Nah, di pos ini saya akan memaparkan 1 lagi keunggulan Analisa Teknikal dibandingkan Analisa Fundamental.
---###$$$###---
Kalau anda mengikuti berita finansial di tahun 2017 ini, kemungkinan besar anda pernah membaca, mendengar, menonton berita tentang Bitcoin. Terutama tentang harga Bitcoin di bulan Januari 2017 sekitar USD 1,000 dan di bulan Desember hampir mencapai USD 20,000.
Misalkan anda ingin membeli Bitcoin dan sebelum membeli anda ingin menganalisa Bitcoin terlebih dahulu. Analisa apa yang bisa anda pakai? Analisa Fundamental? Atau Analisa Teknikal?
Bisakah Bitcoin dianalisa dengan Analisa Fundamental?
Bitcoin bukan perusahaan.
Bitcoin tidak memproduksi barang/jasa apapun.
Bitcoin tidak ada earning/penghasilan.
Bitcoin tidak punya asset.
Bitcoin bukan sumber daya alam yang harus ditambang/ditanam (dengan modal besar).
Bitcoin adalah uang elektronik (crypto currency) yang bisa diproduksi siapapun yang bersedia menyediakan computer power.
Berdasarkan fakta di atas, bisa disimpulkan bahwa tidak ada cara secara fundamental untuk menilai Bitcoin, untuk menilai apakah Bitcoin murah atau mahal.
Dengan kata lain, Bitcoin TIDAK BISA dianalisa dengan Analisa Fundamental.
Kalau begitu, bisakah Bitcoin dianalisa dengan Analisa Teknikal?
Bitcoin ada data harganya.
Bitcoin ada data volumenya.
Yang diperlukan untuk melakukan Analisa Teknikal adalah data harga (dan volume).
Jadi, Bitcoin BISA dianalisa dengan Analisa Teknikal.
[Catatan: BISA dianalisa dengan Analisa Teknikal TIDAK BERARTI bahwa analisa anda pasti benar dan menguntungkan.]
---###$$$###---
Nah, diskusi Bitcoin di atas menunjukkan bahwa Analisa Teknikal lebih versatile (serbaguna) dibandingkan Analisa Fundamental.
Dengan Analisa Teknikal anda bisa menebak apakah harga Bitcoin cenderung naik, cenderung turun, atau cenderung tidak-naik-tidak-turun. Dengan Analisa Teknikal, anda tidak perlu tahu apakah nilai Bitcoin (atau saham) masih murah atau sudah mahal. Kalau menurut anda harga cenderung naik, beli; kalau harga turun ke titik cut-loss (atau take profit), jual.
Simpel.
Itulah salah satu alasan mengapa saya sudah lama meninggalkan Analisa Fundamental dan mendalami Analisa Teknikal.
Pos-pos yang berhubungan:
- Buku Pertama Belajar Analisa Teknikal
- Beli Saham Apa?
- Bagaimana Grafik Bisa Membantu Anda di Bursa Saham
- Cara Menjual Saham Agar Profit Maksimal