Page List

Thursday, November 7, 2013

Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 6

Pos ini adalah lanjutan dari "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 5." 

(Kalau anda ingin membaca seri ini dari awal silahkan klik di sini "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 1.")  


Karena cenut-cenut kepala anda sudah berkurang, mari kita membahas apa yang perlu anda perhatikan dari harga Close vs. High dan harga Close vs. Low.


III. Close Hari Ini vs. High Hari Ini 
& IV. Close Hari Ini vs. Low Hari Ini

Yang perlu anda perhatikan dari Close hari ini vs. High dan Low adalah apakah Close lebih dekat ke High atau lebih dekat ke Low.

Kalau harga saham Close (relatif) dekat dengan High, saham tersebut (relatif) Bullish. Semakin dekat Close dengan High, semakin Bullish.

Tabel 1. Mei 2009 ANTM Close Dekat High


Kalau harga saham Close (relatif) dekat dengah Low, saham tersebut (relatif) Bearish. Semakin dekat Close dengan Low, semakin Bearish.

Tabel 2. Februari 2009 BBRI Close Dekat Low


Pernyataan di atas cukup jelas.

Kalau pernyataan di atas kita telusuri lebih detil, kita dapat mengambil kesimpulan lebih lanjut:

Karena kalau Close semakin dekat dengan High berarti (relatif) semakin Bullish, kondisi (relatif) paling Bullish adalah bila Close di High (Close = High).

Begitu juga kebalikannya.

Karena kalau semakin dekat Close dengan Low berarti (relatif) semakin Bearish, kondisi (relatif) paling Bearish adalah bila Close di Low (Close = Low).

Sampai di sini cukup jelas?

Nah, sebelum anda serta-merta membeli saham berdasarkan pernyataan di atas, saya perlu mengulang peringatan yang saya berikan di awal seri ini.


PERINGATAN! WARNING:
Jangan langsung melakukan aksi jual-beli saham berdasarkan apa yang anda baca di seri "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula" ini. Analisa teknikal yang anda pelajari di sini masih terlalu minim untuk dipakai sebagai dasar jual-beli saham. 



Untuk meyakinkan anda bahwa anda perlu tahu faktor dan konsep lainnya sebelum bisa membuat keputusan jual-beli saham terpelajar, saya akan memberikan dua contoh.

Di atas saya menyatakan bahwa jarak antara Close dengan High/Low menunjukkan seberapa Bullish/Bearish suatu saham. Tapi, ada faktor lain yang lebih dominan. Faktor tersebut adalah RENTANG/JARAK antara harga High dan harga Low.

Contoh yang sederhana akan membantu anda memahami jelas pernyataan tersebut. Katakan saham A dan saham B sama-sama Close di High dengan data di bawah ini:

Tabel 3. Saham A dan B Close Di High, Rentang High/Low Berbeda

Karena saham A dan B sama-sama Close di High, kedua saham tersebut sama-sama Bullish. Tapi level Bullish-nya tidak sama. Mengapa? Karena rentang harga High/Low kedua saham tersebut berbeda.

Kalau begitu, tanya anda, saham mana yang lebih Bullish?

Jawab: saham B.

Mengapa?

Karena rentang High/Low saham B adalah Rp 200 sedangkan rentang High/Low saham A hanya Rp 40.

Jadi, karena kedua saham tersebut sama-sama Close di High, anda harus memperhatikan rentang harga High/Low untuk menentukan level (relatif) Bullish saham-saham tersebut.

Dengan demikian, pernyataan tentang hubungan Close vs. High/Low yang lebih lengkap adalah:

Semakin besar rentang antara High dan Low, Close yang semakin dekat dengan High menandakan saham tersebut (relatif) semakin Bullish.

Semakin besar rentang antara High dan Low, Close yang semakin dekat dengan Low menandakan saham tersebut (relatif) semakin Bearish.

Kepala anda mulai cenut-cenut lagi? Tahan, tahan. Pembahasan kita hampir selesai.

Di atas saya menyatakan juga bahwa faktor rentang High/Low lebih dominan. Tahukah anda mengapa?

Mari kita lihat tabel di bawah ini. 

Tabel 4. Saham A, B, C High Sama; A, B Close Di High, C Tidak

Saham A dan saham B Close di High, tapi B (relatif) lebih Bullish karena rentang High/Low B lebih besar.

Saham B juga (relatif) lebih Bullish dari saham C karena rentang High/Low-nya sama, tapi B Close di High, C tidak. 

Bagaiman dengan A dibanding C?

Saham A Close di High dengan rentang High/Low Rp 40; saham C Close dekattapi bukan diHigh dengan rentang High/Low Rp 200. Mana yang (relatif) lebih Bullish?

Karena saya katakan di atas bahwa faktor rentang harga lebih dominan dalam menentukan level Bullish/Bearish, kesimpulan yang lebih tepat adalah saham C (relatif) lebih Bullish daripada A.

(Mengapa rentang High/Low lebih dominan daripada jarak Close ke High/Low akan saya bahas di pos tersendiri. Kalau saya bahas di sini, saya khawatir cenut-cenut di kepala anda akan menjadi cenaT-cenET-ceNIT-cENOT-CENUT.)

Silahkan anda cerna dulu pernyataan-pernyataan di atas.

Seri "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula" hampir tamat. Di pos berikut saya akan membahas harga Open vs. High/Low. Untuk lanjut baca silahkan klik di sini "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 7." [belum terbit. mohon berkunjung kembali.]
 






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2013 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]

73 comments:

  1. salam sukses bung Iyan , saya tunggu resist & supportnya , terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam sukses juga bung Thomas.

      Resistance & Support kemungkinan akan saya bahas setelah saya membahas cara membaca TREND. Mohon bersabar.

      Delete
  2. Nah Pas banget . . . mumpung mas iyan lagi membahas Analisa Teknikal

    mas Iyan pake aplikasi penunjang Trader seperti : Amibroker, MetaStock atau ChartNexus

    Pertanyaan nya :

    1. Mas Iyan pake yang mana ?? kelebihan & kekurangannya apa ?
    2 .Bisa ga tanpa Aplikasi itu ??

    kalo bisa, analisa yg digunakan apa ya ?? Chart, Candlestick

    ReplyDelete
    Replies
    1. 1. Saya tidak pakai Amibroker, MetaStock, atau Chart Nexus.

      2. Tentu saja bisa.

      Bung saluang, jangan terpaku pada apa yang dilakukan orang lain. Kalau mau sukses main saham, anda harus mencari cara yang tepat untuk anda.

      Itulah sebabnya saya lebih membahas konsep. Kalau anda mengerti konsep, anda (seharusnya) bisa menerapkan sendiri.

      Kalau memakai perumpamaan: anda melukis tidak HARUS menggunakan kuas, cat minyak, kanvas yang sama dengan yang saya gunakan. Yang penting adalah anda mengerti cara melukis yang benar.

      Delete
  3. oooo...... gitu ya,

    kalo itu Tool yg dipake untuk menganalisa Saham pake apa Mas ??

    Maksud saya, tiap hari kan data selalu berubah, nah melihat pergerakannya pake alat bantu apa, Yahoo Finance ato yg lainnya??


    ReplyDelete
    Replies
    1. Charting software apapun bisa anda pakai untuk menganalisa saham. Tidak penting mengetahui software apa yang saya pakai.

      Delete
    2. Mas Iyan
      Untuk saham big cap biasanya yg beli gak banyak lotnya, walaupun frequensinya cukup tinggi, apakah itu menandakan yg bertransaksi disitu kebanyakan hanya bandar, soalnya disitu biasanya cepat naik tinggi tapi juga cepat turun, apakah big cap begini harus dijauhin. seperti MYOR, GGRM, ITMG

      Delete
    3. Pertama-tama, jangan langsung menganggap bahwa jika harga saham puluhan ribu Rupiah berarti saham tersebut Big Cap. Big Capitalization juga tergantung jumlah saham, bukan cuma harga.

      Saham harga puluhan ribu Rupiah, biasanya, Bid dan Offer-nya relatif kecil. Jadi, kalau ada pihak yang mau beli (atau jual) dalam jumlah besar, saham tersebut akan naik (atau turun) kencang. Apakah bandar yang main atau bukan, saya tidak tahu.

      Volume kecil biasanya identik dengan volatilitas tinggi.

      Kondisi ini ada untung ruginya. Kalau anda beli dan naik, naiknya bisa cepat dan tinggi. Tapi kalau anda salah posisi, ruginya juga bisa cepat dan banyak.

      Apakah saham seperti ini perlu dijauhi atau tidak, itu tergantung anda sendiri.

      Delete
    4. Mas Iyan terima kasih.
      Apakah saham jenis seperti ini dapat disamakan dengan saham gorengan?

      Delete
    5. Big Cap biasanya tidak dikategorikan "gorengan." Yang biasa dibilang "saham gorengan" adalah saham Mini Cap.

      Delete
  4. Mas Iyan terima kasih pencerahannya.
    Situasi hari ini saya beli saham yg indikator awalnya seperti stochatik macd semua sedang naik termasuk hrg closenya lebih dekat ke hrg high dan diatas harga rata rata 53 week yang berarti sedang bullish kan, tetapi harga hari ini hancur, bagaimana penjelasannya tentang hal ini? sampai sy tidak ada kepercayaan lagi terhadap indikator yg ada (lemas). mohon pencerahannya mas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Indikator TIDAK PERNAH SALAH.

      Yang salah adalah orang yang menterjemahkan indikator tersebut.

      Indikator adalah benda mati yang tidak bisa berpikir dan bertindak. Yang berpikir dan bertindak adalah anda. Jadi, kalau akhirnya rugi, yang salah adalah yang berpikir dan bertindak. Dengan kata lain, yang salah adalah ANDA.

      Kalau mau sukses dalam bermain saham, jangan menyalahkan yang lain selain anda sendiri.

      Delete
    2. saya belum ada 1 bulan main saham jadi mohon koreksi bung Iyan jika kurang tepat , menurut saya indikator saham hanya sebagai media bantu untuk mengenali bagaimana karakter suatu saham , seberapa kuat jika saat saham itu naik & seberapa dalam saat saham itu turun , baru setelah kita tahu karakter saham yg akan kita beli maka kita bisa tidak terlalu meleset prediksinya , apakah benar begitu bung Iyan ?

      salam sukses

      Delete
    3. Yang paling penting: Tidak ada indikator yang "works all the time."

      Karakter saham adalah cermin perlakuan pasar pada suatu saham pada saat tertentu. Indikator yang berfungsi pada saat ini pada saham tersebut belum tentu berfungsi pada saat lain.

      Delete
  5. Bung Iyan , hari ini ada yg sangat aneh kalau saya lihat di harga last beberapa saham , data hari jumat setelah closing BWPT=1180 LSIP=1810 PWON=265 ADRO=1180 ASRI=470 BBTN=990 BHIT=330 BKSL=178 dan masih banyak saham lainnya yg mau saya sebutkan. Tapi hari ini hari minggu yg seharusnya tidak ada transaksi setelah hari jumat mengapa harga saham bisa berubah BWPT=1160 LSIP=1830 PWON=270 ADRO=1170 ASRI=500 BBTN=960 BHIT=340 BKSL=176. Hampir semuanya ada perubahan seolah olah ada transaksi di hari sabtu , mengapa bisa begitu bung Iyan? terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anda lihat data harga di mana?

      Kemungkinan data yang anda lihat di hari Minggu ada kesalahan.

      Delete
    2. saya lihat data di broker saya di bni securities , hari senin pagi ini sebelum pre opening harga semuanya menjadi normal kembali , apakah kadangkala bisa terjadi hal seperti ini bung Iyan? terimakasih

      Delete
    3. Seharusnya tidak boleh terjadi seperti itu. Tapi ya...maklum lah.

      Delete
    4. Kalau tidak salah, memang kadang2 akhir minggu IDX akan melakukan regular maintenance untuk sistem online JATS yang dipakai broker se-Indonesia. Atau bisa juga ada pelatihan dari broker tertentu pada akhir minggu dengan kerjasama dari sistem JATS, makanya terkesan ada pergerakan harga.

      Tidak usah terlalu dipikirkan, itu bisa dibilang hanya dummy trading dan tidak dianggap real trading oleh IDX kok. Pas hari Senin harganya sudah kembali ke harga penutupan pas Jumat sebelumnya kan? :D

      Delete
    5. Bung Willy, terima kasih untuk masukannya dan sangat mungkin anda benar bahwa perubahan harga yang bung Thomas lihat adalah maintenance system atau dummy trading.

      Tapi, seharusnya hal seperti itu tidak terjadi. Kalau ada dummy trading, sepatutnya pihak broker memberitahu semua kliennya supaya para klien tidak bingung melihat harga yang berubah.

      Delete
  6. terimakasih banyak buat pencerahannya bung Willy , memang hari senin pagi jadi normal kembali , terimakasih juga buat bung Iyan karena dari blog inilah saya jadi benar2 trading skg , salam sukses selalu

    ReplyDelete
  7. Kmrn sbtu sy ngjual saham tlkm yg hrgany naik 26%... iseng2 jual.. eh mlah meet..
    Smpai saat ini blm aad ssettlement dr broker sy.. itu bahaya ga yah??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hari Sabtu seharusya tidak ada transaksi. Coba bung Ardiat cek dengan broker pada hari Senin.

      Delete
    2. Berarti itu terjadi dummy trading. Semestinya sih tidak dianggap trading yang sah oleh broker, tapi coba tanya2 lagi pas Senin. Kemungkinan portofolio anda akan direset ulang kembali ke pas penutupan Jumat lalu.

      Delete
  8. salam sukses bung iyan, bung saya ada pertanyaan. kalau kita lihat TV atau ulasan saham oleh broker setelah pasar tutup, kok ada katagori saham TOP GAINER dan TOP LOSSER itu maksudnya apa? trus mereka hitung untung rugi dari mana? trimakasih sebelumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Top Gainer adalah saham yang Close hari ini vs. Close kemarin naiknya paling banyak dibanding saham-saham lain. Gain = bertambah/naik; Top Gainer = Naik Paling Banyak.

      Top Loser adalah saham yang Close hari ini vs. Close kemarin turunnya paling banyak dibanding saham lain. Lose = berkurang/turun; Top Loser = Turun Paling Banyak.

      Top Gainer dan Top Loser adalah bahan perbincangan para pengulas saham di TV atau di radio. Tapi Top Gainer dan Top Loser, tanpa analisa teknikal lebih detil, tidak terlalu penting.

      Delete
    2. Kayak main video game saja ya, rekan Iyan. Top gainer atau top loser segala. Padahal analisnya sendiri banyak loh yang tidak benar2 main saham, tetapi jago ngomong seakan2 sudah jelmaan Warren Buffet atau Jesse Livermore-nya Indonesia.

      Omong2, IDX terus-menerus anjlok karena asing terus-menerus menarik dananya keluar sepanjang akhir tahun. Kita bisa mengambil peluang dari saham2 bagus yang sudah banyak anjlok tidak karuan.

      Sampai Januari mungkin baru situasi agak mereda. Amerika ada gubernur Fed baru, mungkin QE beneran baru diputuskan, dan faktor kenaikan likuiditas IDX dengan pecahan lot baru yang lebih kecil bisa jadi memicu banteng menanduk beruang terlempar keluar dari pasar. Hehehehehehehe....

      Delete
    3. Top Gainer dan Top Loser adalah topik yang ASYIK untuk diperbincangkan. Ibaratnya gosip saja: seru dan asyik untuk diperbincangkan tapi tidak banyak gunanya.

      Amin, bung Willy. Semoga secepat mungkin ada angin segar berhembus ke Bursa Efek Indonesia.

      Delete
    4. Trimakasih bung iyan, saya tidak menyangka jawabannya sesimpel itu hehehe.....btw jangan2 kalo top loser direlease bisa buat panik ya bung hehehe ( asumsi ngarang bung )
      terimakasih juga bung willy tanggapannya, semoga bantengnya bener2 ngamuk ya bung biar beritanya kaya kemaren SEMUA INDEKS KOMPAK DIZONA HIJAU.

      Delete
  9. om" yang baik hati, bantuin ane belajar saham donk
    punya ilmu harus diamalin lho.
    saya pingin dapet kiriman artikel dari om".
    alamat e-mail saya : ilmanyazid690@gmail.com

    ReplyDelete
  10. Saya tidak bisa mengirim artikel ke anda.

    Silahkan mengunjungi sendiri blog ini untuk baca pos terbaru. Baca juga halaman "Kurikulum" untuk memilih pos yang sesuai dengan kondisi anda.

    ReplyDelete
  11. Om iyan ditunggu buat Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula, Bagian 7 :) . Baru lihat ada blog yang selengkap dan penjelasannya detil seperti ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sabar ya, Diestra.

      Saya lagi mencari ilham. Kalau ilham belum ketemu, pos belum saya lanjutkan. :D

      Delete
  12. " Kalau harga saham Close (relatif) dekat dengah Low, saham tersebut (relatif) Bearish. Semakin dekat Close dengan Low, semakin Bullish."

    kalimat terakhir itu harusnya bearish apa bullish, bang?.... di atas tabel bbri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anda benar; saya kurang teliti.

      Seharusnya : semakin dekat Close dengan Low, semakin BEARISH.

      Terima kasih banyak untuk koreksinya. Ketelitian anda menandakan bahwa pemahaman anda sangat baik.

      Delete
  13. Pak Iyan, pelajaran analisis teknikal dasarnya mohon dilanjutkan. Abisnya nongkrongin IHSG akhir2 ini si asing lagi labil gini, sore beli banyak pagi besoknya jualan lagi.....mending sambil nunggu situasi stabil (stabil turun atau stabil naik? hehehe) kita belajar lagi sambil nunggu tulisan terbaru pak Iyan...\(^ 0^)/

    sekarang saya masih tahap menentukan cutloss dan target harga pake persentase, belum sampe memanfaatkan support n resistance....nanti kira2 hubungannya gimana ya...apa dari jurnal harga real time itu kelihatan supportnya? atau harus digambarkan dulu jd grafik? selamat menulis ya Pak...smangat!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dian,

      Market memang sedang tidak jelas arahnya. Istilahnya: sedang bergerak SIDEWAY atau TRENDLESS.

      Pos "Analisa Teknikal Untuk Pemula" akan secepatnya saya sambung lagi.

      Tentang Support & Resistance, Dian bisa baca di pos "Support & Resistance: Arti, Definisi, Makna, Karakteristik."

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2014/01/arti-definisi-support-resistance-saham.html

      Tapi pos tersebut juga belum Tamat.

      Pertanyaannya: kok banyak pos yang belum dilanjutkan?

      Salah satu alasan adalah untuk MEMPERSULIT PENJIPLAK, PENYONTEK, PLAGIAT.

      Tentang hubungan mencatat Open, High, Low, Close dan Support & Resistance: anda akan bisa menentukan Support & Resistance dari jurnal ini. Rencananya akan saya tulis di pos lanjutan dari "Analisa Teknikal Untuk Pemula."

      Mohon sabar ya. Dan terima kasih untuk dorongan semangatnya.

      Delete
  14. Dear bung Iyan...
    Bung Iyan apakah kita bisa menggunakan Top Gainer sebagai salah satu indikator bullish tidaknya suatu saham dengan melihat kenaikan volume dan kenaikan frekuensinya sebagai konfirmasinya untuk memutuskan membeli saham besok paginya ketika market buka...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh saja dicoba.

      Yang penting bukan hanya "memutuskan membeli saham besok paginya ketika market buka." Yang lebih penting adalah anda MENENTUKAN apa yang harus dilakukan setelah anda beli.

      "Memutuskan membeli saham besok paginya ketika market buka" adalah Trading Plan untuk beli. Anda harus juga menentukan Trading Plan untuk jual atau cut-loss.

      Setelah anda punya trading lengkap, silahkan bereksperimen di pasar. Kalau menguntungkan, lanjutkan; kalau rugi, perbaiki trading plan.

      Delete
    2. Terima kasih bung iyan atas nasihatnya yang luar biasa...

      Oh ya menurut bung iyan apakah Analisa Volume yang mempunyai empat kondisi berikut:
      - harga naik-volume naik
      - harga naik-volume turun
      - harga turun-volume naik
      - harga turun-volume turun
      termasuk salah satu Analisa Teknikal Saham?Apakah bung iyan mempunyai pengalaman menarik mengenai hal ini dan berminat membuat tulisan terpisah mengenainya?

      Delete
    3. Analisa volume termasuk Analisa Teknikal.

      Saya belum membahas volume karena HARGA lebih penting dibanding volume.

      Artinya, kalau anda belum mengerti tentang pergerakan HARGA, tidak penting mendalami VOLUME.

      Jangan salah mengerti: bukannya VOLUME tidak penting. Hanya saja, HARGA lebih penting dari VOLUME.

      Suatu saat saya berencana membahas hubungan antara harga dan volume seperti yang anda tulis di atas. Mohon bersabar.

      Delete
    4. Terima kasih banyak bung Iyan atas jawabannya dan saya tunggu artikel Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula Bagian 7 dan artikel Analisa Volumenya...

      Delete
  15. Waduh mkin pnasaran.updt trz min...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Akan di-update kok. Hanya saja, lagi menunggu giliran terbit. :-)

      Delete
  16. Dear Pak Iyan,

    Saya masih sangat pemula dalam hal main saham. Saya mengikuti artikel belajar analisa saham pemula dari bagian 1 s.d 6. Yang ingin saya tanyakan, dari sekian banyak saham yang beredar di Bursa, bagaimana cara memilih saham yang akan saya pantau dengan cara yg disebutkan dalam artikel tersebut? Atau apakah apa metode yang disebutkan dalam artikel tersebut hanya sebagai cara mempertajam kemampuan melihat pergerakan harga saham? karena ada pernyataan bahwa yg ada di artikel bagian 1 s.d 6 tersebut belum cukup untuk melakukan jual beli saham.

    terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tentang cara memilih saham yang harus dipantau, silahkan baca pos "Cara Membeli Saham Untuk Pemula."

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2012/01/cara-membeli-saham-untuk-pemula-bagian.html

      Intinya: anda yang harus menentukan dan memilih sendiri.

      Delete
  17. pak iya, dah lama ngak updt......kapan nehhh.....di tunggu loh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bung Al Azka,

      Pos ini belum akan di-update dalam waktu dekat. Tapi sambungan seri ini adalah seri "Analisa Teknikal Open High Low Close."

      http://terusbelajarsaham.blogspot.com/2015/01/analisa-teknikal-open-high-low-close.html

      Delete
  18. Dear bung iyan,blognya inspiratif sekali...makasih

    ReplyDelete
  19. Terima kasih banyak bung Iyan buat info di blognya. Sangat membantu mengerti dasar-2 bermain saham. Semoga kelanjutan chapter 7 segera hadir.. Cheers

    ReplyDelete
  20. hihihi, denger ulasan bung iyan sangat menarik, dan memang benar kepala saya sudah cenat-cenut, senyum2 sendiri terkadang ketawa sendiri kaya orang g*la(tebakan bung iyan sangat tepat bagi pemula seperti saya) yg temparatur kepalanya sudah memanas kaya air radiator blm diisi air, saya sangat menunggu ulasan2 berikutnya, semoga bung iyan sehat selalu..

    ReplyDelete
  21. Selamat pagi bang iyan.sukses selalu dengan tulisannya yang sangat bermanfaat. dan sukses untuk tradingnya.
    mohon informasi untuk analisa teknikal ke 7 kapan kiranya dishare? terimakasih banyak sebelumnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya masih belum tahu kapan pos Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula Bagian 7 akan terbit. Mohon bersabar ya.

      Delete
  22. Selamat tahun baru Bung iyan......artikel terus belajar saham....sangat inspiratif dan sangat pencerahan (bagi pemula seperti saya).....kapan kelanjutannya?...satu lagi Bung iyan......apakah saham blue chip, us stock market.....karakternya bisa disamakan dengan saham saham lokal.....mohon pencerahannya? Thx

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karakter saham berbeda-beda.

      Mengapa?

      Karena pemainnya berbeda-beda.

      Tapi Analisa Fundamental atau Analisa Teknikal harusnya bersifat general/umum. Artinya, cara analisa tersebut HARUS bisa diterapkan di market yang berbeda.

      Delete
  23. Waaah ditunggu secepatnya om serial selanjutnya yang ke-7 hehe penjelasannya ringan nih recommended buat pemula

    ReplyDelete
  24. Bro iyan sngat bagus artikelny dan sngat mudah dpahami selain sy jg sdh aplikasi sblm membaca artikel ini, sangat2. Membantu mohon lanjutan artikel trend support n resistance dlanjutkan bro, sngat bnyak pembaca yg sdh menanti sepertiny, terima kasih slaam sukses kita smua.
    Masukan jg bro iyan, sy lbh setuju bukan "bermain saham" tetapi kita "bisnis saham" dalam pasar saham ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bro agung,

      Adalah hak anda untuk lebih memilih frase "bisnis saham." Saya tetap memilih "main saham."

      Delete
  25. Kang Iyan,
    Terima kasih artikelnya. sangat membantu saya dalam bermain saham. Saya bermain saham dari Januari 2017 yang dimulai hanya memahami konsep pasar saham, dasar Änalisa Fundamental"dan Analisa Teknikal yang sangat minim(hanya trend naik/turun). Sekarang saya mempunyai Portofolio 8 saham, yang kebetulan sedang merah(turun) semua, setelah dianalisa dengan grafik MA, MACD dan RIS serta analisa data lebih detail ternyata BULLISH-BEARISH (50-50), kang Iyan mohon tanggapan pertanyaan saya sbb:
    - dalam portofolio berapa jumlah saham yang ideal?
    - Untuk menentukan jual/beli saham, idealnya berapa macam methode analisa teknikal yang digunakan?

    Salam,
    A. Mustofa

    ReplyDelete
    Replies
    1. 1. Jumlah saham yang ideal TERGANTUNG pengalaman anda.

      Kalau anda seorang pemula, mulailah dengan SATU saham saja. Kalau SATU saham belum untung, JANGAN menambah jenis saham di portofolio.

      2. Seperti jawaban no.1, mulailah dengan SATU indikator analisa. Kalau dengan SATU indikator belum bisa untung, JANGAN menambah indikator lain.

      Delete
  26. Terima kasih kang Iyan, tanggapannya.
    Ditunggu artikel bagian ke 7, selalu sehat dan semangat.

    Salam,

    ReplyDelete
  27. gan ini sangat informatif ditunggu bagian 7 nya yaaa

    ReplyDelete
  28. Aku tunggu kelanjutan penjelasan konsepn kang iyan "Analisa Teknikal Saham Untuk Pemula"
    Makin sukses

    ReplyDelete
  29. Artikel mantap, ditunggu postingannya selanjutnya analisa pemula part 7 semoga sukses dan sehat selalu suhu ☺️

    ReplyDelete
  30. Patr 7 nya masih di tunggu lho pak Iyan...Semoga Pak Iyan sehat selalu..tks salam sukses buat kita semua.

    ReplyDelete
  31. Pak Iyan,
    ditunggu nih pos 7 nya...
    semoga sehat dan sukses selalu Pak...

    ReplyDelete
  32. Pak Iyan, kenapa saham2 pada top gainers memiliki kecenderungan volume yang kecil

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saham yang naiknya banyak (TOP GAINER), memang, volumenya relatif kecil.

      Mengapa?

      Ini bisa dijawab dengan logika umum.

      Saham berkapitalisasi besar, (relatif) SULIT naik sebanyak saham berkapitalisasi kecil.

      Saham bervolume besar, (relatif) naiknya lebih BERAT daripada saham bervolume kecil.

      Kalau volumenya besar (apalagi ditambah harga yang relatif mahal), perlu dana BESAR utk mengerek harga naik.

      Kalau volumenya kecil (apalagi ditambah harga yang relatif murah), hanya perlu dana (relatif) KECIL untuk mengerek harga naik.

      Jadi, hampir tidak pernah anda melihat saham BLUE CHIP (berkapitalisasi besar) naik 25% dalam sehari.

      Kalau saham-saham kecil naik sampai 25%, (relatif) sering.

      Delete
  33. Bismillah.

    Om Iyan, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan.
    Saya ada memiliki pertanyaan:

    1. Analisa teknikal saham apa saja yang harus dipelajari pemula untuk dapat melakukan aksi jual-beli saham yang baik?

    2. Di mana saya bisa mendapatkan referensi pembelajaran terkait analisa teknikal saham tentang harga dan OHLC?

    Saya ingin mempelajari analisa teknikal dari dasar dan mendalam. Saya telah membeli buku dan e-book terkait analisa teknikal saham. Namun, menurut saya buku dan e-book tersebut masih belum menjelaskan analisa teknikal saham secara mendasar.

    Mohon bantuannya,
    terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silahkan baca pos "Buku Pertama Belajar Analisa Teknikal."

      https://terusbelajarsaham.blogspot.com/2017/12/buku-belajar-analisa-teknikal-dasar.html

      Delete
  34. Keren bg penjelasannya sangat terperinci lagi,trimakasih bang semoga makin banyak yang belajar saham...🙏

    ReplyDelete
  35. Bung iyan, apakah bijak kalo kita membeli saham untuk investasi tanpa ingin menjualnya dan hanya sebagai warisan buat anak anak dikemudian hari, misalnya saya beli bbri..beli dan didiamkan saja begitu...mohon petunjuk..terimakasi Tuhan memberkati bung

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bung moccainlove29,

      Kalau ditanya apakah bijak, terus terang saya tidak tahu. Tapi kalau ditanya apakah bisa untung kalau beli saham untuk warisan anak, jawaban saya: mungkin saja. Yang penting anda KONSISTEN.

      Sangat penting: kalau anda mau beli saham untuk investasi jangka (super) panjang, sebaiknya beli saham seperti BBRI dan saham2 perusahaan besar yang (kemungkinan besar) masih tetap eksis 30, 40, 60, 100 tahun dari saat anda beli sahamnya.

      Delete

Pertanyaan dan komentar anda akan saya jawab sesegera mungkin. Maaf, saya tidak menerima pertanyaan dan komentar anonim/unknown. Promosi, iklan, link, dll, apalagi hal-hal yang tidak berhubungan dengan main saham TIDAK AKAN ditampilkan.