Page List

Monday, December 2, 2013

Ellen May & Penerbit Berjanji Akan Mencantumkan Sumber Kutipan Pada Buku Cetakan Berikutnya

Pada tanggal 30 November 2013 saya menulis pos "Ellen May Nyontek Terus Belajar Saham" tentang tulisan di blog ini ("Arti Istilah 'Right Issue' di Bursa Saham Indonesia, Bagian I) yang dicontek/dijiplak Ellen May di buku Smart Trader, Rich Investor, The Baby Steps yang baru terbit.

Figure 1. Buku Smart Trader Rich Investor, The Baby Steps Jiplak Terus Belajar Saham 

Figure 2. Buku Smart Trader Rich Investor, The Baby Steps Jiplak Blog Terus Belajar Saham


Penulis buku tersebut (Ellen May) sudah menghubungi saya dan meminta maaf atas kesalahan tidak mencantumkan sumber kutipan. Pihak penerbit juga sudah melakukan hal yang sama. Lebih lanjut, mereka dengan sopan meminta apakah mungkin saya mencabut pos saya tentang kekhilafan yang mereka lakukan.

Karena mereka sudah menunjukkan itikad baik, saya setuju mencabut pos tersebut dengan syarat:

1. Pada cetak ulang buku Smart Trader Rich Investor, The Baby Steps (Januari 2014), sumber kutipan (yaitu blog ini: terusbelajarsaham.blogspot.com) dan penulis (Iyan) akan dicantumkan dengan jelas pada naskah tulisan.

2. Tulisan saya itu TIDAK AKAN dihapus dari buku cetak ulang (Karena kalau dihapus berarti tidak perlu mencantumkan sumber kutipan. Tapi hal ini tidak menjelaskan mengapa di edisi pertama buku ini ada tulisan yang sama persis dengan tulisan di blog ini).

Karena pihak penulis dan penerbit menyetujui persyaratan (yang ringan) tersebut, pos tentang penulis dan buku yang menyontek blog ini langsung saya hapus. (Kalau persyaratan di atas ternyata tidak dipenuhi, Ellen May mempersilahkan saya mempublikasikan kembali pos yang sudah saya hapus tersebut.)   

Saya sadar tidak ada orang yang luput dari kekhilafan. Yang penting adalah kita bersedia dengan rendah hati mengakui kesalahan dan meminta maaf. Nah, kalau orang sudah minta maaf dengan sungguh-sungguh, kan kebangetan kalau tidak saya terima. Toh, suatu hari ketika saya melakukan kesalahan, saya juga mau dimaafkan.

Tapi satu hal yang perlu saya tekankan: semua tulisan di blog ini adalah ASLI. Bukan nyontek. Bukan copy-paste. Bukan terjemahan (tanpa mencantumkan sumber) dari buku berbahasa asing. Ingat: bukan hanya tulisan di buku yang dilindungi Hak Cipta; tulisan di blog juga dilindungi Hak Cipta.

Saya memeras otak dan keringat, menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer menulis, tanpa mengharapkan keuntungan finansial karena bercita-cita suatu hari saya akan menerbitkan tulisan di blog ini dalam bentuk buku. Dan, JANGAN SAMPAI terjadi pembaca buku saya menuduh bahwa isi buku saya menyontek buku orang lain yang sudah terbit terlebih dulu. Padahal buku yang terbit lebih dulu itulah yang menyontek dari tulisan saya di blog ini.


[Catatan: Karena sampai dengan akhir Februari tidak ada update dari Ellen May tentang janjinya untuk mencantumkan sumber kutipan di buku Smart Trader Rich Investor, The Baby Steps, pos "Ellen May Nyontek Terus Belajar Saham" terpaksa diterbitkan kembali.]






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2013 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.] 

    21 comments:

    1. Bung iyan ini berhati mulia sekali,,,,,,sebenarnya pos 30 nov saya sdh mengetik komentar menyemangati bung iyan tp g jadi takut menambah kisruh suasana jd ya saya hapus lagi
      .....
      sedikit mengomentari dari buku pertama yg telah saya baca tulisan bung iyan msh yg terbaik kok
      Maaf klo pembaca hanya bisa mengkomentari saja.....

      Sukses selalu buantn bung iyan
      semangaaaaaaaaaaaaat

      ReplyDelete
      Replies
      1. Bung Arman, terima kasih untuk dukungan anda.

        Jujur, saya tidak berhati mulia; saya juga bukan orang yang baik. Tapi saya BERUSAHA KERAS untuk tidak menjadi orang jahat.

        Komentar dan dukungan pembaca setia blog ini amat sangat penting untuk saya karena itu adalah "bensin" agar saya rajin menulis.

        Delete
      2. Untunglah masalah tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan, Bung Iyan.

        Dari segi positifnya, ini berarti tulisan Bung Iyan sudah benar-benar layak dikompilasikan menjadi buku. Orang sudah sampai ada yang mengutip dan diterbitkan kok. :D

        Delete
      3. Bung Willy, terima kasih untuk dukungan anda.

        Masalah sebaiknya diselesaikan secara kekeluargaan, selama kedua pihak ada itikad baik.

        Semoga tahun depan saya semangat menyiapkan buku untuk diterbitkan.

        Delete
      4. Bung Iyan dipihak yang benar, kenapa tidak lewat jalur hukum saja?
        sebagai pembelajaran warga indonesia agar menghargai hasil karya orang lain...

        Delete
      5. Memang sempat terpikir untuk diproses lewat jalur hukum.

        Tapi prinsip saya adalah "kalau bisa sederhana, kenapa musti cari yang ruwet?"

        Memakai prinsip tersebut, dan karena penulis dan penerbit sudah menunjukkan itikad baik, saya memilih penyelesaian secara kekeluargaan.

        Kita tunggu saja realisasi dari janji-janji mereka.

        Delete
    2. Dear Bung Iyan,

      Luar biasaa...appreciate banget dengan segala kemuliaan nilai-nilai humanisme pada diri Bung Iyan. Saya merasakan ada getaran hati yang sulit diungkapkan dalam menyikapi kasus tersebut. Kebesaran jiwa Anda adalah personifikasi diri yang mulia pada diri Bung Iyan.

      Sebagai follower di blog ini, saya memberikan dorongan moril atas sikap Bung Iyan dalam meyelesaikan segala permasalahan dengan cara kekelurgaan.

      Dengan menabur benih yang baik, maka kelakpun kita akan menuai buah yang baik dan berkualitas. Semoga.

      Salam,
      chkp

      ReplyDelete
      Replies
      1. Bung Chakepp,

        Terima kasih untuk support moril anda. Sangat membesarkan hati dan mengobarkan semangat untuk terus menulis dan berbagi pengalaman.

        Delete
    3. Salut Buat Mas Iyan . . . . (y)

      Berarti ini teguran buat Mas Iyan, utk Segera Menjadikan Blog Ini Menjadi Buku, hehehehehehehe.....

      saya siap jadi Marketing Bukunya Nanti Kalo Terbit

      ReplyDelete
      Replies
      1. Makasi bung Saluang untuk api penyemangatnya.

        Saya di mulut bilang mau menulis buku, tapi tangannya malas menulis. Banyak alasan yang saya kemukakan: sibuk inilah, sibuk itulah, belum waktunya lah, belum sempat lah. Pokoke cari-cari alasan.

        Mungkin hal yang saya alami sama dengan pembaca yang bilang mau main saham, tapi tidak mulai-mulai.

        Melakukan apapun harus punya tekad bulat. Kalau tidak, pasti tidak akan mulai-mulai.

        Delete
      2. Bang, sekarang sudah 2018, apakah bukunya sudah terbit ? saya maulah...

        Delete
      3. Bang Unknown, buku saya belum terbit. Maaf.

        Delete
    4. Bung Hengky, terima kasih untuk komentarnya yang mengobarkan semangat saya untuk terus menulis.

      ReplyDelete
    5. selama ada itikad baik, semua bisa diselesaikan dgn baik
      salut, dengan kebesaran hati bung iyan. mata sepet, otak muter mau menulis apa, di contek pula.

      ReplyDelete
      Replies
      1. Bung Anton, terima kasih untuk komentarnya.

        Blog Indonesia (masih) jarang dipandang sebagai sumber informasi terpercaya. Mungkin karena (relatif) banyak yang isinya copy-paste dari sumber lain.

        Tapi, jangan semua blog disamakan. Ada banyak juga blog Indonesia yang ditulis sampai "mata sepet, otak puyeng" (mengutip bung Anton. :-)).

        Delete
    6. Astaga... Padahal saya suka sekali dg bukunya EM (yg buku kedua ya?), saya tertarik belajar saham karena buku itu, walaupun belum mulai2 investasinya, hehehe.
      Bapak sungguh baik hati... Sebagai pembaca buku itu dan mendapat ilmu dari artikel bapak, saya juga ikut mohon maaf dan berterima kasih atas kebaikan bapak. Semoga bapak mendapat yang lebih baik.
      Keep writing ya pak.

      ReplyDelete
      Replies
      1. Dear Mama Naunau, terima kasih untuk komentar anda.

        Betul, buku kedua EM.

        Terus terang, saya bukan orang yang baik hati. Tapi saya berusaha keras untuk TIDAK menjadi orang yang jahat.

        Lagipula, tidak ada seorangpun yang luput dari kesalahan. Yang penting adalah bagaimana orang tersebut menyikapi kesalahan tersebut. Apakah ia dengan rendah hati meminta maaf secara sungguh-sungguh? Atau minta maaf hanya di mulut saja? Atau bahkan menyangkal bahwa ia melakukan kesalahan?

        Saya tidak akan segan-segan menempuh jalur hukum atau jalur yang lebih keras lagi kalau orang yang sudah salah malahan lebih galak. Tapi kalau masalah bisa diselesaikan secara kekeluargaan, kenapa harus cari masalah lebih lanjut?

        Resiko menulis di blog adalah tulisan tersebut dengan mudah di-copy-paste. Tapi karena tujuan saya adalah berbagi pengalaman dan pelajaran, saya mengijinkan copy-paste ASALKAN sumber tulisan (terusbelajarsaham.blogspot.com) dan penulis (Iyan) dicantumkan dengan jelas.

        Delete
    7. Bung iyan terus lah menulis.untuk terus membangun bangsa ini kedepan.
      Apa bila buku bung iyan jadi terbit.saya yang pertama menanti di toko2 buku terdekat.

      ReplyDelete
    8. Bung (atau Non?) Kantin dan Kopi,

      Terima kasih untuk dorongan semangat anda. Semoga saja saya berhasil menerbitkan buku di tahun 2014 ini.

      ReplyDelete
    9. Sudah di tuliskan mas sumber nya :) saya tertarik mau belajar saham, tapi kendala modal :(

      ReplyDelete
    10. Pak Iyan, agar menghindari hal ini terjadi lagi, alangkah baiknya tulisan di blog di buat dalam bentuk buku. Dengan demikian bisa cuan lewat royalti selain saham 😁.

      Salam cuan dari NTT

      ReplyDelete

    Pertanyaan dan komentar anda akan saya jawab sesegera mungkin. Maaf, saya tidak menerima pertanyaan dan komentar anonim/unknown. Promosi, iklan, link, dll, apalagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan main saham TIDAK AKAN ditampilkan.