Page List

Monday, January 9, 2012

Cara Membeli Saham Untuk Pemula (Bagian I)

(Catatan: Untuk anda yang SERIUS ingin belajar main saham, silahkan buka dan baca halaman "Kurikulum.")


Anda sudah buka rekening di sekuritas saham dan sudah tidak sabar untuk membeli saham. (Kalau anda belum punya rekening di sekuritas saham, silahkan baca pos "Bagaimana Cara Membeli Saham Indonesia" dan "Sekuritas/Broker Saham Mana Yang Bagus?")  Sebelum membeli saham, apa saja yang harus anda pertimbangkan? 

Menurut saya, anda harus melakukan tiga tahap tanya-jawab yaitu: 

I. Apa dan Mengapa 
II. Jumlah Berapa dan di Harga Berapa
III. Kapan dan Bagaimana

Mari kita telaah satu-persatu.

(Proses ini adalah salah satu bagian dari "Trading Plan" atau Rencana Trading.) 


I. Apa dan Mengapa 

Sebelum membeli saham, pertanyaan yang pertama harus anda jawab adalah: saham apa dan mengapa. Pemain saham biasanya tahu “Apa” yang mau ia beli. Tapi “Mengapa” ia membeli, mayoritas pemain saham tidak bisa menjawab. Jadi sebagai pemula, anda harus membiasakan diri bertanya “Mengapa,” apa alasan anda mempertaruhkan uang hasil kerja keras anda di saham, misalnya, ASRI (Alam Sutera Realty).

Alasan anda membeli suatu saham harus sespesifik mungkin. Jadi, jangan menjawab, “Karena saya mau mendapat untung.” Semua orang membeli saham karena mengharapkan untung. Yang harus anda jawab adalah mengapa saham tersebut berpotensi naik dan memberi anda keuntungan. Apakah karena saham itu murah, atau karena perusahaan sedang berekspansi, atau karena produknya laku keras. Atau bisa juga karena analisa teknikal Moving Average atau Stochastic atau MACD memberi sinyal bahwa saham cenderung akan naik. (Silahkan baca pos "Saham yang Layak Dibeli Menurut Analisa Teknikal.")

Memang, sangat sulit menjawab “Mengapa” suatu saham patut dibeli, apalagi kalau anda masih pemula. Anda perlu mempelajari cara menganalisa saham, baik dari segi fundamental, teknikal, ataupun analisa-analisa lainnya. (Silahkan baca pos “Cara/Teknik Menganalisa Saham.”) Diperlukan pengalaman bertahun-tahun bermain saham sebelum anda bisa menemukan alasan tepat “Mengapa” anda membeli saham. 

Karena itu, sebagai pemula, anda sebaiknya mulai dengan mencoba saran orang lain yang lebih berpengalaman dari anda. Saran ini bisa anda dapat dari membaca (buku, surat kabar, riset analis) atau langsung dari seseorang (broker, teman, saudara).

“Saya membeli UNVR karena menurut analis harganya murah dan fundamentalnya baik,” begitu misalnya jawaban anda. Sah-sah saja. Yang harus anda perhatikan adalah bagaimana track-record analis tersebut. Apakah sarannya pada masa silam cukup akurat? Kalau anda belum tahu track-recordnya, belilah saham yang ia sarankan dalam jumlah kecil. Dengan berjalannya waktu, coba ukur keakuratan analisanya. 

Bisa juga anda mengikuti saran dari buku yang anda baca. “Peter Lynch di buku ‘One Up on Wall Street’ menyarankan membeli saham yang labanya terus naik. "Karena laba perusahaan A naik terus, saya memutuskan untuk membeli sahamnya” adalah contoh jawaban yang cukup baik.

Kalau anda mendapat saran dari teman untuk membeli saham UNTR (United Tractor), jangan langsung membeli. Tanyakan alasan “Mengapa.” Kalau teman anda tidak bisa menjawab dengan memuaskan, jangan beli.   

Intinya: anda harus bisa menjawab “Mengapa” anda membeli suatu saham, tidak masalah apakah jawaban itu hasil pemikiran anda sendiri ataupun hasil pemikiran orang lain. Jangan sekali-kali membeli saham tanpa alasan karena jawaban pertanyaan “Apa” dan “Mengapa” ini adalah faktor utama penentu apakah anda akan untung atau buntung.

Perhatikan bahwa “Apa” dan “Mengapa” adalah dua pertanyaan yang berhubungan erat dan tidak bisa dipisahkan. Langkah yang paling umum adalah anda memutuskan “Apa”  yang mau dibeli, lalu anda mencari jawaban “Mengapa.”  Tapi bisa juga anda sudah menentukan alasan “Mengapa,” lalu baru anda tentukan “Apa” yang harus dibeli. 

Maksud saya begini: bisa saja anda sudah menentukan mau membeli saham Semen Gresik (SMGR). Artinya, anda sudah tahu “Apa” yang mau anda beli; sekarang anda perlu menjawab “Mengapa.”

Bisa juga anda melakukan kebalikannya. Misalkan anda menentukan hanya akan membeli saham dengan Price Earning Ratio (PER) (Silahkan baca pos "Investasi Saham Cara Peter Lynch di Buku 'One Up on Wall Street', Bagian V) di bawah 10. Anda sudah tahu “Mengapa”nya, jadi anda tinggal memilih-milih “Apa” saham yang harus dibeli. 

Tapi, protes anda, saya pemula banget dan tidak tahu sama sekali “Apa” yang harus saya beli, apalagi “Mengapa.” Terus saya harus mulai dari mana? 

Kalau anda tidak tahu harus mulai dari mana, saran saya adalah sebagai berikut: Pilihlah 5 sampai 10 saham yang menarik perhatian anda. Saham-saham pilihan ini adalah "Apa" yang akan anda beli.

Hindari saham-saham “gorengan” alias saham-saham kecil yang fluktuasi harganya sangat besar. Mulailah dengan saham-saham berkapitalisasi besar—yang masuk kategori “blue chip.” (Silahkan baca pos “Arti Istilah Saham 'BlueChip'”).

Mengapa ? 

Kemungkinan anda rugi besar di saham “blue chip” relatif jauh lebih kecil daripada di saham gorengan. Baca baik-baik kalimat sebelum ini: saya tidak bilang kemungkinan anda rugi relatif kecil, tapi kemungkinan anda rugi BESAR relatif lebih kecil.  Sebagai pemula, yang harus anda control adalah janganlah rugi besar sehingga mengancam keselamatan finansial anda.

Setelah menetapkan "Apa", pantaulah saham-saham tersebut. Baca berita, pelajari fundamental, ikuti pergerakan harga saham-saham tersebut. Setelah itu, tentukan apakah anda adalah investor jangka panjang atau trader jangka pendek? (Silahkan baca pos “Investasi Saham atau Trading Saham, Mana Lebih Baik”). Lalu tentukan analisa saham bagaimana yang lebih tepat untuk anda, apakah analisa fundamental atau analisa teknikal atau analisa cara lain. (Silahkan baca pos “Cara/Teknik Menganalisa Saham”).

Ketika anda membeli salah satu dari saham "Apa", catat alasan "Mengapa." Kalau hasilnya untung, lanjutkan. Kalau buntung, coba perbaiki alasan tersebut atau cari alasan yang baru. Pergerakan saham ada polanya. Carilah pola-pola gerak saham yang menghasilkan untung.

Dengan melalui proses di atas, perlahan-lahan anda akan menemukan jawaban “Mengapa” suatu saham layak dibeli. Suatu saat, dengan pengalaman yang cukup, anda tidak perlu lagi berpaku pada saran orang lain; anda bisa memformulasikan jawaban sendiri untuk menjawab “Mengapa” anda membeli suatu saham. Saat itulah anda sudah “naik kelas” dari pemain saham pemula menjadi pemain saham berpengalaman.

120 comments:

  1. Yth. Bapak Iyan,
    Terimaksih atas artikel-artikel yang telah Bapak tulis, saya telah mempelajarinya dan sungguh saya sangat terbantu dalam memahami aktivitas perdagangan di pasar modal. Sekarang ini saya sedang menulis tesis mengenai pasar modal di Indonesia. Ada pertanyaan yang belum saya dapatkan jawabannya: bagaimana kita dapat mengidentifikasi distribusi saham IPO? Berapa persen dari saham tersebut yang didistribusikan ke investor institusi dan berapa yang didistribusi ke investor perorangan (retail)? Di mana data tersebut saya bisa peroleh? Mohon pencerahan Bapak. Sebelumnya saya haturkan terimakasih atas perhatiannya.

    Salam,
    Ningsih, Yogyakarta

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ningsih, terima kasih untuk pertanyaannya. Saya sendiri tidak tahu persis komposisi distribusi saham IPO Indonesia. Yang saya tahu, distribusi ke investor institusi HAMPIR SELALU lebih besar dari ke investor retail.

      Investor institusi biasanya mendapat jatah dari underwriter saham yang akan IPO. Sisa saham setelah ini barulah dijadikan jatah "pooling" untuk investor retail. Jatah "pooling" ini bisa saja hanya 5-10% dari total saham IPO yang ditawarkan.

      Untuk mengetahui persis berapa saham untuk investor institusi dan retail, Ningsih bisa coba baca PROSPEKTUS saham tersebut.

      Semoga jawaban ini membantu.

      Delete
    2. Paragraf pertama di atas seharusnya:

      Ningsih, terima kasih untuk pertanyaannya. Saya sendiri tidak tahu persis komposisi distribusi saham IPO Indonesia. Yang saya tahu, distribusi ke investor institusi HAMPIR SELALU lebih besar DARIPADA ke investor retail. (Catatan: Pesanan investor besar lebih besar daripada pesanan investor kecil. Kalau pesannya lebih besar, ya memang sewajarnya dapatnya juga lebih banyak.)

      Delete
  2. Terimaksih informasinya Pak Iyan...

    ReplyDelete
  3. Nama saya Karina, mahasiswa tingkat 2

    Terima kasih Pak Iyan atas tulisan2nya.
    Saya baru bermain saham 2 minggu lalu, tetapi sudah rugi hingga 1,3juta (10%).
    Sebenarnya ketika itu saya tidak perlu rugi kalau menunggu 1-2bulan lagi karna saya membeli saham di harga yg murah. tapi saat itu saya jual karna ingin membeli saham lain yg lebih berpotensi naik in short term. saat ini saya belum memutuskan saham apa yg akan saya beli dari uang penjualan tersebut.
    pertanyaan saya,
    1. Tepatkah keputusan saya tersebut? (membiarkan rugi sebanyak itu agar bisa membeli saham lain yg dipikir akan naik). apakah idealnya saya menunggu 1-2 bulan lagi?
    2. normalkah seorang trader mengalami kerugian sebanyak itu? bisakah sharing pengalaman Anda?
    3. Apakah analisa fundamental diperlukan bagi trader? bukankah analisa fundamental hanya untuk long term investor?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karina,

      Saya bingung. Karina baru main saham 2 minggu tapi yakin tidak akan rugi kalau jualnya menunggu 1-2 bulan. Berarti Karina yakin saham akan naik 6 minggu dari sekarang?

      Saya coba jawab pertanyaan Karina:

      1. Untuk trader, cut-loss adalah keputusan yang jauh lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa. Apalagi kalau kita menjual saham yang potensinya jelek untuk membeli saham yang potensinya lebih baik.

      Yang menjadi masalah: kenapa setelah menjual, Karina tidak langsung membeli saham yang berpotensi lebih baik itu?

      Ingat: kita TIDAK MUNGKIN selalu mengambil keputusan tepat ketika bermain saham. Yang penting adalah kita belajar dari kesalahan kita.

      2. Rugi 10% (Rp. 1,3 juta) dari total modal sejumlah Rp 13 juta, menurut saya, cukup lumrah karena total modal tersebut relatif kecil.

      Kalau total modal main saham semakin besar (misalnya Rp 100 juta atau 1 milyar), seharusnya anda sudah cut-loss sebelum rugi 10%.

      Tugas utama trader adalah mengontrol ketat kerugian agar tidak membahayakan kesehatan finansialnya.

      Tahun-tahun pertama main saham, saya pernah ludes, rugi hampir 90% dari total modal. Setelah itu saya sangat berhati-hati dan tidak rugi terlalu banyak.

      Tapi pada tahun 2011, karena dililit masalah pribadi, saya mengalami rugi +- 20%.

      Jadi, walaupun sudah sangat berhati-hati tetap saja trader bisa jatuh ke jurang kerugian.

      3. Saya sendiri tidak lagi mementingkan analisa fundamental karena saya gagal total ketika berusaha menerapkan investasi dengan analisa fundamental. Tapi akan jauh lebih baik kalau seorang trader mengkombinasi analisa teknikal dengan analisa fundamental.

      Misalnya begini: walaupun anda melakukan trading dengan analisa teknikal, sebaiknya hindari saham-saham yang fundamentalnya luar biasa buruk. Atau, Karina bisa menerapkan analisa fundamental untuk menentukan saham apa yang mau dibeli, lalu membeli saham tersebut dengan memakai analisa teknikal.

      Semoga membantu.

      Delete
  4. Salam,
    Nama saya Paulus dan saya ingin mencoba bermain saham secara pribadi lewat internet.
    1. Bagaimana cara memulainya ?
    2. Berapa modal minimal yg dibutuhkan ?
    3. Software apa saja yg diperlukan ?
    4. Situs internet apa yg harus saya buka ?
    Terima kasih sebelumnya Pak Iyan......

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf, saya tidak bisa menuntun anda selangkah demi selangkah. Silahkan google.

      Delete
  5. sangat informatif, terima kasih

    ReplyDelete
  6. bertanya pak iyan, lebih baik mana membeli saham hanya di sekitar beberapa perusahaan saja atau hampir semua saham perusahaan boleh di beli. misalnya saya membeli saham hanya fokus di 3 atau 5 perusahaan aja, atau kah saya boleh gonta-ganti saham semau saya kalo ada yang harganya turun, memngingat saya seorang pemula, mohon saran bapak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau baru belajar main saham, coba fokus dulu 3-5 saham pilihan anda. Kalau terlalu banyak, sulit untuk memonitornya.

      Dengan bertambahnya pengalaman, perlahan-lahan anda bisa menambah jumlah saham fokus tersebut. menjadi 10 saham, misalnya.

      Salah satu kesulitan besar main saham adalah melihat saham-saham yang TIDAK kita miliki naik; yang kita miliki malah turun. Solusi masalah ini bukanlah dengan membeli semua saham yang ada. Solusi masalah ini adalah memperbaiki/memodifikasi/merubah alasan MENGAPA anda membeli suatu saham.

      Kalau semua saham yang anda beli tidak naik, berarti yang salah adalah alasan MENGAPA ini.

      Delete
  7. mas iyan mau nanya saya ari nova gimana ya caranya bermain saham.. saya nol gelap ga tau apapun tentang saham

    ReplyDelete
    Replies
    1. Langkah pertama adalah membuka rekening transaksi saham di perusahaan broker saham. Silahkan baca pos "Sekuritas/Broker Mana Yang Bagus?"

      Delete
    2. pak iyan, saya yoranaya (baru mau memulai invest saham), dari keterangan pak iyan ini saya ada pertanyaan pak, kalo kita buka rekening transaksi saham di perusahaan sekuritas/broker saham, apakah kita masih bisa menentukan pilihan saham perusahaan mana yang akan kita beli atau sepenuhnya pilihan pembelian saham itu hak preprogatif si perusahaan sekuritas/perusahaan broker saham itu? terima kasih sebelumnya

      Delete
    3. Dear Yoga,

      Memilih saham untuk dibeli adalah HAK PREROGATIF anda sebagai investor. Broker hanya sebatas menyarankan.

      Delete
    4. trims atas info sebelumnya pak, saya ada pertanyaan lagi pak berkaitan dengan rekening AKSES (Acuan Kepemilikan Sekuritas), pertanyaannya apakah rekening akses tersebut otomatis dibukakan juga berbarengan dengan RDI (rekening dana investor) oleh perusahaan securitas begitu saya buka rekening diperusahaan tersebut? atau rekening AKSES tersebut harus saya urus di KSEI (kustodian senter efek indonesia)? rencananya saya mau buka rekening saham di BNI securitas pak

      Delete
    5. Kalau anda belum punya rekening AKSES, perusahaan broker akan mengurus pembukaan rekening AKSES ini.

      Tapi kalau anda sudah punya rekening saham di perusahaan broker lain, berarti anda juga sudah punya rekening AKSES sebelumnya. Perusahaan broker hanya akan me-LINK rekening baru anda ke rekening AKSES yang sama.

      Anda TIDAK PERLU mengurus sendiri pembukaan AKSES di KSEI.

      RDI juga akan diurus oleh perusahaan broker. Tetapi berbeda dengan AKSES yang hanya perlu satu dan bisa di-LINK ke semua perusahaan broker, RDI adalah khusus untuk perusahaan broker tersebut. Artinya, masing-masing rekening saham harus ada RDI tersendiri.

      Semoga membantu.

      Delete
    6. trims infonya pak, sangat bermanfaat

      Delete
    7. pak iyan, ada satu lagi pertanyaaan tentang jual beli saham, mungkin pertanyaannya agak mendasar, yaitu apakah jual beli saham itu sama seperti kita berjualan barang dagangan lainnya seperti pakaian atau produk elektronik dimana jika kita ingin menjual kita tunggu pembelinya dan bila kita ingin beli kita tunggu penjualnya menawarkan? atau begitu kita jual/beli langsung terjual/terbeli? terima kasih sebelumnya pak

      Delete
    8. Betul, kira-kira seperti dagang pakaian atau elektronik. Bedanya, kita tidak perlu mencari pembeli. Kita tinggal menunggu pembeli yang memasukkan order BID (minat beli). Kalau harga cocok, anda bisa langsung jual.

      Kebalikannya kalau anda mau beli, anda tinggal lihat harga OFFER (minat jual). Kalau harga cocok, anda bisa langsung beli.

      Silahkan baca pos "Istilah Bid dan Offer Ketika Bermain Saham."

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2011/03/istilah-bid-dan-offer-ketika-bermain.html

      Untuk saham perusahaan kecil, kadang-kadang BID/OFFER nya terpaut jauh atau volumenya sangat sedikit. Jadi, sulit untuk menjualnya. Maka dari itu, hindarilah saham-saham kecil kalau anda baru belajar main saham.

      Delete
    9. terima kasih sebelumnya pak iyan atas infonya, saya ada pertanyaan lagi pak,setelah saya baca posting "istilah bid dan offer ketika bermain saham", dari pos itu muncul pertanyaan, jika saya ingin saham yang mau saya beli langsung terbeli apakah saya harus beli di offer di order book baris paling atas atau di volume lot terbanyak yang ditawarkan? dan kalo saya ingin jual saham dan langsung terjual maka saya juga harus jual di bid di order book baris paling atas atau diharga terrendah? terima kasih sebelumnya

      Delete
    10. 1. Kalau mau beli saham langsung dapat, anda harus beli di harga OFFER TERENDAH (baris kanan paling atas).

      2. Kalau mau jual langsung laku, anda paling tidak harus jual di BID TERTINGGI (baris kiri paling atas).

      Tapi bisa saja anda memasukkan order jual di harga lebih rendah daripada BID TERTINGGI. Contoh: Kalau misalkan ada BID TERTINGGI di 520 dan anda memasukkan order jual di 500, saham anda TETAP laku di 520 (selama volume di 520 lebih besar dari volume jual anda).

      Delete
  8. Info yang menarik pak iyan, saya ingin bertanya. Untuk membeli saham , pertama kita harus mendaftarkan diri di perusahaan sekuritas.pertanyaan saya,menurut anda perusahaan sekuritas yang direkomendasikan apa saja pak ya?beberapa yg saya ketahui seperti indosurya....mohon info nya,,thanks..freddy

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan baca pos "Sekuritas/Broker Mana Yang Bagus."

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2012/08/sekuritas-broker-saham-mana-bagus.html

      Kalau anda sudah punya hubungan dengan Indosurya, silahkan buka rekening di sana. Perusahaan broker kurang lebih sama, tidak beda banyak.

      Delete
  9. pak iyan apakah membeli saham lewat online seperti E-trading juga tetap bisa mendapatkan pembagian deviden perusahaan?terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beli saham melalui sekuritas apapun, Evelyn tetap akan mendapat dividen, KALAU perusahaan tersebut membagikan dividen.

      Jadi, beli saham lewat sekuritas online-trading juga tetap akan mendapat dividen (kalau ada).

      Delete
  10. Halo pk Iyan
    saya Anam
    saya sudah membaca beberapa penjelasan anda
    menurut saya penjelasan anda hampir sama dengan
    prinsip saya, sudah mulai awal 2011 saya trading saham
    tp uang saya menyusut jumlahnya karena rugi di saham
    modal saya hanya 10jt, dan sering ketemu rugi awalnya
    karena jika membeli berpedoman pada berita, fundamental,
    blue chip, laporan keuangan, LQ 45, tp semuanya gak pernah
    profit banyak ruginya daripada profitnya. karena mengikuti
    saran broker dan juga info dari sekuritas. ternyata saham
    tidak bisa dihubungkan dengan semua itu
    saham yang naik banyak ternyata bukan blue chip dan LQ 45
    saya membeli saham kisaran 100, 200, 300, 400 an yang up trend
    karena saya sering dapat untung di saham2 itu
    daripada yang dulu2 rugi melulu
    dari sinilah saya belajar akhirnya dan tidak mudah
    meraih profit kaya' omongan waktu dipresentasi saham
    akhirnya saya mencari cara kesana kesini sampai ktm
    yg mendekati akurat, dan sekarang saya hanya menggunakan
    grafik candlestick, volume penjualan dan pembelian saham
    itupun masih ada melesetnya, tapi saya berusaha menjaga
    modal saya dengan batasan cut lose. menurut saya ini
    merupakan cara baik, tapi saya masih terus belajar untuk itu
    saya juga menulis tentang saham di
    http://belajartradingsaham.blogspot.com, tapi saya biarkan
    kosong karena teman saya tidak setuju jika saya menulisnya.
    dari semua yang saya alami ini masih belum ada apa2nya
    dan saya ingin pak Iyan berbagi kepada saya mengenai saham
    terima kasih


    ReplyDelete
    Replies
    1. Bung Anam, terima kasih untuk sharing-nya.

      Setiap orang punya cara berbeda untuk mendapat untung dari bermain saham. Prestasi yang sangat baik kalau Anam sudah mulai meraih profit konsisten. Kan itu yang diidamkan semua pemain saham.

      Sukses selalu.

      Delete
  11. Salam kenal Pak Iyan,
    Saya Gun gun ( Bandung ) dan saya tertarik sekali untuk mulai mempelajari mengenai jual beli saham ini.
    Apakah bapak membuka pelatihan khusus untuk jual beli saham ini seperti yang dilakukan beberapa pihak ? karena saya ingin mendalami hal ini. Kalau tidak membuka pelatihan, mungkin Bapak bisa merekomendasikan beberapa tempat pelatihan.

    Mohon informasinya dan terima kasih atas tulisan-tulisannya yang bermanfaat.

    Salam

    Gun gun

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gun gun,

      Maaf, saat ini saya tidak membuka kursus pelatihan saham. Maaf juga saya tidak bisa merekomendasi tempat pelatihan saham.

      Kalau anda serius mau belajar, silahkan baca buku-buku yang saya rekomendasikan di widget "My Favorite Books."

      Delete
    2. OK, terima kasih Pak Iyan.
      Saya akan baca buku-buku yang Bapak rekomendasikan.

      Delete
  12. Selamat malam Pak,

    Pak, saya ingin bertanya:
    1. Sepengetahuan Bapak, di tahun 2013 ini, perusahaan sekuritas apa yang saja yang sering mengadakan penjualan saham IPO (urutan sesuai peringkat yang paling banyak dikenal investors atau yang cukup terpercaya dan ngetrend)?

    2. Pak, menurut informasi yang kebetulan saya baca, bahwa dengan membeli/memiliki saham perdana (IPO) berarti turut memiliki suatu perusahaan tersebut. Pertanyaan saya, sepengetahuan Bapak, bagaimana kalau yang pembelian sahamnya melalui pasar sekunder atau ketika sudah masuk di bursa saham?

    3. Dan yang terakhir. Biasanya dengan membeli saham, misalnya saham A, dan mengendapkannya selama 1 tahun akan mendapatkan deviden. Contoh kasus, misalnya saya berencana membeli saham A untuk selama 1 tahun. Karena ada suatu hal pergerakan saham yang mengkawatirkan, pada tanggal 10 di bulan ke 10 saya menjual saham A tersebut. Tapi di hari yang sama pula saya membeli lagi saham A tersebut, dan saya endapkan sampai 2 bulan ke depan, yaitu sampai bulan ke-12 (agar genap 1 tahun). Pertanyaan saya, Dengan contoh kasus saya itu, apakah saya juga berhak menerima deviden?

    Sebelumnya terimakasih atas wawasan dan ilmunya. (Jawaban diharapkan yang mudah dimengerti bagi investor pemula / yang masih awam) :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hermawan, berikut ini jawaban saya.

      1. Saya tidak mengumpulkan data penjamin emisi (underwriter) IPO. Boleh tahu alasan anda menanyakan hal ini?

      2. Membeli saham, di IPO ataupun di pasar sekunder, berarti anda turut memiliki perusahaan tersebut. Untuk lebih jelas, silahkan baca pos "Arti Istilah 'IPO' di Bursa Saham."

      (http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2011/05/arti-istilah-ipo-di-bursa-saham.htm)

      3. Kalau anda membeli saham tersebut pada hari CUM Dividen dan menjual keesokan harinya (EX Dividen), anda berhak atas dividen. Untuk jelasnya, silahkan baca pos "Arti Istilah 'Cum' dan 'Ex' Dividen."

      (http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2011/07/arti-istilah-cum-dan-ex-dividen.html)

      Delete
  13. Saya ingin menanyakan hal itu, karena saya penasaran dengan kaitan pertanyaan saya yg no. 2. Lagipula katanya info, perusahaan sekuritas yang sering mengeluarkan IPO berarti sekuritas itu lebih dipercaya sama perusahaan emiten dan juga punya dana jauh lebih besar, sehingga kita tidak was-was lagi kalau buka rekening di sekuritas itu. Oh, gitu ya Pak, berarti walaupun beli saham sekunder itu juga sudah turut memiliki perusahaan tbs.

    Pak, satu lagi :
    Berapa lama sih rata-rata roses pembukaan rekening di suatu perusahaan sekuritas itu? Dan bagi ivestor pemula, pertama kali kan harus buka rekening di salah suatu perusahaan sekuritas. Apakah dibolehkan jika uang yang kita setorkan pertama kali tidak langsung kita belikan saham, dengan pertimbangan untuk menunggu waktu yang tepat saham turun dulu, misalnya seminggu atau sebulan lagi ?

    Terimakasih Pak atas semua jawaban dan wawasannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. 1. Memang betul, sekuritas sekaligus penjamin emisi punya modal lebih besar. Tapi, anda juga tidak perlu khawatir buka rekening di sekuritas kecil karena dana anda disimpan di Rekening Dana Investor atas nama anda sendiri.

      Dengan sistem yang ada sekarang, sangat kecil celah sekuritas untuk "mencuri" dana nasabah.

      2. Proses pembukaan rekening biasanya kurang lebih seminggu.

      3. Uang yang anda setor TIDAK harus langsung dibelikan saham. Bakan, kalau anda tidak PERNAH beli saham pun tidak apa-apa. Tapi (untuk rekening online-trading) anda tetap harus membayar biaya bulanan (untuk data-feed).

      Delete
  14. mat sore pak, klw mas iyan selain masin saham di indonesia apa main juga di luar indonesia,trus u biaya bulanan yg rekening online trading maksudx apa mas? apa bebeda2 yah biaya2setiap perusahaan.
    thanks mas atas waktux u mnjawab prtanyaan2 kami.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya main juga saham Amerika, tapi kecil-kecilan

      Biaya bulanan online-trading adalah untuk data. Anda perlu data harga bid-offer saham untuk melakukan transaksi. Perusahaan broker menyediakan ini tapi anda harus bayar.

      Delete
  15. Kang.... bisa jelaskan bagaimana cara baca "Chart" atau "Charting" terutama yg berbentuk kurva.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bentuk kurva seperti apa yang anda maksud?

      Kenapa cuma yang bentuk ini yang menarik perhatian anda?

      Delete
  16. maksih sob tips'x sangat membantu sekali ...

    ReplyDelete
  17. Mas iyan saya sangat ingin memiliki saham tApi sya sedikitpun mengetahui cara memilikinya dan modal awal yg harus di keluarkan .... Mohon infonya mas

    ReplyDelete
  18. Mas Iyan ternyata trading saham amerika, sesuai pengalaman Mas Iyan mohon tanya lebih menguntungkan mana trading saham di Amerika atau di Indonesia

    Mas saya adalah pemula, kalo menurut Mas sekitar berapa lama memegang saham sebelum menjualnya, apakah rata rata sampai 3 hari baru di jual.

    Untuk saat ini karena harga turun semua apakah portfolio Mas tetap ada saham yg di pegang atau sudah di jual semua.
    Terima kasih Mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mau trading saham Amerika atau saham Indonesia adalah masalah preferensi. Kalau BISA main saham, main saham di manapun bisa untung. Kalau TIDAK BISA main saham, main saham di manapaun tetap buntung.

      Pegang saham berapa lama adalah masalah pilihan juga. Saya tidak bisa menentukan untuk anda. Anda yang harus menentukan sendiri.

      Saya adalah trader jangka pendek. Setelah jual semua, saya coba beli lagi kalau sudah ada indikasi mau naik.

      Delete
  19. mas iyan mau tanya berapa dana minimal yg kita keluarkan untuk bermain saham ini..?

    terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dana yang harus anda keluarkan tergantung berapa banyak saham yang anda beli.

      Untuk buka rekening saham, ada setoran awal minimum. Silahkan tanya ke perusahaan broker masing-masing.

      Delete
  20. Sharing dikit ya, mas ... Berbeda dengan saran Mas Iyan untuk menghindari saham-saham gorengan, ternyata cuan saya hampir 60%-nya malah dari jual beli saham jenis ini lho.

    Memang tidak asal beli juga sich, tapi saya juga sejak awal sudah identifikasi bottom price nilai saham A, B, dll, walaupun memang kadang-kadang estimasi waktu naiknya yang ga pas hehehe

    Btw, untuk saham-saham dengan harga murah dengan fundamental bagus, tapi ga naik2 "kata pialang saya, emang ada Bandar-nya", lebih baik qta ikut koleksi atau dolewatkan saja ya, mas?

    Mohon sarannya berdasarkan pengalaman

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eoshi,

      Saya sarankan PEMULA untuk menghindari saham gorengan. Saya tidak bilang JANGAN PERNAH main saham gorengan. Loh, saya aja main kok.

      Kalau anda cuan 60% dari saham gorengan, SELAMAT, CONGRATULATION.

      Pertanyaan saya: sudah berapa lama anda main saham? Dan, untung 60% ini dengan modal berapa? 60% dari Rp 10juta sangat berbeda dengan 60% dari Rp 1 Milyar. Artinya, anda mungkin bisa untung 60% dengan modal relatif kecil, tapi bisakah anda untung dengan modal besar?

      Kalau untung anda sudah konsisten 60%, saya rasa saya yang harus belajar dari anda.

      Bersediakah anda membagi cara anda meraup untung 60% tersebut?

      Delete
  21. eoshi: "Btw, untuk saham-saham dengan harga murah dengan fundamental bagus, tapi ga naik2 "kata pialang saya, emang ada Bandar-nya", lebih baik qta ikut koleksi atau dolewatkan saja ya, mas?"

    Kalau untuk investasi, justru kita harus setamak mungkin ketika saham2 fundamental bagus dijual murah! BTW, murah disini bukan berarti karena harganya cuma kisaran 'gocap' atau 'cepean' saja. Biasanya kita menilai saham murah atau tidak dari P/E ratio, jadi bisa saja saham seharga puluhan ribu rupiah masih dinilai murah karena P/E ratio-nya masih di bawah 10 misalnya.

    Untuk investasi saham di Indonesia, eoshi harus berani pegang saham tanpa lepas minimal sampai 6 bulan ke depan. Kenapa? Karena indeks LQ-45 cuma diupdate 6 bulan sekali. Hehehehehe.... :D

    Boleh cek di blog saya biar lebih jelas strategi investasi saham ala Intelligent Investor:
    http://billythepip.blogspot.com/2013/09/main-saham-ala-intelligent-investor.html

    Kalau mau trading yang spekulatif, fundamental biasanya tidak begitu penting selama ada gerakan harga saham yang jelas ke atas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau mau belajar fundamental saham, lebih baik belajar dari bung Willy. Saya cuma ngerti dikit-dikit.

      Makasi ya bung Willy.

      Delete
    2. Bung Iyan terlalu rendah hati. Kan ada pembahasan fundamental saham sederhana juga dari Bung Iyan ketika membahas Peter Lynch dan William O'Neil? Saya cuma membahas fundamental saham ala Benjamin Graham yang memang bisa dibilang 'kitab suci' bagi para Value Investors yang suka rada aneh, tetapi juga selalu yang tertawa paling akhir karena mereka konsisten selalu menang dalam jangka panjang.

      Tantangannya memang mengerti fundamental saham dalam bahasa yang sesederhana mungkin. Bukan hal yang jelas mudah, kalau tidak tentu tentu semua orang sudah kaya raya dari investasi saham. ;)

      Delete
    3. Bukan rendah hati sih, bung Willy, tapi memang kenyataan.

      Saya sudah lama meninggalkan analisa fundamental. Banyak yang saya sudah lupa atau berusaha melupakan. Yang masih nyangkut hanya yang sederhana, yang simpel, yang tidak bisa dilupakan.

      Kalau saya perlu analisa fundamental, saya baca saja report-report dari broker-broker besar yang dikarang analis-analis bergelar CFA (Chartered Financial Analyst). :D

      Delete
  22. klau untuk yang domisilinya di daerah(KABUPATEN) dimana tempat mendaftar dan membeli sahamamnya mas...?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baca pos "Bagaimana Cara Membeli Saham Indonesia."

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2013/03/bagaimana-cara-membeli-menjual-saham.html

      Silahkan cari perusahaan broker yang punya cabang terdekat dengan kota anda.

      Delete
    2. Kalau Dedy domisili di Kabupaten/kotamadya, cari sekuritas-sekuritas cabang terdekat, seperti kata Pak Iyan. Ini saya ada referensi salah satu sekuritas di kabupaten/kotamadya, silahkan baca: http://pelanginusantaranews.blogspot.com/2013/09/cara-mendaftarmembuka-rekening-dana.html

      Delete
  23. thanks tulisannya mas. bermanfaat sekali untuk nubi sprti saya


    ane mau nanya apakah dalam hal saham juga mengenal selama di hold belum merasakan rugi untung...
    apakah ada pinalti tuk hold terlalu lama..
    ane nanya seperti ini karena tipikal long term

    maaf kalau pertanyaan bodoh :) terima kasih bila berkenan menjawab :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. TIDAK ada penalti untuk hold saham setelah anda beli.

      Saham yang anda bayar penuh, boleh anda pegang sepanjang waktu yang anda inginkan.

      Delete
    2. Sedikit tambahan buat Thumb Corporation. Tidak ada penalti untuk hold saham setelah dibeli, kecuali jika waktu membeli saham pakai pakai dana margin (dana pinjaman yang disediakan oleh sekuritas) :)

      Delete
    3. terima kasih sekali kalian berkenan menjawab :D

      satu lagi nih kalau misal kita cocok dengan harga sahamnya dan beli. apakah dengan yang minat ribuan lot lebih di dahulukan dibanding satuan lot untuk nubi seperti saya :D apa semua sama yang harga penting cocok?

      Terima kasih sekali lagi :)

      Delete
    4. Order match (berhasil BELI atau berhasil JUAL) bukan tergantung jumlah lot yang anda pasang, tapi berdasarkan ANTRIAN.

      Kalau anda antri beli lebih awal, anda akan mendapat saham(order match) lebih awal kalau ada yang jual.

      Kalau anda antri jual lebih awal, saham anda akan laku (order match) lebih awal kalau ada yang beli.

      Delete
    5. Pak, menyambung dengan pertanyaan diaatas..

      misal saya punya saham ABCD yg sangat bearish akibat rumor, fundamental, dll..
      tiba saat nya saya menyerah, saya jual saham ABCD tapi kalo tidak ada yg beli ga bisa saya jual ya?

      berarti proses transaksi jual beli ini tidak bisa terjadi seketika (sekian detik) itu juga?

      saya membandingkannya dengan forex yg 24jam dan banyak terjadi transaksi atau kalo tidak ada match order mungkin di layani sendiri sama broker (market maker/bandar).

      mohon penjelasannya ya pak.
      makasi banyak.

      Delete
    6. Yusak,

      Kalau anda mau jual dan langsung laku, anda harus jual di harga BID tertinggi.

      Kalau saham sangat bearish, BID tertinggi bisa saja jauh di harga Close sebelumnya. Misalnya harga Close BBNI hari sebelumnya adalah Rp 4000. Karena ada berita yang sangat bearish, bisa saja pada hari berikutnya BID tertinggi adalah di 3600.

      Nah, kalau anda mau saham BBNI anda langsung laku, anda harus jual di harga BID ini.

      Bisa juga harga BID/OFFER terpaut jauh karena sahamnya tidak LIKUID.

      Oleh sebab itu, sebaiknya anda main saham Blue-Chip yang notabene (relatif) likuid.

      Silahkan baca pos "Istilah Bid dan Offer Ketika Bermain Saham."

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2011/03/istilah-bid-dan-offer-ketika-bermain.html

      Likuiditas saham memang kalah jauh dari likuiditas forex. Dan di saham, broker anda tidak berfungsi sebagai counterparty seperti yang biasa terjadi di transaksi forex.

      Mungkin Bung Willy (yang biasa bertransaksi forex) bisa membantu menjelaskan atau mengkoreksi saya?

      Delete
    7. Halo yusak,

      Bung Iyan benar. Jika saham kelewat tidak liquid, akan susah sekali mencari pembelinya. Bisa sampai berminggu-minggu, atau malah berbulan-bulan jika ingin melepas saham tidak liquid karena tidak ada yang mau beli. Hati2 saja kalau ingin bermain saham tidur atau saham busuk.

      BTW, Forex tidak semuanya ada market-makernya. Broker yang tipe Non Dealing Desk ECN sama sekali tidak campur tangan atas transaksi yang kita pasang di Forex market. Kalau tidak ada match order ya tidak akan jalan transaksinya sama sekali.

      Di sisi lain, Bung Yusak sepertinya berminat sekali mengincar saham/pair yang tidak liquid. Analisis teknikal lebih sering ngawurnya loh kalau saham/pair-nya tidak liquid. :(

      Delete
    8. Dear Pak Iyan dan Pak Willy,

      Terima penjelasannya.
      Saya pingin jadi investor jangka panjang yg bisa sampe 10tahun hold, terus bisa dapet deviden rutin.. :D
      tapi kalo perusahaan terindikasi kolaps kan perlu di lepas sahamnya, jadi saya pingin tau apa bisa likuid seperti forex yg sekian detik bisa transaksi long buy ataupun short sell.

      kira2 impian saya jadi investor jangka panjang itu make sense ga ya pak?
      oleh karena itu saya rencana pake OLT MOST dari Mandiri Sekuritas yg tanpa biaya bulanan..buat hold tahunan.


      thx..

      Delete
    9. Menjadi investor jangka panjang sah-sah saja. Tapi saya pribadi adalah trader, spekulan. Jadi sebaiknya anda belajar investasi jangka panjang dari ahlinya.

      Ada baiknya juga anda kunjungi blog bung Willy (billythepip.blogspot.com) untuk membaca cara investasi jangka panjang ala Intelligent Investor.

      Delete
    10. Saya juga masih banyak belajar dan berlatih kok, Bung Iyan. Saya bercita-cita ingin bisa sesukses investor besar Indonesia, Lo Kheng Hong. Masih jauh perjalanan saya memang, tetapi kan petualangan 1000 km kan dimulai dari 1 langkah saja? :D

      Kalau investasi jangka panjang tapi tidak mau repot2, berarti saya rasa kawan Yusak lebih tepat menjadi investor pasif. Boleh baca2 di blog saya tentang strategi main saham ala Intelligent Investor:
      http://billythepip.blogspot.com/

      Masalah liquid atau tidak suatu saham, itu tergantung dari saham apa yang kawan Yusak beli dari awal. Kalau saham bluechip atau yang ada di LQ-45 memang selalu liquid jadi tidak masalah mau dijual kapan saja. Tapi kalau yang dibeli cuma sekedar saham second-liner atau third-liner ya susah kalau mendadak harus dilepas.

      Delete
  24. Terima kasih pak iyan atas tulisan2 pak iyan yang bisa (mudah) dipahami oleh saya yg seorang newbie :)

    semoga pak iyan sehat selalu agar bisa tetap bisa post pembahasan mengenai saham dengan bahasa yang sangat "enak" bagi newbie .. amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bung Gusnario,

      Terima kasih untuk komentar dan doa anda. Sangat membesarkan hati saya.

      Delete
  25. Bapak Iyan Yth, Terima kasih atas artikel yang dimuat oleh bapak. Saya seorang Mahasiswa dan saya tertarik untuk berinvestasi menggunakan saham. namun, dengan modal Rp 5 juta bisakkah saya memulainya? mohon penjelasannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan baca halaman "About" dan "Kurikulum."

      Delete
  26. dear pak iyan, saya izie, siswa kelas 11 (2) sma dibatam, saya tertarik dengan investasi saham sejak kelas 3 smp dan baru sekarang dapat pencerahan tentang investasi saham. terimakasih pak iyan atas infonya. saya ada pertanyaan, bagaimana saya memulai investasi saham dengan 'kantong pelajar'. mohon pencerahannya ya pak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alfarizie,

      Saya tidak tahu apa maksud anda dengan "memulai investasi saham dengan 'kantong pelajar'." Kalau kantong ajaib Doraemon, saya tahu. :D

      Pasar saham tidak membedakan pelajar atau bukan, tua atau muda, cantik atau jelek, pintar atau bodoh. Kalau anda punya uang, anda bisa buka rekening dan mulai beli saham.

      Silahkan baca pos "Bagaimana Cara Membeli Saham Indonesia."

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2013/03/bagaimana-cara-membeli-menjual-saham.html

      Setelah itu silahkan baca halaman "Kurikulum" untuk membaca pos yang sesuai dengan kondisi anda.

      Delete
  27. Mas Iyan, sebagai Pemula saya mau Tanya ni, :

    1. beli saham apa ada batas waktunya ? 1 thn, 2 thn, 3 thn, apa boleh?
    2. trus kali hari ini saya beli lantas besok saya jual apa boleh? atau jam 2 saya beli dan jam 3 saya jual apa boleh?

    thank's jabannya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. 1. Saham tidak ada masa kadaluwarsanya. Kecuali kalau perusahaan bangkrut, atau delisting dari bursa.

      2. Setelah anda beli, saham boleh anda jual sedetik kemudian. Tidak harus nunggu 1 atau 2 jam.

      Delete
    2. 1. Jadi artinya kalau saham yang kita beli, kita tunggu sampai 1 thn, 2 thn atau mkn sampai 5 thn, saham kita tdk hangus alias hilang??

      2. trus apa ada keuntungan lain, selain keuntungan kita jual saham (dlm keadaan saham naik alias beruntung)???

      3. kalo' kita beli saham apa ada bukti pembelainnya? saya baca ada 1 lot=500 lbr itu maksudnya apa?? lantas kalau jual beli saham online gmn tu buktinya??

      maaf banyak nanyak mas, soalnya kit emang buta soal saham,. (ntar kalo' saya pinter and jadi Pialang sukses tak bagiin deh mas iyan) he,..he,...

      Delete
    3. 1. Iya.

      2. Kalau saham naik dan sudah untung uang, anda masih mau untung apa lagi? Serakah banget.

      3. Anda sudah buka rekening? Silahkan buka rekening dan tanya ke perusahaan sekuritas.

      Tentang "lot", silahkan baca pos "Arti Istilah Lot dan Odd Lot di Bursa Efek Indonesia."

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2011/09/arti-istilah-lot-dan-odd-lot-di-bursa.html

      Lain kali, sebelum bertanya silahkan halaman "Kurikulum". Udah gratis masih juga minta disuapin.

      Delete
    4. He,..He,... Maaf Mas.!! namanya anak bayi belum bisa makan sendiri mas,

      Delete
    5. Jangan lupa masih ada untung dari dividen maksudnya Pak Iyan. Cuma ya dividen itu selalu naik turun tergantung keputusan RUPS. :D

      Delete
    6. dzaka,

      Kalau belum bisa makan sendiri, tolong cari (dan bayar) baby-sitter untuk suapin anda. :D

      Bung Willy, trims untuk tambahan infonya.

      Delete
    7. * Mas Willy, betul mas, Itu maksud saya.

      * Mas iyan, galak amat sih, walaupun ada baby-sitter yang mau dibayar, tetep aja saya gak puas mas, di blog mas ini ni saya baru puas,. serius mas,. hehee,..he,.. gak muji lho mas, sumpah,..!!

      Delete
    8. Bung dzaka,

      Untuk sekarang ini, saya belum mau jadi baby-sitter walaupun dibayar. Tapi, kalau bayarannya super tinggi, mungkin saya tergiur juga. Hehehe.....

      Delete
  28. Selamat pagi Pak Iyan, saya mahasiswa yang ingin berinvestasi saham, saham yg saya lirik KLBF dan target saya ingin menjadi inveator jangka panjang. Saya ada beberapa pertanyaan:
    1. Apa kriteria bapak dalam memilih saham untuk dibeli?
    2. Apakah saham blue-chips pasti berfundamental bagus?
    3. Analisa apa yang cocok untuk investasi jangka panjang?
    Kira-kira itu saja pertanyaan saya pak. Thx :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ping,

      1. Saya membeli saham berdasarkan Analisa Teknikal. Apa itu Analisa Teknikal, silahkan baca pos "Saham Yang Layak Dibeli Menurut Analisa Teknikal."

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2012/06/saham-yang-layak-dibeli-menurut-analisa.html

      2. Saham "blue chips" BELUM TENTU fundamentalnya bagus. Arti umum "blue chips" adalah berKAPITALISASI BESAR.

      Silahkan baca pos "Arti Istilah Saham 'Blue Chips'."

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2011/04/arti-istilah-saham-blue-chip.html

      3. Untuk investasi jangka panjang, biasanya, yang dipakai adalah Analisa Fundamental. Tapi, Analisa Teknikal juga bisa dipakai.

      Delete
    2. Maaf pak, saya ada beberapa pertanyaan lagi:
      1. Sya bukan mahasiswa jur ekonomi dan agak buta membaca lap keuangan beserta istilahnya, mohon penjelasannya terkait cara membaca lap keuangan dan arti istilahnya?
      2. Apakah ada kaitan antara bi rate, kurs dan inflasi dengan IHSG?
      3. KLBF termasuk ke dalam sektor apa?
      Mohon maaf pak bila pertanyaan saya banyak dan konyol. Thx :)

      Delete
  29. Maaf, pak, saya ada pertanyaan lagi nih hehe... :)
    1. Saya bukan mahasiswa jurusan ekonomi pak dan saya agak buta mmbca lap keuangan terutama dengan istilahnya, apa bapak bisa jelaslan bbrapa istilah yg ada dlm lap keuangan?
    2. Apa ada hubungan antara bi rate, kurs Rp dan inflasi dengan IHSG?
    3. Dan KLBF termasuk sektor apa yah pak?
    Mohon maaf kalo pertanyaan saya banyak dan konyol, thx :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada baiknya Ping mengunjungi halaman "KURIKULUM", baca semua pos yang sesuai dengan kondisi Ping, lalu bertanya.

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/p/kurikulum.html

      1. Saya sudah meninggalkan Analisa Fundamental (menganalisa kondisi keuangan perusahaan), jadi saya tidak akan banyak membahas membaca Laporan Keuangan dll. Banyak blog lain yang fokus di Analisa Fundamental, silahkan google.

      Baca pos "Cara Tehnik Menganalisa Saham."

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2011/04/carateknik-menganalisa-saham.html

      Tapi kalau anda mau tahu dasar-dasar menganalisa fundamental perusahaan, silahkan baca pos "Mau Investasi Saham? Baca Dulu Buku Peter Lynch 'One Up on Wall Street'." (Baca semua lanjutan pos tersebut.)

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2011/01/mau-investasi-saham-baca-dulu-buku.html


      2. Saham berhubungan erat dengan kurs Rp, BI Rate, inflasi dan indikator-indikator ekonomi lainnya. Hubungan ini, lagi-lagi, adalah domain (ruang lingkup) Analisa Fundamental. Lagi-lagi, karena saya sudah tidak fokus di Analisa Fundamental, saya tidak berusaha membahas topik-topik ini. Banyak blog/tulisan di tempat lain yang membahas hal-hal ini. Silahkan google.

      3. Kalbe Farma (KLBF) termasuk sektor Industri, khususnya Industri Farmasi.

      Delete
    2. Mantap pak blognya, bahkan saya sdh bookmark blog ni, smg blogny lbh mju dan d update lg artikelny :D

      Delete
  30. Dear Pak Iyan,
    mau tanya...kalau untuk pemula lebih baik pilih investasi saham atau trading saham?
    kalau untuk jangka panjang lebih baik reksadana saham atau beli saham langsung?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya seorang trader. Jadi kalau ditanya lebih baik investasi atau trading, saya pasti "biased" (memilih) trading.

      Tapi seharusnya anda yang menentukan sendiri mana yang lebih baik, investasi atau trading. Sillahkan baca pos "Investasi Saham atau Trading Saham, Mana Lebih Baik."

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2010/10/investasi-saham-atau-trading-saham-mana.html

      Reksadana atau saham langsung? Anda juga yang harus memilih. Tapi kalau untuk jangka panjang dan demi diversifikasi, lebih baik coba reksadana.

      Delete
  31. Terima kasih info nya sangat berguna untuk pemula yang ingin memulai trading

    ReplyDelete
  32. salam pak iyan,,
    saya mau bertanya cara cara main saham ini dengan jelas singkat mudah dipahami,jujur pak pnjelasan diatas saya kurang mengerti..saya ingin mempelajarinya dan saya sangat tertarik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan baca halaman "Kurikulum."

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/p/kurikulum.html

      Delete
  33. pak iyan,

    maaf bapak pasti tidak percaya apa yang saya katakan tapi saya masih anak" yg berumur 12 tahun ... bapak saya memang orang yg termasuk agak kaya(saya tidak ingin menyombongkan diri)... dan saya mempunyai tabungan hingga 20 juta lebih dan bapak saya dulu pernah membeli saham bank bukopin ... kemaren pendapatan dividen di bank bukopin hanya dapat seberapa... terus bapak saya menjualnya dan membeli saham baru yg namnya antm(Aneka tambang negara).... kemaren ad naik hingga 5% . tetapi kemaren saham saya turun hingga 10 persen lebih dan saya sudah menunggu hingga 1 tahun lebih saham saya tiada kenaikan apakah saya harus memberi saran kepada ayah saya untuk mejual nya atau tidak?

    ReplyDelete
  34. Davincen,

    Menurut saya, jadi orang kaya tidak seenak menjadi ANAK orang kaya. Saya harap anda mensyukuri kondisi anda yang sangat beruntung.

    Kalau anda baca di halaman "About", saya tidak merekomendasi saham spesifik. Jadi, mohon maaf, saya tidak bisa menjawab pertanyaan anda tentang ANTM.

    ReplyDelete
  35. Hello Mr.Iyan.
    Saya mahasiswa Matematika. Saat ini sedang menulis tugas akhir dengan topik portofolio. Ini pertama kali saya belajar tentang saham, alasan saya memilih topik tersebut karena saya sangat tertarik untuk masuk ke dunia saham setelah lulus nanti. Saya ingin bertanya adakah website yang bisa saya kunjungi untuk mendapatkan data berbentuk time series yang berisi tentang return dan besar resiko suatu saham ? Saya butuh minimal 7 saham dan kalau memungkinkan data selama 2 tahun. Saya mencoba surfing di Kontan.quote tapi hingga saat ini masih belum mengerti bagaimana cara untuk mendapatkan data yang saya inginkan. Terima Kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya tidak tahu apakah data yang anda cari ada atau tidak.

      Kalau anda perlu data harga historikal saham, coba lihat di finance.yahoo.com.

      Delete
  36. SAYA hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Iyan terima kasih banyak pak Iyan ini sungguh membantuku.

    ReplyDelete
  37. hallo Suhu Iyan.
    ane awal terjun di saham masuk januari 2014, alhamdullh dpt profit, yang ane tanyakan
    1. ane pegang saham tlkm selama beberapa bulan, skg dah profit -+ 35%. tapi hanya 22 lot. kalau misalnya tambah lot lagi misal sampe 50 lot itu beresiko nggak? cara menghitung average nya bagaimana?
    2. Atau lebih baik cari saham yang lain??
    terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mr. Bay, sungguh prestasi yang sangat baik kalau sudah bisa mendapat profit dari bermain saham.

      1. Untung 35% adalah hal yang sangat positif. Walaupun cuma 22 lot. Cuma 1 lot pun tetap adalah prestasi yang baik.

      Kalau menambah sampai 50 lot beresiko tidak? Main saham SELALU beresiko rugi.

      Kalau menurut anda saham TLKM masih akan naik, silahkan beli lagi. Kalau menurut anda saham TLKM akan turun, jangankan beli, malahan anda harus menjual saham yang anda punya.

      Cara menghitung average kan mudah? Apa yang anda tidak mengerti?

      2. Menurut saya, ada baiknya anda coba beli saham lain. Jangan terpaku pada yang untung.

      Delete
  38. trima kasih pak tapi saya juga pernah cut loss sampe 17% gak kuat nahan pas pegang ASRI bid di 600 an. untung saya selalu memantau dari SUHU Iyan. jadi mau tidak mau hrus cut loss, bayangkan kalo gak cut loss mungkin dah rugi mpe 30%.
    saham memang bikin detak jantung berdecak kencang. tapi saya suka tantangan...
    saya kepngen terus belajar saham....
    trima kasih pak...

    ReplyDelete
  39. Info saham nya paten. terimakasih.

    Saya seorang trader pemula yang sedang belajar dan sudah aktif dari tahun lalu di trading.

    Segala yang saya pelajari akan saya tulis pada blog saya,
    http://prajuritsaham.blogspot.com/

    Terima kasih.

    ReplyDelete
  40. waoh penjelasan dari pak Iyan mudah di pahami setelah saya baca jadi timbul pertanyaan kalau Cut Loss untuk pembaatas kerugian... adakah fasilitas sejenis untuk pembatas keuntungan(terjual secara otomatis) jika ada.. di namakan fasilitas apa...?
    terimakasih Pak Iyan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bung Didik,

      Menjual secara otomatis (pada harga tertentu) seperti yang anda tanyakan BIASANYA ada di fungsi Automated Order. Nah, apakah platform online trading anda ada fungsi Automated Order, silahkan tanyakan ke sekuritas anda.

      Delete
  41. Memang diperlukan kehatian - hatian dalam memutuskan untuk membeli saham gorengan dan bagi pemula memang sebaiknya menghindari dulu saham gorengan. pojokinvestasi.com

    ReplyDelete
  42. Saya baru mau memulai belajar saham. Bisa minta email personalnya pak. Atau bisa hub. Saya di trishira81@gmail.com.

    Banyak sekali yang saya perlu tanyakan langsung dgn bpk. Trima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pertanyaan via email hanya untuk konsultasi berbayar. Silahkan lihat tarif di halaman "Konsultasi."

      Delete
  43. Bapak Iyan, saya izin repost ya..

    ReplyDelete
  44. Judulnya sedrrhana tapi kontennya cukup enjelimet pak....memang lebih ke persiapan untuk membeli sahamnya. Kalo untuk teknik membelinya apakah ada post khusus sperti cara beli di online trading...terimakasih pak Iyan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau tulisan di atas njelimet buat anda, berarti anda BELUM SIAP untuk main saham.

      Luangkan dulu waktu lebih banyak untuk belajar lebih mendalam.

      Delete
  45. Mas saya udah coba main saham di BEI, skr mau coba main saham di bursa Amerika, mohon info dong saya mesti daftar dimana? Makasih banyak ya mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan tanya mbah Google.

      Delete
    2. Saya cuma dapat 1 jawaban yg jelas utk versi saya yaitu buka akun itrade cimb niaga ada cross border, sdnkan lainnya ada etoro, Xtrade, market.com dll... itu apa juga bisa di pakai ?

      Delete
    3. Nah, lagi-lagi pertanyaan anda tersebut harus anda cari sendiri jawabannya.

      Yang ingin saya tanyakan: MENGAPA setelah mencoba main saham di Bursa Efek Indonesia anda memutuskan untuk mencoba main saham di Amerika?

      Delete
  46. oke saya Akan coba dulu itrade cimb niaga. Pagi ini salesnya dateng.

    Kenapa mau coba,,,, hanya penasaran aja pengen tau kepo dan sejenisnya.... kalo asik lanjutkan kalo nggak simpen Aja jadi investor 😍

    ReplyDelete
  47. Mu nanya dari dua sekuritas yaitu e trading dgn bni sekuritas yg bapak rekomendasikan baiknya yg mana pak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan baca pos "Sekuritas/Broker Mana Yang Bagus?"

      https://terusbelajarsaham.blogspot.co.id/2012/08/sekuritas-broker-saham-mana-bagus.html

      Delete
  48. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kpd Anda yang mau berbagi Ilmu yg sgt2 mahal kepada kami....mudah2an rezeki dan kesehatan senantiasa bersama anda.
    Yang menjadi pertanyaan bagi saya apakah dengan melihat chrart atau grafik suatu perusahaan dlm kurun tertentu kita dapat memprediksi kemungkinan "lost atau profit" sahamnya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Analisa Teknikal (dengan melihat grafik/chart) BISA memprediksi kecenderungan saham, apakah lebih cenderung naik, turun, atau tidak-naik-tidak-turun.

      Mohon diingat bahwa memprediksi berarti MENEBAK. (Analisa Fundamental juga MENEBAK fundamental perusahaan di masa datang).

      Namanya NEBAK ya pasti sering salah. Kalau salah, ya harus CUT-LOSS>

      Delete
  49. sangat menarik tulisannya.
    terkait apa mengapa beli saham, apakah bang Iyan punya studi kasus jual beli saham beserta persentase nilai profitnya, alasan beli dan alasan jualnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pos di atas tujuannya adalah agar anda membuat sendiri studi kasus cara main saham yang menguntungkan.

      Delete

Pertanyaan dan komentar anda akan saya jawab sesegera mungkin. Maaf, saya tidak menerima pertanyaan dan komentar anonim/unknown. Promosi, iklan, link, dll, apalagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan main saham TIDAK AKAN ditampilkan.