Mengapa?
Figure 1. Sampul Buku Nicholas Darvas How I Made $2,000,000 in the Stock Market |
Buku tersebut mudah dimengerti, enak dibaca, dan mencerminkan pengalaman nyata pemain saham.
Saat pertama kali membaca buku tersebut, saya merasakan dan mengalami apa yang dirasa dan dialami Nicholas Darvas pada saat ia baru mulai main saham. Kalau saja saya sudah membaca buku tersebut SEBELUM nyemplung bermain saham, mungkin kerugian awal saya bisa jauh lebih kecil.
Nah, setelah membaca buku tersebut berulang kali, saya merasa bahwa (salah satu) poin terpenting bagaimana Nicholas Darvas berhasil meraih untung $2,000,000 bisa anda temukan di bagian Author's Introduction.
Bunyinya:
I built a fortune with serenity by avoiding premature selling yet making an exodus from most of my stocks with the use of a single tool: the trailing stop-loss.
Saya mendulang harta secara tenang dengan menghindari menjual saham terlalu cepat tapi juga keluar dari mayoritas saham yang saya miliki dengan memakai satu cara: trailing stop-loss.
Lanjutnya:
I have discovered no loss-free Nirvana. But I have been able to limit my losses, without compromise, to less than 10 percent whereever possible. Profits are a function of time, and so good reasons have to exist to keep a profitless purchase longer than tree weeks.
Saya menemukan bahwa tidak ada Nirwana tanpa kerugian. Tapi saya bisa membatasi kerugian, tanpa kompromi, di bawah 10 persen selama memungkinkan. Laba berhubungan erat dengan waktu, jadi harus ada alasan jelas untuk memegang saham yang tidak menguntungkan lebih dari tiga minggu.
My stop-loss method had two effects. It got me out of the wrong stock and onto the right one. And it dit it quickly. My methods obviously wouldn't work for everyone. It worked for me. And, by studying what I did, I hope you find this book helpful and profitable for you.
Metode stop-loss saya memberikan dua efek. Metode tersebut membuat saya keluar dari saham yang salah dan masuk ke saham yang benar. Dan metode tersebut melakukannya dengan cepat. Metode saya tentu saja tidak cocok untuk semua orang. Metode tersebut cocok untuk saya. Dan, dengan mempelajari apa yang saya lakukan, saya berharap anda terbantu dengan buku ini dan bisa mendapatkan untung.
---###$$$###---
"Tapi bung Iyan," kata seorang pembaca setia blog ini,"bukankah anda selalu mewanti-wanti untuk menghindari buku main saham yang judulnya bombastis?"
Betul. Saya selalu mengingatkan pembaca blog ini untuk menghindari buku/janji/promosi/iklan yang bombastis karena yang bombastis dan berlebihan biasanya akan mengakibatkan anda membayar mahal tapi bukannya untung malahan buntung.
How I Made $2,000,000 in the Stock Market.
Memang judul tersebut termasuk bombastis. Tapi saya malahan menyarankan anda untuk membaca buku tersebut.
Mengapa?
Coba anda baca lagi judul buku di atas:
How I Made $2,000,000 in the Stock Market.
Terjemahannya: Bagaimana Saya (Nicholas Darvas) Meraup Untung $2 juta di Bursa Saham.
Coba anda cerna.
Nicholas Darvas TIDAK menjanjikan bahwa anda akan bisa untung $2,000,000 setelah membaca buku tersebut. Di buku tersebut Nicholas Darvas hanya menceritakan pengalaman bagaimana IA berhasil mendapat untung $2,000,000 di bursa saham. Jadi, isi buku tersebut sesuai dengan judulnya.
Tambahan lagi, Nicholas Darvas tidak berusaha menjual seminar/pelatihan/software.
Itulah alasannya saya menyarankan buku tersebut.
Jadi, segera BELI hard-copy dan BACA buku tersebut.
Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2017 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
Apakah anda melakukan trading di pasar Indonesia? atau di pasar Amerika? Mana yang anda lebih rekomen?
ReplyDeleteSaya hanya sempat main saham di pasar Indonesia. Tidak ada waktu luang tersisa untuk main saham Amerika.
DeleteRekomendasi saya?
Kalau anda tinggal di Indonesia, mulailah di bursa Indonesia. Kalau anda tinggal di Amerika, mainlah saham di bursa Amerika.
ini theory box Darvas ya bung iyan
ReplyDeleteIya.
Deletetolong jelaskan donk Bung Iyan, trading plan dengan Teori Darvas. maksh.
ReplyDeleteNicholas Darvas sudah berlelah-lelah menulis buku menjelaskan cara ia main saham. Silahkan baca buku tersebut.
Deleteandai saya paham bhasa inggris udah saya lalap itu buku, hehe. mkash atas responnya Bung.
ReplyDeleteApakah trailing stop loss utk jaga profit sebaiknya disesuaikan dgn target profit tahunan. Atau tergantung sahamnya?
ReplyDeleteMisal. Target profit 20% maka trailing stop loss dimulai sejak untung 41% dan stop loss saat dari 41% itu harg turun 15%.
Maaf, saya tidak mengerti dengan contoh yang anda berikan. Bisa tolong diperjelas?
Deletemakasi om tulisannya. kalo buku yg versi bahasa indonesianya ada ga om.
ReplyDeletedari pembaca setia om ian.
di klik ya iklannya yg baca hehehe biar tambah maju blognya om ian
Terima kasih sudah menjadi pembaca setia blog ini.
DeleteSetahu saya BELUM ADA buku How I Made $2000,000 in the Stock Market yang versi bahasa Indonesia.
Kalau seandainya adapun, sebaiknya TETAP baca yg bahasa Inggris, karena terjemahannya bisa jadi lebih sulit dimengerti daripada yang asli.
Halo Mas Iyan,
DeleteAda yang versi Kindle nya dari buku yang sama yang sudah diadaptasi. Pengarangnya Steve Burn. Lumayan bagus karena ada keterangan-keterangan kondisi saat si Darvas dulu dan adaptasinya saat ini.
Mas Andy, terima kasih untuk infonya.
DeleteSaran saya di atas adalah untuk membeli dan membaca HARD-COPY (bukan e-book).
Saya merasa membaca buku saham dalam bentuk e-book (versi pdf, kindle, dll) banyak kekurangannya.
Dear Mas Iyan..
ReplyDeleteSalam hangat..
Maaf nih baru sempet mampir. Mantap ulasan bukunya, kebetulan saya juga sudah baca, memang bagus isinya, cuma sayang versi ebook,
jadi mungkin banyak kekurangannya. Seorang profesional trader seperti Mas Iyan saja membaca berkali2 buku ini, apalagi pemula seperti saya,
mestinya lebih sering lagi bacanya kali ya.
Saat ini saya sedang belajar mencoba kembali bermain dalam time frame pendek, termasuk juga menerapkan trailing stop.
Tapi yah..musuh saya adalah diri saya sendiri, masih sulit untuk menegakkan disiplin sesuai dengan plan.
Oh ya, Darvas menyinggung masalah waktu "tiga minggu", tapi kadang terjadi juga harga saham dibuat sideway lebih dari tiga minggu,
untuk membuat para trader bosan, dan ketika dilepas, ternyata di minggu ke-4 atau ke-5 malah terbang.
Kalau ini terjadi, maka akan meninggalkan kekecewaan sih ya.
Tapi itu masih mending, jika dibandingkan dengan harga dibuat turun sampai mencapai titik stop loss kita, tapi ternyata keesokan harinya
harganya malah dibuat terbang. Yang terjadi bukan kekecewaan lagi ya, tapi sungguh menyakitkan.. OMG.. (eh kok jadi curhat..haha)
Terima kasih kalau ada saran untuk kedua kejadian diatas.
"Tugas" bandar adalah "mengocok" kita sehingga kita tidak untung.
DeleteDear Mas Iyan..
ReplyDeleteBagaimana menghadapi kondisi ketika support dijebol dan kita cutloss, tetapi beberapa hari kemudian harga naik melewati titik cutloss bahkan naik lebih tinggi lagi ?
Terima kasih
Kalau sudah ada sinyal beli, ya beli lagi.
DeleteKalau tidak ada sinyal beli, ya nasib.
Saya tertawa membacanya karena merupakan pengalaman pribadi. Saat mengalaminya, bener2 nyesek.
Delete