Intinya, Nandini ingin tahu jurusan pendidikan formal apa yang bisa mempersiapkan dirinya agar bisa untung main saham.
Figure 1. University Card from 7 Wonders Board Game |
Saya pribadi berpendapat bahwa belum ada jurusan PENDIDIKAN FORMAL yang mempersiapkan seseorang untuk berkarir sebagi "pemain" (investor atau trader) saham.
Mengejar gelar MBA mungkin mempersiapkan anda untuk mengelola keuangan perusahaan, tapi tidak mempersiapkan anda untuk mengelola portofolio saham.
Lagipula, hampir semua teori tentang investasi ataupun portofolio saham yang diajarkan di universitas adalah teori yang dibuat profesor-profesor yang bukan pemain saham. Teori-teori mereka mungkin bagus, tapi banyak asumsi-asumsi yang dipakai tidak sesuai dengan kondisi pasar sesungguhnya.
Kalau anda tidak percaya pendapat saya, saya harap anda percaya pada Peter Lynch dan Joel Greenblatt (dua orang penulis buku best-seller tentang investasi saham).
Peter Lynch (penulis buku "One Up on Wall Street") dan Joel Greenblatt (penulis buku "The Little Book that Still Beats the Market" dan "You Can Be a Stock Market Genius") berpendapat bahwa pendidikan MBA tidak banyak membantu untuk sukses bermain saham. Perlu anda ketahui bahwa Peter Lynch dan Joel Greenblatt adalah investor saham ulung. Dan mereka punya gelar MBA dari universitas ternama. Tapi mereka dengan gamblang menyatakan bahwa gelar MBA tidak banyak membantu mereka menjadi investor saham ulung.
Jadi, saran saya adalah agar anda TERJUN LANGSUNG ke dunia transaksi saham. Tapi dalam proses belajar, janganlah mencemplungkan uang dalam jumlah nominal besar.
Terjun langsung bisa dengan langsung menjadi pemain saham, atau bisa juga dengan bekerja di perusahaan broker saham.
Kalau anda mau mahir mancing ikan, anda tidak perlu kuliah 4 tahun untuk belajar biologi ikan. Akan lebih produktif kalau anda langsung memancing ikan di kolam/laut mendompleng pemancing atau nelayan yang sudah berpengalaman.
Pesan moral:
Pendidikan formal bukan faktor penting untuk sukses main saham. Walaupun anda tidak lulus SD—asalkan anda bisa baca, tulis, hitung (duit) dan rajin berlatih jual beli saham—anda tetap berpeluang sukses main saham.
Pos-pos yang berhubungan:
- Belajar. Beli Saham. Jual. Ulangi.
- Trading Saham Cepat atau Investasi Jangka Panjang?
- Mau Investasi Saham? Baca Dulu Buku Peter Lynch "One Up on Wall Street"
- "Mengapa" Anda Membeli Saham Yang Anda Beli?
Makasih om iyan. Saya pemaca setia blog bung iyan
ReplyDeleteFull motivasi bung.. saya suka blog bung iyan, sudut pandang tulisannya sangat original dengan Bahasa yg logis, saking bagusnya, yg ngaku2 pakar aja sampe copas bung, pakar kok copy paste ya bung hehe..
ReplyDeleteTulisan2 bung iyan sangat memperhatikan resiko2 yg akan terjadi jika Kita mengabaikan resiko tersebut. Sebagai trader yg pernah rugi, cutlos, Dan nyangkut saya merasa kembali menemukan jalan saat baca blog ini bung hehe. Saya sudah skeptis sama orang2 yg ngaku pakar, jualan seminar Dan buku2 investasi yg ada di toko buku sana. Buat saya system trading yg paling profitable justru yg tidak terpublikasikan yak gak bung.
keep writing bung iyan
Thx mas iyan, saya juga mengalami masalah yg sama bingung jawab apa setiap kali mendapat pertanyaan seperti itu, sekarang kalau ada yang tanya bakal sata kasih link tulisan ini he3
ReplyDeleteSaya fulltime trader jg seperti mas iyan sejak 4tahun lalu, sebelumnya saya kerja d salah satu perusahaan bumn, background saya teknik gak nyambung dengan trading saham he3, mulai main saham sejak 2007.
Saya senang mengetahui bahwa ada (juga) full-time trader yang membaca blog ini. Kalau bisa, sekalian bagi pengalaman anda di komentar.
DeleteSukses terus bung Bachtiar!
Bang Iyan. Cara menentukan volume besar atau kecil bagaimana bang patokannya?
ReplyDeleteContoh begini bang...
Saham XYZ
Prv = 745
Open = 755
Close = 755
High = 780
Rata2 Harga = 762
Lot 398.776
Volume = 398.776 x 100 = 39.877.600
Total volume 39.887.600
Untuk menentukan volume kategori besar atau kecil bagaimana bang? Karena kalau dibandingkan dengan saham gorengan volume diatas sepertinya relatif kecil, Mohon pencerahan.
Dik Agustin,
DeleteVolume besar atau kecil adalah sesuatu yang RELATIF.
Relatif terhadap apa?
Relatif terhadap volume BIASANYA.
Artinya, melihat volume pada hari tertentu BUKAN PATOKAN bahwa volume transaksi tersebut besar atau kecil.
Yang harus kita perhatikan adalah volume perdagangan BIASANYA (atau sebelumnya).
Kalau biasanya cuma terjadi transaksi 10.000 lot, tapi hari ini terjadi 500.000 lot, nah itu artinya volume hari ini relatif besar.
Perubahan volume transaksi drastis terjadi BIASANYA hanya pada saham kecil/gorengan.
Volume transaksi saham-saham blue-chip BIASANYA relatif stabil. Kalaupun volume saham blue-chip meningkat, paling-paling juga beberapa kali lipat dari volume normal. (Tidak sampai puluhan atau ratusan kali lipat seperti pada saham kecil.)
main saham ngga mau analisa sendiri,,,, cuma ikut ikutan orang atau mentor.. Mwnding beli emas Antam batangaan atau Obligasi pemerintah...atau obligasi emas deposito di kombinasi
ReplyDeleteresapi blog bang iyan biar cara nganalisanya makin tajam dan hati2
om iyan pernah daftar sekuritas lewat online kah?
ReplyDeleteOm mikael,
DeleteBelum pernah.
Pak, Mungkin Anda pernah mendengar nama Lho Keng Hoo, investor kelas kakap dengan harta 2,5 triliun. Apakah Saya bisa seperti Lo Keng Hoo yang sukses bermain saham hanya dengan menggunakan analisa fundamental saja.
ReplyDeleteBisa saja. Kenapa tidak mungkin?
DeleteSya baru belajar mengenai saham, meskipun agak telat. Ditunggu ilmu2 selanjutnya. Salam
ReplyDelete