Page List

Friday, January 29, 2016

Seberapa Sering Trader Saham Top Dunia Untung?

Di bulan November 2015 saya men-survey pembaca blog ini dengan pertanyaan berikut:

Menurut anda, trader saham top dunia untung berapa kali (rata-rata) dari setiap 10 kali transaksi?

1. 3 kali (30%) atau kurang
2. 4 kali (40%)
3. 5 kali (50%)
4. 6 kali (60%)
5. 7 kali (70%)
6. 8 kali (80%) atau lebih

Total 159 suara masuk (terima kasih kepada semua yang meluangkan waktu memilih) dengan hasil sebagai berikut:

19% (30 suara) memilih 3 kali (30%) atau kurang
9% (14 suara) memilih 4 kali (40%)
13% (20 suara) memilih 5 kali (50%)
21% (34 suara) memilih 6 kali (60%)
21% (34 suara) memilih 7 kali (70%)
17% (27 suara) memilih 8 kali (80%) atau lebih


Dari hasil survey terlihat bahwa cukup banyak pemberi suara merasa bahwa trader (pemain) saham top dunia bisa konsisten untung 6, 7, bahkan 8 kali dari setiap 10 transaksi.

Benarkah pandangan tersebut?

Steve Cohensalah satu top trader saham yang di-interview Jack Schwager di buku Stock Market Wizardsbilang begini:

"My best trader make money only 63 percent of the time. Most traders make money only in the 50 to 55 percent range. That means you're going to be wrong a lot."

Terjemahannya: trader terbaik saya mencetak untung hanya 63 kali dari setiap 100 kali transaksi. Mayoritas trader* mencetak untung hanya antara 50 sampai 55 kali (dari setiap 100 kali transaksi). Ini artinya anda akan SERING salah.

[* Menurut saya, yang dimaksud Steve Cohen adalah mayoritas trader yang bekerja di perusahaan yang ia pimpin.]

Apa arti pernyataan Steve Cohen tersebut?

Artinya, kalau top trader-nya Steve Cohen bisa untung HANYA 63 kali dari setiap 100 kali transaksi DAN mayoritas trader yang bekerja di perusahaan Steve Cohen (dan trader-trader ini sudah bisa dikategorikan trader saham kelas dunia) bisa untung HANYA 50-55 kali dari setiap 100 transaksi, apakah masuk akal kalau pemula yang baru mulai main saham berharap bisa untung 50, 60, 70, atau bahkan 80 kali dari setiap 100 kali transaksi?

Yang lebih hebat lagi, buanyak sekali pemain saham yang baru mulai main saham mengharapkan bisa LANGSUNG UNTUNG dan tidak pernah rugi (padahal pengetahuan mereka tentang saham hampir tidak ada). Ini sama saja berarti mereka berharap mendapat untung 100 kali dari setiap 100 kali transaksi.

Masuk akalkah?

Kalau anda ingin sukses dalam bermain saham, langkah pertama yang harus anda lakukan adalah belajar TAHU DIRI. Baru belajar naik sepeda tapi kok berharap langsung jadi juara balap MotoGP?

[Kalau ada penjual seminar/pelatihan/software/alat yang menjanjikan bahwa anda BISA LANGSUNG jadi juara MotoGPpadahal naik sepeda pun anda masih belum bisaasalkan anda membeli barang yang mereka jual dan ANDA PERCAYA, nah, jangan salahkan si penjual. Yang bodoh adalah yang percaya omong kosong itu.] 

Dengan kata lain: Saat baru mulai belajar main saham, jangan berharap TERLALU MULUK dan TERLALU TINGGI. Harapan yang terlalu muluk dan terlalu tinggi hanya akan menuai stress. Mohon diingat bahwa pemain saham yang sudah bangkotan pun masih akan sering salah, apalagi pemain saham yang masih hijau.

Lagipula, anda tidak harus untung 6-7 kali dari setiap 10 kali transaksi untuk sukses main saham. Kalau anda sudah bisa mencetak untung 2-3 kali dari setiap 10 transaksi, anda seharusnya sudah bisa konsisten untung dari main saham.

Kok bisa?

Bisa, selama rugi anda yang 7-8 kali tersebut LEBIH KECIL dari untung yang cuma 2-3 kali.

Lho?

Dengan kata lain, saat bermain saham anda harus selalu berusaha meMINIMALkan kerugian dan meMAKSIMALkan keuntungan.

Dan untuk para pemula, yang LEBIH MUDAH dipelajari dan dilakukan adalah meMINIMALkan kerugian.

Caranya?

Cut-loss. Cut-loss. Cut-loss.

(Silahkan baca juga pos "Mau Main Saham? Ingat Tiga Hal Maha Penting Ini" dan pos "Cara Menjual Saham Agar Profit Maksimal.")

Steve Cohen sudah memperingatkan bahwa anda akan SERING salah saat bermain saham. Kalau anda selalu membiarkan kesalahan tersebut menjadi kerugian yang besar, karir anda sebagai pemain saham tidak akan bertahan lama.






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2016 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]

22 comments:

  1. Bagus sekali penjelasannya, pak.Salam kenal, saya juga investor saham pak. Orang disekeliling saya beranggapan "bermain saham" adalah proses instan menjadi kaya raya ditambah lagi mereka pikir dalam investasi saham gak ada rugi cuman untung, padahal harga saham juga naik turun juga seperti harga cabe.

    kunjungi juga http://forum-uang.blogspot.co.id/

    ReplyDelete
  2. Pak Iyan, saya adalah salah satu silent reader blog bapak dan jujur saya akui penjelasan dalam blog bapak sangat jujur, apa adanya dan langsung menohok. Tetap semangat Pak untuk menulis artikel yang luar biasa !!

    Saya adalah pemula dalam dunia saham. Setelah beberapa lama membaca blog bapak, akhirnya saya memberanikan diri untuk membuka rekening di salah satu sekuritas yaitu I**T. Awalnya saya membuka rekening untuk transaksi reksadana saja namun saya kurang puas dan karena rasa penasaran akhirnya saya terjun langsung main saham tentu dengan modal yang minimal.

    Sudah tiga bulan ini saya trading saham dan hasilnya saya sampai saat ini sudah rugi sekitar 2% dari total penjualan saya. Dari beberapa kali trading sekitar 80% keputusan saya salah dan hanya 20% yang benar. Menurut Pak Iyan, sebagai pemula apakah hal tersebut merupakan 'prestasi' yang bagus ?

    Adakah saran dan kiat dari Pak Iyan agar saya bisa menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang ?

    Terima kasih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Annas,

      Terima kasih utk kata-kata anda yang membangkitkan semangat saya utk terus menulis. Memang, akhir-akhir ini saya semakin malas menulis karena--kalau ditimang-timang--sama sekali tidak ada untungnya dari sisi finansial. Moso pembaca blog ini semakin banyak tapi pemasukan iklan (via Google) semakin kecil? Aneh tapi nyata. :-)

      20% keputusan anda sudah benar adalah prestasi yang SANGAT BAIK bagi pemula.

      Bagaimana agar bisa lebih baik lagi untuk masa yang akan datang?

      Hanya satu cara: harus TERUS BELAJAR dan menambah "jam terbang."

      Delete
    2. halo pak iyan.

      sekedar berpendapat nih soal 'pemasukan iklan google yang semakin kecil padahal pembaca semakin banyak'

      menurut saya hal ini terjadi karena tulisan pak iyan tergolong keren. sehingga yang datang kesini bener-bener datang untuk membaca, bukan untuk terpesona (baca:teralihkan) pada sidebar blog yang akan menuntun untuk nge-klik iklan pak iyan. dampaknya ya buruk kalau dilihat dari sisi finansial; penghasilan klik adsense berkurang.

      untuk blog sekelas blog pak iyan ini, mgkin lebih asik menurut saya kalau dibuka spot beriklan yang bayarannya per hitungan waktu (bukan per click). pasti banyak yang mau kan, buat beriklan di blog yang pengunjungnya banyak ini...

      nah, tapi saya ga tau pasti juga ya pak. itu cuma opini (point of view saya sebagai pembaca). yang jelas saya sangat menikmati konten-konten yang bapak berikan, sehingga kadang lupa nge klik iklannya. hihihi.

      Delete
    3. Halo juga bung Hidayat Syah,

      Hehehe, saya rasa pendapat anda bisa jadi benar.

      Memang, banyak pembaca yang tidak tahu bahwa mereka bisa "membayar" penulis blog dengan meng-klik iklan. Dengan melakukan hal ini, si pembaca TIDAK MENGELUARKAN BIAYA tapi penulis mendapat bayaran dari pemasang iklan.

      Lagipula, MEMINTA SECARA LANGSUNG pembaca untuk mengklik iklan adalah tindakan yang DILARANG mbah Google.

      Jadi, komentar saya di atas BUKAN ANJURAN agar pembaca mengklik iklan. Saya hanya heran saja, kok pembaca banyak tapi income adsense malah turun. :-)

      Delete
    4. Ahaaa.... Siap, Pakdhe Iyan....

      Delete
  3. Pak Iyan, andai benar dari sisi finansial menulis blog ini tidak ada untungnya, namun setidaknya Pak Iyan sudah menularkan ilmu yang sangat-sangat bermanfaat lewat blog ini yang menginspirasi pemula seperti saya dan juga yang lainnya untuk terus belajar saham. Dan atas hal tersebut, semoga Tuhan YME membalas semua 'pengorbanan' Pak Iyan dengan sebaik-baiknya balasan. Amin.

    Pak Iyan, maaf, saya ada pertanyaan lagi nich. Kita tahu seperti yang Pak Iyan katakan, bahwa masalah semua pemain saham adalah apabila saham yang kita pegang cenderung tetap atau bahkan turun sementara saham yang tidak kita pegang malah naik. Nah, berkaitan dengan hal itu, berdasarkan pengalaman Pak Iyan, apa yang sebaiknya harus dilakukan apabila kita telah membuat trading plan A untuk saham A dan untuk jangka waktu tertentu (misal 20 hari). Nah selama jangka waktu tersebut ternyata saham A yang kita pilih ternyata stagnan atau cenderung turun, dan terdapat saham B dan saham C yang mengusik perhatian kita dan memiliki kecenderungan naik. Yang ingin saya tanyakan, manakah yang lebih baik, apakah 'merusak' trading plan saham A yang telah kita buat sebelum jangka waktunya dan beralih ke saham B dan/atau saham C dan membuat trading plan baru untuk saham-saham tersebut. Ataukah kita harus tetap fokus pada trading plan saham A yang telah dibuat sebelumnya sampai jangka waktunya selesai ?

    Terima kasih Pak Iyan..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Annas,

      Mungkin dari sisi finansial saya (hampir) tidak mendapat keuntungan dari blog ini, tapi saya bersyukur dan berterima-kasih atas doa-doa yang dipanjatkan para pembaca, termasuk anda.

      Salah satu masalah yang harus dihadapi setiap pemain saham setiap hari adalah BEGITU BANYAKnya pilihan. Saat anda memilih saham A, eeeh yang naik saham B dan C.

      Bagaimana solusinya?

      Terus terang, tidak ada solusi yang ideal.

      Kalau trading plan anda bunyinya bahwa anda harus memegang saham A selama 20 hari, dan selama 20 hari tersebut saham A tidak naik tapi juga tidak turun (ke titik cut-loss yang mengharuskan anda cut-loss), anda HARUS KONSISTEN dengan trading plan. Coba dulu pegang selama 20 hari. Jangan terpancing dan tergoda saham-saham lain yang naik.

      Nah, kalau setelah 20 hari saham tersebut tidak juga naik, itupun TIDAK berarti Trading Plan anda salah. INGAT: menurut ilmu statistik, TIDAK BIJAKSANA menarik kesimpulan dari 1 kejadian.

      Coba lagi beberapa kali. Kalau hasilnya masih sama (saham tidak naik selama 20 hari), itu berarti ada yang kurang tepat dengan Trading Plan anda. Coba dimodifikasi.

      Inti jawaban saya di atas: JANGAN merubah-rubah Trading Plan sesuka anda, apalagi karena tergoda saham lain yang naik.

      Kalau anda merubah-rubah Trading Plan seenak perut anda, itu sama saja dengan TIDAK PUNYA Trading Plan.

      Semoga membantu.

      Delete
  4. Salam Pak Iyan..

    Saya trader saham dan sudah lama saya membaca blog Bapak... Salut sama Bapak.... saya juga seroang penulis blogger

    Mengenai adsense, kenapa Bapak tidak coba joint venture saja.. karena adsense juiga membayar jika pengunjung mencapai 10.000 dan dibayar sekitar 0,3 - 1 dollar... blog Anda kan ramai pengunjung

    Saran saja... Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam balik Freeletics,

      Terima kasih untuk saran anda. Saya baru tahu dari anda bahwa Adsense ada juga opsi membayar berdasarkan pengunjung. Pengetahuan saya ttg Adsense relatif minim sih.

      Delete
    2. iya Pak... Pak Iyan coba saja gugling2 ttg adsense yang membayar blog berdasarkan visitor...

      o iya Pak, terkait pos bapak diatas, kalau mau menjadi full time trader, berapa Pak dana minimal yang bapak sarankan? Karena saya juga ingin menjadi full time trader spt Pak Iyan, tapi saya masih ragu berapa yang harus saya masukkan...

      Terima kasih

      Delete
    3. Akan saya gugling ttg Adsense yang membayar blog berdasarkan visitor.

      Tentang dana minimal utk menjadi full time trader, tergantung berapa besar penghasilan yang anda harapkan. Yang HARUS diingat: untuk pemula dan pemain saham intermediate, TIDAK MUDAH utk konsisten untung 1% konsisten PER BULAN.

      Cadangkan waktu beberapa tahun SEBELUM anda berharap bisa untung konsisten.

      Jadi berapa sebaiknya modal yang disiapkan?

      Silahkan baca dulu pos "Berapa Sebaiknya Modal Awal Main Saham?"

      http://terusbelajarsaham.blogspot.co.id/2011/05/berapa-sebaiknya-modal-awal-main-saham.html

      Delete
  5. Hi pak Iyan.

    Saya merasa sangat bangga dengan bapak.
    Di trend digital entrepreneur ini hampir tidak ada blog/website BERKUALITAS yang membagikan konten atau informasi/ilmu dengan benar" gratis.

    Yaaa.. disini saya merasa anda benar" tulus membagikan ilmu secara gratis.. sekali lagi saya katakan GRATIS.
    Saya percaya anda punya jiwa yang kritis untuk membangun. Dan anda PASTI orang nya baik.

    Komen saya ini hanya memberikan pujian yang saya pandang atas apa yang saya lihat dan rasakan.

    Oh yaa, juga saya suka dari tulisan anda ialah anda memberikan pola pikir yang realistis mengenai tantangan yang harus diketahui semua orang untuk mulai main saham, yaitu "MEMINIMAL kan untuk TIDAK RUGI". Penekanan anda ini saya yakin adalah pelajaran yang berharga dari anda, dan dari yang anda dapat dari pengalaman anda.

    Wah ternyata sudah panjang juga komen saya.. dan walaupun kedengaran lebai, tapi untuk penulis blog ini saya rasa pantas mendapatkan apresiasi setinggi-tinggi nya.

    Sukses selalu untuk pak Iyan.
    Tetap selalu berkarya.

    Gbu.


    #successbefore30

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Alex Hen,

      Terima kasih untuk komentar dan pujian anda.

      Tujuan utama saya menulis blog adalah berlatih menulis dengan harapan suatu hari akan menerbitkan buku.

      Dengan berjalannya waktu, saya ada "ngarep" juga untuk mendapat pendapatan dari iklan. Menurut saya, iklan adalah medium terbaik bagi pembaca karena pembaca TIDAK membayar. Yang membayar adalah pemasang iklan.

      Delete
  6. Dear Pak Iyan..

    Sebelumnya saya mengucapkan terimakasih untuk tulisan-tulisannya yang sangat bermanfaat, semoga meskipun hasilnya tidak banyak (dari adsense) namun dibalas oleh Yang Maha Kuasa dengan cara yang lain. aamiin.

    Tapi saya ikut sedih juga pak Iyan sempet curcol masalah adsense google. Dan teman2 lain juga kasih masukan tentang adsense dll.

    Tapi saya ingin menyambung dari komentar mas hidayat syah, tentang iklan spot.
    Jadi intinya Pak Iyan jangan tergantung dengan google adsense, Pak Iyan bisa atur sendiri.
    contoh:
    - ajukan tawaran ke IDX, atau broker2 lokal, secara langsung.
    - blog ini pengunjungnya misal xxxjuta perbulan. dengan pageview xxxjuta
    - anda bisa pasang banner di blog ini selama 1 bulan dengan harga xxx
    - pasang deh banner perusahaan yg bersangkutan di sidebar, atau di artikel link ke web perusahaan tersebut.

    contoh kasus adalah blog2 motor, iklan langsung dari ahas, dll.

    cumma sedikit ide, semoga sedikit membantu.

    sekali lagi terimakasih atas artikel2nya, semoga pak Iyan sukses selalu.

    regards,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear Febrianto Adi,

      Terima kasih untuk input anda.

      Sebenarnya sih saya tidak berharap banyak dari pendapatan iklan. Tapi namanya manusia, ya pasti ada ngarep-ngarep, kalau gak banyak, ya ngarep dikit. :-)

      Delete
  7. Malam pak Iyan,
    Mohon maaf sebelumnya kl pertanyaannya agak pribadi.
    Untuk trader saham top nasional seperti pak Iyan sendiri persentase benar nya kira2 berapa persen ya pak?
    Saya tahu intinya selama keuntungan kita lebih besar (bukan lebih sering) dr kerugian maka kita akan mencetak profit.. tp saya tetap penasaran dan juga sbg referensi saya
    Trimakasih sebelumnya
    :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selamat pagi Erwin,

      Saya tersanjung anda sebut "trader saham top nasional." Tapi sejujurnya saya katakan, saya belum bisa dikatakan trader saham top. Saya hanya pemain saham yang (mungkin) lebih berpengalaman dari anda dan juga pemain saham yang hobi menulis.

      Tentang seberapa sering saya untung (dari 100 kali transaksi), kira-kira saya untung kurang dari 35 kali. Dengan hasil seperti itu saja saya sudah bisa "hidup" hanya dari main saham.

      Jadi, TIDAK PERLU berharap terlalu muluk. Yang penting adalah meMINIMALkan kerugian (untuk pemula) dan meMAKSIMALkan keuntungan (untuk pemain saham berpengalaman lebih dari 5 tahun).

      Delete
  8. Dear bung Iyan,

    Jujur saja saya baru seminggu tau ada blog seperti milik bung Iyan ini, apakah update sampai hari ini?

    Dan pertanyaan yang mengusik saya selama membaca, mungkin sudah setengah dari tulisan bung Iyan, ko bisa menuliskan semua nya secara gamblang dan disampaikan melalui blog seperti ini yang notabene menurut pandangan saya biasa untuk cari untung segede-gedenya atau buat curcol anak2 muda?

    Masukan juga buat bung Iyan, saya bukan pengamat atau ahli dalam penulisan, namun dari kebanyakan tulisan bung Iyan ini sudah mencukupi kualitas buku, (jujur ada beberapa yg kurang pas memang). Karena saya pernah baca buku dengan "bahasa" yang hampir serupa dengan tulisan bung Iyan ini, dan kebetulan buku tersebut sempat meraih best seller,

    Terakhir, tanpa muluk2 (padahal sudah muluk2), semoga sukses dunia akhirat bung, tulisan Anda, saya kenal sebagai amal jariyah, amal yang terus menerus,

    (Sedikit ide terlintas karena saya merasa gatal ingin membantu bung Iyan menyusun sebuah buku)

    Salam

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear bung Vin,

      Terima kasih untuk pujian dan komentar anda.

      Awalnya saya menulis blog karena niatnya mau menerbitkan buku. Tapi beberapa tahun belakangan ini, semangat untuk menerbitkan buku meredup seperti lampu petromaks yang kehabisan minyak tanah.

      Secara finansial saya berkecukupan, tapi belum bisa dibilang kaya. Beberapa tahun belakangan ini saya merasa makin banyak harta dan uang toh tidak membuat saya makin bahagia. Yang saya alami justru kebalikannya: makin banyak harta malah makin stress, makin cape, dan makin tidak happy.

      Itulah sebabnya saya tidak berusaha mencari untung segede-gedenya dari blog ini. Saya menulis karena kepengen aja.

      Jadi, kalau ada tulisan saya yang membantu pembaca, saya senang; kalau ada tulisan saya yang jelek, ya masih untung anda gak usah bayar, kan? :-)

      Delete
  9. Pak iyan, apa juga aktif mencari penerbit? Karena saya juga sangat menunggu buku dari pak iyan. Saya sudah baca beberapa buku saham untuk pemula, tapi menurut saya terlalu pemula seperti bagaimana membeli saham di sekuritas. Atau buku yang untuk pemula tapi kok sulit dipahami. Seperti penjelasan tentang grafik one head shoulder atau three soldier atau apalah hehehe... Banyak post di blog yang belum terbit lanjutannya, apakah pak iyan tidak lupa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dear savitri dewi,

      Saya TIDAK aktif mencari penerbit.

      Setelah saya baca kembali pos-pos yang saya tulis, saya baru sadar bahwa banyak post yang belum saya lanjutkan.

      Itulah masalah saya: nafsu besar (mau menulis banyak pos) tapi tenaga dan waktu dan semangat kurang. Mohon maaf dan mohon bersabar ya.

      Delete

Pertanyaan dan komentar anda akan saya jawab sesegera mungkin. Maaf, saya tidak menerima pertanyaan dan komentar anonim/unknown. Promosi, iklan, link, dll, apalagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan main saham TIDAK AKAN ditampilkan.