“BNII harganya berapa,” tanya Barli kepada pialangnya.
“Bid 3800, Offer 3825, Pak,” jawab si pialang.
“Bid BBNI 3800 sebanyak 200 lot,” perintah Barli.
Begitu kira-kira percakapan pemain saham dengan pialangnya ketika ia melakukan Bid atau Offer suatu saham.
Memang, sebelum memutuskan membeli atau menjual saham, anda harus tahu posisi Bid dan Offer saham tersebut. (Untuk lebih jelas tentang arti Bid dan Offer, silahkan baca pos “Istilah ‘Bid’ dan ‘Offer’ Ketika BermainSaham.”) Tapi bid dan offer ini hanyalah satu dari empat komponen harga saham.
Keempat komponen harga saham adalah: OPEN, HIGH, LOW, CLOSE. Mari kita telaah komponen-komponen tersebut.
Keempat komponen harga saham adalah: OPEN, HIGH, LOW, CLOSE. Mari kita telaah komponen-komponen tersebut.
OPEN
OPEN adalah harga transaksi pertama suatu saham pada hari bersangkutan. Yang dimaksud transaksi adalah jual-beli yang sudah terjadi, yang bahasa Inggrisnya adalah trade done atau order matched. Kalau pada tanggal 1 Juli 2011 saham INDS ditransaksikan pertama kali pada harga Rp 4950, harga 4950 inilah yang disebut harga OPEN.
Perhatikan: harga OPEN tidak harus sama dengan harga terakhir (CLOSE/LAST) pada hari sebelumnya. Sebagai contoh: UNTR pada tanggal 28 Juni 2011 ditutup di harga Rp 23.650, sedangkan pada tanggal 29 Juni UNTR OPEN di harga Rp 23.900.
HIGH
HIGH adalah harga tertinggi yang dicapai suatu saham pada saat/hari itu. Ketika perdagangan saham masih berlangsung, harga HIGH adalah harga tertinggi pada saat itu. Hanya ketika bursa sudah tutup, harga HIGH adalah harga tertinggi untuk hari itu.
LOW
LOW adalah harga terendah yang dicapai suatu saham pada saat/hari itu. Ketika transaksi saham masih berjalan, harga LOW adalah harga terendah pada saat itu. Ketika bursa tutup, harga LOW adalah harga terendah untuk hari itu.
CLOSE/LAST
CLOSE--sering juga disebut LAST-- adalah harga transaksi terakhir suatu saham pada saat/hari itu. Ketika perdagangan saham masih berlangsung, harga CLOSE adalah harga terakhir yang terjadi sampai saat itu.
Harga CLOSE ini biasanya adalah harga Bid atau harga Offer pada saat itu, tergantung apakah transaksi terakhir terjadi di harga Bid atau harga Offer. Ketika bursa sudah tutup, harga CLOSE adalah harga transaksi terakhir pada hari itu.
Dari contoh Order Book BBRI 04 Juli 2011 jam 16:00 di samping ini yang saya ambil dari IPOT (Indo Premier Online Trading), coba perhatikan Prv, Op, Hi, dan Lo.
Prv (Previous) adalah harga CLOSE pada hari sebelumnya, yaitu di 6700.
Op (OPEN) BBRI di 6800, tidak harus di harga Prev 6700.
Hi (HIGH) BBRI pada hari itu adalah 6900.
Lo (LOW) BBRI pada hari itu adalah 6700.
Perhatikan juga bahwa pada tampilan IPOT di atas, tidak ada harga CLOSE/LAST. Tapi anda dapat menyimpulkan dari harga Bid 6850 dan Offer 6900 bahwa harga CLOSE/LAST adalah salah satu dari kedua harga tersebut.
(Harga CLOSE/LAST bisa dipantau di layar Done by Stock pada IPOT. Saya akan menulis pos tersendiri untuk subjek ini.)
Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2011 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]
pak saya mau tanya, maksudnya value, lot, frequency itu gimana ? kalo saya cek di http://www.duniainvestasi.com/bei/ ada saham nilai value, lot,dan frequency nya = 0 itu artinya apa ya ? Terus website yang buat ngecek harga saham BEI itu dimana ? Terimakasih
ReplyDeleteValue = jumlah saham x harga transaksi.
DeleteLot -- silahkan baca pos "Arti Istilah Lot dan Odd Lot di Bursa Efek Indonesia."
Frequency = berapa kali tranksasi terjadi atau frekuensi transaksi.
Value, lot, frequency = 0 artinya tidak ada transaksi untuk saham tersebut.
Banyak website untuk ngecek harga saham BEI. Silahkan google.
terimakasih pak
Deletesore pak iya trimakasih email saya sudah di balas
ReplyDeleteoh iya pak kalau posisi saya masih open sampai jam perdagangan di tutup bagaimana pak, otomatis tertutup atau tetep terbuka sampai besok ...?
yang ke dua di IPOT apakah ada fasilitas order pending dan tralling stop ?
trimakasih salam suses selalu
1. Kalau order anda BUKAN GTC (Good Till Cancelled), order tersebut hanya berlaku untuk hari tersebut. Untuk jelasnya, silahkan tanyakan ke IPOT Call Center.
Delete2. Setahu saya IPOT ada fasilitas trailing stop di IPOT ATM. Silahkan tanyakan juga ke IPOT Call Center.
Apa maksud anda dengan fasilitas Order Pending?
Pak, saya minta penjelasan lagi dengan kalimat di atas: "Prv (Previous) adalah harga CLOSE pada hari sebelumnya, yaitu di 6700"
ReplyDeleteDalam perdagangan di bursa kan ada 2 sesi, Sesi 1 (pagi-siang) sampai sekitar jam 12.30 WIB. Setelah itu ditutup sebentar dan dibuka lagi di Sesi 2 (siang-sore) sampai sekitar jam 5.
Pertanyaan saya: untuk di Sesi 2, apakah yang dimaksud Prv/Close diatas tetap untuk Prv/Close di hari sebelumnya, atau untuk Prv/CLOSE dari penutupan di Sesi 1 ?
Terima kasih sebelumnya.
Prv/Close di sesi 2 adalah tetap harga kemarin, bukan harga penutupan sesi 1.
Deletepak saya mau tanya dimana tempat saya bisa melihat data frekuensi transaksi saham pertahun/per bulan, mohon bantuannya trims.....
ReplyDeleteFrekuensi tidak penting untuk saya, jadi saya tidak pernah memonitor frekuensi baik harian, bulanan, apalagi tahunan.
DeleteMaaf, tidak bisa membantu.
pak Iyal,
ReplyDeletesaya mau tanya kenapa harga OPEN hari ini tidak sama dengan harga CLOSE hari kemarin?
lalu atas dasar apa harga OPEN hari ini ditentukan jika bukan karena harga CLOSE kemarin?
bung Erwil,
DeleteHarga Open hari ini TIDAK HARUS sama dengan Close kemarin.
Kenapa?
Harga terbentuk kalau ada kecocokan antara minat jual dan minat beli. Jadi, bisa saja keesokan hari harga Open DI BAWAH Close kemarin karena penjual agresif mau jual. Bisa juga harga Open DI ATAS harga Close kemarin karena pembeli agresif mau beli.
Harga Open adalah harga TRANSAKSI PERTAMA pada hari tersebut.
wah maaf bung Iyan.. ada typo.. baru sadar setelah ada sentil hehe
Deleteada satu lagi pertanyaan.. mungkin sangat basic dan tidak berkaitan langsung dengan saham dari sudut pandang Investro/Trader..
sebenarnya apa keuntungan dari Perusahaan Emiten setelah IPO..
maksud saya setelah IPO saham kan di transaksikan antar pembeli dan penjual yang tidak berkaitan langsung dengan Perusahaan Emiten.. lalu apa keuntungan Persuhaan Emiten tersebut dengan naik turunnya harga Saham
Terimakasih banyak
Hehehe, saya memang hobi menyentil.
DeleteTentang MENGAPA perusahaan menjual saham di bursa, itu tergantung dari tujuan masing-masing perusahaan.
Kalau BUMN go public, tujuan utama belum tentu untuk menambah modal. Tujuannya bisa jadi untuk memperbaiki Corporate Governance. Bisa juga untuk menaikkan prestige perusahaan.
Kalau untuk perusahaan non-BUMN, perlu anda ingat bahwa ketika Go Public (jual saham via IPO), saham yang dijual tidaklah 100% tapi hanya puluhan persen. Berarti, mayoritas saham masih dimiliki pemegang saham lama.
Jadi, mengapa mereka Go Public?
Mungkin saja mereka Go Public dengan harapan harga sahamnya meningkat, sehingga kekayaan mereka bisa TERUKUR jelas. Apalagi kalau harga saham sedang meroket, kekayaan si pemegang saham juga meroket.
Contoh: Aburizal Bakrie dinobatkan majalah sebagai orang terkaya Indonesia ketika harga saham BUMI Rp 8000-an.
Ada juga perusahaan Go Public menjual, misalnya, 20% saham. Lalu ketika harga saham naik drastis, perusahaan dijual dan pemegang saham untung besar.
Begitulah beberapa alasan mengapa suatu perusahaan Go Public.
Slmt siang pak.gimana mo tau price akn up atau turun?saya pikir jika ramai yang que untuk bid,maka harga akan turun.benar ya pak?
ReplyDeleteTIDAK ADA cara pasti untuk tahu price akan naik atau turun.
DeleteAnalisa Teknikal digunakan untuk MENEBAK apakah harga cenderung naik atau cenderung turun. Tapi MENEBAK berarti akan sering salah.
Ramai queue bid TIDAK BERARTI harga akan turun atau naik.
Terimakasih pak, sangat membantu.
ReplyDeletePak saya mau menghitung Cummulative abnormal return untuk periode 2012 - 2015 , saya butuh data apa ya pak? Dan bagaimana menghitungnya. Terimakasih
ReplyDeleteSaya tidak mengerti apa yang mau anda hitung. Tolong diperjelas.
DeleteLebih penting mana pak value atao volume , dan cara mambacanya bila dibandingkan dengan price /harga di value tersebut ( misalkan asii harga 7300 , valuenya 50.000.000) itu bagaimana ya pak , mohon pencerahannya ok thanks?
ReplyDeleteKarena harga saham berbeda-beda (dari Rp 50 sampai puluhan ribu), lebih baik memperhatikan VOLUME saham masing-masing.
DeleteSaya tidak mengerti maksud anda "cara membacanya bial dengan dibandingkan price..." Mohon diperjelas.
Pak Kenapa CASH OF HAND tidak di gabung dengan OUTSTANDING.. misal
ReplyDeleteCASH OF HAND : + 3.000.000 dan
OUTSTANDING : - 70.450
kenapa tidaj di lebur jadi satu ya
Saya pakai BNIs mungkin portofolio sekurities lain Istilahnya beda..
Kok tanya saya? Tanya dong ke broker anda.
DeletePak, Value dan Volume bedanya apa? di gambar yg bapak lampirkan itu ada tulisan Val, itu artinya value ya? Lihat Volumenya dimana? Tq..
ReplyDeleteVolume bisa dilihat dari JUMLAH LOT.
DeleteVolume = lembar/lot saham (1 lot saat ini = 100 lembar saham)
Value = volume x harga transaksi.
Pak mau nnya beda order buy ama gtc order ap ya pak?
ReplyDeleteMisalny kita lakukan transaksii /beli saham, nah jika kita ga jual pada hari itu juga bakal tutup otomatis apa saham yg ga kita jual msih tertahan ampe besok?
Good 'Til Canceled (GTC) adalah order yang akan berlaku SAMPAI DIBATALKAN (oleh anda).
DeleteJadi kalau anda pasang Order Buy saham di harga 1.500 dan hari ini TIDAK "MATCH", hari berikutnya order tersebut secara OTOMATIS akan bertahan di sistem sampai dengan tanggal yang anda tentukan atau sampai order tersebut "match".
Pak,mau bertanya bgmn cara membaca grafik utk melihat kapan wktnya membeli or jual shm yg mau dipilih hri itu n dijual dlm seminggu thank mhon penjelasannya
ReplyDeleteSilahkan BELI buku Analisa Teknikal (sebaiknya yang ditulis pengarang luar negeri), BACA, PELAJARI, dan TERAPKAN.
DeleteMau untung konsisten dari saham TIDAK BISA INSTAN.
selamat sore pak mau bertanya, jika hari ini membeli saham misalnya di harga 600 tapi kenaikan sudah 24,40% dan batasnya 25%.
ReplyDeleteapakah saya dapat membeli di harga tersebut ? terimakasi
Kalau harga sudah naik sampai BID di harga autoreject atas (batas 25%), anda BISA ANTRI beli di harga tersebut.
DeleteTapi kalau tidak ada yang menjual sampai antrian anda, berarti anda tidak berhasil membeli.
Mantapppp blog ini ,,,
ReplyDeleteجزاكم الله خيرا كثيرا
Pak Iyan
Boleh bagi referensi buku luar yg recommended dari pak iyan? Terima kasih
ReplyDeleteKarena halaman "Buku" sudah off dari Amazon, silahkan kunjungi pos "Koleksi Buku Main Saham Iyan Terus Belajar Saham."
ReplyDeleteSalam pak iyan, Mau tanya "Tot. Bid lots" dan "Tot. Offer Lots" . Artinya apa ? Tks
ReplyDeleteTotal Bid Lots = jumlah Lot dari semua harga Bid.
DeleteSiang pak,
ReplyDeleteMaaf saya newbie.. mau nanya.
Misalkan :
Saldo RDI saya 1.100.000
Saya beli saham TLKM harga per lembar 100 dan saya beli 100 lot (1.000.000)
Jadi yg harus saya bayar
1.000.000 + (0,15% fee beli sekuritas) = Rp 1.001.500
Kemudian MATCH.
- Saldo saya kan Berkurang tinggal 98.500.
DAN, saya jual saham TLKM 30 menit kemudian seharga 105.
Hitungannya =
105 x 100 = 10500 x 100(lot yg sy punya) =
1.050.000 - (0,25% fee jual sekuritas) = 1.047.375
Jadi saldo sy sekarang bertambah jadi 1.047.375 + 98.500 = Rp 1.145.875
####
Kemudian....apa sy bisa menggunakan lagi saldo tersebut utk membeli saham yg sama yaitu TLKM lagi jumlah 100 lot ?
Kemudian menjualnya lagi 1 jam kemudiam dgn mengambil profit sedikit2.
Dan seterusnya seperti itu dalam 1 hari...
Terima kasih
Pertanyaan di atas anda sertai dengan contoh yang sangat jelas.
DeleteJawabanannya: BISA.
Selama saldo CASH anda cukup untuk membayar saham yang anda beli, anda bisa beli.
Tapi, menggunakan contoh anda di atas, LABA sebesar Rp. 45.875 baru akan masuk ke saldo anda 3 hari kemudian (T+3).
Pak saya mau tanya. Kebetulan saya sedang menyusun tugas akhir. Saya tertarik menggunakanpengaruh price to book value terhadap harga saham. Untuk harga saham (Y) dugunakan harga penutupannya lalu yg dimasukkan pada rumus pbv apakah harga penutupan juga?
ReplyDeleteHarga CLOSE adalah harga yang--setahu saya--paling umum dipakai untuk perhitungan ratio-ratio harga saham (termasuk PBV).
DeleteApapun yang anda pakai, satu hal yang paling penting: anda HARUS KONSISTEN.
Artinya, kalau anda memilih memakai data harga CLOSE, anda harus memakai data harga CLOSE untuk SEMUA perbandingan anda.
Makasi banyak informationnya pak iyan, memang inspiration
ReplyDeletekalo kita menjual lot trs tidak ada yang membeli itu gmna pak? dan sebaliknya jika kita mau membeli tapi tidak ada yang menjual
ReplyDeleteKalo mau jual barang di harga tertentu tapi tidak ada yang mau beli = barang tidak terjual.
DeleteKalo mau beli barang di harga tertentu tapi tidak ada yang mau jual = barang tidak terbeli.
Pak saya mau tanya, semisal aja ada 1 broker borong saham senilai 5 milyar atau setara 100.000 lot dan kemudian di hari esok nya dia distribusi barangnya. Nah kalo saya mau raba2 barangnya masih banyak atau tidak selama jam market, lebih baik saya pantau value transaksi nya atau volume transaksi nya pak? Mana yg lebih mendekati akurat? Terima kasih.
ReplyDeleteDear Herson,
DeletePertanyaan anda ini berarti anda ingin menganalisa volume transakasi saham.
Apakah anda sudah baca pos "Analisa Volume Transaksi Saham Untuk Pemula. Perlukah?"
https://terusbelajarsaham.blogspot.com/2014/12/analisa-volume-transaksi-saham-pemula.html
Saran saya: sebaiknya anda perdalam analisa harga dahulu. Analisa volume tidak perlu diprioritaskan.
Menjawab pertanyaan anda: saya tidak tahu mana yang lebih akurat, memantau value atau memantau volume.
Tapi yang penting diingat adalah: kalau saham di-akumulasi, harganya naik (uptrend); kalau saham di-distribusi, harganya turun (downtrend).