Pos ini adalah lanjutan dari “Cara Main Saham Untuk Pemula:Setelah Beli (Bagian I).”
Kalau setelah anda beli, saham langsung naik, itu namanya berkah. Beruntung. Hoki.
Tentang hoki ini, saya jadi teringat nasehat oma, “Iyan, kalau kamu mendapat hoki, kamu harus mensyukuri berkah tersebut.” Nasehat yang baik dan hendak saya turuti. Tapi bagaimana cara mensyukuri berkah dari saham yang naik?
Perlu diingat bahwa saham yang sudah naik belum menjadi berkah nyata kalau belum dijual, kalau anda tidak merealisasikan profit tersebut. Kenapa? Karena saham tersebut mungkin turun lagi dan berkah itu lenyap tak berbekas. Jadi, satu-satunya cara mensyukuri berkah dari saham yang naik adalah dengan MENJUAL saham tersebut.
“Kalau aku menjual saham tersebut, lalu saham itu masih naik, bagaimana dong?” anda bertanya.
Memang tidak ada yang tahu apakah saham anda akan terus naik atau berbalik arah turun. Oleh karena itu saya sarankan anda tidak menjual semua saham tersebut, tapi hanya SEBAGIAN.
Sebagian ini bisa sepertiga, seperempat, seperlima, bahkan sepersepuluh; anda bisa bereksperimen sendiri. Tapi jangan jual terlalu sedikit, dan jangan juga jual terlalu banyak. Supaya mudah, juallah SETENGAH dari jumlah saham anda.
Dengan menjual setengah dari jumlah saham, anda sudah merealisasi keuntungan. Kalau saham masih terus naik, anda masih punya setengah. Kalau saham turun ke harga beli dan anda cut-loss, anda sudah mendapat laba, tidak hanya impas.
Inti yang harus anda ingat: bukan cuma beli saham yang boleh bertahap, boleh dicicil (Silahkan baca “Cara Membeli Saham Untuk Pemula Bagian III"), tapi jual saham juga boleh dicicil.
Tapi, jualnya di harga berapa? Mau tahu jawabannya? Silahkan baca pos "Cara Menjual Saham Agar Profit Maksimal."
2. Setelah beli, saham turun
Skenario ini adalah kemungkinan yang paling sering terjadi ketika anda membeli saham.
Di pos “Cara Membeli Saham Untuk Pemula Bagian III” saya menyarankan anda untuk membeli dulu setengah dari jumlah yang anda mau beli. Kalau saham turun, beli lagi setengah sisanya.
Tapi bagaimana kalau setelah itu saham masih turun?
Apakah anda harus cut-loss? Tidak melakukan apa-apa alias bengong? Atau beli lagi?
Lanjut baca ke pos "Cara Main Saham Untuk Pemula: Setelah Beli (Bagian III)."
Pos-pos yang berhubungan:
- Cara Membeli Saham Untuk Pemula
- Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula
- Cara Menjual Saham Agar Profit Maksimal
Kapan mau diposting lanjutannya? :D
ReplyDeleteSaya menulis pos lanjutan kalau pembacanya banyak. Secepatnya akan saya publikasikan lanjutan pos ini.
DeleteNeni Balikpapan: Iya nih mas saya juga tertarik belajar jual beli saham.. ditunggu kelanjtannya ya , thank u ^_^
ReplyDeleteSabar ya, Neni. Lagi sibuk main saham; belum sempat menulis lagi.
DeleteDitunggu kelanjutannya nih ^_^
ReplyDeleteTerima kasih banyak pak atas info" cara investasi yg diberikan di blognya,sangat membantu saya yg pemula ini.
ReplyDeleteSelamat Malam, Pak Iyan,
ReplyDeletePak ketika membaca artikel menarik ini, muncul pertanyaan saya mengenai cara penarikan dana kita dari sekuritas.
Misalnya, ketika pertama kali buka rekening saham di salah satu sekuritas, minimal uang yang kita setor = Rp. 5 juta, dan otomatis masuk ke RDI (mohon dikoreksi jika salah). Kemudian, dari dana itu saya membeli saham XXX sebanyak 2 lot, dengan harga total Rp. 2 juta. Berarti: dana saya di RDI berkurang dan menjadi Rp. 3 juta (karena berkurang 2 juta). Dan di rekening saham saya = Rp. 2 juta. (mohon dikoreksi jika salah). KEMUDIAN, pada suatu hari, karena ada kebutuhan mendadak, saya ingin mengambil dana yang ada di sekuritas tersebut sebesar Rp. 2 juta.
Pertanyaan saya :
1. Bagaimana proses pencairannya ya, Pak ? (maksud saya: apakah harus telp ke sekuritasnya dulu, atau seperti apa?)
2. Kemudian, apakah dana yang saya butuhkan tersebut (sebesar Rp. 2 juta) bisa langsung saya ambil dari RDI melalui ATM atau seperti apa ?
3. Dalam hal penarikan dana, apakah ada batasan dana minimal atau dana maksimal yang dapat ditarik? atau masing-masing sekuritas berbeda-beda batas minimal/maksimalnya, atau seperti apa?
4. Biasanya kan investor kena biaya bulanan untuk data feed sebesar Rp. 27.500 - 33.000), dan seperti Pak Iyan pernah katakan sebelumnya bahwa investor akan dibuatkan 3 rekening oleh sekuritas. Biaya bulanan tersebut akan otomatis didebet dari rekening yang mana Pak?
Sebelumnya, terimakasih atas wawasan dan jawaban dari Bapak.
Hermawan,
DeleteKalau rekening anda adalah untuk online-trading, saya tidak tahu apakah sekuritas anda menyisakan dana anda di RDI atau di rekening perusahaan. Anda perlu konfirmasi ke sekuritas anda.
1. Proses pencairan biasany melalui sistem online. Di IPOT atau E-Trading ada menu untuk permohonan transfer keluar.
2. Dana tidak bisa diambil dari RDI karena anda tidak memegang buku atau kartu ATM RDI. Mengapa? Karena anda sudah memberi kuasa kepada sekuritas untuk menangani RDI.
Transfer dilakukan ke rekening bank yang anda cantumkan pada saat membuka rekening.
3. Setahu saya tidak ada batas penarikan dana tunai. Tapi semua tergantung sekuritas masing-masing.
4. Dana saya di IPOT ada di rekening IPOT (bukan RDI),jadi biaya data feed didebit dari rekening tersebut.
Saya tidak tahu bagaimana pelaksanaannya di sekuritas lain.
1. Kalau boleh saya simpulkan dari jawaban no. 1 dan 2, untuk menerima pencairannya dana yang ditarik kita wajib punya rekening tabungan harian (tabungan biasa), betul begitu ya Pak? Terimakasih Pak, atas semua jawabannya. Kayaknya saya semakin siap untuk investasi saham.
ReplyDelete2. Pak, kalau boleh tahu, biasanya Bapak mengoperasikan trading saham selama ini, di rumah, di kantor, atau dimana? (Pertanyaan ini muncul karena kelihatannya Bapak bisa nyaman dan bisa konsentrasi penuh dalam menjalankannya, dan ini juga sekedar untuk referensi saya)
3. Dan yang terakhir, kali ini saya memberikan masukan tentang blog Bapak yang sangat berguna ini.
Masukan saya yaitu: sebaiknya di blog Bapak ditampilkan widget/menu yang berisi 10 atau 20 komentar terakhir di sebelah kanan, di bagian bawah "Arsip blog". Karena akan dapat memudahkan pengunjung yang sudah komentar/bertanya cepat menemukan kembali tema artikel yang sudah dikomentari ataupun mendapat respon/jawaban. Kalau di blog wordpress, yang saya tahu widget/menu ini sudah disediakan dan tinggal pasang jika diperlukan. Tapi untuk di blogspot seperti yang Bapak pakai ini, saya belum tahu apakah sudah disediakan dan tinggal pasang apa belum. Jikalaupun belum ada, Bapak bisa mengambil contoh skripnya dari blogspot milik orang lain, atau bisa juga bertanya dan copas dari teman Bapak yang punya blogspot. Paling cuma merubah sedikit code scriptnya, kemudian dipasang, dan langsung jalan.
Kemudian, untuk widget "Pos terpopuler", jika tampilan widget/menu terlalu panjang sampai ke bawah, sebaiknya tampilan "Pos terpopuler" dihilangkah saya. Sebenarnya kalau dibiarkan tetap dipasang pun juga tidak apa-apa, tapi kurang ada gunanya. Karena menurut saya artikel-artikel di blog ini semuanya populer dan sangat bermanfaat. Kalau pos terpoluler tetap ditampilkan, maka artikel-artikel populer semakin populer karena akan selalu tampil dan mudah diklik, tapi sebaliknya artikel-artikel lain yang bagus malah semakin jarang dibaca pengunjung, bahkan akan sulit menemukan artikel tersebut, karena pasti tidak akan bisa tampil di pos populer.
Ini semua sekedar masukan saya. Semoga blog Bapak semakin banyak pengunjung dan bermanfaat.
Ditunggu tulisan/artikel baru yang lain. Terima kasih.
1. Betul sekali. Transfer dana keluar harus ke rekening tabungan Hermawan.
Delete2. Saya trading dari home office karena saya lebih suka keheningan. Ini hanya masalah preferensi.
Ada juga orang yang trading di galeri sekuritas karena mereka butuh interaksi dengan broker atau investor lain.
3. Terima kasih banyak untuk sarannya. Akan coba saya cari widget komentar.
Terima kasih juga saran tentang widget "Pos Terpopuler." Akan saya pertimbangkan.
Saya lebih konsentrasi ke "content" blog ini; masalah tampilan agak diabaikan. Sekali lagi terima kasih.