Mungkin anda pernah mendengar kenalan investor saham mengatakan,"Saham lagi bullish; ikutan investasi yuk," atau "Bursa saham bearish nih, pusing." Apa sebenarnya arti Bullish dan Bearish?
Bullish adalah kata sifat (adjective), berasal dari kata bull (bahasa Inggris) yang berarti banteng. Bearish berasal dari kata bear yang berati beruang.
Kamus American Heritage memberi penjelasan sebagai berikut:
Bullish adj. …2a. Causing, expecting, or characterized by rising stock market prices. b. Optimistic or confident
Dalam bahasa Indonesia: a. menyebabkan, mengharapkan, atau terkarakterisasi/terciri oleh naiknya harga saham. b. optimis atau percaya diri
Bearish adj. …2a. Causing, expecting, or characterized by falling stock market prices. b. Pessimistic.
Dalam bahasa Indonesia: a. menyebabkan, mengharapkan, atau terkarakterisasi/terciri oleh turunnya harga saham. b. pesimis.
Jadi kalau orang bilang saham sedang bullish, artinya harga saham lagi naik; kalau orang bilang saham lagi bearish, artinya harga saham sedang turun.
Kenapa memakai istilah bull (banteng) dan bear (beruang)?
Terus terang saya tidak tahu pasti mengapa. Mungkin para pemain saham di Wall Street pada tahun 1800an menyamakan saham yang sedang naik dengan banteng yang penuh semangat, menerjang sasaran berwarna merah. Sedangkan saham yang sedang turun mereka umpamakan dengan beruang, yang walaupun kuat tapi di musin dingin bisa tidur berbulan-bulan.
Ada juga yang mengatakan bahwa banteng melambangkan kenaikan harga saham karena banteng menanduk musuhnya dari bawah ke atas, sedangkan beruang melambangkan penurunan harga karena beruang mencakar musuhnya dari atas ke bawah. Masuk akal juga.
Apapun alasannya, dari segi komunikasi perumpamaan ini berdampak positif karena membuat kata sifat pesimisme dan optimisme mudah dikomunikasikan. Contoh: karena banteng mencerminkan optimisme, Merrill Lynch—sekuritas saham Amerika—memakai banteng sebagai logo untuk mengkomunikasikan optimisme perusahaan.
Ada satu hal yang perlu ketahui: walaupun bear mencerminkan penurunan harga saham, tidak berarti kondisi tersebut tidak bisa menghasilkan untung. Di bursa-bursa yang bisa melakukan short-selling (menjual saham yang dipinjam), para short-sellers meraup untung kalau saham turun. (Secara teoritis, kita bisa short-sell di Bursa Efek Indonesia. Tapi kenyataan lapangan lain: hampir tidak ada sekuritas saham yang mengijinkan nasabah melakukannya.)
Di Wall Street ada pepatah, "Bull makes money, bear makes money, but pig gets slaughtered." Artinya: optimis meraih untung, pesimis meraih untung, tapi si serakah akan terjagal.
Karena tidak ada kata bahasa Indonesia yang sesingkat dan sepadat bullish dan bearish, tidak heran banyak tulisan (termasuk blog ini) dan percakapan dalam bahasa Indonesia yang memakai kata-kata bullish dan bearish untuk mendeskripsikan kondisi bursa saham.
Memang bullish dan bearish tidak ada definisi yang spesifik. Tapi di analisa teknikal, bullish bisa diartikan UPTREND. Sedangkan bearish bisa diartikan DOWNTREND. Kalau anda mau tahu lebih banyak tentang trend, silahkan baca pos "Arti Istilah Saham Trending, Trendless" dan dilanjutkan ke pos "Definisi Uptrend, Downtrend, Sideway."
Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2010 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.] Bullish adalah kata sifat (adjective), berasal dari kata bull (bahasa Inggris) yang berarti banteng. Bearish berasal dari kata bear yang berati beruang.
Kamus American Heritage memberi penjelasan sebagai berikut:
Bullish adj. …2a. Causing, expecting, or characterized by rising stock market prices. b. Optimistic or confident
Dalam bahasa Indonesia: a. menyebabkan, mengharapkan, atau terkarakterisasi/terciri oleh naiknya harga saham. b. optimis atau percaya diri
Bearish adj. …2a. Causing, expecting, or characterized by falling stock market prices. b. Pessimistic.
Dalam bahasa Indonesia: a. menyebabkan, mengharapkan, atau terkarakterisasi/terciri oleh turunnya harga saham. b. pesimis.
Jadi kalau orang bilang saham sedang bullish, artinya harga saham lagi naik; kalau orang bilang saham lagi bearish, artinya harga saham sedang turun.
Kenapa memakai istilah bull (banteng) dan bear (beruang)?
Terus terang saya tidak tahu pasti mengapa. Mungkin para pemain saham di Wall Street pada tahun 1800an menyamakan saham yang sedang naik dengan banteng yang penuh semangat, menerjang sasaran berwarna merah. Sedangkan saham yang sedang turun mereka umpamakan dengan beruang, yang walaupun kuat tapi di musin dingin bisa tidur berbulan-bulan.
Ada juga yang mengatakan bahwa banteng melambangkan kenaikan harga saham karena banteng menanduk musuhnya dari bawah ke atas, sedangkan beruang melambangkan penurunan harga karena beruang mencakar musuhnya dari atas ke bawah. Masuk akal juga.
Apapun alasannya, dari segi komunikasi perumpamaan ini berdampak positif karena membuat kata sifat pesimisme dan optimisme mudah dikomunikasikan. Contoh: karena banteng mencerminkan optimisme, Merrill Lynch—sekuritas saham Amerika—memakai banteng sebagai logo untuk mengkomunikasikan optimisme perusahaan.
Ada satu hal yang perlu ketahui: walaupun bear mencerminkan penurunan harga saham, tidak berarti kondisi tersebut tidak bisa menghasilkan untung. Di bursa-bursa yang bisa melakukan short-selling (menjual saham yang dipinjam), para short-sellers meraup untung kalau saham turun. (Secara teoritis, kita bisa short-sell di Bursa Efek Indonesia. Tapi kenyataan lapangan lain: hampir tidak ada sekuritas saham yang mengijinkan nasabah melakukannya.)
Di Wall Street ada pepatah, "Bull makes money, bear makes money, but pig gets slaughtered." Artinya: optimis meraih untung, pesimis meraih untung, tapi si serakah akan terjagal.
Karena tidak ada kata bahasa Indonesia yang sesingkat dan sepadat bullish dan bearish, tidak heran banyak tulisan (termasuk blog ini) dan percakapan dalam bahasa Indonesia yang memakai kata-kata bullish dan bearish untuk mendeskripsikan kondisi bursa saham.
Memang bullish dan bearish tidak ada definisi yang spesifik. Tapi di analisa teknikal, bullish bisa diartikan UPTREND. Sedangkan bearish bisa diartikan DOWNTREND. Kalau anda mau tahu lebih banyak tentang trend, silahkan baca pos "Arti Istilah Saham Trending, Trendless" dan dilanjutkan ke pos "Definisi Uptrend, Downtrend, Sideway."
Pos-pos yang berhubungan: