Page List

Tuesday, April 16, 2013

Cara Main Saham Untuk Pemula: Setelah Beli (Bagian V)

Pos ini adalah lanjutan dari "Cara Main Saham Untuk Pemula: Setelah Beli (Bagian IV)."

Bagaimana sebaiknya tindak lanjut terhadap saham yang tidak-naik-tidak-turun?

Karena saham tersebut tidak naik sampai ke harga di mana anda akan mulai menjual (take profit) dan juga tidak turun sampai ke harga di mana anda harus cut-loss, anda tidak bisa memakai teknik cut-loss berbasis harga (price-based). Yang harus anda pakai adalah teknik cut-loss berbasis waktu (time-based).

Artinya, selain menetapkan harga cut-loss, anda juga harus menentukan BATAS WAKTU (deadline) untuk melakukan cut-loss. Batas waktu inilah yang anda gunakan untuk cut-loss saham yang tidak-naik-tidak-turun tersebut.

Katakanlah anda menetapkan deadline 100 hari bursa untuk cut-loss saham Indocement Tunggal Prakarsa (INTP). Andaikan juga selama 100 hari tersebut, INTP naik tapi tidak sampai harga di mana anda mau jual, dan turun tapi tidak sampai titik cut-loss. Karena kondisi ini, pada hari ke 100 anda harus cut-loss saham INTP tersebut tanpa mengacu pada harga, hanya mengacu pada waktu.

Pertanyaan berikutnya adalah: berapa lama batas waktu ideal untuk cut-loss?

Nah, menentukan batas waktu cut-loss ini tergantung pada bingkai waktu investasi anda. Untuk pemain jangka pendek (trader), deadline-nya tentu lebih singkat daripada untuk pemain jangka panjang. 

Batas waktu ini sebaiknya anda sendiri yang menentukan berdasarkan pengalaman. Tapi anda belum banyak pengalaman karena anda adalah seorang pemula.

So, harus bagaimana?

Saran saya untuk pemula:

Jika bingkai waktu (time-frame) investasi anda jangka panjang (lebih dari satu tahun), coba pakai batas waktu enam bulan.

Jika bingkai waktu (time-frame) investasi anda jangka pendek alias trading, coba pakai batas waktu 20 hari bursa.

Dengan bertambahnya pengalaman, anda akan bisa menentukan batas waktu cut-loss yang paling ideal untuk anda.

Anda sekarang sudah tahu bagaimana bereaksi jika saham yang anda beli naik, turun, ataupun tidak-naik-tidak-turun. Jadi, tunggu apa lagi? Langsung saja coba praktekkan.

Kalau anda ingin tahu cara memaksimalkan profit kalau saham naik, silahkan lanjut baca ke pos "Cara Menjual Saham Agar Profit Maksimal."
 






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2013 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]  

18 comments:

  1. Bapak, kapan Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 4 akan di-publish?? Saya sangat menunggu.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kirain gak ada yang nunggu...

      Saya lagi cari ilham; secepatnya akan saya publikasikan. Sabar ya, Harida.

      Delete
  2. Baru 1 th ber trading, syukurlah masih bertahan tidak rugi maupun untuk alias impas. Saat ini ingin memperbaiki dasar untuk ber investasi dan ber trading saham.
    Untungnya saya menemukan blog ini, boleh saya share juga ke rekan-rekan yg lain ya ....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tidak untung tidak rugi selama 1 tahun trading adalah prestasi yang cukup baik.

      Semoga Hayanto bisa meraih untung dalam waktu dekat.

      Delete
  3. sebagai pemula kemana saya harus daftar n berapa modal awalnya

    ReplyDelete
  4. Pak Iyan, Saya baru satu bulan ini mulai trading saham.Blog bapak sangat membantu. Terima kasih dan saya tunggu tulisan bapak selanjutnya

    ReplyDelete
  5. bener-bener mantep nih Blog, saya newbie aja langsung banyak pengetahuan dr Pak Iyan ini, simple tapi jelas bgt. cepat masuk ke otak yg awam tentang saham. sukses selalu pak

    ReplyDelete
  6. Jarang ada para master dan dan senior mau berbagi ilmu dan pengalaman nya secara ikhlas, apa lg bidang yang satu ini (jual beli saham) tapi pak iyan telah membuat kami yg muda2 melek tentang salah satu produk pasar modal ini,karna pasar modal kitakan di dominasi asing jadi blog pak iyan ini salah satu sarana menciptakan regenerasi investor pasar modal yang baru, khusus nya bagi pemuda pemudi indonesia calon penerus bangsa supaya bisa ikut serta didalam nya.

    Majulah negara ku..
    salam satu indonesia ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Trims Medi untuk komentarnya.

      Saya senior (lebih tua dalam pengalaman dan, mungkin juga, usia :D) tapi belum patut disebut master. Saya masih terus belajar. Ini bukannya merendahkan diri tapi fakta.

      Ketika saya merasa lebih pintar dari market, saat itulah saya diberi pelajaran keras (rugi besar).

      Pesan saya: kalau yang senior masih terus belajar, tidakkah sebaiknya yang junior rajin belajar juga?

      Delete
  7. Blog yg sangat menarik... Pak iyan, maafkan kalo sy salah. menurut sy justru saham2 yg bergerak sideway inilah tempat buat para pemula mempraktekan trading saham jangka pendek. karena naik dan turun nya relatif stabil antara 10 s/d 100, jadi kita bisa beli disaat turun 10 dan jual saat naik 10. Dan semakin sering kita bermain maka akumulasi keuntungan nya pun bisa meningkat.... tks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Novita,

      Kalau anda YAKIN 90% (tidak perlu 100%) bahwa suatu saham bergerak sideway, tidak ada salahnya anda trading saham ini, beli di titik rendah untuk jual di titik tinggi.

      Tapi kalau mengacu pada contoh Novita tentang saham yang bergerak antara 10 s/d 100, itu bukan saham yang bergerak "sideway." Kenaikan harga dari 10 s/d 100 (sebanyak sepuluh kali lipat) adalah kondisi UPTREND. Penurunan harga dari 100 s/d 10 (turun jadi sepersepuluh harga semula) adalah kondisi DOWNTREND.

      Yang lebih cocok disebut saham "sideway" adalah saham yang bergerak, misalkan, 100 s/d 105.

      Ingat: definisi "sidewway" adalah saham yang bergerak dalam kisaran sempit, bukan saham yang naik turun berlipat-lipat.

      Delete
  8. Pak iyan, apakah kita boleh mempraktekan metode cut loss seiring dengan uptrend? umpama, saham yg kita beli seharga 1000 titik cut loss nya 800. sehari kemudian naik menjadi 1200 lalu titik cut loss nya naik juga jadi 1000 begitu seterusnya sampai mencapai titik cut loss di titik harga tertinggi.... tks
    sekedar masukan aja, bagaimana kalau tab di atas ditambah dengan Istilah2 trading? selain home, about dan profil....tks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Cut-loss seiring uptrend disebut TRAILING STOP.

      Apakah boleh mempraktekkan cut-loss seiring uptrend? Tentu saja.

      Saya justru menyarankan pemain saham memakai TRAILING STOP untuk saham-saham yang naik kencang. Silahkan baca pos "Cara Menjual Saham Agar Profit Maksimal."

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2013/05/cara-menjual-saham-profit-maksimal.html

      Terima kasih untuk masukannya tentang tambahan Tab. Akan saya pertimbangkan.

      Delete
  9. terimah kasih atas blognya pak Iyan anda sangat membantu saya.Salut dengan pengalaman pak Iyan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bung Ferdinandus, terima kasih sudah meninggalkan komentar.

      Delete
  10. mantep pak, pencerahan buat newbie neh yang buta masalah beginian. saya lebih seneng di financial, 3 bank raksasa, karena udah nemu "apa" dan "mengapanya" makasih banyak. tapi harus berhati hati, karena harganya lumayan buat newbie macam ane hehe

    ReplyDelete
  11. Bagus sekali kalau anda sudah tahu "Apa" dan "Mengapa" anda membeli saham. Semoga semakin lama belajar semakin pintar.

    ReplyDelete

Pertanyaan dan komentar anda akan saya jawab sesegera mungkin. Maaf, saya tidak menerima pertanyaan dan komentar anonim/unknown. Promosi, iklan, link, dll, apalagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan main saham TIDAK AKAN ditampilkan.