Page List

Saturday, January 27, 2018

Apakah Anda (Merasa) Sudah Terlalu Tua Untuk Belajar Saham?

Untuk anda yang berusia 40 tahun, 50 tahun , 60 tahun, atau 70 tahun ke atas, mungkin anda tertarik untuk belajar main saham. Tapi anda berpikir, "Apakah saya sudah terlalu tua untuk mulai belajar main saham?"

Jadi, apakah benar anda sudah terlalu tua untuk mulai belajar main saham?

Figure 1. Apakah Anda Sudah Terlalu Tua Untuk Mulai Belajar Saham?

Memang, kalau anda mulai belajar main saham sejak usia muda, (kemungkinan) hasilnya akan lebih optimal.

Tapi tidak berarti bahwa kalau anda sudah berusia di atas 40, 50, 60, bahkan 70 tahun, anda sudah terlambat.

Henry Ford—pendiri perusahaan Ford Motor Company— berkata:

"Anyone who stops learning is old, whether at twenty or eighty."

Siapapun yang berhenti belajar berarti ia sudah tua, tidak peduli apakah usianya 20 atau 80 tahun. 


Kalau anda berusia 80 tahun tapi masih semangat mau mulai belajar main saham, anda masih muda.

Kalau anda berusia 20 tahun tapi merasa sudah pintar dan tidak perlu belajar main saham lagi, anda sudah tua.






Pos-pos yang berhubungan:
[Pos ini ©2018 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]

Sunday, January 14, 2018

"Mengapa" Anda Membeli Saham yang Anda Beli?

Di pos "Cara Membeli Saham Untuk Pemula" saya tulis bahwa sebelum anda membeli saham, pertanyaan pertama yang harus anda cari jawabannya adalah beli saham apa dan mengapa.

Pemain saham biasanya tahu saham "Apa" yang mau ia beli. Tapi alasan "Mengapa" ia (berniat) membeli saham tersebut, mayoritas pemain saham tidak bisa menjawab.

Mengapa penting tahu alasan "Mengapa" anda membeli suatu saham?

Joel Greenblatt di buku The Little Book That Still Beats the Market menulis:

Figure 1. Sampul Depan Buku Joel Greenblatt The Little Book That Still Beats the Market

"Choosing individual stocks without any idea of what you're looking for is like running through a dynamite factory with a burning match. You may live, but you're still an idiot."

Memilih saham tanpa punya ide apa yang anda cari adalah seperti berlari di pabrik dinamit sambil memegang korek api yang menyala. Anda mungkin hidup, tapi tetap saja anda seorang idiot.

Coba anda tanyakan diri sendiri: Apa alasan anda membeli saham yang sudah anda beli?

Kalau anda tidak bisa menjawab berarti anda  memang hobi berlari di pabrik dinamit sambil membawa obor yang berkobar-kobar.






Pos-pos yang berhubungan:
 [Pos ini ©2018 oleh Iyan terusbelajarsaham.blogspot.com. Hak Cipta dilindungi Undang-Undang.]