tag:blogger.com,1999:blog-3544796860052461000.post3992927521653716598..comments2024-03-19T16:56:25.813+07:00Comments on Terus Belajar: Main Saham: Investasi Saham Cara Peter Lynch di Buku “One Up on Wall Street” (Bagian II)Iyanhttp://www.blogger.com/profile/08941608648373620401noreply@blogger.comBlogger8125tag:blogger.com,1999:blog-3544796860052461000.post-66174137550932275902013-06-01T15:13:31.014+07:002013-06-01T15:13:31.014+07:001. Pengertian saya seperti itu. Semoga saja tidak ...1. Pengertian saya seperti itu. Semoga saja tidak salah. :D<br /><br />2. Stalwart tidak selalu harus perusahaan produsen konsumsi.<br /><br />Pos Analisa Teknikal Untuk Pemula akan saya lanjutkan setelah saya mendapat wangsit. :DIyanhttps://www.blogger.com/profile/08941608648373620401noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3544796860052461000.post-74084153233290153732013-05-31T22:19:34.388+07:002013-05-31T22:19:34.388+07:00Terima Kasih banyak pak Iyan sudah berkenan menjaw...Terima Kasih banyak pak Iyan sudah berkenan menjawab pertanyaan saya :)<br />Dari jawaban pak iyan yang sangat jelas, saya dapat menyimpulkan poin penting dalam bab ini, yaitu :<br />1. Bahwa Peng-kategorian menurut Peter Lynch adalah berdasarkan konteks pergerakan saham, bukan berdasarkan secara ekonomi keseluruhan.<br />2. Bahwa Kategori Stalwart tidak harus selalu perusahaan yang berkaitan dengan produk konsumsi.<br />Betul begitu kan Pak? <br />Oh iya, ditunggu lanjutan mengenai Analisa Teknikalnya ya pak, tidak sabar ingin segera tahu bagaimana prespektif serta Teknik pak Iyan dalam hal per-charting-an hehe :)Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/04524320227666778305noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3544796860052461000.post-86302044890720298662013-05-28T10:20:51.353+07:002013-05-28T10:20:51.353+07:00Salam kenal juga Amanantio. Terima kasih banyak un...Salam kenal juga Amanantio. Terima kasih banyak untuk pertanyaan anda yang detail (pertanyaan yang mendetil akan selalu saya jawab karena anda sudah meluangkan banyak waktu dan pikiran menulis panjang lebar, berarti anda serius ingin tahu. :D)<br /><br />Saya sendiri bukan ahli analisa fundamental; saya juga bukan ahli dalam mengkategorikan saham. Saya coba jawab sebisanya ya.<br /><br />Pendapat Amanantio bahwa sifat kategori adalah relatif sangat tepat. Pengamatan anda tentang "kesehatan" perusahaan cenderung mengikuti kondisi ekonomoi juga tepat.<br /><br />Tapi anda perlu ingat bahwa Peter Lynch membuat kategori2 di atas dalam konteks pergerakan saham, bukan dalam konteks kondisi ekonomi secara keseluruhan.<br /><br />Maksud saya: ketika ekonomi baik, relatif tetap ada Fast Grower, Stalwart, Slow Grower, Cyclical, Turnaround, Asset Play. Ketika ekonomi buruk pun, relatif tetap ada Fast Grower, Stalwart, Slow Grower, Cyclical, Turnaround, Asset Play.<br /><br />Cyclical yang dimaksud Peter Lynch, menurut saya, adalah perusahaan yang UNTUNG BESAR ketika kondisi ekonomi baik dan RUGI BESAR ketika ekonomi buruk. Dan kejadian ini terus berulang-ulang sesuai kondisi ekonomi.<br /><br />Jadi, kalau Amanantio beropini bahwa mayoritas perusahaan ber-kategori Cyclical, jawaban saya:<br /><br />1. Tepat, kalau anda bicara dalam konteks ekonomi keseluruhan.<br /><br />2. Kurang tepat kalau dalam konteks kategori Peter Lynch yang condong ke pergerakan harga saham.<br /><br />BBCA dan BMRI saat ini saya kategorikan Stalwart. Laba tahunan BBCA dan BMRI akhir-akhir ini memang naik, tapi relatif tidak cepat dibanding perusahan2 properti, misalnya.<br /><br />Saya tulis di atas bahwa Stalwart "pada umumnya" adalah perusahan konsumsi. Ini tidak berarti bank-bank besar tidak boleh dimasukkan kategori ini.<br /><br />Semoga membantu.<br /><br />Kalau ada pembaca lain yang kompeten dalam hal peng"kategorian" ini, silahkan nimbrung.<br />Iyanhttps://www.blogger.com/profile/08941608648373620401noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3544796860052461000.post-6420038105769346792013-05-27T22:54:10.344+07:002013-05-27T22:54:10.344+07:00Salam Kenal Pak iyan, Saya Tio, mahasiswa.
Selama ...Salam Kenal Pak iyan, Saya Tio, mahasiswa.<br />Selama ini saya sering membaca blog bapak sebagai Silent Rider, hampir setiap hari saya membaca ulang blog bapak, agar saya paham betul tentang dunia saham.<br />Sebelumnya terima kasih banyak atas pengetahuan mengenai resiko, target laba, analisis Teknikal dan yang terpenting adalah CUT LOSS! hehe. sangat bermanfaat :) semoga pak iyan dapat terus berkarya dan berbagi :)<br /><br />Saya ingin bertanya, maaf apabila pertanyaan saya abstrak, dan mungkin tidak terlalu penting :<br />1. Kalau perusahaan perbankan yang dimana perusahaan tersebut sudah cukup dikenal dan sering dipergunakan oleh masyarakat seperti BMRI dan BBCA kira-kira perusahaan tersebut termasuk kategori apa? Apakah Cyclicals? Karena seperti yang saya liat bahwa perusahaan tersebut cukup kuat untuk bersaing dengan perusahaan perbankan lainnya, sehingga saat ini (menurut saya) tidak tepat apabila BMRI dan BBCA dikategorikan sebagai Slow Growers, namun mereka bukan juga Fast Growers dan bukan Stalwarts yang umumnya produsen raksasa barang konsumsi, apalgi Turnarounds dan Asset Plays??<br /><br />2. Mengutip dari perkataan pak iyan :<br />"Anda harus ingat bahwa perusahaan tidak berdiam pada satu kategori untuk selamanya. Fast Growers suatu saat akan melambat pertumbuhannya dan berubah menjadi Stalwarts (bertumbuh menengah). Ada juga Fast Growers yang berubah menjadi Cyclicals. Slow Growers mungkin gagal bersaing, nyaris bangkrut, lalu muncul kembali sebagai Turnarounds."<br /><br />Berarti sifat dari kategori tersebut relatif kan? Berarti perusahaan dapat berpindah dari satu kategori ke kategori lainnya tergantung dari kondisi perusahaan tersebut. Nah tetapi saya lihat kebanyakaan kategori dari perusahaan tersebut adalah kategori yang cenderung bersifat "kondisional" atau "khusus" bagaimana dengan perusahaan yang secara umum dapat dikatakan "biasa" aja" (tidak dalam kondisi tertentu)?<br /><br />Perusahaan yang "biasa-biasa aja" atau "adem-ayem aja" biasanya faktor yang paling mempengaruhi secara umum adalah faktor ekonomi, kalau begitu sebagian besar perusahaan yang tidak dalam suatu kondisi tertentu, seperti nyaris bangkrut, kalah persaingan, ataupun perusahaan yang ngebut, apakah umumnya perusahan "biasa" itu dikategorikan sebagai Cyclicals (Bersiklus)?<br /><br />intinya pertanyaannya adalah, apakah mayoritas perusahaan ber-kategori Cyclicals? karena pada umumnya dalam sektor apapun, keuntungan serta "kesehatan" setiap perusahaan cenderung mengikuti kondisi ekonomi bukan?<br /><br />Sebelumnya mohon maaf kalau ada salah kata, maaf pertanyaannya agak abstrak dan membingungkan pak iyan. Saya masih awam dalam dunia saham.<br /><br />Semoga berkenan, Terimakasih :)Anonymoushttps://www.blogger.com/profile/04524320227666778305noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3544796860052461000.post-61726904079524408212013-05-19T18:56:11.093+07:002013-05-19T18:56:11.093+07:00Bung Willy benar; saham komoditas dan pertambangan...Bung Willy benar; saham komoditas dan pertambangan bisa digolongkan kategori Cylicals.<br /><br />Kebanyakan manusia memang tidak bersedia mengaku salah, walaupun sudah jelas banget salahnya. Itu sebabnya sangat jarang orang yang sukses main saham.<br /><br />Pemain saham diajarkan untuk rendah hati mengaku salah. Kalau tidak pernah mau mengaku salah, hukumannya adalah rugi habis-habisan.Iyanhttps://www.blogger.com/profile/08941608648373620401noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3544796860052461000.post-12218631767029561652013-05-19T07:42:07.191+07:002013-05-19T07:42:07.191+07:00Untuk saham cyclicals di Indonesia sepertinya term...Untuk saham cyclicals di Indonesia sepertinya termasuk juga saham komoditas dan pertambangan ya, Bung Iyan. Sampai beberapa tahun lalu banyak kolega saya yang berpesta pora karena harga saham perusahaan batu bara dan kelapa sawit terus meroket, tetapi sekarang justru malah mereka yang paling merugi karena harga sahamnya terus merosot. Lynch benar bahwa timing itu sangat penting dalam bermain saham cyclicals. Strategi buy and hold jelas tidak cocok diterapkan disini, tetapi kebanyakan orang memang susah sekali mengaku kalah walaupun jelas2 sudah terjerumus dan salah besar.Willyhttps://www.blogger.com/profile/00303137134598619238noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3544796860052461000.post-1053403761439735902011-07-13T09:01:15.869+07:002011-07-13T09:01:15.869+07:00Johnny, terima kasih untuk komentar dan pertanyaan...Johnny, terima kasih untuk komentar dan pertanyaannya.<br /><br />Untuk investor/pemain saham, hal paling utama adalah mendapat untung/laba/profit. Jadi, tugas broker adalah membantu si klien mencapai tujuannya ini.<br /><br />Tapi mencari untung dari saham tidak mudah; jauh lebih besar kemungkinan rugi daripada untung. Jadi menurut saya, tugas broker yang lebih penting adalah membantu klien untuk TIDAK RUGI BANYAK DALAM WAKTU SINGKAT. Artinya: anda harus berani melarang klien bertransaksi saham yang tidak sesuai dengan profil si klien. Misalnya, klien yang berorientasi investasi jangka panjang janganlah anda sarankan membeli saham beresiko tinggi (yang dikenal dengan istilah saham "gorengan").<br /><br />Intinya, jangan terpaku untuk mendapat komisi yang banyak dengan memperbanyak transaksi amburadul. Kalu klien terus-menerus merugi dalam waktu singkat, ia akan berhenti main saham dan hasilnya anda kehilangan klien.<br /><br />Kalau klien memang hobinya main saham gorengan, coba anda jelaskan resikonya. Jangan sampai ia menyalahkan anda kalau ia merugi. Kalau si klien sudah tahu resiko tapi masih mau maju terus, paksa ia untuk menentukan titik cut-loss pada saat ia membeli saham. Katakan padanya, "Kalau Ibu tidak mau menentukan titik cut-loss, sebaiknya Ibu jangan main saham gorengan begini."<br /><br />Untuk menjadi broker yang sukses, anda harus berintegritas tinggi. Kalau anda bisa membantu klien sukses, niscaya komisi anda juga akan masuk dengan lancar.Iyanhttps://www.blogger.com/profile/08941608648373620401noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3544796860052461000.post-22368931027610671252011-07-12T23:55:16.593+07:002011-07-12T23:55:16.593+07:00Mantap pak tulisan dan analisanya. Bahasanya gampa...Mantap pak tulisan dan analisanya. Bahasanya gampang dan mudah dimengerti. Saat ini saya baru saja bekerja sebagai broker disebuah perusahaan sekuritas. Lantaran masih pemula dan bagi saya ini merupakan hal yang baru sama sekali, akibatnya saya mengalami kesulitan dalam memahami seluk beluk profesi broker termasuk didalamnya analisa teknikal, teknik bid/offer yang dilakukan sewaktu volatilitas saham sedang tinggi sampai cara menghadapi berbagai tipe dan karakter setiap nasabah. Pertanyaannya, bisakah bapak memberikan sedikit ulasan mengenai cara deal dengan nasabah alias investor dari sisi seorang broker. Terima Kasih.Johnny Keehttps://www.blogger.com/profile/12946301894956599283noreply@blogger.com