban anda tidak tepat.
Teruslah belajar. Tapi jangan menghabiskan waktu banyak untuk belajar hal-hal yang belum perlu dipelajari. Waktu kita kan terbatas.
Selamat tahun baru juga bung Mikhael. Semoga tahun 2015 sudah berani main saham dan mendapatkan untung.
Dear Mas Iyan.
ReplyDeleteSemoga di tahun 2015 makin sukses, dan makin banyak jg ilmu yg dibagi.
Maaf jika permintaan sy terlalu berlebihan krn over confident.
Terima kasih.
Amin, mas Herlambang.
DeletePermintaan anda sebenarnya TIDAK berlebihan. Tapi...
Saya berusaha mengarahkan anda ke jalan yang benar. Ada hal-hal yang BELUM PERLU anda pusingkan. Belajar apapun ada tahapnya.
Mungkin kata-kata saya KERAS. Tapi tujuan saya adalah agar semua pembaca blog ini belajar di jalan yang benar. Saya berusaha mengemukakan pendapat yang sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya. Tapi kalau ada pembaca yang tidak setuju, itu sah-sah saja. Mungkin saja yang saya kemukakan tidak cocok dengan kondisi mereka.
Semoga Herlambang tambah sukses main saham di tahun 2015 ini.
Amin .. terima kasih mas doanya..
ReplyDeleteHarapannya 2015 lebih mudah dari 2014, tp prediksi tinggallah prediksi, krn fakta itu belum terjadi.
Pak iyan saya pembaca setia blog bapak dari setahun yang lalu sampai sekarang dan di bulan desember 2014 kemaren saya mulai bermain saham dengan modal seadanya karena masih belajar tetapi termasuk lumayan karena sampai hari ini modal masih utuh dan malah bertambah karena memgikuti blog bapak.ada pertanyaan yang ingin saya sampaikan kepada pak iyan,apakah setiap hari bapak melihat running trade? Karena saya setiap hari memantau dengan melihat running trade selama sebulan ini padahal waktu siang saya untuk bekerja maklum masih karyawan pak bukan boss..heheehe
ReplyDeleteDan kalau bapak berkenan mohon berikan jawabannya ya pak terimakasih. Saya tunggu post selanjutnya karena masih banyak yang belum saya mengerti tentang saham
Mas eko kodok,
DeleteTerima kasih sebesar-besarnya sudah menjadi pembaca setia blog ini.
Bagus kalau kondisi modal masih utuh. Itu adalah langkah awal pemula untuk sukses bermain saham.
Tentang running trade: Iya, SETIAP HARI (kira-kira sudah 12 tahun sekarang) SELAMA BURSA BUKA saya melihat Running Trade. Saya adalah pemain saham FULL-TIME, jadi, ketika bursa buka, saya selalu memonitor pergerakan saham.
Saya rasa, yang ingin anda tanyakan adalah: Apakah HARUS melihat terus Running Trade agar bisa untung dari saham?
Jawaban saya: 100% TIDAK.
Saya melihat terus Running Trade karena pekerjaan FULL-TIME saya adalah main saham. Kalau tidak melihat monitor, harus ngapain dong?
Tapi anda TIDAK PERLU menjadi pemain saham full-time untuk mencicipi untung dari saham. Kalau anda tidak memonitor terus harga saham, ini berarti bahwa BINGKAI WAKTU main saham anda tidak boleh terlalu pendek.
Dengan kata lain: kalau anda tidak bisa memonitor harga saham setiap menit, JANGAN day-trading. Lebih baik trading saham dalam BINGKAI WAKTU harian atau mingguan.
Semoga membantu.
Saya lebih senang day-trading pak iyan karena mungkin lebih kecil resikonya(menurut saya) karena jam terbang dan pengetahuan saya masih rendah,tetapi saya yakin dengan terus belajar melalui tulisan2 bapak saya akan lebih baik lagi nantinya...amin
DeleteUntuk tulisan yang belum selesai mohon dilanjut pak iyan karena saya masih menunggu lanjutannya..
Terimakasih
Pak Iyan yang baik,
ReplyDeleteSenang sekali saya bisa ketemu blog ini, saya baru main saham satu minggu dan saya beruntung sekali mendapat banyak pelajaran informasi pahit dari blog ini. tapi itu sangat membantu saya untuk jauh lebih realistis, terus belajar, dan tidak mundur dari persahaman.
Sejauh yang saya googling tentang web belajar saham, blog pak Iyan ini paling komprehensif dan sebetulnya lebih dari layak jika diterbitkan sebagai buku.
Mencoba ikut menjawab:
1. pernyataan 1 adalah bullish
2. Tergantung kita sebagai trader (jangka pendek) atau investor (jangka panjang). kalau sebagai trader, itu adalah downtrend ngapain nuggu 24 bulan untuk 20%. Kalau dari kaca mata investor, itu adalah uptrend karena rentang waktunya panjang.
Salahkan saya kalau saya salah. hehehe.
Nggak penting benar salahnya, yang penting pak Iyan terus menulis di blog ini dan saya memang harus banyak sekali belajar.
Nuwun
Dear Adhy,
DeleteTerima kasih untuk kata-kata anda yang membesarkan hati dan membangkitkan semangat.
Saat ini semangat saya untuk menerbitkan buku sedang tenggelam. Semangat menulis blog juga sering meredup. Tapi untunglah banyak pembaca yang mendorong dan membangkitkan kembali semangat untuk terus menulis blog ini.
1. Benar.
2. Anda sudah di arah yang benar. tapi masih belum 100% tepat Saya mengharapkan jawaban yang SPESIFIK.
Pak Iyan, Boleh minta saran, beli saham apa hari ini ? ihsg sedang hijau. terima kash.
ReplyDeleteBung Kenedi,
DeleteDi halaman "About" saya memberitahu bahwa saya TIDAK merekomendasi ataupun memberikan tips jual-beli saham spesifik. Mohon maaf dan mohon dimengerti.
Halo Pak iyan, Salam kenal..
ReplyDeleteSebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih karena secara tidak langsung sudah menjadi guru saya dalam mempelajari saham. Sudah hampir 2 minggu saya bolak balik membaca tulisan-tulisan pak iyan. Sangat mudah dicerna dan dipelajari. Terlebih lagi ada index kurikulumnya. Dari yang tidak tau apa-apa sekarang sudah mulai trading (baru beberapa hari) dan masih pemula tentunya.
Sedikit cerita, saya langsung terjun ke pasar saham karena sebelumnya sudah mencoba reksadana dan hasilnya kurang memuaskan. saya penasaran dan ingin belajar sendiri. Untungnya akun reksadana ipot (broker saya) nyambung sama akun saham. Beberapa hari saya perhatikan pergerakan harga seperti yang pak Iyan jelaskan. Padahal saya belum baca artikel ini. Saya hanya menggunakan logika saya. Saya paham yang dijelaskan dengan pak Iyan, tetapi kalau saya disuruh jelaskan sendiri susah menjelaskanya tentang teknikal perbandingan harga ini. hehe
Beberapa hari ini saya melakukan short selling saham. Beli disaat turun dan jual dengan menggunakan persentase. sehari minimal target penjualan saya >0.7% dari harga beli. saya mencari saham yang sedang uptrend saja. Alhamdulliah sampai saat ini saya sudah untung beberapa persen. Saya selalu hati-hati dan kalo sudah untung 0.7-2% aja udah sukur. heheh
Untuk pertanyaan pak iyan di artikel ini saya mau coba menjawab.
1. Pernyataan pertama mengebo~ Harga tutup > harga sebelum tutup dan harga sebelumnya > harga buka. it means Harga buka > harga tutup. Pernyataan kedua sebaliknya
2. Uptrend. 0% ---> 20% terlepas terjadi penurunan/sideaway didalamnya. dari titik 0 ke 20 adalah suatu kenaikan.
dan satu lagi, saya pesan bukunya ya pak. ayo ayo semangatin lagi nulis bukunya. Pasti saya beli hehe
Salam,
Fariz Abdan.
Dear Fariz, terima kasih untuk komentarnya.
Delete1. Saya kurang jelas dengan jawaban anda.
2. Jawaban anda (hampir benar) tapi masih kurang spesifik.
Terima kasih sudah nyemangati saya merampungkan buku. Tapi...masih belum semangat neh. :-)
Salam juga bung Ray.
ReplyDelete1. Betul.
2. Apakah uptrend, downtrend, atau sideway BISA DITENTUKAN dari pernyataan itu. Tapi yang penting adalah alasan MENGAPAnya.
Tapi harus saya akui, analisa anda sangat bagus dan menyadarkan saya bahwa mungkin saja ada yang berpikir (seperti anda) bahwa bisa saja kenaikan 20% tersebut terjadi pada hari terakhir 24 bulan tersebut. Bukan itu yang saya maksud.
Jadi, pernyataan tersebut harus saya luruskan: saham NAIK 20% dalam 24 bulan terakhir dan kenaikan 20% tersebut TIDAK TERJADI HANYA dalam hari-hari terakhir.
Bung Ray,
DeletePembahasan trend (analisa teknikal) jangan dicampuraduk dengan pos "Resiko & Masalah Value Investing" (analisa fundamental).
Dari pernyataan "saham NAIK 20% dalam 24 bulan terakhir dan kenaikan 20% tersebut TIDAK TERJADI HANYA dalam hari-hari terakhir" sudah bisa ditarik kesimpulan apakah saham tersebut uptrend, downtrend, sideway. Tapi jawabannya harus SPESIFIK.
Analisa teknikal yang baik dan benar adalah analisa yang SEHARUSNYA tidak tergantung pada pandangan yang menganalisa.
Analisa Fundamental tergantung pada banyak interpretasi si orang yang menganalisa. Maka dari itu "nilai pasar" berdasarkan analisa fundamental tergantung pada asumsi dan interpretasi si analis.
Tentang analisa teknikal harga, silahkan baca seri "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula."
http://terusbelajarsaham.blogspot.co.id/2013/01/analisa-teknikal-saham-pemula-open-high.html
Jangan cepat menyerah dong.
ReplyDeleteAlasan yang anda berikan sudah di jalan yang BENAR. Tapi masih (sedikit) kurang tepat. Jawaban yang benar sifatnya SPESIFIK.
Salam bunga Iyan.
ReplyDeleteSudah lama sekali saya tidak membaca tulisan bung Iyan, karena kesibukan Pekerjaan. Hari ini libur, saya baca baca lagi post yg belom sempat saya baca. Ijin jawab ya bung Iyan sekalian mau Test pengetahuan saya :
1. Pernyataan 1 lbh bullish, karena harga close lebih tinggi dari prev.
2. Uptrend. 20% selama 24 bulan dan tidak terjadi di hari hari akhir, menunjukkan bawah selama 24 bulan saham tersebut bergerak naik. Walaupun mungkin ada penurunan harga tetapi trend nya cenderung naik.
Demikian jawaban saya, mohon masukkan nya.
Terima Kasih.
Salam juga bunga Tze Kiun,
Delete1. Benar.
2. Akhirnya, ada juga jawaban yang benar. Selamat; pengertian anda tentang analisa teknikal harga sangat baik.
Terima Kasih bung Iyan (ini yang bener, mohon maaf auto correct dari hp saya jadi bunga)
DeleteSemua berkat tulisan bung Iyan di blog ini.
Semangat terus Bung Iyan berkarya.
Terimakasih atas pengetahuannya pak. Saya coba jawab,
ReplyDelete1. Pernyataan satu lebih bullish, karena dengan close > prev price > open menandakan selama permainan berlangsung dihari tersebut terdapat minat beli yang lebih besar dibanding tekanan jual (demmand > supply) sehingga harga close hari ini terdongkrak lebih tinggi dibanding prev price & open (kemungkinannya kecil untuk close lebih tinggi kecuali harga memang sedang merangkak naik, entah karena alasan apapun).
2. Bullish, dengan menurut asumsi bapak, jika ditarik garis trend, maka harga berapapun yang berada diantara 2 titik low diabaikan selama tidak memotong garis trend & juga karena naik 20% tidak hanya pada hari terakhir2 (hampir tiap hari pada 24 bulan) diasumsikan bahwa grafik masih berada diatas diatas garis trend (belum berubah trend).
Terimakasih mohon koreksinya pak iyan. Saya suka sekali dengan pertanyaan2 bapak.
Koreksi untuk nomor 2 maksudnya uptrend, bukan bullish.
Delete