Tulis Gerald M. Loeb di buku The Battle for Investment Survival:
I know that people who will watch their losses and cut them short and I know that people who will watch their profits and when they tend to diminish, begin to take some of them, will fare the best in the long run. It over-shadows almost any other investment principles I know.
Saya tahu bahwa orang yang mengawasi posisi sahamnya yang rugi dan secepatnya di cut-loss dan saya tahu bahwa orang yang mencermati posisi sahamnya yang untung dan saat keuntungan berkurang, mulai menjual sebagian saham tersebut, akan sukses dalam jangka panjang. Kedua hal ini adalah lebih penting dari semua prinsip investasi yang saya ketahui.
---###$$$###---
Kalau anda cermati nasehat Gerald Loeb di atas, intinya adalah: JUAL kalau (harga) SAHAM TURUN.
Yang paling penting adalah anda selalu menjual saham yang posisinya rugi, selagi ruginya masih kecil.
Yang tidak kalah penting adalah anda menjual saham yang posisinya untung pada saat harga saham itu turun. Anda tidak perlu menjual SEMUA; silahkan jual sebagian saja. Lalu pantau lagi. Kalau masih turun, jual habis. Kalau naik lagi, hold sampai turun lagi.
Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2023 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
Dari beberapa artikel dari Bung Iyan. Yang sempat saya baca, artikel kali rasanya sperti rangkuman simple yang sangat bermanfaat. Pdahal saya baru mulai investasi 2 bulan ini, namun kerugian yang saya alami jadi tidak terlalu besar (untuk total dari modal) sebagai pemula. Terima kasih
ReplyDeleteTrmksh pak, Alhamdulillah akhirnya bpk mulai menulis kembali setelah sekian lama. Dari sy pembaca setia yang terus mengunjungi blog bpk ini setidaknya setiap 1 minggu sekali sejak bbrp tahun yll utk menunggu tulisan2 baru dr bpk.
ReplyDeleteSy sudah memahami tulisan baru bpk diatas dari mensarikan tulisan2 bpk terdahulu yg sebelumnya, mudah utk sy pahami namun ternyata sulit utk sy terapkan. Karena cukup sulit mengetahui bilamana sebuah saham itu akan turun dan bukan hanya akan koreksi sesaat saja.
Dan saat mengetahui turunnya saham tsb adalah benar2 valid biasanya sudah terlalu dalam kerugian nya.
Sedangkan bila masuk menunggu sedekat mungkin dgn support valid penurunan tsb biasanya akan sangat jarang sekali sinyal muncul. Dan biasanya pun momentum kenaikan nya sudah tidak terlalu kuat lagi.
Mohon arahan, terimakasih
Dear Unitedhooligans,
DeleteSaat saham turun (atau naik), tidak ada yang tahu pasti apakah saham tersebut hanya turun (atau naik) sementara atau turun berkelanjutan.
Maka dari itu, setiap saham yang turun sampai titik tertentu yang sudah anda tentukan sebelumnya harus di-jual atau di-cut-loss.
Mengapa anda sering ragu menjual atau cut-loss? Karena anda berpikir, "Bagaimana kalau setelah saya jual, saham itu naik?"
Pertimbangan yang masuk akal dan mungkin saja terjadi.
Nah, bagaimana kalau setelah di cut-loss saham malah bergerak naik sampai memberikan sinyal beli lagi?
Ya, silahkan beli lagi dan tentukan titik cut-loss baru.
Kata Gerald Loeb: cut-loss itu harus anda anggap sebagai premi asuransi yang HARUS anda bayar.
---===$$$===---
Memang, prinsip/teori dasar main saham itu sederhana, tapi sulit menerapkannya. Mengapa sulit? Karena untuk menerapkannya, anda harus KONSISTEN.
KONSISTEN walaupun menurut anda tidak tepat.
KONSISTEN walaupun menurut anda saat itu seharusnya anda fleksibel.
KONSISTEN walaupun menurut anda kemungkinan besar akan rugi.
KONSISTEN walaupun kelihatannya bodoh.
Kalau saya diharuskan memilih antara KONSISTEN tapi rugi dan TIDAK KONSISTEN tapi untung, saya memilih KONSISTEN tapi rugi.