Menurut anda, trader saham top dunia untung berapa kali (rata-rata) dari setiap 10 kali transaksi?
1. 3 kali (30%) atau kurang
2. 4 kali (40%)
3. 5 kali (50%)
4. 6 kali (60%)
5. 7 kali (70%)
6. 8 kali (80%) atau lebih
Total 159 suara masuk (terima kasih kepada semua yang meluangkan waktu memilih) dengan hasil sebagai berikut:
19% (30 suara) memilih 3 kali (30%) atau kurang
9% (14 suara) memilih 4 kali (40%)
13% (20 suara) memilih 5 kali (50%)
21% (34 suara) memilih 6 kali (60%)
21% (34 suara) memilih 7 kali (70%)
17% (27 suara) memilih 8 kali (80%) atau lebih
Dari hasil survey terlihat bahwa cukup banyak pemberi suara merasa bahwa trader (pemain) saham top dunia bisa konsisten untung 6, 7, bahkan 8 kali dari setiap 10 transaksi.
Benarkah pandangan tersebut?
Steve Cohen—salah satu top trader saham yang di-interview Jack Schwager di buku Stock Market Wizards—bilang begini:
"My best trader make money only 63 percent of the time. Most traders make money only in the 50 to 55 percent range. That means you're going to be wrong a lot."
Terjemahannya: trader terbaik saya mencetak untung hanya 63 kali dari setiap 100 kali transaksi. Mayoritas trader* mencetak untung hanya antara 50 sampai 55 kali (dari setiap 100 kali transaksi). Ini artinya anda akan SERING salah.
[* Menurut saya, yang dimaksud Steve Cohen adalah mayoritas trader yang bekerja di perusahaan yang ia pimpin.]
Apa arti pernyataan Steve Cohen tersebut?
Artinya, kalau top trader-nya Steve Cohen bisa untung HANYA 63 kali dari setiap 100 kali transaksi DAN mayoritas trader yang bekerja di perusahaan Steve Cohen (dan trader-trader ini sudah bisa dikategorikan trader saham kelas dunia) bisa untung HANYA 50-55 kali dari setiap 100 transaksi, apakah masuk akal kalau pemula yang baru mulai main saham berharap bisa untung 50, 60, 70, atau bahkan 80 kali dari setiap 100 kali transaksi?
Yang lebih hebat lagi, buanyak sekali pemain saham yang baru mulai main saham mengharapkan bisa LANGSUNG UNTUNG dan tidak pernah rugi (padahal pengetahuan mereka tentang saham hampir tidak ada). Ini sama saja berarti mereka berharap mendapat untung 100 kali dari setiap 100 kali transaksi.
Masuk akalkah?
Kalau anda ingin sukses dalam bermain saham, langkah pertama yang harus anda lakukan adalah belajar TAHU DIRI. Baru belajar naik sepeda tapi kok berharap langsung jadi juara balap MotoGP?
[Kalau ada penjual seminar/pelatihan/software/alat yang menjanjikan bahwa anda BISA LANGSUNG jadi juara MotoGP—padahal naik sepeda pun anda masih belum bisa—asalkan anda membeli barang yang mereka jual dan ANDA PERCAYA, nah, jangan salahkan si penjual. Yang bodoh adalah yang percaya omong kosong itu.]
Dengan kata lain: Saat baru mulai belajar main saham, jangan berharap TERLALU MULUK dan TERLALU TINGGI. Harapan yang terlalu muluk dan terlalu tinggi hanya akan menuai stress. Mohon diingat bahwa pemain saham yang sudah bangkotan pun masih akan sering salah, apalagi pemain saham yang masih hijau.
Lagipula, anda tidak harus untung 6-7 kali dari setiap 10 kali transaksi untuk sukses main saham. Kalau anda sudah bisa mencetak untung 2-3 kali dari setiap 10 transaksi, anda seharusnya sudah bisa konsisten untung dari main saham.
Kok bisa?
Bisa, selama rugi anda yang 7-8 kali tersebut LEBIH KECIL dari untung yang cuma 2-3 kali.
Lho?
Dengan kata lain, saat bermain saham anda harus selalu berusaha meMINIMALkan kerugian dan meMAKSIMALkan keuntungan.
Dan untuk para pemula, yang LEBIH MUDAH dipelajari dan dilakukan adalah meMINIMALkan kerugian.
Caranya?
Cut-loss. Cut-loss. Cut-loss.
(Silahkan baca juga pos "Mau Main Saham? Ingat Tiga Hal Maha Penting Ini" dan pos "Cara Menjual Saham Agar Profit Maksimal.")
Steve Cohen sudah memperingatkan bahwa anda akan SERING salah saat bermain saham. Kalau anda selalu membiarkan kesalahan tersebut menjadi kerugian yang besar, karir anda sebagai pemain saham tidak akan bertahan lama.
Pos-pos yang berhubungan:
- Mau Main Saham? Ingat Tiga Hal Maha Penting Ini
- Cara Menjual Saham Agar Profit Maksimal
- Target Laba Main Saham