Page List

Wednesday, January 15, 2014

Support & Resistance Saham: Arti, Definisi, Makna, Karakteristik (Bagian 2)

Pos ini adalah lanjutan dari pos "Support & Resistance: Arti, Definisi, Makna, Karakteristik (Bagian 1)." 


Setelah membaca pos "Support & Resistance: Arti, Definisi, Makna, Karakteristik (Bagian 1)" anda sudah tahu bahwamenurut sayabahasa Indonesia Support adalah Penopang, Resistance adalah Penghalang.

Anda juga sudah tahu definisi Support dan Resistance ala John J. Murphy dan definisi Support dan Resistance ala Iyan.

Sekarang saatnya saya coba menjawab pertanyaan: apa makna Support dan Resistance untuk pemain saham?


Makna Support dan Resistance

Apakah ada gunanya tahu Support dan Resistance?

Nah, sebelum kita diskusi lebih lanjut, anda perlu tahu bahwa Support dan Resistance adalah salah satu konsep dari Analisa Teknikal. Kalau anda membahas Support dan Resistance, berarti anda sedang membicarakan Analisa Teknikal. (Analisa Fundamental tidak mengenal Support dan Resistance.)

Jadi, mengapa Analisa Teknikal mempelajari Support dan Resistance?

Mari kita bahas.

Anda masih ingat definisi Support dan Resistance ala Iyan? Nih, saya tulis ulang di sini:

Support/Penopang adalah titik/kisaran harga di mana saham yang sedang turun berbalik arah menjadi naik.
Resistance/Penghalang adalah titik/kisaran harga di mana saham yang sedang naik berbalik arah menjadi turun.

Pertanyaan saya untuk anda:

Kalau anda tahu titik/kisaran harga di mana saham yang sedang turun akan berbalik arah menjadi naik, kira-kira apa yang akan anda lakukan?

Coba anda pikirkan.

Satu lagi pertanyaan saya untuk anda:

Kalau anda tahu titik/kisaran harga di mana saham yang naik akan berbalik arah menjadi turun, kira-kira apa yang akan anda lakukan?

Coba anda pikirkan juga.

Sudah?

Coba bandingkan jawaban anda dengan jawaban saya di bawah ini.

Kalau anda tahu titik/kisaran harga di mana saham yang sedang turun akan berbalik arah menjadi naik, anda SEHARUSNYA membeli saham tersebut di titik/kisaran harga tersebut.

Mengapa?

Karena—kalau anda benar—setelah anda beli, saham akan naik dan anda bisa menjual saham tersebut di harga lebih tinggi dan mendapat untung.

Wow, gumam anda dalam hati.

Kalau anda tahu titik/kisaran harga di mana saham yang naik akan berbalik arah menjadi turun, anda SEHARUSNYA menjual saham tersebut di titik/kisaran harga tersebut.


Mengapa?

Karena—kalau anda benar—setelah anda jual, saham akan turun dan anda bisa (kalau mau) membeli kembali saham tersebut di harga lebih murah. Kalaupun anda tidak niat membeli kembali saham tersebut, anda sudah menjual saham di harga paling tinggi.

Wow, wow, wow.

Nahseperti yang sering saya katakanitu teorinya. Prakteknya tidak semudah itu.

Perhatikan bahwa pada kalimat di atas saya menambahkan bagian "—kalau anda benar—".

Masalahnya, tidak ada yang tahu PASTI di mana titik/kisaran di mana gerak harga saham akan berbalik arah.

Hah? Terus gimana dong? teriak anda.

Tenang, Bro and Sis. 

Kalau anda sudah baca pos "Valuasi Indeks Saham Indonesia Terlalu Tinggi?" anda tahu bahwa, menurut saya, semua analisa saham, ujung-ujungnya adalah nebak.

Tapi, kalau anda sudah baca pos "Arti Istilah Saham Trending, Trendless (Bagian II)" anda juga tahu bahwa dengan menggunakan Analisa Teknikal kita bisa menebak apakah gerak saham sedang uptrend, downtrend, atau sideway. Saya tulis juga bahwa di pos tersebut: "Dengan analisa teknikal juga kita bisa menebak apakah gerak saham cenderung akan lanjut atau cenderung berubah arah."

Nah, dengan Analisa Teknikal jugalah kita akan mencoba menebak titik/kisaran Support dan Resistance suatu saham.

Apakah mudah?

Sama sekali tidak. Menebak Support dan Resistance malahan sangat sulit

Apakah tebakan kita pasti benar?

Tidak juga.

Sulit dan tidak pasti benar, gerutu anda. Ngapain dipelajari?

Karena, walaupun sulit dan belum tentu selalu benar, menebak Support dan Resistancekalau lagi benarakan sangat menguntungkan.

Tambahan lagi, untuk analis teknikal, titik Support dan Resistance sering dipakai sebagai "execution point" atau titik eksekusi untuk membeli atau menjual saham. Jadi, dengan berusaha menebak Support dan Resistance, anda akan membeli saham di kisaran Support dan menjual saham di kisaran Resistance. Tidak cuma asal-asalan.

Terus, gimana cara menebak titik Support dan Resistance? tanya anda penuh semangat.

Sabar, sabar. Jangan keburu nafsu gitu ah. Sebelum kita berdiskusi bagaimana cara menentukan/menebak Support dan Resistance, anda perlu tahu dulu karakteristik dari Support dan Resistance.

Mari kita lanjut ke karakteristik Support dan Resistance. Silahkan lanjut baca ke pos "Support & Resistance: Arti, Definisi, Makna, Karakteristik (Bagian 3)."






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2014 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.] 

    20 comments:

    1. salam bung Iyan, karena sudah muncul pos kedua ini , saya mau minta saran bung. Saya sering ( sangat ) dibuat kecewa oleh support & resist ini , di pos pertama sudah saya sampaikan bagaimana cara saya menentukan support & resist sendiri , nah saya sampai saat ini belum bisa menentukan titik support & resistance yg lebih baik dari cara tersebut. saya sering sekali menemui konsentrasi lot yg sangat tinggi di offer dan karena merasa sepertinya kok g mungkin naik lagi maka saya jual saja di bid , nah setelah tidak saya pedulikan lagi eeeeeh ternyata malah terbag, begitu pula dengan support yg saya kira g mungkin jebol nih, jadi saya mejeng di situ , nah taunya juga terjun bebas..... , gimana nih bung supaya saya bisa memperbaiki cara analisa saya , makasih banyak bung

      ReplyDelete
      Replies
      1. Bung Thomas,

        Volume Bid dan Offer memang BISA jadi acuan Support dan Resistance. Tapi cara ini lebih sering melesetnya. Apalagi kalau ditambah aksi TEMPEL-MENEMPEL Bid/Offer oleh bandar.

        Menebak Support dan Resistance adalah "part science" dan "part art". Namanya juga NEBAK.

        Saya bisa mengajarkan teorinya, tapi tanpa praktek, bagian yang seninya itu tidak akan anda dapatkan.

        Saya sendiri baru bisa KONSISTEN menebak (dengan cukup akurat) Support dan Resistance setelah duduk memantau harga saham setiap hari selama 5 tahun.

        Jadi, jangan kecewa dan jangan cepat menyerah.

        Bung Thomas akan mengerti lebih baik tentang Support dan Resistance SETELAH anda tahu KARAKTERISTIK dari Support dan Resistance yang akan saya bahas di Bagian 3 pos ini.

        Sabar ya. Akhir-akhir ini semangat menulis agak kendor karena masih keki sama "pakar saham" yang hobi nyontek.

        Delete
      2. jangan kendor semangatnya bung , saya benar2 berani ( nekad ) main saham ya cuma gara2 melalap habis semua pos di blog ini , jujur awal investasi saya tergolong ngawur..... dengan dana sekitar 250 juta di awal november sekarang tinggal 150 juta saja ha....ha.... , tapi kalau saya berhenti sampai sini berarti biaya belajar saya hilang tanpa ada artinya nih. hal yang paling menjadi ganjalan saya dalam trading adalah sangat seringnya keliru menentukan titik ini bung. Saya sangat frustasi sekarang ini , kalau dilepas malah naik , kalau tidak dilepas ternyata tidak sampai ke harga antrian saya , kalau pasang antri beli ternyata terjun , pasang lebih bawah ternyata mental balik.......seolah2 mr market ini seorang mentalis yg bisa nebak pikiran saya... jadi saya seperti dikerjain terus nih bung....apapun keputusan yang saya buat sepertinya kok tidak bisa pas .... , maka dari itulah saya sangat berharap barangkali ada sedikit angin segar dari pos bung Iyan ....... makasih

        Delete
      3. Waduh, bung Thomas bikin saya stress neh.

        Gara-gara membaca blog saya, anda rugi 100 juta dalam 2 bulan?

        AMPUN deh. Kan saya sudah anjurkan untuk main saham dengan modal sekecil mungkin. Belajar dulu, jangan mengharapkan untung. Target pemula adalah RUGI TIDAK LEBIH dari 20% per TAHUN.

        Berdasarkan apa yang bung Thomas tulis di atas, saya cuma bisa menyimpulkan bahwa sumber kesalahan anda mungkin karena anda memakai bingkai waktu (time-frame) yang salah.

        Memakai VOLUME bid/offer sebagai acuan Support/Resistance berarti bingkai waktu yang anda pakai sangat pendek. Eksekusi trading jangka sangat pendek AMAT sulit, apalagi bagi pemula. Sampai sekarang saja, saya masih belum bisa eksekusi trading super cepat.

        Coba bung Thomas ganti bingkai waktu ke HARIAN (Daily). Pada Daily chart, titik harga TERENDAH sebelumnya bisa dianggap Support; titik harga TERTINGGI sebelumnya bisa dianggap Resistance. Ini tidak sempurna, tapi jauh lebih baik daripada mengacu pada volume bid/offer.

        Delete
      4. terima kasih banyak bung Iyan, benar sekali tebakan anda bung , saya memang tidak kuat menunggu terlalu lama , alih2 saham berbalik naik takutnya malah tambah turun jadi saya takut jual besok, sama juga pas memutuskan untuk mengejar harga yang sedang naik saya sering takut tidak dapat , sekali lagi terima kasih bung buat sarannya , satu lagi yang mau saya tanyakan , saya seringkali mau pingsan kalau melihat harga saham yang saya ambil pas turun2nya , kalau hanya dalam rentang 2 hari posisi saya sudah rugi lebih dari 5% apa yang harus dilakukan? contoh yang masih baru misalkan saja : kalau kita melihat lsip sekitar 1 minggu yang lalu mulai ada penurunan sekitar 4 hari berturut2 kemudian ada rebound kecil di hari ke 5 , misalkan seorang pemula menganggap disitulah mulai ada pembalikan arah dan mengambil posisi , dan ternyata penurunan berlanjut selama 3 hari sedalam 13% !!! apakah saya masih ada kekuatan untuk berharap hari ke 4 ada pembalikan arah lagi , bukankah saya harus segera cutloss , sedangkan kenyataannya yang tragis adalah di hari ke 4 ada rebound dan dilanjutkan hari ini.......... bagaiman bung Iyan menanggapi hal seperti ini ?

        terima kasih banyak bung Iyan , saya rasa buku2 pelajaran saham manapun tidak akan ada yang bisa menjawab masalah ini karena semua cuma teori , jangan pernah surut semangatnya bung !!!! berapa banyakpun buku saham yg dijual juga percuma saya beli kalau tidak bisa curhat seperti ini , saya tunggu secercah harapan dari bung Iyan ....

        Delete
      5. Bung Thomas,

        Kalau anda melihat grafik Daily (harian) LSIP, sejak awal tahun 2014 harganya bergerak turun. Artinya, trend harian LSIP sedang turun.

        Pada tanggal 16 Dec 2013 LSIP menyentuh harga Low 1740 lalu berbalik arah naik. Harga ini bisa dijadikan acuan SUPPORT di Daily chart.

        Pada tanggal 07 Jan 2014, LSIP menembus Low 1740. Nah, salah satu karakteristik Support Resistance (yang akan saya bahas di pos Bagian 3 dan selanjutnya) adalah begini: kalau Support jebol, berarti anda harus cut-loss.

        LSIP turun banyak karena TREN harian sedang turun DAN harganya menembus SUPPORT.

        Kalau anda main saham jangka pendek, LSIP termasuk yang belum layak dibeli.

        Menjawab pertanyaan anda:

        1. Kalau dalam 2 hari sudah rugi lebih dari 5%, harus bagaimana?

        Pertanyaan saya: anda menentukan harga cut-loss BERAPA % dari harga beli? Kalau anda menentukan cut-loss 5%, berarti anda harus cut-loss. Tidak peduli apakah baru beli 2 hari atau 2 jam atau 2 menti.

        Tapi kalau anda menentukan titik cut-loss 10% dari harga beli, berarti anda belum harus cut-loss.

        2. Bagaimana seharusnya menyikapi kasus LSIP yang anda ceritakan di atas?

        Nah, membeli LSIP adalah pilihan saham yang SALAH karena TREN HARIAN-nya sedang turun. Sangat sulit untuk MENEBAK Support saham yang trend-nya sedang turun. Apalagi untuk pemula.

        Saya selalu berusaha menghindari saham yang trend-nya turun. Saya hanya mau berspekulasi pada saham yang trend-nya sedang naik.

        Bung Thomas mungkin sudah baca pos "Definisi Uptrend, Downtrend, Sideway"?

        http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2013/07/definisi-uptrend-downtrend-sideway.html

        Cara membaca TREND rencananya akan saya bahas setelah selesai membahas Support dan Resistance. Tapi masih banyak pos-pos lain yang hendak saya tulis. Jadi, saya belum tahu kapan akan terealisasi.

        Kalau bung Thomas bisa cerita lebih detil, indikator apa yang anda pakai dalam memutuskan jual-beli?

        Delete
      6. tidak masalah apa saja yang mau dibahas di pos berikut bung Iyan , saya pembaca setia blog ini , setiap hari pasti saya selalu cek blog ini bung , ada satu yang hilang tiba2 yaitu komentar2 terbaru kenapa tiba2 hilang ya ? padahal itu penting juga buat para pembaca yg mengikuti komentar2 pembaca lainnya.

        mengenai detail saya mengambil posisi di lsip begini : pertama tama ada analis yg bilang emiten cpo adalah pilihan yg baik di tahun 2014 , ada pula yang bilang bahwa cpo mengalami penurunan , dan memang benar karena di berita banyak sentimen negatif tentang cpo. sampai disini seharusnya saya tidak ambil posisi karena lebih benar analis yg kedua. Kemudian tiba2 saja muncul pertimbangan kedua yg aneh karena trend sedang turun dan saya juga tahu trend memang turun , lsip 11 12 13 16 des turun 4 hari beruntun dan kemudian rebound 4 hari beruntun juga sebelum memulai penurunan kembali ( saya melihat candle saja ) , nah karena di tanggal 2 3 6 7 jan ada 4 hari penurunan serupa dan diakhiri hari ke 5 ada rebound kecil ( menurut saya waktu itu ) seharusnya paling tidak besoknya ada rebound lanjutan setidaknya 1 hari lagi , nah ternyata teknikal rebound ini cuma 1 hari saja dan dilanjutkan dengan 3 hari penurunan lanjutan , melihat teknikal rebound pertama gagal bisa jadi penurunan berikut ini berlanjut bukan hanya 3 hari , nah ternyata di hari ke 4 malah rebound dan dilanjutkan hari ini , saya tidak tahu apakah besok naik lagi atau tidak , tapi kalau naik lagi kan ironis sekali jadinya bung , di satu sisi yang saya sesali saya tidak berani masuk sektor properti karena naiknya sudah signifikan beberapa hari dan takut kena koreksi dalam setelah ambil posisi........ternyata naiknya berlanjut terus dan baru hari ini mulai koreksi..........

        bagian mana yang perlu dikoreksi dari cara saya mengambil keputusan bung ?

        terima kasih banyak bung Iyan , ini kalau saya tanyakan ke konsultan saham pasti tarifnya mahal he he

        Delete
      7. "Gadget" Komentar Terkini rusak dari penyedianya. Sampai saat ini belum mereka perbaiki, jadi menyulitkan pembaca mengikuti Komentar Terkini. Mohon maaf.

        Mumpung saya belum pasang tarif konsultasi, silahkan tanya. :D

        Saran saya: daripada berusaha menangkap pisau yang sedang jatuh (bahasa Inggrisnya "catch a falling knife"), lebih baik anda beli saham yang trend jangka panjangnya sedang naik, tapi trend jangka pendeknya sedang turun.

        Ini artinya anda berusaha membeli saham yang naik tapi sedang terkoreksi sementara (mungkin karena mencapai Resistance). Membeli saham seperti ini, relatif lebih aman daripada membeli saham yang sedang turun, tapi naik hanya karena rebound (mencapai Support).

        Kalau saham turun berturut-turut 3, 4, bahkan 5 hari, dan turunnya makin hari makin dalam, itu berarti trend-nya (sementara) adalah turun. Kalau naik anda beli, kemungkinan besar setelah itu akan turun lagi. Kalaupun tidak turun, kemungkinan besar tidak naik banyak.

        Seperti yang biasa saya tulis: itu teorinya, prakteknya memang tidak mudah.

        Kalau bung Thomas ingat pos "Saham Yang Layak Dibeli Menurut Analisa Teknikal", di situ saya menulis bahwa saham yang layak dibeli adalah saham yang CENDERUNG NAIK. Bukan saham yang CENDERUNG TURUN.

        http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2012/06/saham-yang-layak-dibeli-menurut-analisa.html

        Maka dari itu, tahu dan mengerti TREND adalah dasar dari Analisa Teknikal.

        Delete
      8. terima kasih bung Iyan , saya coba refresh lagi pola trading saya kedepannya , saya tunggu support resist bag 3 nya , moga2 aja masuk pos di januari ini ha ha ha.......

        Delete
    2. bung iyan, saya nunggu bocoran ilmu yang ini bung...^_^

      "Saya sendiri baru bisa KONSISTEN menebak (dengan cukup akurat) Support dan Resistance setelah duduk memantau harga saham setiap hari selama 5 tahun".

      sekali lagi postingan yang luar biasa...langsung ke jantung dan intisarinya...
      blog anda membuat semua buku2 yang saya baca terasa tidak ada apa2nya bung Iyan...^_^...blog ini really2 punya value tinggi...harus dipatenkan supaya tidak "dicontek" pakar saham bung hihihihi...

      setelah ,membaca dan menyerap semua info dan ilmu dari awal tulisan di blog ini, saya baru mulai mau koment di 2 tulisan terakhir blognya bung Iyan ,setelah saya akhirnya mulai bisa menerapkan ilmu trading di tulisan ini (padahal saya yakin masih banyak yang belum dikeluarkan Bung Iyan) untuk membuat transaksi, entry dan exit yang berkualitas dan profitable. Awal mula main saham seperti yang bung Iyan bilang benar2 saya alami, rugi berkali2, salah entry, salah analisa, ekspektasi terlalu tinggi. kalau saya tidak baca blog bung Iyan mungkin saya sudah quit main saham. Blog bung Iyan benar2 menginspirasi saya bahwa tidak ada yang mudah di dunia ini. Namun kita bisa berhasil apabila kita mau belajar terus...persis Judul Blog ini : Terus Belajar....kalau ada kesempatan pingin rasanya saya ketemu langsung dan belajar dari profesional seperti Bung Iyan...trims sekali lagi...

      ReplyDelete
      Replies
      1. Bung Agung,

        Seperti yang saya katakan di atas kepada bung Thomas,

        Menebak Support dan Resistance adalah "part science" (sebagian ilmu pasti) dan "part art" (sebagian seni). Namanya juga NEBAK. Bagian "seni" ini cuma bisa didapat kalau sudah punya cukup pengalaman.

        Kalimat saya "baru bisa KONSISTEN menebak (dengan cukup akurat)" jangan disalah-artikan bahwa tebakan saya SELALU akurat. Yang saya maksud adalah: setelah 5 tahun memelototi komputer akhirnya tebakan saya relatif LEBIH BANYAK yang benar daripada yang salah.

        Namanya juga NEBAK, pasti sering salah juga.

        Mungkin suatu saat, saya akan membuat acara untuk bertemu dengan pembaca-pembaca setia blog ini.

        Komentar bung Agung selalu membesarkan hati. Terima kasih sedalam-dalamnya.

        Delete
    3. Dear Pak Iyan,

      Sejak saya membaca pos "Arti Istilah Saham Trending, Trendless" dan "Cara Menjual Saham Agar Profit Maksimal", maka :
      1. Secara psikologis saya lebih tenang dalam melakukan entry dan take profit, cut loss. Saya sudah mempraktekkan teknik yang diajarkan pak Iyan yakni jual separuh dan menaikkan titik cut loss pada harga beli (teknik inilah yang mebuat saya tenang dalam melakukan trading) dan sekedar pak Iyan ketahui sampai saat ini di bulan Januari 2014 skor saya vs market adalah 4:1, kekalahan saya satu-satunya terjadi pada trading pertama hanya karena saya terlambat membaca dua posting yang saya sebutkan di atas. Terima kasih atas ketulusan pak Iyan berbagi pengalaman.

      2. Ada sembilan buku analisis teknikal trading saham yang saya beli dan saya baca, kini semuanya saya simpan yang selama ini biasanya menghiasi meja saya. Saya tidak menemukan kata demi kata serta kalimat - kalimat dari buku itu sama atau lebih baik dari seluruh bagian dari dua posting pak Iyan di atas yang memberi efek keberanian dan ketenangan bagi saya untuk masuk dan keluar dari market (pada hal pak Iyan belum membahas psikologi trading).
      3. Trading saya belumlah konsisten (dengan skor 4:1, terlalu dini membusungkan dada), perlu terus mengikuti posting pak Iyan lebih lanjut di blog ini. Saya tidak tahu apakah skor 4:1 atas market di bulan ini hanyalah suatu kebetulan saja atau bukan, tetapi saya tetap berhati - hati pada pertarungan2 selanjutnya. Dengan membaca posting Support dan Resistance secara utuh yang telah dan akan siap diluncurkan di blog ini, rasanya saya tidak perlu lagi membeli buku yang berbau analisis teknikal, cukup saja nongkrong di blog ini.

      Terima kasih

      fiat - Manado

      ReplyDelete
      Replies
      1. Dear bung Fiat,

        1. Main saham memang harus tenang. Dan kita hanya akan tenang kalau jual-beli saham terstruktur dengan baik dengan menyiapkan entry, take profit, cut-loss (ini yang disebut TRADING PLAN).

        Semua orang (termasuk pakar karbitan) menyarankan pemain saham untuk menyiapkan trading plan, tapi (hampir) tidak ada yang memberitahu BAGAIMANA.

        Ini sama saja dengan saran: Makanlah makanan yang sehat. Tapi anda tidak diberitahu yang dimaksud makanan sehat itu apa. Kalau seperti itu, sarannya hanyalah pepesan kosong.

        Saya senang kalau tulisan saya ada faedahnya untuk anda.

        2. Psikologi trading, menurut saya, bukanlah prioritas belajar utama untuk pemula. Memang, kalau anda sudah berpengalaman, psikologi trading sangat penting.

        Jangan berhenti membaca buku. Tapi, saran saya, bacalah buku berbahasa Inggris, jangan yang terjemahan (karena terjemahannya sering ngaco). Banyak sekali buku-buku luar yang bagus. Artinya, belajarlah dari orang yang benar-benar tahu apa yang ia tulis, jangan belajar dari orang yang memproklamirkan diri sebagai pakar padahal pengetahuan dan kemampuannya pas-pasan.

        3. Skor 4:1 sangatlah bagus. Pertahankan. Kalau anda berhati-hati agar TIDAK RUGI BESAR, untung akan datang sendiri.

        Delete
      2. Saya setuju dengan pak Iyan, banyak yang menyarankan trading plan, tetapi tidak jelas mulainya dari mana.

        Delete
      3. Pakar karbitan? Balon kali dikarbit, Pak. Wakakakaka....

        Buku-buku terjemahan memang rada aneh translasinya. Saya suka bingung sendiri habis baca, dan akhirnya malah cari-cari lagi buku yang edisi bahasa Inggrisnya.

        Delete
      4. Pakar kalau dikarbit, bukannya tambah pintar. Paling-paling tambah item. Wakakaka....

        Kalau yang terjemahin buku tidak tahu seluk-beluk saham, yang baca malah bingung dan sakit kepala. Makanya saya hampir tidak pernah beli buku investasi berbahasa Indonesia.

        Delete
    4. saya dukung rencana bung iyan....untuk bertemu kami para pembaca blog bung iyan.....semoga kita dilimpahi kesehatan dan rizky

      ReplyDelete
    5. terima kasih telah berbagi ilmunya pak Iyan, dan saya pelajari baru sebagian ilmu dari blog ini.
      saya berkecimpung di dunia saham karena saya berlatar belakang pendidikan statistika, banyak sekali analisa statistika yang bisa diterapkan pada analisa teknikal, termasuk MA, MACD, weighted average, dan juga yang lainnya.
      pada post ini, jika pak Iyan berkenan, saya mau memberi koreksi pada definisi "menebak" sebaiknya diperbaiki jadi "menduga", supaya lebih ilmiah. hehe
      saya masih berselancar di blog ini, dan masih banyak ilmu yang belum saya pelajari dari pak Iyan, mohon bimbingannya ketika saya punya pertanyaan.
      regards,
      Asep.

      ReplyDelete
    6. Terima kasih Pak Iyan atas ilmunya.. saya sangat mudah belajar saham dengan tata bahasa yang pak Iyan gunakan. Saya juga mohon izin pak Iyan, mungkin suatu saat membuat video tutorial mulai dari trading plan, analisis saham yang sumber utamanya dari blog ini dengan harapan generasi milenial dan investor ritel kita lebih maju dan lebih banyak lagi..

      ReplyDelete
      Replies
      1. Dear HendiAfresia,

        Terima kasih untuk komentar dan saran anda.

        Delete

    Pertanyaan dan komentar anda akan saya jawab sesegera mungkin. Maaf, saya tidak menerima pertanyaan dan komentar anonim/unknown. Promosi, iklan, link, dll, apalagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan main saham TIDAK AKAN ditampilkan.