Ide memegang saham perusahaan bagus suatu saat pasti menghasilkan untung telah menjadi keyakinan utama investor modern, besar dan kecil. Loeb tidak setuju dengan ide ini.
To Loeb, the stock market is too fickle and too irrational to provide any security to the rational stockpicker who buy stocks on the company's merits. Analyzing companies a la Graham is as useless as giving medical check-ups to soldiers in the foxholes—with all the mortars being lobbed in, their vital signs tell you nothing about their chances for survival.
Bagi Loeb, bursa saham terlalu berubah-rubah dan terlalu tidak rasional untuk memberikan rasa aman bagi pemilih saham rasional yang membeli saham berdasarkan nilai-nilai perusahaan. Menganalisa perusahaan dengan cara (Benjamin) Graham adalah sama tidak bergunanya seperti melakukan check-up medis pada tentara di medan perang—dengan peluru dan bom beterbangan, kondisi kesehatan tentara-tentara tersebut tidak bisa dijadikan acuan keselamatan mereka.
--John Rothchild di Foreword buku The Battle for Invesment Survival
Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2019 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
Apakah bang Iyan pribadi setuju untuk hal di atas ini? Karena menurut saya walau memang tidak 100% menjamin namun memilih tentara yg sehat akan lebih baik dibanding memilih tentara yang dari medisnya sdh tidak sehat.
ReplyDeleteJadi untuk trading pun lebih baik pada perusahaan yg fundamentalnya cukup baik.
Atau bang Iyan mungkin punya pandangan tertentu?
Saya setuju dengan pandangan Gerald Loeb.
DeleteTapi saya juga setuju bahwa lebih baik kalau kita trading saham yang fundamentalnya baik.
Artinya?
Cukup sering terjadi harga saham naik sebelum investor tahu kalau fundamental saham tersebut (mem)baik.